KESELAMATAN DALAM OLAHRAGA RENANG
Pendidikan keselamatan adalah suatu jenis pendidikan yang menelaah tentang penanggulangan, pencegahan, dan penghindaran terhadap terjadinya kecelakaan dan cedera. Selamat, artinya terhindar dari bencana, kecelakaan, atau tidak mendapat hambatan dan gangguan fisik.
Beberapa penyebab kecelakaan di air, khususnya di sungai atau di kolam renang adalah faktor keteledoran manusia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, kehati-hatian, lalai atau lengah, atau keadaan fisik dan mental yang kurang sehat.
1. Kecelakaan dan Cedera Saat Berenang
Bahaya-bahaya yang sering terjadi di sungai atau kolam renang antara lain disebabkan sebagai berikut:
a. Tidak melakukan pemanasan (warming up) sebelum latihan berenang.
b. Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
c. Tidak menguasai teknik berenang yang baik.
d. Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.
e. Belum sarapan (makan) sebelum latihan renang.
f. Terlalu dekat waktu makan dengan waktu berenang (sebaiknya 2 jam sebelum berenang harus sudah makan).
Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa berenang di kolam renang, antara lain sebagai berikut:
a. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan, dan otot perut.
b. Keseleo persendian, pergelangan kaki (ankle joint), persendian lutut (knee joint), persendian bahu (shoulder joint), pergelangan tangan (wrist joint), dan tulang belakang.
c. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan dengan sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau lantai kolam (jika dangkal).
d. Pingsan akibat kelelahan.
Hal yang harus diperhatikan agar terhindar dari kecelakaan saat berada di kolam renang, antara lain sebagai berikut:
a. Lakukan pemanasan yang cukup (warming up) sebelum latihan berenang.
b. Mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
c. Menguasai salah satu teknik berenang atau minimal teknik mengapung di air.
d. Melakukan sarapan atau makan minimal 2 jam sebelum latihan berenang.
e. Menghindari latihan renang yang berlebihan atau terlalu lelah.
2. Penyelamatan Korban
Jika kita mengalami kecelakaan atau mendapatkan seorang teman atau atlet yang mengalami musibah atau kecelakaan di kolam renang, hendaknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Keadaan sekitar, meliputi tempat kecelakaan atau kejadian, sebab-sebab kecelakaan, dan suasana di sekitar kejadian atau kecelakaan.
b. Keadaan penderita, meliputi kondisi tulang apakah terdapat patah tulang atau tidak, pendarahan atau luka, dan apakah korban dalam kondisi pingsan atau meninggal dunia
c. Lakukan pertolongan dengan peralatan yang tersedia, misalnya pelampung, ban, atau tali.
Prinsip pertolongan pertama pada korban yang mengalami kecelakaan di kolam renang adalah sebagai berikut:
a. Upayakan agar si penderita tenang dan tidak panik.
b. Jika penderita masih dapat menggerakkan anggota tubuh, pertolongan dapat dilakukan dengan mendorong badan si penderita ke arah pinggir kolam secara perlahan-lahan.
c. Jika si penderita tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya atau pingsan, dapat dilakukan pertolongan dengan cara membuat korban tenang dan upayakan muka korban berada di atas permukaan air saat dibawa ke pinggir kolam.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan pertolongan sambil berenang, antara lain sebagai berikut:
a. Bertindak cepat, tepat, dan berhati-hati.
b. Memberikan ketenangan bagi si penderita.
c. Mencegah terjadinya cacat.
d. Mencegah terjadinya infeksi.
e. Mencegah bahaya maut atau kematian.
f. Mencegah pendarahan apabila banyak keluar darah.
g. Segera ketika sampai di sisi kolam lakukan pertolongan pertama. Sebaiknya dibawa ke dokter atau rumah sakit.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteMenarik sekali artikelnya
ReplyDelete