A. SEPAK BOLA
1. Pengertian sepak bola
Sepak
bola merupakan salah satu permainan beregu. Setiap regu terdiri atas 11 pemain,
termasuk 1 orang penjaga gawang (keeper).
Permainan ini sangat memerlukan keterampilan gerak kaki dan tungkai. Sedangkan,
untuk penjaga gawang diperbolehkan menggunakan tangan selama di area gawangnya.
Namun, jika keluar area gawangnya maka menjadi suatu pelanggaran.
Permainan
sepak bola bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan berusaha untuk
menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan bola. Permainan ini dimainkan
dalam 2 babak. Tiap babak terdiri atas 45 menit. Waktu istirahat di antara dua
babak ialah 10 menit. Suatu tim dinyatakan memenangi permainan, apabila dapat
mencetak gol ke gawang lawan sebanyak mungkin.
2. Peraturan permainan sepak bola
a.
Lapangan permainan
1)
Bentuk lapangan
Bentuk lapangan sepak bola ialah persegi
panjang.
Panjang: 90–120 m
Lebar: 45–90 m
Untuk lapangan yang digunakan pertandingan
Internasional:
Panjang: 100–110 m
Lebar: 64–75 m
1)
Daerah sudut
Daerah ini terdapat di setiap sudut lapangan,
ditandai dengan tiang bendera setinggi 1,5 m. Tempat ini merupakan tempat
tendangan sudut dilakukan.
2)
Area penalti
Pada ujung kedua garis gawang lapangan
terdapat dua garis sejajar dengan panjang 16,5 m dari tiang gawang. Garis-garis
tersebut disatukan oleh sebuah garis lain yang panjangnya 40,3 m sejajar dengan
garis gawang. Di daerah tersebut sebuah titik dengan jarak 11 meter dari garis
gawang. Titik tersebut dikenal dengan titik penalti.
3)
Lingkar tengah
Lingkaran yang terdapat tepat di tengah
lapangan merupakan tempat dilakukannya kick off atau tendangan di awal
pertandingan, memulai babak kedua, dan memulai pertandingan setelah terjadi
gol. Lingkaran ini memiliki jari-jari 9,15 m.
4)
Gawang
Gawang terletak di tengah garis gawang dengan
tinggi dua tiang yang berdiri tegak yaitu 2,44 m dan dihubungkan dengan tiang
horizontal yang panjangnya 7,32 m. Lebar tiang gawang tidak boleh lebih dari 15
cm. Gawang dilengkapi jaring untuk menjaring bola yang masuk gawang dan
meyakinkan pemain dan penonton bahwa bola benar-benar masuk.
b.
Bola
Bola
sepak berbentuk bulat, terbuat dari kulit atau jenis lain yang sesuai. Keliling
bola tidak lebih dari 71 cm dan tidak kurang dari 68 cm. Berat tidak lebih dari
450 gram dan tidak kurang dari 410 gram pada saat pertandingan dimulai. Tekanan
bola antara 0,6–1,1 atmosfer (600–1100 g/cm2).
c.
Jumlah pemain
Peraturan
tentang jumlah dan pergantian pemain dalam permainan sepak bola dapat dirinci
sebagai berikut:
1) Pertandingan
dimainkan 2 tim, masing-masing tim terdiri atas 11 pemain termasuk 1 orang
penjaga gawang.
2)
Jumlah pemain cadangan dari
masing-masing tim maksimal 7 orang.
3) Pergantian pemain maksimal 3 orang
dalam satu pertandingan resmi. Namun, dalam pertandingan persahabatan
pergantian pemain dapat dilakukan sampai 5 pemain atau lebih sesuai
kesepakatan.
4) Daftar nama pemain pengganti harus
diserahkan sebelum kick off babak pertama dimulai, sehingga dapat ikut dalam
pertandingan.
5)
Pemain dapat bertukar posisi dengan
penjaga gawang atas persetujuan wasit saat terjadi bola mati.
d.
Perlengkapan permainan
Perlengkapan
permainan sepak bola di antaranya sebagai berikut:
1)
Perlengkapan yang harus dikenakan
pemain yaitu, kaus, celana pendek, pelindung tulang kering, kaus kaki, dan
sepatu sepak bola.
