Proses
latihan tubuh secara rutin dan terus-menerus akan memberikan kekuatan jiwa dan
raga bagi penari. Penari tidak hanya melatih diri untuk keperluan pementasan
saja, akan tetapi latihan pembekalan tubuh dilakukan dengan penuh kesadaran dan
keiklasan sehingga rutinitas latihan tubuh dapat dilakukan setiap saat.
Kesadaran
dan keiklasan dalam berolah tubuh apabila tidak dikondisikan secara baik
menjadi beban yang sangat berat dan latihan menjadi tidak efektif atau membuang
waktu percuma. Sementara kebutuhan latihan untuk pentas harus dilakukan.
Latihan untuk pentas inilah yang mempengaruhi setiap pikiran penari bahwa
latihan menyiapkan tubuh di luar keperluan pentas yaitu olah tubuh menjadi
menurun. Bahkan melakukan atau mengikuti pembelajaran di kelaspun kurang
bersemangat, akibatnya kualitas penari menjadi berkurang dan ini disadari oleh
penari senior yang memiliki kemampuan ideal.
Seperti
yang disampaikan Anter Asmorotedjo, bahwa mencari penari bagus artinya yang
memiliki kemampuan tubuh yang baik, penari, itu sekarang sangat sulit, karena
penari sudah dimanjakan dengan pentas-pentas rutin yang langsung mendapat
bayaran . Dengan rutinitas pentas , penari merasa sudah mumpuni, padahal mereka
masih jauh dari idealisme penari yang dituntut untuk dapat mengembangkan
kemampuannya secara maksimal.
Penari
ideal semakin langka terbukti setiap festival yang dilakukan hampir bersamaan,
penarinya adalah itu-itu saja. Penata tari memilih penari yang sama dengan
harapan ide dan gagasannya tercapai. Sebaliknya penonton terkadang bosan dengan
penari yang hanya itu-itu saja. (wawancara 20 november 2013).
Penari
yang terbatas menyulitkan kerja maksimal penata tari. Tugas bersama untuk
menyadarkan penari pemula agar mau dan bekerja keras memaksimalkan kesempatan
dan waktu untuk melatih tubuhnya melalui olah tubuh. Dengan melakukan olah
tubuh maka tubuh menjadi cerdas, kemampuan daya ingat terasah, memori gerak
yang tersimpan semakin melimpah dan semakin kreatif.
Di
bawah ini adalah metode atau faktor pendukung untuk meningkatkan latihan olah
tubuh, sehingga peserta didik semakin yakin bahwa olah tubuh wajib dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan penari. tersebut adalah :
1) Pengajar harus
bisa menunjukan kualitas geraknya, dengan cara mendemontrasikan atau melakukan
materi gerak yang diperintahkan. Ketika pengampu dapat menunjukan kapabilitas
atau kemampuan dalam mendemontrasikan gerak tersebut, tentunya memberikan
kepercayaan kepada siswa untuk lebih bersemangat belajar mencari gerak yang
sulit dan rumit atau gerak yang sempurna.
Pengampu
yang memiliki kemampuan maksimal biasanya menjadi pengampu favorit dan bahkan
menjadi teman diskusi bagi siswa yang pintar. Pengampu atau guru akan menjadi
inspirator bahkan menjadi pembanding dirinya untuk bisa lebih baik dari
pengampunya. Oleh karenanya pengampu sebaiknya tidak menjaga jarak hanya karena
faktor jabatan atau ingin dihormati. Sebaliknya siswa akan hormat lahir dan
batin ketika mengetahui bahwa memiliki pengampu yang berkualitas. Pengampu
harus menjadi teman sekaligus guru yang baik bagi setiap siswa.
2) Untuk mendapatkan
teknik yang benar perlu dilakukan peragaan secara berulang-ulang, agar
detail-detail gerak dapat ditangkap secara kasat mata dan diperagakan kembali
dengan menirukan secara rinci. Pengampu harus memberikan tekanan bahwa siswa
dalam melakukan gerakan tidak sebatas bisa secara fisik tetapi harus secara
jiwa menyatu dengan gerak yang dilakukan. Ketika siswa telah bisa menirukan
gerakannya maka harus diminta untuk melakukan pengulangan gerak untuk menemukan
rasa dari gerak tersebut. Selanjutnya yang telah dikuasai akan memicu untuk
mengembangkan lebih jauh yang akhirnya siswa dapat menemukan gaya geraknya yang
unik dari dirinya.
