Tujuan
Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat :
1.
Menyebutkan prinsip
umum dari propagasi gelombang
2. Membedakan antara
propagasi ruang bebas, propagasi antar dua titik di bumi, propagasi ionosfir,
dan propagasi troposferik
4.1. Prinsip Umum
Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik
pada umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks.
Di antara sekian banyak pengaruh adalah adanya kondisi yang sangat bergantung
pada keadaan cuaca dan fenomena luar angkasa yang tidak menentu.
Dengan melihat kondisi yang demikian, maka sangat sulit
diperkirakan sebaran radiasi medan elektromagenitik secara pasti dari suatu
jarak terhadap kedudukan suatu pemancar. Namun, hal itu masih memungkinkan
untuk mempropagasikan gelombang tetapi kita harus memperhatikan setiap
pengamatan cuaca yang disampaikan oleh lembaga meteorologi dan geofisika.
Makna inti dari propagasi suatu gelombang radio adalah
menyebarkan (transmisi) gelombang elektromagnitik di udara bebas. Oleh karena
itu kualitas hasil penerimaan sinyal sedikit maupun banyak juga dipengaruhi
oleh kejadian-kejadian di luar angkasa. Cuaca yang sangat baik tentu akan
sangat membantu dalam menaikkan kualitas sinyal yang dapat ditangkap oleh
antena penerima.
4.2. Propagasi Ruang Bebas
Seperti kita ketahui bahwa permukaan bumi dapat mengubah
propagasi suatu gelombang, dengan demikian kondisi yang ideal dari ruang bebas
di mana gelombang elektromagnetik dipancarkan dapat kita asumsikan. Dengan kita
anggap bahwa daya sebesar P watt diradiasikan atau dipancarkan dari suatu
antena pemancar di udara bebas ke segala penjuru dalam bentuk yang seragam.
Pada jarak yang sangat jauh, medan gelombang yang teradiasikan dapat dianggap
menjadi gelombang datar yang mempunyai kuat medan listrik (E). Besarnya kuat medan itu dirumuskan sebagai berikut :
()metervoltd PE /30 2/1=d adalah jarak terhadap suatu pemancar.
Bagimana rumus itu berubah bila kita anggap P mempunyai
nilai sebesar 1 kilo Watt ?
4.3. Propagasi Antar Dua Titik di Bumi
Bila kita deskripsikan, jenis-jenis
gelombang yang ada dapat dibedakan menjadi empat macam. Penjelasan untuk jenis
gelombang itu adalah sebagai berikut :
1. Gelombang terarah
antara dua titik. Propagasi gelombang yang demikian biasa disebut dengan
propagasi segaris pandang (line of sight).
2. Gelombang terpantul,
yakni merupakan gelombang yang datang setelah adanya pantulan pada suatu titik
antara di permukaan bumi.
3. Gelombang permukaan,
yakni merupakan gelombang yang merambat pada permukaan bumi mengikuti
kelengkungan yang ada.
4. Gelombang ionosferik
atau gelombang langit merupakan gelombang yang mengarah ke atas langit
meninggalkan pemancar kemudian bengkok karena ada lapisan konduksi dari lapisan
pada atmosfir yang lebih tinggi, setelah itu kembali ke permukaan bumi.
Gelombang terarah, gelombang terpantul dan gelombang
permukaan bersama-sama muncul, maka gabungan gelombang ini disebut sebagai
gelombang tanah (ground wave). Sementara itu yang disebut gelombang
ruang (space wave) merupakan gabungan antara gelombang terarah dan
gelombang yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Lapisan ionosfir berada pada ketinggian antara 50 hingga
400 kilometer di atas permukaan bumi. Sementara itu, troposfir hanya pada
ketinggian 10 kilo-meter di atas permukaan bumi. Propagasi pada lapisan ini
disebut sebagai propagasi troposferik. Di antara lapisan troposfir dan ionosfir
ada suatu lapisan lagi yaitu stratosfir. Pada lapisan ini gelombang langit dan
gelombang permukaan menjalar. Mekanisme propagasi biasanya bergantung pada
frekuensi.
Sinyal gelombang tanah dan langit dapat diterima tetapi
tidak begitu baik, bergantung pada kuat sinyal pancaran dan distorsi yang
ditimbulkan. Di lain pihak, gelombang langit sangat dipengaruhi oleh fading
sebagai hasil dari adanya perubahan karakteristik ionosfir yang terus menerus.