2)
Pemain tidak boleh menggunakan
perlengkapan yang akan membahayakan pemain lain atau dirinya sendiri.
3)
Untuk penjaga gawang diperbolehkan
menggunakan pakaian yang berwarna lain untuk membedakan dengan pemain dan
wasit.
e.
Durasi pertandingan
Durasi
pertandingan sepak bola yaitu 2 × 45 menit diselingi waktu istirahat 15 menit.
Waktu akan terhenti/dihentikan wasit apabila terjadi pergantian pemain.
Misalnya, pemain cedera sehingga harus ditandu keluar lapangan dan kasus
lainnya yang mengakibatkan waktu terhenti.
f.
Gol
Peraturan
mengenai gol dan skor pada permainan sepak bola sebagai berikut:
1)
Gol dinyatakan sah apabila seluruh
bagian bola telah melewati atau melebihi garis gawang, berada di antara tiang
gawang, dan di bawah mistar gawang. Hal tersebut tidak berlaku pada lemparan ke
dalam, memegang, atau mendorong bola dengan tangan atau lengan yang dilakukan
secara sengaja oleh seorang pemain, kecuali penjaga gawang di area gawangya
sendiri.
2)
Tim yang mencetak gol terbanyak dalam
pertandingan dinyatakan menang, apabila skor golnya sama maka dinyatakan imbang
(draw).
3)
Yang menyatakan sah atau tidaknya
suatu gol ialah wasit.
g.
Offside
Posisi
offside terjadi apabila posisi pemain
lebih dekat pada garis gawang lawan dibandingkan dengan bola pada saat bola
dioper ke arah pemain tersebut, kecuali terdapat pemain lawan yang sejajar atau
mengapitnya.
3. Teknik dasar sepak bola
Tujuan
utama dari permainan sepak bola ialah menciptakan gol sebanyak-banyaknya ke gawang
lawan. Namun, untuk melakukannya diperlukan keterampilan teknik yang memadai.
Berikut akan dijelaskan beberapa teknik dasar sepak bola yang harus anda
kuasai.
a.
Teknik dengan menggunakan bola
1)
Menendang bola
Menendang
merupakan gerak dominan dalam permainan sepak bola. Setiap pemain sepak bola
harus memiliki keterampilan teknik tendangan yang sangat baik. Tendangan dapat
dilakukan dengan kaki kanan maupun kaki kiri.
Teknik
menendang memerlukan konsentrasi yang tinggi supaya dapat menghasilkan
tendangan yang tepat. Artinya kekuatan, jarak, dan arah tendangan harus tepat.
Adapun beberapa teknik dalam menendang seperti di bawah ini.
a)
Menendang dengan kaki bagian dalam
Bagian
kaki ini memiliki permukaan paling luas untuk menendang. Tendangan dengan kaki
bagian dalam biasanya digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Tendangan ini
sangat ideal, karena hasil tendangan terukur dan akurat.
b)
Menendang dengan kaki bagian luar
Menendang
dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Arah umpan yang
dilakukan dengan kaki bagian luar agak sulit dibaca, karena umpannya berlawanan
arah dengan posisi pengumpannya.
c)
Menendang dengan punggung kaki
Hasil
tendangan dengan menggunakan punggung kaki biasanya sangat terarah, karena titik
tumpunya terpusat pada bola bagian tengahnya (pusat). Teknik ini harus sering
dilatih oleh seorang pemain (terutama seorang penyerang) agar dapat
menghasilkan tendangan dengan kekuatan yang besar dan sasaran yang dituju pun
akurat, sehingga pemainnya harus lebih konsentrasi.
2)
Menghentikan bola (control ball)
Gerakan
bola terdiri atas bola menyusur tanah (ground
ball), bola memantul (bouncing ball),
dan bola tinggi (high ball). Adapun
teknik menahan bola sebagai berikut:
a)
Menahan bola menyusur tanah dengan
kaki bagian dalam dan dengan telapak kaki.
b)
Menahan bola memantul dengan kaki
bagian dalam, kaki bagian luar, telapak kaki, dan dengan perut.
c) Menahan bola di udara (tanpa jatuh ke
tanah) dengan kaki bagian dalam, paha, dada, kepala, dan punggung kaki.
