Salam
cerdas…..
1.
Kosmetika Pembersih
Kosmetika
pembersih sebaiknya memiliki daya melarutkan bahan-bahan, baik yang larut dalam
air, maupun yang larut dalam minyak, berwujud emulsi O/W, tidak bersifat asam
dan banyak mengandung minyak atsiri (etherical oils), karena sifat-sifat
pengencangnya yang dapat menciutkan pori-pori. Kosmetika pembersih sebaiknya
memiliki kandungan pH lebih ke arah basa yang dapat membuat kulit menjadi lunak
sehingga kotoran mudah dibersihkan. Bahan pembersih pada dasarnya menggunakan
air, minyak, serta bahan padat yang dapat menyerap kotoran, dan digunakan
dengan cara menggosokannya secara mekanis.
a.
Kosmetik Pembersih
Kulit Berbahan Dasar Air
Air
merupakan bahan pembersih yang paling umum, hal ini disebabkan karena air
murah, non-toksis serta air tidak berbahaya bagi kulit. Ditinjau dari sudut
kosmetika modern, air memiliki kekurangan antara lain tidak punya daya pembasah
yang kuat karena ditolak oleh keratin.
Untuk
memperbaiki daya pembersih air, biasanya ditambah kan alkohol ke dalamnya,
seperti dalam face lotion atau astringent lotion. Penambahan
alkohol memberikan beberapa keuntungan yaitu :
1)
mengurangi tegangan permukaan kulit
sehingga kulit menjadi lebih mudah basah.
2)
menimbulkan rasa segar karena
penguapan alkohol.
3)
menimbulkan efek pengurangan minyak
kulit.
4)
parfum yang digunakan dalam lotion
menjadi lebih mudah larut.
5)
menimbulkan efek astringent serta
desinfektan ringan.
Kosmetik
pembersih biasa menggunakan ethyl alkohol sebanyak 20 - 40 %. Jika penggunaan ethyl
alkohol lebih tinggi, pengurangan minyak kulit akan terlalu kuat dan dapat
menyebabkan iritasi pada kulit. Face lotion atau astringent lotion
digunakan untuk menyegarkan dan membersihkan kulit dari kotoran yang larut
dalam air serta digunakan setelah pemakaian susu pembersih (cleansing milk)
atau krim pembersih (cleansing cream) yang berbahan dasar minyak.
Penambahan gliserol, glikol atau sorbitol dalam face lotion atau astringent
lotion memiliki efek pelembut kulit. Face lotion atau astringent lotion
umumnya diberi warna untuk membedakannya dari air biasa.
b.
Kosmetik Pembersih
Kulit Berbahan Dasar Surfactant
Pembersih
yang lebih baik dan lebih kuat daya pembersihnya, dapat dibuat dengan
menambahkan surfactant ke dalam air tersebut. Surfactant (surface
active agens) adalah bahan-bahan yang memperbaiki daya pembersih air karena
mampu memperbesar daya pembasah kulit dan mencegah partikel-partikel kotoran
melekat pada kulit dengan jalan mengemulsinya, melarutkannya dan
mendispersinya. Bahan-bahan surfactant menyebabkan pembuangan kotoran
normal dari kulit mudah dibersihkan. Bahan-bahan yang bersifat surfactant
antara lain sabun, produk-produk kondensasi protein-asam lemak, sulfonated
oils dan anionic surfactant.
Sabun
adalah produk campuran garam natrium dengan asam stearat, palmitat
dan oleat yang berisi sedikit komponen asam miristat dan laurat.
Sabun merupakan kosmetik pembersih yang paling tua karena sudah digunakan sejak
berbad-abad silam. Fungsi sabun yang cukup tinggi dan populer sebagai kosmetik
pembersih disebabkan oleh sifat-sifat baiknya seperti memiliki daya pembersih
yang kuat terutama dalam air murni, kurang berbahaya bagi kulit, harga relatif
murah dan bahan-bahannya mudah didapat. Kelemahan penggunaan sabun sebagai
kosmetik pembersih adalah diantaranya sabun yang mengandung alkalisasi,
sehingga dapat menyebabkan iritasi dan alergi pada kulit, dapat pula
menyebabkan pembengkakan keratin kulit dan menyebabkan pengurangan minyak (degreasing)
berlebihan hingga kulit akan menjadi kering.
Beberapa
produk sabun diupayakan dibuat dengan efek samping seminimal mungkin, oleh
sebab itu dipergunakan bahan-bahan alami sebagaimana dijelaskan pada bahasan
sebelumnya (lihat bahasan tentang Biokosmetika).
Berikut
beberapa contoh sabun wajah yang menerapkan konsep Biokosmetika :
Keterangan
:
A : Sabun
Sari Plasenta Sapi D
: Sabun Plasenta
B :
Sabun Sari Pepaya E :
Sabun Ginseng
C :
Sabun Bunga Kenanga
c.
Kosmetik Pembersih
Kulit Berbahan Dasar Minyak
Kosmetik
pembersih yang berbahan dasar minyak mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1)
Lebih efektif dalam membersihkan
kotoran yang larut dalam minyak dan tidak larut dalam air, seperti make-up
2)
Resiko kulit menjadi kering dan
pecah-pecah dapat dikurangi
3)
Kandungan minyak dalam kosmetik
pembersih lebih besar affinitasnya sehingga daya pembersihnya lebih besar.
Kekurangan
kosmetik pembersih yang didasarkan pada minyak adalah bahan-bahan yang digunakan
seperti mineral oil harganya lebih mahal, air yang tertinggal di permukaan
kulit sulit menguap dan kotoran yang larut dalam air sukar dibersihkan dengan
minyak.
Kosmetik
pembersih berbahan dasar minyak mencakup :
1)
Liquefying cleansing
creams
Preparat
ini merupakan campuran sederhana minyak dan wax. Contoh paling sederhana
dan penggunaannya sangat efektif adalah minyak zaitun (olive oil) murni,
yang tidak menimbulkan reaksi negatif pada kulit. Creams tanpa air
bersifat thixotropik yaitu meleleh di bawah tekanan (ketika dikenakan
pada kulit). Viskositas nya tidak boleh terlalu tinggi sehingga menimbulkan
friksi dengan kulit, atau terlalu rendah sehingga kotoran dapat masuk ke
dalamnya. Viskositas yang rendah memudahkan pembersihan setelah pemakaian.
Untuk mencegah terjadinya lapisan minyak di muara saluran folikel rambut atau
pori-pori kulit, ditambahkan lanolin, cetyl alkohol, atau bahan
pengemulsi W/O (air < minyak) lainnya yang akan meningkatkan permeabilitas
air dari lapisan minyak serta memperbesar afinitas krim pada kulit.
2)
Pembersih kulit tipe
emulsi W/O
Air
yang kandungannya sedikit, banyak menghasilkan konsistensi yang lebih lembut
dan dapat meningkatkan efektivitas preparat dalam membersihkan kotoran yang
larut dalam air. Secara visual produk kosmetik ini menyerupai awan dan bukan
seperti kaca seperti halnya lemak atau minyak. (produk kosmetik ini sedikit
berwarna putih/titan dioxide juga menyerupai awan).
