Manusia
telah melihat langit sejak ribuan tahun yang lalu. Pengamatan awal mencatat terkait
perubahan posisi dari planet-planet dan mengembangkan ide-ide terkait tata
surya yang didasarkan pada pengamatan dan kepercayaan.
Saat
ini, manusia juga mengetahui objek di dalam
sistem tata surya
mengorbit pada Matahari. Selain
itu, gravitasi Matahari
juga memengaruhi pergerakan benda-benda dalam sistem tata surya
sebagaimana gravitasi Bumi memengaruhi pergerakan bulan yang mengorbit padanya.
Pada
awal tahun 1600an, Johannes Kepler seorang ahli matematika dari Jerman mulai
mempelajari orbit planet-planet. Ia menemukan bahwa bentuk orbit planet tidak
melingkar, tetapi berbentuk oval atau elips. Perhitungan lebih lanjut
menunjukkan bahwa letak Matahari tidak di pusat orbit, tetapi sedikit offset.
Kepler juga menemukan bahwa planet bergerak dengan kecepatan yang berbeda dalam
orbitnya di sekitar Matahari. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 6.1 berikut :
Tabel
6.1 menunjukkan bahwa planet yang dekat dengan Matahari bergerak lebih cepat
daripada planet yang jauh dari Matahari. Bidang edar planet-planet dalam
mengelilingi Matahari disebut bidang edar dan bidang edar Bumi dalam
mengelilingi Matahari disebut bidang ekliptika. Susunan Tata Surya terdiri
atas Matahari, Planet Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid.
Tata
surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat
tata surya, planet-planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi
Matahari.
1.
Matahari
Matahari
adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat
sistem tata surya. Tanpa energi intens dan panas Matahari, tidak akan ada
kehidupan di Bumi. Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu sebagai berikut :
a. Inti Matahari, memiliki suhu sekitar 1,5 x 107oC yang cukup
untuk mempertahankan fusi termonuklir yang berfungsi sebagai sumber energi
Matahari. Energi dari inti akan diradiasikan ke lapisan luar Matahari dan
kemudian sampai ke ruang angkasa.
b. Fotosfer, memiliki suhu sekitar 6.000 Kelvin, dengan
ketebalan sekitar 300 km. Melalui fotosfer, sebagian besar radiasi Matahari ke
luar dan terdeteksi sebagai sinar Matahari yang kita amati di Bumi. Di dalam
fotosfer terdapat bintik Matahari, yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat
dan dingin serta lebih gelap dari wilayah sekitarnya.
c. Kromosfer, memiliki suhu sekitar 4.500 Kelvin dan
ketebalannya 2.000 km. Kromosfer terlihat seperti gelang merah yang mengelilingi Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
d. Korona, merupakan lapisan terluar Matahari dengan suhu
sekitar 1.000.000 Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000 km. Memiliki warna
keabu-abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom karena suhu yang sangat tinggi.
Korona terlihat seperti mahkota dengan warna keabu-abuan yang mengelilingi Bulan
pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
Di
antara inti dan fotosfer terdapat daerah radiasi dan daerah konveksi. Di daerah
tersebut energi berpindah secara radiasi dan konveksi.
Bidang
Ekliptika adalah bidang edar bumi dalam mengelilingi Matahari. Matahari adalah
bintang yang terdapat di dalam tata surya yang memiliki empat lapisan, yaitu
inti Matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.
2.
Planet Dalam
Planet
adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Planet hanya
memantulkan cahaya yang diterima-nya dari bintang. Planet dalam disebut juga dengan
planet terestrial. Planet terestrial adalah planet yang letaknya
dekat dengan Matahari, berukuran kecil, memiliki sedikit satelit atau tidak
sama sekali, berbatu, terestrial, sebagian besar terdiri atas mineral tahan
api, seperti silikat yang membentuk kerak dan mantelnya, serta logam seperti
besi dan nikel yang membentuk intinya.
Selain
itu, planet dalam juga memiliki atmosfer yang cukup besar untuk menghasilkan
cuaca, memiliki kawah dan fitur permukaan tektonik. Seperti lembah retakan dan
gunung berapi. Planet dalam terdiri atas: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
3.
Planet Luar
Planet
luar disebut juga dengan planet Jovian. Planet Jovian adalah planet yang
letaknya jauh dengan Matahari, berukuran besar, memiliki banyak satelit, dan
sebagian besar tersusun dari bahan ringan. Seperti hidrogen, helium, metana,
dan amonia. Planet-planet dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid. Planet
luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
4.
Komet
Komet
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Kometes artinya berambut panjang. Komet
adalah benda langit yang mengelilingi Matahari dengan orbit yang sangat
lonjong. Komet ini terdiri atas debu, partikel batu yang bercampur dengan es,
metana, dan amonia.
Bagian-bagian
komet, yaitu sebagai berikut :
a. Inti komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih
kecil, padat, tersusun dari debu dan gas.
b.
Koma, yaitu daerah kabut di sekitar inti.
c.
Ekor komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih
panjang. Arah ekor komet selalu menjauhi Matahari dikarenakan dorongan yang
berasal dari angin dan radiasi Matahari.
5.
Meteoroid
Meteoroid
adalah potongan batu atau puing-puing logam (yang mengandung unsur besi dan
logam) yang bergerak di luar angkasa.
Meteorid
mengelilingi Matahari dengan orbit tertentu dan kecepatan yang bervariasi.
Meteoroid tercepat bergerak di sekitar 42 km/detik. Ketika Meteoroid tertarik
oleh gravitasi Bumi, maka sebelum sampai di Bumi, meteorid akan bergesekan
dengan atmosfer Bumi. Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan membakar
meteoroid tersebut. Meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer Bumi disebut meteor.
Apabila Meteoroid tidak habis terbakar oleh atmosfer Bumi dan jatuh ke Bumi
disebut meteorit.
6.
Asteroid
Asteroid
adalah potongan-potongan batu yang mirip dengan materi penyusun planet.
Sebagian besar asteroid terletak di daerah antara orbit Mars dan Jupiter yang
disebut sabuk Asteroid.
Belum ada tanggapan untuk "SISTEM TATA SURYA : Matahari, Planet Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid"
Post a Comment