3)
Menggiring bola (dribbling)
Menggiring
bola adalah menendang atau mendorong bola secara perlahan sambil berjalan atau
berlari. Tujuan dribbling yaitu membawa bola ke arah gawang lawan, melewati
lawan, dan memperlambat atau mengatur irama permainan. Untuk dapat melakukan
hal tersebut dibutuhkan teknik agar bola tetap berada dalam kontrol kita.
Terdapat
tiga cara dalam menggiring bola, yaitu:
a)
menggiring bola dengan kaki bagian
dalam;
b)
menggiring bola dengan kaki bagian
luar;
c)
menggiring bola dengan punggung kaki.
4)
Merampas bola (tackling)
Banyak
cara untuk dapat merampas bola dari kaki lawan. Cara yang biasanya dilakukan
oleh seorang pemain, yaitu:
a)
cara berhadapan tanpa menjatuhkan
diri;
b)
cara sliding tackle (meluncur ke
bawah) menggunakan kaki bagian dalam;
c)
sliding tackle (meluncur ke bawah)
menggunakan kaki bagian luar.
Saat
melakukan teknik ini, seorang pemain harus benar-benar berhati-hati. Hal
tersebut dikarenakan risiko dari teknik merampas bola tidak hanya dapat
mencederai diri sendiri, tetapi orang lain. Hal ini harus sangat diperhatikan
terutama oleh pemain belakang (pemain bertahan) karena dapat merugikan tim
apabila dilakukan di dalam kotak penalti sendiri.
5)
Lemparan ke dalam
Apabila
bola meninggalkan lapangan permainan (out)
melalui garis samping lapangan, akan terjadi lemparan ke dalam (throw in).
Teknik
lemparan ke dalam (throw in) sebagai
berikut:
a) Peganglah bola dengan jari-jari dan
telapak tangan pada kedua sisi bola atau permukaan bola bagian belakang.
b)
Lemparan dilakukan dari atas garis
lapangan atau bagian luar garis lapangan.
c)
Saat melempar, pastikan kedua kaki
tetap berpijak di tanah dan tidak diperbolehkan kakinya terlihat terangkat.
d)
Bola harus dilemparkan melalui atas
belakang kepala dan dilemparkan ke arah lapangan permainan.
6)
Penjaga gawang
Penjaga
gawang merupakan benteng terakhir dalam pertahanan permainan sepak bola. Untuk
itu, penjaga gawang diberikan kelebihan khusus yaitu diperbolehkan untuk
menggunakan semua bagian tubuhnya untuk menghalau dan menangkap bola.
Beberapa
keterampilan (skill) yang harus
dimiliki oleh penjaga gawang sebagai berikut:
a)
Menangkap bola yang bergulir ke tanah.
b)
Menangkap bola setinggi perut.
c)
Menangkap bola setinggi dada.
d)
Men-tip bola-bola tinggi melalui atas
gawang.
e)
Gerak refleks yang tinggi.
f)
Kelincahan.
b.
Teknik tanpa bola
Teknik
tanpa bola disebut juga teknik badan adalah cara pemain menguasai gerak
tubuhnya dalam permainan yang meliputi cara berlari, meloncat, dan gerak tipu
badan. Hal yang terpenting yaitu pemain dapat menjaga keseimbangan tubuh supaya
tetap dapat terkontrol.
4. Pola penyerangan
Teknik
gerakan dengan bola pada pola penyerangan sebagai berikut:
a.
Wall-pass atau operan satu-dua
Wall-pass merupakan gerakan yang sederhana
dari dua orang pemain. Pemain A mengoper bola pada B, kemudian lari ke posisi
baru. Pemain B tanpa menahan bola mengoper kembali pada A yang menerima bola
pada posisi baru.
b.
Lemparan ke dalam
Jika dilakukan dengan baik dan
bersungguh-sungguh, maka lemparan ke dalam dapat menjadi awal serangan yang
berbahaya. Terutama jika lemparan ke dalam terjadi di daerah lawan.