Jika
krim ini hanya mengandung sedikit bahan pengemulsi dan separasi terjadi ketika
dikenakan pada kulit, penguapan air akan menimbulkan rasa sejuk pada kulit.
Preparat bentuk emulsi biasanya mengandung lebih banyak bahan-bahan yang
hidrofilik daripada yang anhidrous dan menyebabkan berkurangnya degreasing
effect. Hal ini terjadi karena ketika melewati bahan-bahan yang hidrofilik,
lapisan minyak di permukaan kulit setelah proses pembersihan akan lebih mirip
lemak kulit dari pada petrolatum atau mineral oil. Namun demikian, jika
bahan-bahan hidrofilik ini terlalu banyak, akan menempel ke kulit dan menjebak
kotoran.
3)
Emulsi pembersih kulit
tipe emulsi-ganda (cold creams)
Di
antara emulsi-emulsi untuk pembersih kulit, cold cream mempunyai
kedudukan yang penting. Jika dibuat dari bahan-bahan baku berkualitas tinggi, cold
cream akan merupakan daya pembersih yang baik (karena kandungan lemaknya
yang tinggi) dengan konsistensi yang lembut, penyebaran yang mudah di kulit,
dan warna snow white.
Cold
cream
tidak hanya dipakai sebagai pembersih, tetapi juga sebagai pelembab, krim
pelindung, dan krim tabir surya (dengan penambahan bahan-bahan anti sinar ultra
violet). Sering kali produk yang sama digunakan untuk berbagai tujuan, misalnya
sebagai krim pembersih yang dioleskan dalam jumlah banyak pada kulit lalu
cepat-cepat dibersihkan dengan kapas atau kertas tissue, atau sebagai pelembab
yang dioleskan tipis-tipis pada kulit dibiarkan lama di kulit, kadang-kadang
sampai pagi berikutnya.
Cold
cream
yang banyak mengandung mineral oil dipakai sebagai night cream, cold cream
yang banyak mengandung minyak tanaman dan vitamin hanya dipakai sebagai krim
pembersih, karena itu formulasinya harus disesuaikan dengan tujuannya. Cold
cream bukan emulsi O/W (minyak < air), tetapi juga bukan emulsi W/O (air
< minyak), karena itu disebut emulsi ganda, atau sistem campuran.
4)
Pembersih kulit tipe
emulsi O/W
Emulsi
cair tipe O/W sering dipasarkan dengan nama face milk atau beauty
milk, dipakai baik sebagai preparat pembersih maupun dasar bedak. Untuk
tujuan yang berlainan itu, formulasinya harus disesuaikan. Untuk dasar bedak,
fase minyak sebaiknya terdiri dari asam stearat atau glyceryl monostearate.
Kadang-kadang beauty milk digunakan sebagai pelembab, karena itu
formulasinya harus berbeda. Emulsi dengan kadar air yang tinggi digunakan untuk
pembersih make-up. Walaupun sedikit kurang efektif, tetapi cukup populer
karena kulit tampak lebih bersih, dan kurang berminyak.
5)
Kosmetik pembersih
kulit dalam bentuk padat (solid cleansers)
Terdapat
dua bentuk preparat yang efek pembersihnya didasarkan pada penyerapan kotoran
ke dalam serpihan-serpihan padat yaitu bentuk serpihan/serbuk padat, dan bentuk
krim. Serbuk padat terbentuk setelah cairan pelarut menguap di permukaan kulit.
Preparat tersebut memiliki daya pembersih yang kuat, dan selama tidak
mengandung alkali atau abrasiver yang kuat, atau kadar disinfektan yang tinggi,dapat
menimbulkan efek lembut pada kulit sehingga cocok untuk orang yang tidak dapat
mentoleransi sabun, walaupun demikian, alergi terhadap preparat tertentu tetap
dapat terjadi. Kebanyakan preparat ini juga mengandung bahan koloidal (selulosa
atau derivat protein). Selain kemampuan menyerap kotoran, daya pembersih
preparat ini juga didasarkan pada kemampuan bahan-bahan koloidal itu
mensuspensi (menyerap) partikel-partikel kotoran. Preparat pembersih kulit
dalam bentuk padat masih digunakan cukup luas di Eropa. Bahan baku utamanya
adalah buah almond yang dipres, dikeringkan, dan dipulverisasi, tetapi karena
mahal buah almond sering diganti dengan biji peach atau apricot. Bahan lain
yang sering digunakan adalah bubuk talcum, tapioka, akar orris, dan sejumlah abrasivers.
2. Kosmetika Penyegaran
Kosmetika
penyegar adalah pasangan dari kosmetika pembersih. Fungsi utama penyegar adalah
menyegarkan kulit wajah, mengangkat sisa minyak dari kulit yang dimungkinkan
masih ada, serta desinfektan ringan dan sekaligus dapat membantu menutup
pori-pori kembali. Penyegar diproduksi sesuai jenis pembersih yang mengacu pada
jenis kulit wajah. Face lotion atau astringent lotion yang
digunakan untuk menyegarkan kulit serta membersihkan sisa minyak kulit dan sisa
minyak dari bahan pembersih (Cleansing milk atau cleansing cream).
Dalam face lotion atau astringent lotion diperkaya dengan
gliserol, glikol atau sorbitol yang berguna untuk melembutkan kulit.
Dalam
penampilannya, produk face lotion/astringent sering diberi warnaberbeda
untuk membedakan kadar alkohol yang dikandungnya. Kandungan alkohol dalam face
lotion untuk kulit sensitif sangat ringan, sedangkan untuk kulit berminyak kadar
alkoholnya paling kuat.
3.
Kosmetika Pelembab
dan Pelindung
a.
Kosmetik Pelembab (base,
pre-foundation, atau moisturizer)
Kosmetik
pelembab perlu dikenakan terutama pada kulit kering atau kulit normal cenderung
kering. Jenis kulit yang secara alamiah sudah berminyak dan berjerawat tidak
perlu memakai kosmetik pelembab. Secara alami, kulit memiliki lapisan lemak
tipis pada permukaannya yang terdiri atas produksi kelenjar minyak kulit, yang
berfungsi untuk melindungi kulit dari kelebihan penguapan air yang akan
menyebabkan dehidrasi kulit, oleh karena itu kulit memerlukan kosmetik
pelembab.
Base
foundation
atau moisturizer berfungsi sebagai bahan pelembab kulit untuk
menormalisir kadar air dalam kulit serta untuk melindungi kulit terhadap bahan
kosmetik lain yang akan membahayakan. Jenis bahan dasar pelembab ada dua macam
yaitu minyak (oil base) dan air. Pelembab yang berbahan dasar minyak,
baik untuk jenis kulit normal dan kering, sedangkan untuk kulit berminyak
sebaiknya menggunakan pelembab yang berbahan dasar air. Jenis bahan dasar
pelembab menentukan bentuknya, pelembab berbahan dasar minyak biasanya berbentuk
krim, sedangkan pelembab berbahan dasar air biasanya berbentuk lotion.