3) Dalam suasana
pembelajaran menciptakan situasi yang kondusif menjadi bagian yang penting.
Karena dengan Suasana yang baik akan memberikan rasa aman, nyaman, menikmati
dan mendukung semangat untuk selalu bertanya, memicu sikap ingin tahu bahkan
memicu kreativitasnya. Interaksi yang baik memberikan suasana hati yang terbuka
dan merasa membutuhkan. Bahkan ketika suasana telah tercipta nyaman, belajar
yang sesulit apapun akan dirindukan. Oleh karena itu, setiap pengajar harus
memiliki strategi yang khusus untuk memberikan rasa nyaman kepada siswa.
4) Biasanya olah
tubuh dilakukan di studio yang tertutup, dibatasi dinding kaca, berlantai kayu
dengan alat yang terbatas dalam ruang tersebut. Dalam ruang yang terbatas atau
studio ini pengampu menjadi dominan, terjadinya aksi dan reaksi dalam
memunculkan gerak lebih menunggu dari apa yang disampaikan oleh pengampu, Hal
ini karena tempat tersebut secara tidak langsung sudah memberikan batasan
antara pengampu dan siswa. Kemudian terkadang pengampu kurang mengembangkan
proses pembelajaran dalam bentuk yang lebih kreatif.
Pengembangan
pengajaran yang kurang kreatif menyebabkan proses belajar dan mengajarnya
semakin mandul atau pasif. Oleh karena itu pengampu yang kreatif akan memilih
tempat latihan yang beragam dan tetap disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.
Pemilihan tempat di lingkungan atau arena terbuka tetap saja harus menyesuaikan
dengan waktu pembelajaran yang terbatas. Arena di sekitar sekolah atau studio
sebaiknya dimanfaatkan secara maksimal. Karena setelah melakukan materi yang
inti kemudian sampai pada mengkoordinasikan gerak . Pelaku membutuhkan bantuan
dari luar untuk memacu ide-ide gerak yang menarik. Hal ini perlu dilakukan
untuk memberikan keleluasaan ide dalam mengeksplor tubuh secara maksimal.
5) Alat bantu
menjadi bagian yang menarik untuk pengembangan tubuh agar siap melakukan gerak
yang diinginkan. Misalnya meja atau kursi. Sebelum siswa melakukan latihan
pemanasan, mereka berlari kemudian menuju kursi dan melewati bagian bawah meja
atau kursi, atau bahkan melewati diatas kursi atau meja sambil melompat,
merunduk miring dibawah meja dll. Gerak ini jangan dipaksakan tetapi
menyesuaikan dengan kemampuan siswa saja, selanjutnya kalau dilakukan
berkali-kali maka akan menemukan metode atau cara yang membantu mereka untuk melenturkan ototnya.
Selain
itu alat bantu yang bisa digunakan adalah tangga manten, mereka bisa naik
keatas, naik dua tangga lalu merunduk di ruang tangga menuju ke ruang yang
lain. Ruang-ruang tangga itulah yang menjadi tempat latihan yang membantu
melenturkan otot tubuh. Dan masih banyak alat bantu yang bisa digunakan untuk
merangsang semangat dan sekaligus membantu melemaskan otot. Selain itu alat
bantu akan memberi nuansa yang berbeda agar siswa tidak mengalami kejenuhan dan
kebosanan serta tidak merasa terbebani. Jadi olah tubuh menjadi bagian yang
tidak menakutkan, tidak membosankan tetapi menjadi mitra siswa untuk meningkatkan kemampuan tubuhnya.
6) Pendampingan
dalam proses olah tubuh sangat dibutuhkan. Untuk mendapatkan teknik yang benar.
Tugas dari pendamping tidak hanya memberikan contoh tetapi mengevaluasi setiap
gerak yang dilakukan. Pendamping yang baik adalah yang memiliki pengalaman
lapangan yang memadai, memiliki teknik gerak yang baik serta mampu mematut
gerak atau mampu menganalisa gerak yang logis atau baik. Sehingga dalam
mengevaluasi memberikan masukan tidak sekedar teori yang umum, tetapi mampu
memberikan masukan yang menginspirasi dan mendukung untuk lebih melakukan
koordinasi gerak yang logis.
sangat memabntu untuk belajar
ReplyDeletemy axis