5. Teknik gerakan dengan bola (pola
pertahanan)
Dalam
permainan sepak bola dikenal tiga barisan pemain, yaitu:
(1) barisan
penyerang,
(2) barisan
pemain tengah, dan
(3)
barisan pertahanan.
Barisan
belakang ini mempunyai tugas untuk mempertahankan dan melindungi di daerah
berbahaya atas gawangnya dari serangan lawan. Dalam menjalankan tugas utama
ini, terdapat cara-cara, tugas, pola, taktik atau strategi tertentu yang
dipahami.
6. Praktik bermain sepak bola
Setelah
Anda mempelajari peraturan permainan dan teknik dasar sepak bola, maka langkah
berikutnya adalah mempraktikkannya. Dalam melakukan permainan sepak bola, tidak
mesti peraturannya harus sesuai standar. Akan tetapi, Anda dapat
memodifikasinya sesuai dengan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. Oleh
karena itu, sebelum memulainya maka Anda harus membuat peraturan permainannya.
Selama melakukan praktik, jangan lupa minta bimbingan gurumu.
B. BULUTANGKIS
Permainan
bulutangkis sangat populer seperti permainan sepak bola. Namun, berbeda dengan
permainan sepak bola, permainan ini memiliki gerak dominan antara lengan dan
kaki. Gerakan tersebut telah menjadikan teknik-teknik tertentu untuk dapat
memainkan kok dan raket.
Permainan
bulutangkis adalah permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan
dengan cara satu lawan satu atau dua lawan dua dengan menggunakan raket sebagai
alat pemukul dan kok sebagai objek pukul. Lapangan permainan berbentuk persegi
empat dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah permainan sendiri
dan daerah permainan lawan.
Tujuan
utama permainan ini ialah mengumpulkan angka hingga mencapai angka 21. pemain
yang dapat mengumpulkan poin hingga 21 terlebih dahulu maka dialah pemenangnya.
Untuk memenangi permainan, setiap pemain harus memiliki beberapa keterampilan
dasar permainan bulutangkis. Berikut beberapa teknik permainan bulutangkis yang
harus dikuasai oleh setiap pemain bulutangkis.
1. Peraturan permainan
Peraturan
permainan yang berlaku dalam permainan bulutangkis harus sesuai dengan
peraturan IBF. Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi perlengkapan dan
peralatan yang digunakan saja, tetapi partai yang berkepentingan pun harus
mengikutinya. Misalnya, produsen peralatan.
a.
Pemain
Pemain
dalam permainan bulutangkis dibedakan menjadi beberapa partai. Partai-partai
tersebut, yaitu partai tunggal dan ganda. Partai tersebut berlaku untuk putra
dan putri. Namun, pada partai ganda terdapat ganda campuran.
b.
Ukuran lapangan
Ukuran
lapangan dapat dilihat pada gambar berikut:
Ukuran
lapangan bulutangkis berbentuk persegi panjang.
Panjang
= 13,40 meter
Lebar
= 6,10 meter
Lebar
garis lapangan = 4 cm
1)
Net
Tiang
net dipasang tepat di tengah ujung garis samping lapangan. Net terbuat dari
tali halus dengan warna gelap. Tinggi tiang 1,55 meter. Lebar net 0,75 meter.
Panjang net 6,10 meter. Puncak net diberi batasan putih selebar 7,5 cm.
2)
Shuttle (kok)
Kok
terbuat dari bahan sintetis, yaitu gabus dan bulu angsa. Jumlah bulu yang
tertancap pada gabus ialah 16 bulu. Panjang bulu yaitu 62-70 mm. berat kok
4,74-5,50 gram.
3)
Raket
Raket
terbuat dari bahan yang keras tetapi tidak kaku, misalnya besi atau fiber.
Bagian raket terdiri atas lima bagian, yaitu pegangan, area yang dipasang
senar, kepala, batang, dan leher raket. Panjang raket tidak boleh lebih dari 68
cm dan lebar 23 cm. permukaan yang dipasang senar panjangnya tidak lebih dari
28 dan lebarnya 22 cm.