Penggunaan kosmetik ini dengan cara dioleskan secara tipis dan merata pada
wajah dan leher setelah kulit dibersihkan serta biarkan + 2 menit sampai
kering. Pelembab diratakan di wajah dengan gerakan yang menuju ke atas dan
kesisi wajah. Pelembab yang baik masa penggunaannya (kadaluwarsa) dapat
bertahan maksimal 1 tahun selama disimpan dalam kondisi tertutup.
Terdapat
dua tipe kosmetik pelembab, yaitu kosmetik pelembab yang berbahan dasar lemak
dan kosmetik pelembab berbahan dasar gliserol atau humektan sejenis. Kosmetik
pelembab berbahan dasar lemak dikenal dengan nama moisturizer. Krim ini
membentuk lapisan lemak tipis pada permukaan kulit. Moisturizer berguna
untuk mencegah penguapan air kulit dan menjadikan kulit lembab serta lembut.
Viskositas lemak tidak boleh terlalu rendah karena dapat menyebar ke seluruh
permukaan kulit, dan juga tidak boleh terlalu kental karena dapat membuat kulit
menjadi lengket dan terlalu berminyak. Penggunaan kosmetik pelembab harus dapat
menutupi seluruh permukaan kulit wajah,sehingga dapat mencegah penguapan air
kulit.
Kosmetik
pelembab berbahan dasar lemak harus dilindungi dan terbebas dari mikroorganisme
serta jamur dengan penambahan pengawet, karena kosmetik jenis ini mudah menjadi
tengik. Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak jenisnya ada yang berbentuk krim
lemak anhidrous, krim emulsi W/O, emulsi ganda, krim O/W yang kaya minyak dan
emulsi O/W cair yang mengandung air lebih dari 80 %. Kosmetik pelembab berbahan
dasar gliserol atau humektan sejenis, akan mengering pada permukaan kulit,
membentuk lapisan yang bersifat higroskopis, yang menyerap uap air dari udara
dan mempertahankannya di permukaan kulit. Preparat ini membuat kulit nampak
lebih halus dan mencegah dehidrasi lapisan stratum corneum kulit.
b.
Kosmetik Pelindung
Kosmetik
pelindung adalah kosmetik yang dikenakan pada kulit yang sudah bersih dengan
tujuan untuk mempertahankan kondisi kulit sebaik-baiknya dan untuk melindungi
kulit dari berbagai pengaruh lingkungan yang dapat merugikan kulit, terutama
melindungi kulit dari radiasi sinar ultra violet matahari (tabir surya).
Syarat-syarat preparat kosmetik tabir surya (sunscreen) adalah mudah
dipakai, jumlah preparat yang menempel mencukupi kebutuhan, bahan dasar dan
bahan aktif dalam preparat ini mudah tercampur serta bahan dasarnya mampu
mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit.
Bentuk-bentuk
preparat tabir surya (sunscreen) dapat berupa preparat anhidrous, emulsi
(non-greasy O/W, semi greasy dual emulsion dan fatty W/O),
preparat tanpa lemak (greaseless preparation). Preparat jenis anhidrous
tahan terhadap air sehingga tidak terganggu oleh perspirasi dan air kolam
renang atau air laut. Preparat jenis emulsi umumnya kandungan lemaknya tinggi
sehingga tampak mirip minyak, penampakannya menarik serta konsistensinya yang
menyenangkan hingga memudahkan pemakaian. Bahan - bahan tabir surya emulsi O/W
larut dalam air dan emulsi W/O larut dalam minyak.
4.
Kosmetika Dekoratif
Semua
jenis kosmetik, mulai dari kosmetik pembersih, kosmetik pelembab dan pelindung
serta kosmetik dekoratif (make-up), sampai kosmetik pengobatan mempunyai
tujuan untuk memelihara atau menambah kecantikan kulit, melalui pembersihan,
pelembaban dan periasan. Kekhasan kosmetik dekoratif adalah semata-mata untuk
mengubah penampilan sehingga tampak lebih cantik dan bebas dari noda-noda atau
kelainan kulit. Penggunaan kosmetik dekoratif lebih untuk alasan psikologis
dari pada kesehatan kulit yaitu dimaksudkan untuk menutupi hal-hal yang dapat
mengurangi kecantikannya, seperti garis-garis penuaan (age-spot), noda
bekas jerawat (acne scar), serta untuk mengoreksi bagian-bagian wajah
yang kurang baik. Kosmetik dekoratif sebaiknya warnanya menarik, memiliki bau
harum yang menyenangkan, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit nampak berkilau
serta tidak merusak atau mengganggu andeksa kulit.
Kosmetik
dekoratif dibagi menjadi kosmetik dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada
permukaan dan pemakaiannya sebentar, seperti bedak, lipstik, perona pipi dan eye
shadow, serta kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya tidak
mudah luntur, seperti kosmetik pemutih kulit dan cat kuku.
a.
Alas bedak (Foundation)
Alas
bedak (Foundation) dalam tata rias wajah menjadi dasar sebelum dibubuhi
bedak. Foundation dapat menahan bedak, hingga bedak mudah menempel pada
kulit wajah, alas bedak juga dapat memperhalus permukaan kulit dengan menutupi
noda, luka bekas jerawat, noda kebiruan (couperese) di seputar pipi.
Alas bedak dapat berfungsi untuk menyamarkan warna kulit yang pucat dan
bayangan gelap di seputar mata. Alas bedak digunakan di atas pelembab agar
pigmen zat warna yang dikandungnya tidak bersentuhan langsung dengan kulit.
Alas bedak dapat digunakan untuk membuat shape atau dimensi wajah
sehingga riasan wajah menjadi lebih sempurna. Ada beberapa jenis alas bedak
yaitu:
1)
Water based
foundation
(liquid).
Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita
muda dan dewasa yang berkulit normal. Menggunakan foundation ini, kulit menjadi
lembab dan akan menghasilkan riasan yang halus. Bahan dasar foundation ini
adalah air, sehingga penggunaannya akan lebih mudah menyerap ke dalam kulit dan
lebih ringan dari minyak. Hasil akhir dari penggunaan foundation ini,
riasan akan tampak lebih natural. Gunakan spons untuk mengaplikasikan liquid
foundation, kemudian kenakan dengan cara ditekan untuk menutupi pori-pori
dan rongga kulit wajah.
2)
Oil based foundation.
Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita
dewasa dan mereka yang berkulit kering, karena foundation ini mengandung
minyak dan pelembab. Alas bedak ini dapat menutup kerutan sehingga riasan lebih
bagus dan rata. Apabila menggunakan Oil based foundation, sebaiknya
tidak menggunakan bedak lagi, karena jenis foundation ini cenderung
lebih berat. Sehingga Jika ingin menggunakan bedak, sebaiknya aplikasikan
secara tipis. Oil based foundation dikemas dalam bentuk compact atau stick.