4.4. Gelombang Permukaan
Sudah dijelaskan bahwa gelombang tanah pada prinsipnya
dibentuk dari dua komponen gelombang yang terpisah. Komponen gelombang itu
adalah gelombang permukaan (surface wave)dan gelombang ruang (space
wave). Untuk menentukan apakah komponen gelombang tersebut diklasifikasikan
sebagai gelombang permukaan atau gelombang ruang cukuplah sederhana.
Pengertian dari gelombang permukaan adalah gelombang yang
menjalar sepanjang permukaan bumi, sedangkan gelombang ruang adalah gelombang
yang menjalar di atas permukaan bumi. Antara kata ”sepanjang” dan di atas ada
sedikit perbedaan. Menjalar di atas artinya penjalaran gelombang beberapa puluh
meter di atas permukaan bumi pada ketinggian antena.
Gelombang permukaan
mencapai bagian penerima dengan cara menjalar sepanjang permukaan tanah.
Gelombang permukaan dapat mengikuti kontur (liku-liku) permukaan tanah di atas
bumi karena mengalami proses difraksi (penyebaran).
Pada saat gelombang permukaan menemukan obyek penghalang yang ukurannya lebih besar besar dari panjang gelombang, maka gelombang tersebut cenderung akan melengkung atau berbelok ke arah obyek. Untuk obyek yang lebih kecil, penjalaran gelombang tidak menjadi masalah karena akan mengalami difraksi.
Pada saat gelombang permukaan menemukan obyek penghalang yang ukurannya lebih besar besar dari panjang gelombang, maka gelombang tersebut cenderung akan melengkung atau berbelok ke arah obyek. Untuk obyek yang lebih kecil, penjalaran gelombang tidak menjadi masalah karena akan mengalami difraksi.
Gelombang permukaan yang menjalar di atas tanah akan
menyebabkan berkurangnya energi atau daya pancar sebagai akibat adanya pelemahan.
Akibat ini tentu sinyal penerimaan menjadi lebih lemah atau kecil. Untuk
menghindari hal ini, maka penghalang harus dihilangkan atau dengan membuat
gelombang terpolarisasi vertikal untuk mengurangi gelombang bersinggungan
dengan permukaan bumi.
Gelombang permukaan biasanya dialami oleh gelombang
dengan frekuensi di bawah 500 KHz. Gelombang ini akan mengalami perubahan
propagasi sebab dipengaruhi oleh ketidak sempurnaan konduktivitas atau daya
hantar di permukaan bumi.
Pelemahan yang dialami oleh gelombang ini sebagai fungsi
dari konduktivitas dan permitivitas bumi. Penetrasi gelombang pada lapisan
tanah, bergantung pada frekuensi dan nilai konstanta bumi relatif. Nilai
konstanta relatif permitivitas (µr) berkisar antara 80 hingga 4, sedangkan konduktivitas
(s) bervariasi dari 5 hingga 0,001 mho/m.
Kalau kita cermati adanya gelombang menjalar di atas
permukaan laut dan tanah kering, maka akan ditemui suatu fenomena yang berbeda.
Dalam hal ini popagasi gelombang permukaan akan menjadi paling baik bila berada
di atas permukaan laut, sementara menjadi paling buruk bila berada di atas
tanah kering pada frekuensi-frekuensi yang masih dalam rentangnya.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa perbedaan antara
propagasi di permukaan laut dan di atas tanah kering untuk frekuensi-frekuensi
rendah menjadi tidak begitu berarti. Perbedaan yang cukup tajam akan muncul
apabila terjadi peningkatan frekuensi untuk daya pemancar tertentu terjadi
penurunan tajam pada frekuensi tinggi.
4.5. Efek ketinggian antena dengan kuat
sinyal
Antena pemancar dan penerima yang dengan ketinggian
rendah, maka gelombang langsung dan gelombang pantulan hampir mempunyai besaran
amplitudo yang sama, tetapi bisa berbeda fasa dan berkecenderungan saling meniadakan
satu sama lainnya.
Dengan bertambahnya ketinggian antena, jalur yang
berbeda, maka fasa yang berkaitan dengan itu akan berbeda antara dua gelombang
dan bertambah sehingga tidak dapat menjadi saling meniadakan. Keadaan ini
diistilahkan dengan pernyataan yang dikenal sebagai faktor high-gain (fh) yang
merupakan fungsi frekuensi dan konstanta tanah.