2. Pegangan raket (grip)
Salah
satu teknik dasar bulutangkis yang sangat penting dan harus dikuasai oleh
setiap pemain bulutangkis ialah pegangan raket. Cara dan teknik pegangan raket
yang benar merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis. Pegangan
raket yang benar merupakan dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua
jenis pukulan dalam permainan bulutangkis. Teknik pegangan raket dalam
permainan bulutangkis dibedakan menjadi dua, yaitu pegangan forehand dan
pegangan backhand.
a.
Pegangan forehand
Cara
melakukannya pegangan forehand sebagai berikut:
1)
Pegang raket dengan tangan kiri,
kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti "jabat
tangan". Bentuk "V" tangan diletakkan pada bagian gagang raket.
2) Tiga jari, yaitu jari tengah, jari
manis, dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
3)
Letakkan ibu jari di antara tiga jari
dan telunjuk.
b.
Pegangan backhand
Untuk
backhand grip, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di samping
dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.
3.
Footwork
Footwork adalah gerakan kaki
yang berfungsi sebagai penyangga tubuh untuk menempatkan badan dalam posisi
yang memungkinkan untuk melakukan gerakan pukulan yang efektif. Untuk dapat
memukul dengan posisi baik, seorang pemain harus memiliki kecepatan gerak.
Kecepatan gerak kaki tidak dapat dicapai jika gerakan kaki tidak teratur.
4.
Hitting position
Posisi
memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu sekian detik yang ada pada
masa persiapan ini juga dipakai untuk menentukan pukulan apa yang akan
dilakukan. Karena itu, posisi persiapan ini sangat penting dilakukan dengan baik
dalam upaya menghasilkan pukulan berkualitas.
Hal
yang perlu diperhatikan dalam hitting position, yaitu:
a.
Overhead untuk pegangan tangan kanan
Cara
melakukan overhead untuk pegangan
tangan kanan sebagai berikut:
1)
Posisi badan menyamping arah net.
2)
Kaki kanan berada di belakang kaki
kiri.
3)
Saat memukul bola harus terjadi
perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
4)
Posisi badan harus selalu berada di
belakang bola yang akan dipukul.
b.
Untuk pukulan underhand net
Cara
melakukan pukulan underhand net sebagai berikut:
5)
Salah satu kaki di depan.
6)
Lutut kaki kanan dibengkokkan,
sehingga paha bagian bawah agak turun.
7)
Kerendahannya sesuai dengan ketinggian
bola yang akan dipukul.
8)
Sedangkan, saat bola dipukul posisi
kaki kiri harus tetap berada di belakang dan hanya bergeser ke depan sedikit.
5.
Servis
Servis
merupakan pukulan pertama untuk mengawali permainan bulutangkis. Selain itu,
servis juga dilakukan setelah bola mati. Apabila terjadi kesalahan dalam servis
maka akan menguntungkan lawan di antaranya poin untuk lawan bila servis
menyangkut atau gerakan servis salah. servis yang tanggung untuk ganda sehingga
menyebabkan lawan dapat merusak pertahanan kita dengan pengembalian dari servis
yang susah dicapai oleh kita. Oleh karena itu, teknik ini harus mendapat
perhatian utama sebelum memberikan teknik yang lain dalam permainan
bulutangkis.
Dalam
permainan bulutangkis, terdapat tiga jenis servis, yaitu servis pendek, servis
tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis
digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehand dan backhand.
Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi
permainan di lapangan.
a.
Servis forehand
1)
Servis forehand pendek
Servis
pendek bertujuan untuk memaksa lawan supaya tidak dapat melakukan serangan,
sehingga lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan. Cara melakukannya adalah
sebagai berikut:
a)
Kok harus dipukul dengan ayunan raket
yang relatif pendek.
b)
Saat perkenaan kepala (daun) raket dan
kok, posisi siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga
pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda.
2)
Servis forehand tinggi
Servis
forehand tinggi biasanya digunakan dalam permainan tunggal. Cara melakukannya
sebagai berikut:
a)
Kok harus dipukul dengan menggunakan
tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang
garis lapangan lawan.
b)
Saat memukul kok, kedua kaki dibuka
selebar bahu dan kedua kaki senantiasa kontak dengan lantai.
c)
Perhatikan gerakan ayunan raket.
Lakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari
kaki belakang ke kaki depan yang harus berlangsung kontinu dan harmonis.
d)
Konsentrasi sebelum memukul kok.
b.
Servis backhand
Servis
ini biasanya digunakan dalam permainan ganda. Cara melakukannya sebagai berikut:
1)
Salah satu kaki di depan, ujung kaki
kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan.
2)
Kedua kaki terbuka selebar pinggul,
lutut dibengkokkan. Sikap badan tetap rileks dan konsentrasi.
3)
Ayunan raket relatif pendek, sehingga
kok hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki
depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis.
4)
Arahkan bola dengan tepat.
6.
Underhand (pukulan dari bawah)
Untuk
dapat melakukan teknik pukulan dari bawah. Anda harus terampil berlari dengan
langkah lebar, kaki kanan berada di depan kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya
kok. Sikap menjangkau ini, hendaknya siku dalam keadaan bengkok dan pertahankan
sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk.
Fungsi
pukulan dasar ini, antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk mengembalikan pukulan pendek
atau permainan net lawan.
b.
Sebagai cara bertahan akibat pukulan
serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam permainan, harus melakukan pukulan
penyelamatan dengan cara mengangkat kok tinggi ke daerah belakang lapangan
lawan.
c.
Pukulan dasar ini dapat dilakukan
dengan teknik pukulan forehand dan backhand.
Cara
melakukan pukulan underhand sebagai berikut:
a. Pegangan raket forehand untuk
underhand forehand, dan pegangan backhand untuk underhand backhand.
b.
Pergelangan tangan agak bengkok ke
belakang, siku juga agak bengkok.
c.
Sambil melangkahkan kaki kanan ke
depan, ayunkan raket ke belakang lalu pukul bola dan pada saat perkenaan bola,
posisi tangan lurus.
d.
Bola dipukul kira-kira dekat kaki
kanan bagian luar.
e.
Posisi akhir raket sesuai arah bola.
7.
Overhead clear/lob
Pukulan
overhead clear atau pukulan lob harus benar-benar dikuasai, karena pukulan ini
sama dengan beberapa pukulan lainnya. Pukulan lob merupakan pukulan jauh dengan
hasil pukulan melambung.
Terdapat
dua jenis pukulan lob, antara lain:
a.
deep
lob/clear,
bolanya tinggi ke belakang;
b.
attacking
lob/clear,
bolanya tidak terlalu tinggi.
Cara
melakukan pukulan lob sebagai berikut:
a.
Gunakan pegangan forehand, pegang
raket di samping bahu.
b.
Badan menyamping ke arah net.
c.
Posisi kaki kanan berada di belakang
kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan
dari kaki kanan ke kaki kiri.
d.
Posisi badan harus selalu berada di
belakang bola saat memukul.
e.
Bola dipukul seperti gerakan melempar.
f.
Pada saat perkenaan bola, tangan harus
lurus.
g.
Posisi akhir raket mengikuti arah
bola, lalu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan.
h.
Lecutkan pergelangan (raket) saat
perkenaan dengan bola.
8.
Smash
Pukulan
smash merupakan pukulan yang keras dan tajam. Tujuan dari pukulan ini adalah
untuk memetikan lawan secepat-cepatnya. Dalam praktik permainan, pukulan smash
dapat dilakukan dalam sikap diam/berdiri atau sambil loncat (king smash).
Teknik pukulan smash tersebut secara bertahap harus dikuasai oleh setiap pemain
dengan sempurna.
Manfaatnya
sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan. Cara melakukan smash sebagai
berikut:
a.
Perhatikan pegangan raket.
b.
Sikap badan harus tetap lentur, kedua
lutut dibengkokkan dan tetap berkonsentrasi pada kok.
c. Perkenaan raket dan kok di atas kepala
dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau kok itu setinggi mungkin dan
pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok.
d.
Lakukan gerak lanjutan dengan mengayun
raket yang sempurna ke depan badan.
9.
Dropshot
Pukulan
dropshot adalah pukulan yang
meluncurkan kok ke daerah lawan sedekat mungkin dengan net. Dropshot yang baik
yaitu apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda.