3)
Oil free moisturizer
Foundation
Kosmetika ini cocok untuk kulit berminyak dan
jenis alas bedak ini mampu menyerap kelebihan minyak pada kulit, sehingga wajah
tidak tampak mengkilap.
4)
Concealer
Jenis foundation ini digunakan untuk
menutupi bagian-bagian kulit yang memerlukan penutupan khusus seperti noda,
bercak-bercak, bekas jerawat atau luka sehingga kulit wajah akan tampak bersih
dan rata. Selain itu juga dapat menutupi lingkaran hitam di seputar mata.
5)
Foundation krim
pemutih.
Jenis alas bedak ini biasanya digunakan di
bawah mata untuk memberikan efek cerah di daerah tersebut dan mampu menyamarkan
kantung mata.
b.
Bedak (powder)
Bedak
adalah campuran homogen dari beberapa macam bahan yang tidak larut dalam air.
Bahan-bahan bedak dicampur rata dan disaring beberapa kali, hasilnya akan
berupa serbuk yang sangat halus dan ditambah pewarna serta parfum sebelum
dikemas.
Syarat
bedak yang baik adalah bedak yang mampu menutupi cacat-cacat kulit secara
sempurna, melekat dengan baik pada kulit, melicinkan kulit, memiliki daya serap
yang tinggi dan mampu memantulkan sinar ultraviolet. Sesuai dengan
syarat-syarat tersebut, biasanya bedak mengandung :
1)
Zinhoxyda, zat yang memberi
daya penutup.
2)
Zink stearat, zat yang memiliki
daya lekat.
3)
Talcum vanetum, zat yang memberi
daya pelicin.
4)
Calcium Carbonat dan magnesium
carbonat, zat yang mempunyai daya hisap.
5)
Titanium dioxyda, zat yang memiliki
daya penutup yang kuat.
6)
Zat warna dan wangi-wangian.
Bedak
mempunyai daya yang menyatu dengan alas bedak dan memberi kesan kulit menjadi
lembut. Ada dua macam jenis bedak yaitu bedak yang berbentuk serbuk (face
powder, loose powder) dan bedak padat (compact powder/cream puff).
Bedak
serbuk (tabur) cocok untuk segala jenis kulit. Pemilihan warna bedak tabur
biasanya disesuaikan dengan warna kulit. Gunakan warna pink untuk menyegarkan
wajah.
Compact
powder adalah loose powder yang dipres menjadi bentuk cake yakni sejenis bedak
padat yang pemakaiannya paling praktis dan bedak padat ini ada yang berjenis transculent,
dan two in one.
Bedak
transculent yang bersifat transparan cocok untuk semua jenis kulit
terutama kulit kering dan normal, kulit sensitif sebaiknya menggunakan bedak
wewangian, dan kulit berminyak sebaiknya menggunakan bedak yang dapat menyerap
minyak yang berlebihan di kulit wajah. Bedak two in one (two way cake)
terdiri atas alas bedak dan bedak padat yang digabungkan, ini sangat bagus
karena dapat menghasilkan efek halus dan rata.
Bedak
mempunyai fungsi antara lain untuk menghilangkan minyak mengkilat yang berasal
dari alas bedak, melindungi kulit muka dari sinar matahari, membuat make–up
tahan lama dan melengkapi tata rias agar menjadi sempurna. Pilihlah warna bedak
yang sama atau sedikit lebih terang dari warna foundation.
Bedak
sebaiknya digunakan setelah kulit wajah dilapisi alas bedak, cream rouge
dan shadow (bayangan) yang dikenakan di hidung atau bagian wajah yang
lain. Pemakaian bedak harus rata agar didapat hasil yang natural. Pakailah
spons dengan cara ditepuk-tepukkan pada seluruh wajah, leher dan tengkuk,
kemudian diratakan kembali dengan menggunakan kuas bedak yakni kuas besar yang
bulu-bulunya sangat halus. Bedak transparan membuat make-up lebih
kelihatan asli.
Bedak
yang bercampur dengan serbuk berwarna mutiara atau keemasan hanya cocok untuk
make up malam hari (memberikan kesan gemerlapan). Bedak padat akan lebih tahan
lama dibandingkan dengan bedak serbuk.
c.
Perona Pipi (blus
- on atau rouge)
Perona
pipi (rouge) digunakan dengan tujuan untuk mengoreksi wajah, sehingga wajah
tampak lebih cantik, lebih segar dan berdimensi. Perona pipi tersedia dalam
bentuk loose, compact powder, fat-based make-up, emulsi cair atau krim, cairan
jernih dan gel. Losse atau perona pipi serbuk adalah bentuk perona pipi yang
paling sederhana, berisi pigmen dan lakes yang digunakan setelah menggunakan
bedak dengan cara dibaurkan pada tulang pipi yang menonjol dengan menggunakan
kuas perona pipi.
Perona
pipi compact powder lebih populer dan dapat melekat dengan baik di pipi
serta tidak beterbangan ketika dipakai. Penggunaan pemerah pipi compact
powder sama dengan pemakaian perona pipi serbuk.
Krim
rouge dapat membentuk lapisan tipis yang rata di permukaan kulit
sehingga tampak lebih alami. Krim rouge bersifat menolak air sehingga
dapat terhindar dari resiko luntur bila terkena air. Perona pipi berbentuk cair
dan cream digunakan setelah penggunaan alas bedak (foundation) yang
masih belum kering di kulit pipi dan sebelum bedak dengan cara dioleskan pada
tulang pipi yang menonjol menggunakan spongse. Rouge cair atau krim
emulsi sangat baik digunakan untuk memperoleh hasil yang sangat cantik dan
alami.
Pemilihan
warna perona pipi sebaiknya disesuaikan dengan warna lipstick dan nail polish
(cat kuku), sehingga penampilan keseluruhan akan lebih harmonis. Perona pipi
tersedia dalam berbagai pilihan warna, yaitu merah, jingga, pink dan juga
kecoklatan.
Aplikasikan
blus - on warna coklat muda dan orange jika ingin memberi kesan natural.
Aplikasikan blush – on warna pink hingga ke puncak hidung jika ingin
menampilkan kesan romantis, dan aplikasikan warna coklat tua pada bagian pipi
untuk memberi kesan maskulin.
d.
Eye shadow
Penggunaan
eye shadow dapat menampilkan nuansa keindahan pada mata, sehingga tampak lebih
bersinar. Tujuan penggunaan eye shadow adalah untuk mengaksentuasikan mata dan
membuat putih biji mata sehingga mata tampak cemerlang. Eye shadow
digunakan di dekat mata dan di kelopak mata bagian atas. Eye shadow
termasuk ‘ekstrem’ di antara jenis kosmetik dekoratif lain, kandungan bahan
dasarnya harus aman dan cara pemakaiannya harus hati-hati karena digunakan di
dekat mata yang kulitnya sangat peka.