4.6. Atmosfir Bumi
Gelombang radio yang menjalar dalam ruang bebas mempunyai
sedikit pengaruh terhadap gelombang itu sendiri. Demikian pula bila gelombang
radio yang menjalar di bumi, maka banyak pengaruh yang diakibatkan terhadap
gelombang itu. Pengalaman menunjukkan bahwa masalah-masalah yang dialami oleh
gelombang radio disebabkan oleh kondisi atmosfir tertentu yang sangat kompleks.
Kondisi yang menyebabkan ini adalah sebagai hasil dari berkurangnya tingkat
keseragaman udara atmosfir.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi atmosfir,
baik secara positif maupun negatif. Di antara pengaruh itu adalah variasi
ketinggian secara geografis, perbedaan lokasi di bumi, dan perubahan waktu
seperti siang hari, malam, pergantian musim dan tahun. Untuk memahami propagasi
gelombang ini kita perlu paling tidak mengetahui dasar-dasar atmosfir bumi.
Atmosfir bumi dibagi menjadi tiga bagian secara terpisah
yaitu yang disebut lapisan-lapisan atmosfir. Tiga lapisan itu adalah
tropfosfir, stratosfir, dan ionosfir. Lapisan tersebut adalah yang paling
berguna dalam bidang telekomunikasi. Secara lebih luas, para ahli menggambarkan
atmosfir dengan tambahan lapisan lain selain yang telah disebutkan itu, yaitu
mesosfir, termosfir dan eksosfir.
Serapan radiasi dilakukan oleh lapisan ionosfir. Letak
ionosfir yang dekat dengan termosfir, maka lapisan ini termuati partikel gas
secara listrik atau disebut terionisasi. Ketinggian ionosfir dari 60-300
kilometer dari permukaan bumi.
Lapisan ini dibagi menjadi tiga kawasan atau lapisan-lapisan lagi yaitu lapisan F, lapisan E dan lapisan D. Pada siang hari lapisan F terpisah menjadi dua lapisan lagi dan lapisan itu akan kembali menyatu pada malam hari Lapisan E adalah lapisan yang pertama kali ditemukan.
Lapisan ini dibagi menjadi tiga kawasan atau lapisan-lapisan lagi yaitu lapisan F, lapisan E dan lapisan D. Pada siang hari lapisan F terpisah menjadi dua lapisan lagi dan lapisan itu akan kembali menyatu pada malam hari Lapisan E adalah lapisan yang pertama kali ditemukan.
Pada tahun 1901, Guglielmo Marconi memancarkan sinyal
antara Eropa dan Amerika Utara dan kemudian menemukan suatu keadaan bahwa ada
semacam pantulan pada lapisan konduksi listrik pada ketinggian 100 kilometer.
Pada tahun 1927 Sir Edward Appleton memberi nama lapisan penghantar tersebut
dengan nama lapisan E. Huruf E singkatan dari Elektrik. Kemudian setelah itu
penemuan lapisan berikutnya secara mudah dinamai lapisan D dan lapisan F.
Kondisi siang hari dengan adanya matahari menyebabkan
adanya perubahan kepadatan muatan pada lapisan-lapisan. Muatan pada semua
lapisan mengalami penambahan ketebalan. Pada malam hari kepadatan muatan
menurun lebih-lebih pada lapisan D.
Pada malam hari itu lapisan D menjadi hilang. Lapisan ionosfir mempunyai kualitas yang baik untuk memancarkan atau memantulkan sinyal radio dari permukaan bumi. Oleh karena itulah hampir semua pemancar radio memanfaatkan laoisan ini.
Pada malam hari itu lapisan D menjadi hilang. Lapisan ionosfir mempunyai kualitas yang baik untuk memancarkan atau memantulkan sinyal radio dari permukaan bumi. Oleh karena itulah hampir semua pemancar radio memanfaatkan laoisan ini.
4.6.1. Tropfosfir
Hampir semua fenomena cuaca terjadi pada lapisan ini.
Temperatur (suhu) pada daerah ini secara cepat menurun sejalan dengan
bertambahnya ketinggian. Terjadinya awan dan turbulensi angin disebabkan oleh
berubahnya suhu, tekanan dan kepadatan udara. Kondisi ini sangat mempengaruhi
dalam propagasi gelombang radio, karena akan menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan pada komponen gelombang
4.6.2. Stratosfir
Stratosfir terletak di antara lapisan troposfir dan
ionosfir. Suhu pada lapisan ini hampir pasti tetap dan sangat sedikit uang air
yang ada. Karena kondisi lapisan ini yang cukup stabil, tenang, maka daerah ini
tidak banyak memberi akibat yang jelek pada propagasi gelombang radio.
