Unified Process (UP) atau kadang disebut sebagai Unified Software Development Process (USDP) adalah kerangka proses pengembangan yang bersifat use-case-driven, berpusat pada arsitektur perangkat lunak, interatif dantumbuh-kembang (Alhir, 2005).
Kerangka pengembangan ini termasuk baru dalam metodologi pengembangan perangkat lunak. UP dapat diaplikasikan pada berbagai skala proyek, mulai dari skala kecil sampai dengan skala besar. Ada empat tahap pengembangan yaitu inception, elaboration, construction dan transition.
Selain itu tampak pula sejumlah aktivitas (disciplines) yang harus dilakukan sepanjang pengembangan perangkat lunak, yaitu, business modeling, requirements, analysis and design, implementation, test. Tahap dan aktivitas tersebut akan dilakukan secara iteratif (Ambler, 2005).
Selain itu tampak pula sejumlah aktivitas (disciplines) yang harus dilakukan sepanjang pengembangan perangkat lunak, yaitu, business modeling, requirements, analysis and design, implementation, test. Tahap dan aktivitas tersebut akan dilakukan secara iteratif (Ambler, 2005).
Penjelasan singkat untuk empat adalah sebagai berikut:
a. Inception.
Tahapan ini merupakan tahapan paling awal dimana
aktivitas penilaian terhadap sebuah proyek perangkat lunak dilakukan. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan kesepakatan dari stakeholder sehubungan dengan tujuan
dan dana proyek.
b. Elaboration.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk mendapatkan
gambaran umum kebutuhan, persyaratan dan fungsi-fungsi utama perangkat lunak.
Hal ini penting untuk mengetahui secara lebih baik resiko-resiko proyek, baik
meliputi resiko arsitektur perangkat lunak, perencanaan, maupun implementasi.
Pada tahap ini telah dimulai rancang bangun perangkat lunak secara iterative
melalui aktivitas-aktivitas seperti business modeling, requirements, analysis
dan design meskipun baru pada tahap awal.
c. Construction.
Tujuan dari tahapan ini adalah membangun perangkat
lunak sampai dengan saat perangkat lunak tersebut siap digunakan. Titik berat
tahapan ini adalah pada penentuan tingkat prioritas kebutuhan / persyaratan,
melengkapi spesifikasinya, analisis lebih dalam, disain solusi yang memenuhi
kebutuhan dan persyaratan, pengkodean dan pengujian perangkat lunak. Jika
dimungkinkan versi awal dari perangkat lunak diuji cobakan untuk mendapatkan
masukan dari pengguna.
d. Transition.
Tahap ini difokuskan pada bagaimana menyampaikan
perangkat lunak yang sudah jadi pada pengguna. Perangkat lunak akan secara
resmi diuji oleh baik oleh penguji (tester) yang kompeten maupun oleh pengguna.
Beberapa aktivitas seperti pemindahan pusat data dan pelatihan pengguna dan
staf pendukung harus dilakukan pada tahap ini.
Dalam pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan UP, maka tidak lepas dari penggunaan notasi-notasi yang biasa disebut sebagai UML (Unified Modeling Language). Meskipun UP mensyaratkan penggunaan UML, namun UML sendiri dapat digunakan pada berbagai metodologi yang lain bahkan dapat digunakan pada bidang selain sistem informasi.
UML adalah bahasa pemodelan standar atau kumpulan teknik-teknik pemodelan untuk menspesifikasi, memvisualisasi, mengkonstruksi dan mendokumentasi hasil kerja dalam pengembangan perangkat lunak (Fowler, 2004). UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis berorientasi obyek yang berkembang pesat pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an.
Secara sederhana UML digunakan untuk menggambar sketsa sistem. Pengembang menggunakan UML untuk menyampaikan beberapa aspek dari sebuah perangkat lunak melalui notasi grafis. UML mendefinisikan notasi dan semantik.
Notasi merupakan sekumpulan bentuk khusus yang memiliki makna tertentu untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak dan semantik mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Ada beberapa jenis diagram yang disediakan dalam UML, antara lain adalah:
a. Use-case diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan interaksi antara pengguna dengan sebuah perangkat lunak
b. Activity diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan prosedur-prosedur perilaku perangkat lunak.
c. Class diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan class, fitur, dan hubungan-hubungan yang terjadi. Pada diagram ini pendekatan berorientasi obyek memegang peranan yang sangat penting.
d. Sequence diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan interaksi antar obyek dengan penekanan pada urutan proses atau kejadian.
e. State machine diagram. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana suatu kejadian mengubah obyek selama masa hidup obyek tersebut.
f. Component diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan struktur dan koneksi komponen.
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian, Tahapan-tahapan Unified Process (UP) and Unified Modeling Language (UML) dan Diagram UML"
Post a Comment