Eye
shadow
dapat ditemui dalam berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk cair, cream, powder
atau cake. Warna eye shadow mencakup semua warna dan untuk malam hari dibuat
warna keemasan atau warna perak yang penggunaannya disesuaikan dengan warna
mata atau warna busana yang dipakai. Eye shadow dioleskan pada kelopak mata
agar mata terlihat bersinar. Cara penggunaan eye shadow samar-samar saja. Warna
lembut untuk siang hari dan warna emas atau perak untuk malam hari. Di atas
bayangan mata atau di bawah alis berilah warna yang lebih terang (high light)
agar mata tampak lebih cemerlang dan lebih rapi.
e.
Eye liner (Sipat mata)
Penggunaan
eye liner dapat mempertegas bentuk mata dan membuat mata tampak lebih
besar. Jenis eye liner ada yang berbentuk cair, cream atau dalam bentuk pensil,
kosmetik ini digunakan pada sekeliling mata dan dibuat lebih besar agar mata
menjadi kelihatan lebih hidup. Warnanya ada yang mengkilap dan ada pula yang doff.
Mata yang diberi eye liner akan menjadi kelihatan lebih indah dan lebih
ekspresif. Eye liner yang gelap membuat mata terlihat lebih dalam, dan eye
liners yang terang akan mengangkat mata lebih cekung ke dalam. Eye liner
digoreskan sepanjang garis mata dimana bulu-bulu mata tumbuh.Tariklah dari
kelopak mata sebelah atas dengan kencang dan halus sampai ke ujung mata. Ujung
dari eye liner harus runcing benar.
Gunakan
eye liner cair agar riasan mata lebih tahan lama dan bersih. Sebelum
menggunakan eye liner, tentukan terlebih dahulu karakter tata rias yang
akan dibuat. Untuk tata rias romantis hindari penggunaan eye liner di bawah mata. Untuk memberi kesan glamour,
ekspresif dan dramatis, eye liner dapat dikenakan di bawah mata dan
penuh.Jika memiliki bentuk mata yang bulat, hindari pemakaian eye liner penuh, tapi kenakan di tengah.
f.
Pensil alis (Eye
brow pencil)
Bentuk
dan ketebalan alis mempengaruhi kesan total wajah. Bentuk dan ketebalan alis
dapat diperoleh dengan pencabutan sebagian atau seluruh alis mata dan
menggantinya dengan lukisan alis mata menggunakan pensil alis (eye brow
pencil). Pensil alis berfungsi untuk membentuk alis agar tampak serasi
dengan wajah. Kosmetik jenis ini selain berbentuk pensil juga berbentuk
cake/padat yang biasa digunakan dengan sikat alis. Warna pinsil alis ada 3
macam, yaitu cokelat, hitam dan abu-abu, karena fungsinya selain membentuk
alis, juga untuk memperbaiki garis mata yang asli, misalnya membuat bentuk mata
lebih lebar, lebih lonjong dan sebagainya.
Untuk
membentuk alis, gunakan warna yang lebih muda, karena warna alis tidak boleh
lebih kuat dari warna mata. Pensil alis digunakan dengan cara dipegang tegak
miring kemudian bentuk alis digambar mulai dari pangkal sampai ke ujung alis
dengan bentuk yang biasanya mengecil ke ujung. Setelah alis dibentuk, bubuhkan
eye shadow, kemudian sapukan dengan sikat alis warna coklat, agar membentuk
garis yang natural.
g.
Cat bulu mata (mascara)
Maskara
berguna untuk menebalkan, melentikkan dan membuat bulu mata kelihatan lebih
panjang. Jenis mascara terdiri atas :
1)
Maskara cair
Maskara cair merupakan bentuk mascara yang
banyak dipakai karena mudah disapukan dan mudah dihapus, tetapi kelemahannya
mudah luntur. Pemakai lensa kontak sebaiknya menghindari maskara jenis ini
karena maskara dapat mengotori lensa kontak. Maskara cair dikemas dalam kemasan
botol kecil dengan penutup yang dilengkapi sikat untuk menyapukan maskara pada
bulu mata.
2)
Maskara water
proof
Bentuk maskara water proof menyerupai maskara
cair, tetapi terbuat dari bahan anti luntur, sehingga aman digunakan bagi
mereka pemakai lensa kontak atau mereka yang senang melakukan aktivitas yang
menguras keringat. Kelemahannya yaitu karena maskara ini tidak mudah luntur
maka maskara ini sulit untuk dihapus dan dibersihkan. Untuk mengangkatnya
diperlukan pembersih khusus mata yang mengandung minyak seperti minyak bulus
atau minyak zaitun. Kemasan maskara water prof sama seperti kemasan maskara
cair biasa.
3)
Maskara dengan conditioner
Maskara yang mengandung conditioner sangat
baik digunakan pada bulu mata yang mudah rontok dan terputus. Kandungan
conditioner-nya dapat memberi nutrisi yang menguatkan bulu mata. Biasanya
maskara jenis ini tidak berwarna (bening), karena hanya berisi bahan perawatan
dan bukan untuk riasan dekoratif.
4)
Maskara bulu
Jenis maskara ini cukup unik, karena berupa
maskara cair yang berisi bulu. Jika disapukan pada bulu mata, maskara ini dapat
memberi kesan bulu mata tampak tebal dan panjang. Maskara ini cocok bagi mereka
yang memiliki bulu mata tipis dan jarang.
5)
Maskara padat atau cake
Maskara jenis ini berbentuk cake hingga
sepintas menyerupai perona mata. Maskara ini jika akan digunakan harus dicampur
dengan air dan dibubuhkan dengan kuas khusus.Maskara ini dapat memberikan kesan
bulu mata tampak alamiah.
Cara
penggunaan maskara : buka mata, mulai dari kelopak mata bagian atas, sikatlah
ujung bulu mata bagian atas kemudian pangkalnya, diteruskan ujung bulu mata
bagian bawahnya serta pangkalnya. Selanjutnya lakukan untuk bulu mata kelopak
mata bagian bawah dengan cara yang sama. Dalam pemakaian maskara, perhatikan
jangan sampai maskara mengenai kelopak mata, dan mata tidak perlu benar-benar
dipejamkan. Posisi terbaik kelopak mata saat diberi maskara adalah seperti
melihat obyek yang berada di bagian bawah, tanpa menundukkan kepala. Tunggu
sampai maskara benar-benar kering + 30 detik barulah mata dapat dibuka atau
dikedipkan.
h.
Pewarna Bibir atau Lipstick
Pewarna
bibir berfungsi untuk memberi warna pada bibir, sehingga bibir tampak lebih
segar. Koreksi bentuk bibir dapat dilakukan dengan menggunakan lipliner,
liplife, lipstick/lipcolor, dan lipgloss. Lipliner berfungsi untuk membentuk
garis luar bibir, liplife berfungsi untuk membuat lipstick tahan lama, lipstick
atau lipcolor berfungsi untuk memberi warna pada bibir, sedangkan
lipgloss berfungsi untuk memberi efek kilau yang glamour dan segar sehingga
bibir kelihatan basah terus.