4.6.3. Ionosfir
Lapisan ini adalah lapisan terpenting yang ada di angkasa
di atas permukaan bumi. Lapisan ini sangat baik untuk medium komunikasi jarak
jauh dan komunikasi titik ke titik (point to point). Keadaan ionosfir dan
kondisinya berkaitan langsung dengan radiasi yang dipancarkan oleh matahari,
pergerakan bumi terhadap matahari atau perubahan aktivitas matahari akan
menyebabkan berubahnya ionosfir. Perubahan itu secara umum ada dua jenis, yaitu
(1) kejadian
siklus yang dapat diprediksikan secara akurat dan rasional,
(2) kejadian
yang tidak teratur sebagai hasil tidak normalnya matahari dan karena itu tidak
dapat diprediksikan.
Kedua perubahan syang teratur dan tidak teratur ini
membawa akibat dalam propagasi gelombang radio. Oleh karena itulah hal ini
perlu diperhatikan. Sebagaimana diketahui bahwa sinyal radio yang
ditransmisikan, beberapa sinyal akan keluar dan lepas dari permukaan bumi
menuju lapisan ionosfir. Gelombang tanah (tanda panah ungu) merupakan sinyal langsung yang dapat
didengar dalam keadaan normal.
Gelombang ini secara cepat akan melemah dan akan didengar
kembali sebagai “fading”. Gelombang yang lain (tanda panah merah dan biru)
merupakan gelombang langit. Gelombang-gelombang ini dapat memantul pada lapisan
ionosfir dan pemantulan itu dapat beberapa ribu kilometer bergantung kepada
kondisi atmosfir.
4.6.4. Propagasi atmosferik
Dalam atmosfir, gelombang radio dapat dibiaskan,
dipantulkan dan disebarkan. Perubahan sifat gelombang radio tersebut tentu saja
akan membawa pengaruh dalam hal propagasi. Akibat perubahan ini, maka perlu
diperhatikan gejala-gejalanya, sehingga dalam penentuan atau pemilihan frekuensi
untuk media transmisi dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Berikut ini
akan dijelaskan mengenai gejala-gejala itu.
Saat gelombang memasuki lapisan yang lebih padat dari
muatan ion, bagian atas mempunyai kecepatan yang lebih daripada di bawahnya.
Kecepatan yang diserap ini menyebabkan terjadinya pembengkokan gelombang dan
kembali ke bumi.
Ada tiga faktor penting terhadap refraksi gelombang radio
ini, yaitu :
1.
Kepadatan ionisasi
lapisan
2.
Frekuensi gelombang
radio
3.
Sudut datang
gelombang radio menuju lapisan.
Sinyal yang dipancarkan
dari pemancar melalui lapisan-lapisan mengalami pembengkokkan yang tidak sama.
Pada daerah yang sangat kurang ionisasinya gelombang radio mengalami
pembengkokan keluar. Sementara daerah yang lebih padat gelombang radio akan
dibelokkan ke bumi hingga sinyal dapat ditangkap lagi oleh antena penerima.
Suatu fenomena frekuensi
yang berbeda mengalami pembengkokan yang tidak sama. Semakin tinggi frekuensi
arah beloknya semakin jauh.
4.6.4.1. Pantulan (Refleksi)
Pantulan terjadi bila gelombang radio tersimpul pada
bidang/permukaan datar. Pada dasarnya ada dua jenis pantulan yang terjadi di
atmosfir yaitu pantulan bumi dan pantulan ionosfir. Pada gambar 4.14. di bawah
ini dapat ditunjukkan adanya dua gelombang yang mengalami pantulan oleh
permukaan bumi. Perhatikan bahwa dua gelombang tersebut mengalami perubahan
fasa antara gelombang yang satu dengan gelombang lainnya.
Gambar 4.14. Gelombang pantulan oleh permukaan bumi
4.6.4.2. Defraksi
Defraksi adalah kemampuan gelombang radio untuk berputar
pada sudut yang tajam dan membelok disekitar penghalangnya. Defraksi menghasilkan perubahan arah dari energi gelombang
radio di sekitar tepi penghalang. Gelombang radio dengan panjang gelombang
panjang dibandingkan dengan diameter suatu penghalang, maka dengan mudah
dipropagsikan disekitar penghalang itu.