Karakteristik pukulan potong ini ialah kok senantiasa jatuh dekat jaring di
daerah lapangan lawan. Oleh karena itu, pukulan ini harus memakai perasaan
supaya jatuhnya kok setipis dan sedekat mungkin dengan garis serang lapangan
lawan.
Pukulan
jenis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pegangan raket, gerak
kaki yang cepat, posisi badan, dan proses perpindahan berat badan yang harmonis
pada saat memukul. Cara melakukannya sebagai berikut:
a.
Pergunakan pegangan forehand.
b.
Pegang raket dan posisinya di samping
bahu.
c.
Posisi badan menyamping (vertikal)
dengan arah net, posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri. Pada saat
memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki
kiri.
d.
Posisi badan harus selalu berada di
belakang bola.
e.
Pada saat perkenaan bola, tangan harus
lurus menjangkau bola dan dorong dengan sentuhan halus.
f.
Posisi akhir raket mengikuti arah
bola.
g.
Perhatikan gerak langkah dan
keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul kok.
10.
Netting
Netting merupakan pukulan
pendek yang dilakukan di depan net dan diarahkan ke depan net di daerah lapang
lawan. Karakteristik pukulan netting ialah kok senantiasa jatuh bergulir
sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Beberapa faktor
yang memengaruhi pukulan ini, antara lain koordinasi gerak kaki, lengan,
keseimbangan tubuh, posisi raket, dan kok saat perkenaan, serta daya.
Cara
melakukannya sebagai berikut:
a.
Pegangan raket forehand untuk forehand
net dan backhand untuk backhand samping net.
b.
Siku agak bengkok dan pergelangan
ditekuk sedikit ke belakang.
c.
Pada saat memukul, kaki kanan berada
di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi mungkin.
d. Sesaat sebelum perkenaan bola, buat
tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukullah bola pada bagian lengkung kanan
dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau
sejajar dengan langit-langit.
11.
Drive
Drive adalah pukulan cepat
dan mendatar. Drive biasanya
digunakan dalam permainan ganda. Tujuannya, untuk menghindari lawan menyerang
atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan.
Pukulan ini memerlukan kekuatan otot bahu. Selain kekuatan bahu, gunakan
lecutan pergelangan pada saat bola dipukul.
12.
Praktik bermain bulutangkis
Setelah
Anda mempelajari peraturan permainan dan teknik dasar bermain bulutangkis, maka
langkah berikutnya adalah mempraktikkannya. Dalam melakukan permainan
bulutangkis, tidak mesti peraturannya harus sesuai standar. Akan tetapi, Anda
dapat memodifikasinya sesuai dengan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
Oleh karena itu, sebelum memulainya maka Anda harus membuat peraturan
permainannya. Selama melakukan praktik, jangan lupa minta bimbingan gurumu.
Rangkuman
1.
Sepak bola adalah permainan beregu
yang dilakukan oleh 11 orang pemain dari setiap timnya.
2.
Teknik-teknik dasar sepak bola yaitu
menendang bola, mengontrol bola, menggiring bola, throw in, dan merampas bola.
3.
Pola-pola penyerangan dalam permainan
sepak bola, di antaranya wall-pass atau operan satu-dua dan lemparan ke dalam.
4. Permainan sepak bola memerlukan
koordinasi yang baik antara kondisi fisik, taktik, teknik, dan mental
5.
Permainan bulutangkis adalah permainan
yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu lawan satu atau
dua lawan dua dengan menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kok sebagai
objek pukul. Lapangan permainan berbentuk persegi empat dan dibatasi oleh net
untuk memisahkan antara daerah permainan sendiri dan daerah permainan lawan.
6. Tujuan utama permainan bulutangkis
ialah mengumpulkan angka sampai 21. Pemain yang dapat mengumpulkan poin
tersebut terlebih dahulu maka dialah pemenangnya.
7. Beberapa teknik dasar yang harus
dikuasai setiap pemain bulutangkis, antara lain pegangan raket, footwork, hitting position, servis, dan
berbagai pukulan dari berbagai posisi.
Belum ada tanggapan untuk "Keterampilan Permainan dan Olahraga, Materi Penjas Kelas 10 SMA"
Post a Comment