Lipstik
merupakan jenis kosmetik yang paling banyak digunakan. Lipstik adalah make-up
bibir yang anatomis dan fisiologisnya agak berbeda dari kulit bagian badan
lainnya, misalnya stratum corneum bibir sangat tipis dan dermisnya tidak
mengandung kelenjar keringat maupun kelenjar minyak, sehingga bibir mudah
kering dan pecah-pecah terutama jika cuaca dingin dan kering. Lipstik yang baik
hendaknya: dapat melapisi bibir dan melekat dengan baik tetapi tidak lengket,
tahan di bibir selama mungkin, tidak menimbulkan iritasi atau alergi kulit
bibir, dapat melembabkan kulit bibir, memberikan warna yang merata pada bibir
serta dengan warna yang menarik.
Jenis
lipstik ada yang dikemas dalam tabung berbentuk padat, ada juga yang berbentuk
cream dan tersedia dalam berbagai warna. Jenis lipstik terdiri atas :
1)
Satin
Lipstik dengan tekstur sangat lembut, dan
dikemas dalam bentuk stik atau liquid (cairan) Lipstik ini dapat menutupi bibir
dengan sempurna serta memberi efek kilap tetapi tidak berminyak.
2)
Semi-gloss
Lipstik yang tidak begitu mengkilap,
berminyak dan dikemas dalam bentuk stik atau krim padat.
3)
Matte
Sejenis lipstik yang tahan lama, tidak
mengkilat, mengandung pelembab, dan dapat memberi kesan halus pada bibir.
Lipstik ini dikemas dalam bentuk stik.
4)
Laqcuer
Lipstik yang berbahan dasar gel, bening, dan
dikemas dalam kemasan botol. Lipstik ini dapat memberi kesan halus dan lembut
(sheer).
5)
Treatment
Lipstik yang terdiri atas campuran antara
pewarna bibir dan vitamin, dikemas dalam bentuk stik, bertekstur lembut, mengandung
pelembab, dan memberi efek kilau.Lipstik sebaiknya dipakai dengan menggunakan
kuas sehingga hasilnya lebih rata. Untuk membuat bibir seperti yang
dikehendaki, gunakan lipliners yaitu semacam lipstik yang berbentuk pinsil.
Warna dan macam lipstik sangat beragam. Penggunaan warna lipstik diserasikan
dengan warna rouge, cat kuku dan warna busana. Bibir tebal sebaiknya tidak
memakai warna lipstik terlalu merah karena bibir akan tampak lebih menonjol.
i.
Pensil Bibir atau Lip
Liners
Penggunaan
pensil bibir pada riasan wajah adalah untuk memperjelas bentuk bibir baik untuk
riasan koreksi, maupun untuk memberi bentuk yang tegas pada bibir. Bentuk
pensil bibir hampir sama dengan pensil alis, namun memiliki variasi warnanya
yang lebih beragam.
j.
Pelembab Bibir atau Lipbalm
Sebelum
memakai lipstik, sebaiknya bibir diolesi dengan lipbalm yang berfungsi untuk
melembabkan dan membantu mencegah bibir pecah-pecah serta terkelupas. Lipbalm
diperlukan agar lipstik tampak lebih menyatu.
k.
Lipgloss
Efek
glossy atau kesan mengkilat pada bibir, dapat diperoleh dengan
menggunakan lipgloss atau lip sheener sehingga bibir terlihat
halus, lembut dan mengkilat. Lipgloss dipakai setelah menggunakan lipstik.
5.
Kosmetika Perawatan
Kosmetika
perawatan yang menjadi bahasan dalam buku ini meliputi perawatan sehari-hari
hingga perawatan secara periodik seminggu atau sebulan sekali. Jenis-jenis
kosmetika perawatan tersebut meliputi :
a.
Kosmetika Perawatan
Wajah
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa kosmetika perawatan wajah meliputi
perawatan sehari-hari, berkala dan perawatan khusus.
Setiap hari perlu dilakukan perawatan yang
berkaitan dengan pembersihan, penyegaran dan nutrisi pada kulit wajah.
Pertama, kosmetika pembersih dan penyegar
digunakan setiap hari pada pagi sebelum merias wajah agar kosmetika rias dapat
efektif menempel pada kulit dan diperoleh hasil riasan yang bagus. Kemudian
gunakan juga setiap malam hari agar kulit wajah tetap bersih dan terbebas dari
kosmetika dan kotoran.
Kedua, kosmetika perawatan. Setiap pagi
sebelum merias wajah, gunakan cream pelindung anti matahari,dan pada malam hari
setelah pembersihan dan penyegaran gunakan cream atau lotion untuk malam hari.
Perawatan berkala dapat dilakukan seminggu
sekali atau dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali sesuai kebutuhan dan
kesempatan. Perawatan ini bertujuan menjaga kesehatan, kebersihan dan yang
paling utama adalah menjaga kondisi kulit wajah sehingga awet muda.
Kosmetika perawatan berkala meliputi:
• Pembersihan dan penyegaran.
• Kosmetika pembersihan mendalam (deep
cleansing).
• Peeling (berbentuk cream, scrub, pasta).
• Massage (berbentuk cream, minyak).
• Masker (berbentuk cream, bubuk,
pasta, gel). • Berbagai vitamin kulit (serum, cream).
Perawatan wajah khusus adalah perawatan yang
dilakukan dalam satu tujuan tertentu terkait dengan kondisi kulit dan
kebutuhan. Perawatan wajah khusus ini harus dilakukan oleh ahli kecantikan agar
terhindar dari kesalahan prosedur pemakaian kosmetika yang berakibat fatal bagi
kulit wajah.
Pertama, Perawatan kulit tidak berproblem
yakni perawatan kulit wajah yang dipersiapkan untuk suatu acara istimewa
misalnya bagi calon pengantin atau acara yang dipandang penting dan khusus
lainnya. Kosmetika pada perawatan khusus yang tidak berproblem ini sifatnya
adalah menjaga kestabilan kulit, mencerahkan, memudakan/peremajaan dan bila
diperlukan memutihkan. Jenis kosmetika yang digunakan pada perawatan wajah
khusus yang tanpa problem ini sama seperti kosmetika berkala ditambah beberapa
kosmetika sesuai tujuan perawatan yakni kosmetika bleaching, peremajaan
(anti aging) dan vitamin.
Kedua, Perawatan kulit wajah yang berproblem,
yaitu perawatan kulit wajah yang berproblem dituntut untuk dilakukan karena
problem pada kulit wajah terkait kondisi permasalahan pada kulit wajah dapat
dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali
sesuai kebutuhan dan saran dari ahli kecantikan yang dikunjungi.