Namun demikian, bila panjang gelombang turun akan terjadilah
pelemahan, hingga frekuensi-frekuensi sangat tinggi membentuk daerah bayangan (Shadow
zone). Daerah bayangan pada dasarnya adalah daerah kosong dari sisi
berlawanan datangnya gelombang dalam arah segaris pandang dari pemancar
terhadap penerima.
4.7. Daerah dan jarak lompatan (Skip)
Ingat kembali tentang adanya jenis-jenis gelombang radio,
yakni gelombang langit dan gelombang tanah. Untuk itu di sini akan dijelaskan
tentang jarak skip dan daerah skip.
4.7.1 Jarak Skip
Perhatikan gambar 4.16 di bawah ini tentang hubungan
jarak skip, daerah skip dan gelombang tanah. Jarak skip adalah jarak dari
pemancar hingga ke titik di mana gelombang langit pertama kali kembali ke bumi.
Jarak skip bergantung kepada frekuensi gelombang radio dan sudut datangnya,
serta tingkat ionisasi pada lapisan itu
4.7.2. Daerah skip
Daerah skip adalah daerah tenang antara 2 titik di mana
gelombang tanah terlalu lemah untuk dapat diterima oleh antena penerima dan
titik dimana gelombang langit pertama kali kembali ke bumi. Batas luar daerah
skip bervariasi bergantung pada frekuensi kerja, kapan terjadinya (hari),
musim, aktivitas matahari dan arah pancaran.
Pada frekuensi rendah dan sangat rendah, daerah skip
tidak kelihatan, tetapi untuk frekuensi tinggi dapat diketahui daerah skip
tersebut. Apabila frekuensi kerja semakin tinggi, maka daerah skip menjadi
semakin lebar terhadap titik di mana batas luar daerah skip dapat mencapai
beberapa ribu kilometer jauhnya.
4.8. Pengaruh atmosfir pada propagasi
Sebagaimana telah disebutkan di depan bahwa perubahan
yang terjadi pada ionosfir akan membawa perubahan yang sangat mengherankan
ketika seseorang melakukan komunikasi. Untuk kasus-kasus tertentu, jarak
komunikasi akan terkurangi atau bahkan hilang. Fenomena ini timbul karena suatu
kejadian yang disebut fading.
4.8.1. Fading
Masalah yang sangat menggangu dan membuat orang frustasi
dalam mengatur penerimaan sinyal radio adalah berubah-ubahnya kuat sinyal.
Keadaan ini sering disebut sebagai efek fading. Beberapa kondisi dapat
menghasikan fading.
Bila gelombang radio dibengkokkan oleh lapisan ionosfir atau dipantulkan dari permukaan bumi, maka perubahan acak dalam polarisasi gelombang akan terjadi. Secara vertikal atau horisontal pengaturan antena penerima dirancang agar dapat menangkap gelombang terpolarisasi baik secara vertikal atau horisontal bergatian.
Bila gelombang radio dibengkokkan oleh lapisan ionosfir atau dipantulkan dari permukaan bumi, maka perubahan acak dalam polarisasi gelombang akan terjadi. Secara vertikal atau horisontal pengaturan antena penerima dirancang agar dapat menangkap gelombang terpolarisasi baik secara vertikal atau horisontal bergatian.
Perubahan polarisasi menyebabkan perubahan level
tangkapan sinyal sebab ketidak stabilan antena untuk menerima perubahan
polarisasi sinyal penerimaan itu. Fading juga dihasilkan oleh adanya serapan
energi frekuensi radio (RF) dalam atmosfir. Banyak absorbsi ionosferik terjadi
pada daerah rendah ionosfir di mana kepadatan ionisasi lebih besar.
4.8.1.1. Multipath Fading
Fading jalur jamak merupakan istilah sederhana untuk
menggambarkan jalur-laur berganda suatu gelombang radio bisa melewati antara
pemancar dan penerima. Jalur propagasi seperti ini meliputi gelombang tanah,
refraksi ionosferik, radiasi kembali oleh lapisan ionosferik, pantulan dari
permukaan bumi atau lebih dari satu lapisan ionosfir dan seterusnya.
Lapisan D :
Memantulkan gelombang frekuensi sangat rendah untuk
komunikasi jarak jauh; menyebar atau refraksi frekuensi rendah dan frekuensi
menengah untuk komunikasi jarak pendek, mempunyai pengaruh kecil ter-hadap
frekuensi sangat tinggi, hilang di malam hari.