Berbagai kosmetika untuk perawatan wajah
khusus tersebut meliputi: Pembersihan dan penyegaran, kosmetika pembersihan
mendalam (deep cleansing), peeling (berbentuk cream, scrub,
pasta), massage (berbentuk cream, minyak), masker (berbentuk cream,
bubuk, pasta, gel), berbagai vitamin kulit (serum, cream), bleaching
(pemutih), anti aging (peremajaan), vitamin, anti acne (lotion,
cream)
b.
Kosmetika Perawatan
Tangan dan Kaki
Seperti
halnya pada perawatan kulit wajah, maka pada perawatan tangan dan kaki juga
diperlukan perawatan sehari-hari, berkala dan perawatan khusus.
Setiap hari tangan dan kaki dilakukan
pembersihan dengan frekuensi tidak terbatas sesuai kebutuhan. Kosmetika
pembersihan yang digunakan untuk perawatan tangan dan kaki sehari-hari : sabun
cuci tangan, lotion hand wash.
Perawatan berkala dapat dilakukan seminggu
sekali atau dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali sesuai kebutuhan dan
kesempatan. Perawatan ini bertujuan menjaga kesehatan, kebersihan dan performa
tangan kaki. Perawatan ini dapat dilakukan di rumah secara mandiri atau ke jasa
salon oleh seorang ahli manicuris. Kosmetika yang dipergunakan antara lain :
sabun cuci tangan, cairan antiseptic, cream pelembut kutikula (cuticle remover),massage
cream/oil.
Kosmetika perawatan tangan dan kaki khusus
diperlukan untuk mengatasi kelelahan pada kaki dan perawatan untuk performa
atau peningkatan kualitas keindahan tangan dan kaki. Kosmetika yang dipergunakan
antara lain : sabun cuci tangan, cairan antiseptic, cream pelembut kutikula (cuticle
remover), massage cream/oil, hydrogen peroxide dengan kadar 2 %,
borax.
c.
Kosmetika Perawatan
Badan
Seperti
halnya pada perawatan kulit wajah, maka pada perawatan badan juga diperlukan
perawatan sehati-hari, berkala dan perawatan khusus.
Setiap hari badan dilakukan pembersihan
dengan frekwensi tidak terbatas sesuai kebutuhan. Kosmetika pembersihan dan
perawatan badan sehari-hari : body shampoo/sabun, body lotion, body
talk, serta anti bau badan (lotion, spray talk dan lain-lain).
2)
Perawatan Badan
Berkala
Perawatan berkala dapat dilakukan seminggu
sekali atau dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali sesuai kebutuhan dan
kesempatan. Perawatan ini bertujuan menjaga kesehatan, kebersihan dan performa
badan. Perawatan ini dapat dilakukan di rumah secara mandiri atau ke jasa salon
oleh seorang ahli body theraphy. Kosmetika yang dipergunakan antara lain: body
shampoo/sabun, body lotion, body talk, scrub/lulur/boreh, massage
cream/oil.
Kosmetika perawatan badan khusus diperlukan
untuk mengatasi kelelahan pada seluruh badan dan untuk performa atau
peningkatan kualitas. Kosmetika yang dipergunakan antara lain : body shampoo/sabun,
body lotion, body talk, scrub/lulur/boreh, massage cream/oil,
body steam cosmetics, aroma theraphy.
d.
Kosmetika Perawatan
Payudara
Payudara
adalah bagian yang dalam yang harus diperhatikan dan dirawat. Dari segi
kesehatan banyak wanita yang tidak menyadari memiliki kelainan dan terlambat
menanganinya.
1)
Perawatan Payudara
Sehari-Hari Setiap hari pada saat mandi
dilakukan pembersihan. Kosmetika pembersihan payudara sehari-hari adalah :
body shampoo/sabun, body lotion, body talk, serta anti bau badan.
2)
Perawatan Payudara
Berkala
Perawatan berkala dapat dilakukan seminggu
sekali atau dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali sesuai kebutuhan dan
kesempatan. Perawatan ini bertujuan menjaga kesehatan untuk deteksi kelainan
secara dini, menjaga kebersihan dan bentuk payudara. Perawatan ini dapat
dilakukan di rumah secara mandiri atau ke jasa salon oleh seorang ahli body
theraphy. Kosmetika yang dipergunakan antara lain : body shampoo/sabun,
buste lotion, body talk, scrub/lulur/boreh, massage cream/oil,
buste mask, minyak zaitun.
Kosmetika perawatan payudara khusus
diperlukan untuk mengatasi kelelahan pada seluruh badan dan untuk performa atau
peningkatan kualitas. Kosmetika yang dipergunakan antara lain: body shampoo/sabun,
buste lotion, body talk, scrub/lulur/boreh, massage cream/oil, buste
mask, minyak zaitun, aroma theraphy.
6.
Kosmetika Tradisional
Perawatan
kecantikan dapat dilakukan dengan menggunakan kosmetika tradisional. Pada
hakekatnya perawatan secara tradisional merupakan salah satu manifestasi
kebudayaan kita, dan sebagai seni perawatan diri yang turun-temurun.
Berikut
akan diuraikan pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan yang banyak digunakan dalam
perawatan kecantikan secara tradisional.
a.
Kunyit (curcuma domesticaerhizoma)
Kunyit
mengandung minyak atsiri, sikloiserin, mirsen, metal farbinol, d.kamper,
dan curcumin. Kandungan antioksidan yang terdapat di dalam warna kuning
dari kunyit menjadi kunci untuk kesehatan dan kecantikan. Sebagai bahan
kosmetik, kunyit telah dikenal luas secara turun temurun dan digunakan oleh
puteri-puteri keraton untuk merawat kecantikannya. Kunyit yang mengandung
curcumin dan zat anti oksidan sangat efektif untuk menjaga kecantikan,
menghaluskan kulit, mengurangi bau badan, menjaga tubuh tetap ramping dan
memperlancar haid. Kunyit dapat juga digunakan sebagai masker dan lulur,
menjadikan tubuh dan wajah terlihat lebih cerah, tetapi gunakan kunyit yang
muda agar warna kuningnya tidak terlalu pekat. Penggunaan kunyit untuk masker
yaitu kunyit diparut, kemudian dijemur lalu campurkan dengan tepung beras, sari
jeruk atau alpokat, aplikasikan pada wajah maka kulit wajah akan mulus dan
halus. Fungsi lain kunyit adalah untuk mengobati eksim dan kudis, bahkan bila
sudah diolah menjadi salep bisa digunakan untuk mengobati borok.
b.
Lidah buaya (aloe
vera)
Lidah
buaya mengandung sekitar 72 zat yang dibutuhkan tubuh, di antaranya asam amino,
karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat
seperti lignin, saponin, senyawa antrakuinon, senyawa kuinon, dan senyawa gula.
Dalam hal pengobatan, lidah buaya mampu menghilangkan bekas luka bakar pada
kulit, ini karena kandungan saponin yang berfungsi sebagai pembersih dan
antiseptik. Dalam hal kecantikan kulit, lidah buaya bersifat merangsang
pertumbuhan sel baru pada kulit. Lendir lidah buaya mengandung zat lignin yang
mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya
cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya kulit tidak cepat kering dan tetap
lembab sehingga terlihat awet muda. Untuk menghaluskan kulit, lidah buaya
digunakan sebagai campuran adonan masker.
c.
Bunga kenanga
Kenanga
mengandung minyak kenanga yang memberi wangi pada tubuh. Minyak kenanga
merupakan minyak esensial untuk keperluan kosmetik yang dapat membantu
mengurangi garis ketuaan, merangsang sel baru, mengatasi kulit kasar karena
terlalu banyak kosmetik, dan mengatasi kulit berminyak. Minyak sumber vitamin E
yang mampu memberikan perlindungan dari radiasi sinar ultra violet sebagai
salah satu penyebab penuaan kulit. Untuk keperluan perawatan kulit wajah,
tumbuk halus 5 kuntum bunga kenanga, 5 ruas jari rimpang temu giring dan satu
buah kulit jeruk purut. Saring kemudian peras. Airnya oleskan pada wajah dan
biarkan beberapa menit.
d.
Tomat
Tomat
mengandung betha carotene dan likopen yang merupakan anti oksidan
dan pre-vitamin A, yang memiliki khasiat untuk menghaluskan kulit wajah dan
mengobati jerawat. Untuk keperluan perawatan wajah, tomat dicuci, potong
menjadi 4 bagian lalu oleskan pada wajah, biarkan sampai kering kemudian bilas
dengan air hangat. Untuk perawatan sehari-hari, tomat yang merah tua diperas
dan airnya oleskan pada wajah, wajah akan terasa segar dan halus.
e.
Air Teh Basi
Air
teh basi mengandung polyfenol yang merupakan zat antioksidan yang berfungsi
untuk mengurangi jerawat. Caranya, diamkan air teh yang berasal dari daun teh
yang diseduh semalam dipanci terbuka. Keesokan harinya, air teh sudah berasa
sejuk dan gunakan untuk mencuci wajah selama beberapa menit, kemudian wajah
dicuci dengan air hangat.
f.
Seledri
Seledri
berkhasiat untuk mengatasi kulit berminyak. Caranya, ambil beberapa daun
seledri dari iris halus, masukkan ke dalam mangkuk yang berisi air mendidih,
biarkan selama 20 menit. Simpan di lemari es agar zat yang terkandung di
dalamnya tidak rusak. Pada malam hari, aplikasikan pada wajah menggunakan kuas,
dan terakhir bilas dengan air hangat.
g.
Cengkih (eugenia
caryophylata)
Kuncup
bunga, tangkai dan daun cengkih, mengandung minyak atsiri eugenol, zat penyamak
dan lendir. Pada umumnya cengkih berkhasiat menghilangkan rasa mual dan bau
mulut. Daun cengkih dapat dipakai sebagai param. Minyak cengkih dapat digunakan
sebagai parfum.
h.
Kemukus (piper
cubeba linn)
Buah
kemukus mengandung minyak atsiri kubebin, asam kubebat, terpen, zat pahit,
lendir dan mineral yang sangat berguna untuk menormalisir fungsi selaput lendir
saluran kemih.
i.
Kencur (kaemferia
galanga linn)
Akar
kencur mengandung sineol, alkaloida, kamfer dan beberapa zat lain. Kencur
banyak dipakai dalam jamu, karena berkhasiat untuk meredakan pembengkakan dan
kekakuan otot, menghilangkan rasa kembung perut serta untuk merangsang
pembentukan keringat.
j.
Mawar (regula,
rosa SPP)
Daun-daun
bunga segar dari beberapa jenis keluarga rosa disuling, hingga menghasilkan
minyak mawar yang dalam dunia kosmetika tradisional digunakan sebagai bahan
untuk membuat penyegar yaitu minyak mawar dicampur dengan air menjadi air
mawar. Air mawar juga berguna sebagai bahan untuk melarutkan bubuk masker
menjadi adonan masker yang siap digunakan.
k.
Jahe
Jahe
mengandung anti oksidan sebesar 21.571 mmol / 100 gr, yang dapat berfungsi
sebagai anti oksidan bagi kulit bila dikonsumsi. Selain dapat menghangatkan
tubuh, jahe memiliki berbagai khasiat yang sangat baik untuk kulit. Beberapa
fungsi positif yang dapat diperoleh dari jahe diataranya dapat menghilangkan
kasar-kasar pada kaki apabila dicampur dengan minyak nabati, kemudian digosokkan
pada bagian kaki yang kasar. Selain itu jahe juga dapat dijadikan herbal
healing bath yang dapat mengatasi kelelahan otot, gejala flu, menenangkan,
menghangatkan dan menyegarkan tubuh. Manfaat lainnya, jahe dapat dijadikan
ginger salt scrub, yang berfungsi untuk menghaluskan kulit kering, membantu
proses pengeluaran racun dan membantu pelepasan sel-sel kulit mati.
l.
Minyak Cendana
Minyak
cendana mengandung minyak sulingan kulit cendana. Minyak ini berkhasiat untuk
menghangatkan badan, merangsang peredaran darah, merawat kulit dan membuat
badan menjadi harum, lembut serta untuk mencegah kulit kering. Minyak ini dapat
juga digunakan dalam pemijatan badan, punggung, tangan dan kaki.
m.
Sari ketimun
Dalam
ketimun terdapat zat zaponin, protein, kalsium, garam fosfat, vitamin B dan
vitamin C. Sari ketimun digunakan sebagai cairan pembersih, karena saponin yang
terkandung di dalamnya memiliki daya pembersih yang baik. Sari ketimun sangat
baik untuk kulit berminyak, kulit yang peka dan kulit yang terbakar
(mendinginkan). Sari ketimun dipakai sebagai bahan penyegar (astringent).
Sari ketimun berkhasiat juga untuk memupuk dan memutihkan kulit.
n.
Minyak bergamot
Bergamot
mengandung minyak atsiri, mudah menguap dan didapat dari penyulingan kulit
jeruk kuning, coklat, dan hijau serta berbau harum. Minyak bergamot baik
digunakan sebagai body lotion.
o.
Minyak kacang
Minyak
kacang mengandung berbagai asam lemak yang dapat digunakan sebagai bahan
pelunak dalam pembuatan krim malam.
p.
Minyak jarak (oleum
ricini, castor oil)
Minyak
jarak diperoleh dari penyulingan kulit buah jarak, tidak berwarna dan digunakan
sebagai bahan pembuatan lipstik, cat kuku serta penghapus cat kuku.
Demikian
artikel tentang Pemilihan
Kosmetika dari Kosmetika Pembersih, Penyegar, Pelembab dan Pelindung,
Dekoratif, Perawatan, Sampai Kosmetika Tradisional, semoga
berkah dan selalu bermanfaat. Salam cerdas…..
Belum ada tanggapan untuk "Pemilihan Kosmetika dari Kosmetika Pembersih, Penyegar, Pelembab dan Pelindung, Dekoratif, Perawatan, Sampai Kosmetika Tradisional"
Post a Comment