Lapisan E :
Bergantung pada sudut datang matahari, menyebar gelombang
frekuensi tinggi pada siang hari untuk frekuensi di atas 20 MHz dengan 1200
mil, berkurang sangat besar pada malam hari.
Lapisan F :
Struktur dan kepadatannya bergantung pada waktu siang
hari dan sudut datang matahari, terdiri satu lapisan di malam hari dan terpisah
menjadi dua pada siang hari.
Lapisan F1 :
Kepadatan bergantung pada sudut datang matahari, pengaruh
utama adalah menyerap gelombang frekuensi tinggi yang melintasinya hingga
sampai lapisan F2.
Lapisan F2 :
Diperuntukkan bagi komunikasi frekuensi tinggi jarak
jauh, sangat berubah-ubah, perubahan ketinggian dan kepadatan ditentukan waktu
siang hari, musim, dan keberadaan sinar matahari.
4.9. Rangkuman
Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik
pada umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks.
Di antara sekian banyak pengaruh adalah adanya kondisi yang sangat bergantung
pada keadaan cuaca dan fenomena luar angkasa yang tidak menentu.
Dengan melihat kondisi yang demikian, maka sangat sulit
diperkirakan sebaran radiasi medan elektromagenitik secara pasti dari suatu
jarak terhadap kedudukan suatu pemancar. Namun, hal itu masih me-mungkinkan
untuk mempropagasikan gelombang tetapi harus diperhatikan setiap pengamatan
cuaca yang disampaikan oleh lembaga meteorologi dan geofisika.
Jenis-jenis gelombang yang ditransmisikan dapat dibedakan
menjadi empat macam.
1. Gelombang terarah antara
dua titik. Propagasi gelombang yang demikian biasa disebut dengan propagasi
segaris pandang (line of sight).
2. Gelombang terpantul,
yakni merupakan gelombang yang datang setelah adanya pantulan pada suatu titik
antara di permukaan bumi.
3. Gelombang
permukaan, yakni merupakan gelombang yang merampat pada permukaan bumi
mengikuti kelengkungan yang ada.
4. Gelombang
ionosferik atau gelombang langit merupakan gelombang yang mengarah ke atas
langit meninggalkan pemancar kemudian bengkok karena ada lapisan konduksi dari
lapisan pada atmosfir yang lebih tinggi, setelah itu kembali ke permukaan bumi.
Gelombang permukaan adalah gelombang yang menjalar
sepanjang permukaan bumi, sedangkan gelombang ruang adalah gelombang yang
menjalar di atas permukaan bumi. Antara kata ”sepanjang” dan “di atas“ ada
sedikit perbedaan. Menjalar di atas artinya penjalaran gelombang beberapa puluh
meter di atas permukaan bumi pada ketinggian antena.
Lapisan ionosfir mempunyai kualitas yang baik untuk
memancarkan atau memantulkan sinyal radio dari permukaan bumi. Sinyal radio
yang ditransmisikan, beberapa sinyal akan keluar dan lepas dari permukaan bumi
menuju lapisan ionosfir. Gelombang tanah merupakan sinyal langsung yang dapat
didengar dalam keadaan normal. Gelombang ini secara cepat akan melemah dan akan
didengar kembali sebagai “fading”.
Gelombang yang lain merupakan gelombang langit. Gelombang-gelombang
ini dapat memantul pada lapisan ionosfir dan pemantulan itu dapat beberapa ribu
kilometer bergantung kepada kondisi atmosfir.
4.10. Soal latihan
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar
1.
Apa yang disebut
dengan propagasi ? Berilah penjelasan singkat !
2. Sebutkan jenis-jenis
gelombang yang ditransmisikan dalam ruang ionosfir ! Gambarkan pola pemantulan
atau persebarannya !.
3.
Apa yang disebut
gelombang permukaan dan gelombang ruang ?
4. Mengapa propagasi
gelombang pada siang hari berbeda dengan malam hari ?. Jelaskan secara singkat
!.
5.
Jelaskan efek dari
ketinggian antena dengan kuat sinyal !
6.
Apa yang anda ketahui
denga istilah fading ? Berilah penjelasan !
7. Lapisan pada ionosfir
yang manakah, bila siang hari terpisah dan malam hari menyatu kembali ? Mengapa
bisa terjadi demikian ?
Belum ada tanggapan untuk "Propagasi Gelombang Radio, Materi SMK Paling Lengkap"
Post a Comment