Permainan Futsal dan Tenis Meja. Materi Penjas SMA Kelas XII

Sekitar tahun 2000-an olahraga ini baru berkembang di Indonesia. Apakah Anda dapat menebak jenis permainan ini? Ya, permainan ini bernama permainan futsal. Permainan ini sangat fenomenal, seperti jamur di musim penghujan. Hal tersebut dikarenakan penggemar sepak bola pun ikut terjun pada permainan yang satu ini.

Anda juga akan mempraktikkan keterampilan berrmain salah satu permainan olahraga bola kecil, yaitu tenis meja. Kedua permainan ini dilakukan dengan peraturan yang dimodifikasi serta menanamkan nilai kerja sama, kejujuran, toleransi, kerja keras, dan percaya diri.

A.  Permainan Futsal


Sepak bola disebut juga sebagai sepak bola outdoor. Permainan ini sangat populer di dunia. Berbagai suku dan bangsa tidak ada yang tidak mengenal permainan sepak bola. Permainan yang satu ini terdapat pada situs purbakala Yunani, yang disebut sebagai sphaira atau ollis pada zaman Romawi.

Sejalan dengan perkembangan zaman, permainan sepak bola tidak hanya dilakukan di luar ruangan. Permainan ini dapat juga dilakukan di dalam ruangan tertutup.

Permainan futsal diciptakan oleh Juan Carlos Ceriani di Montevideo, Uruguay, tahun 1930. Saat itu, bersamaan dengan Piala Dunia di Uruguay. Permainan baru tersebut diberi nama futebol de salao (bahasa Portugis) atau futbol sala (bahasa Spanyol) dengan makna yang sama, yaitu sepak bola ruangan. Dari kedua bahasa tersebut muncullah istilah baru, yaitu “Futsal”.

Permainan futsal, sekarang berada di bawah naungan Federation Internationale de Football Association (FIFA). Pertandingan futsal internasional untuk kali pertama diselenggarakan dalam Piala Amerika Selatan I, tahun 1965. Dalam pertandingan tersebut, Paraguay keluar sebagai juara.

Perebutan Piala Amerika tersebut berlangsung berturut-turut sampai tahun 1979, dan semua pialanya disapu bersih oleh Brasil. Kemudian, Brasil meneruskan dominasi juaranya dalam Piala Pan Amerika I, tahun 1980 dan 1984.

Tahun 2002, olahraga futsal mulai masuk ke Indonesia. Olahraga ini mendapat sambutan, terutama mereka pecinta sepak bola. Kompetisi resmi tingkat Nasional di Indonesia, mulai diadakan tahun 2008 oleh Badan Futsal Nasional (BFN). BFN merupakan badan yang dengan sengaja dibentuk oleh PSSI untuk mengelola futsal di Indonesia.

Kejuaraan futsal tersebut dinamakan Indonesia Futsal League (IFL). Kejuaraan ini berlangsung selama empat bulan yang dibagi dalam empat seri. Pemenang dalam kejuaraan IFL, akan mewakili Indonesia dalam AFC Futsal Champions League, yaitu kompetisi futsal tertinggi di Asia.

Hal yang mencolok dari permainan futsal, jika dibandingkan dengan permainan sepak bola konvensional adalah ukuran lapangan yang lebih kecil dan pemain yang hanya berjumlah 5 sampai 7 pemain dalam setiap timnya. Oleh karena itu, permainan ini dipandang lebih fleksibel dan dapat dimainkan di dalam ruangan tertutup dengan lapangan berumput sintetis.

1.   Peraturan Permainan

Peraturan permainan futsal telah disepakati dalam asosiasi sepak bola internasional. Dengan kata lain, peraturan futsal mengikuti peraturan yang telah disepakati dalam FIFA. Adapun beberapa peraturan diubah penerapannya.

Hal tersebut disesuaikan dengan perintah-perintah pemula, khususnya yang berusia di bawah 16 tahun, wanita, pemain yang sudah cukup umur (lebih dari 35 tahun), dan pemain yang mempunyai kekurangan-kekurangan tertentu.

Adapun hal-hal yang dapat diubah sesuai kondisi, meliputi ukuran lapangan; ukuran, berat, dan bahan bola; lebar dan tinggi mistar gawang; periode permainan; dan jumlah pemain cadangan. Sementara itu, untuk peraturan-peraturan yang berhubungan dengan wasit, pemain, dan para petugas yang terlibat dalam permainan, antara pria dan wanita sama.

a. Ukuran Lapangan

Pernahkah Anda melihat lapangan futsal? Lapangan futsal berbentuk persegipanjang. Permukaan lapangan harus rata dan tidak licin. Lantai lapangan futsal biasanya dilapisi dengan rumput sintetis atau bagan dari kayu, tetapi hindari lapisan lapangan dari beton atau bata. Berikut ukuran lapangan futsal.

1)   Panjang lapangan 25 – 42 meter, lebar lapangan 15 – 25 meter.
2)  Lapangan ditandai dengan garis-garis yang berfungsi sebagai pembatas. Dua garis terluar yang lebih panjang disebut garis pembatas lapangan, dan dua garis yang lebih pendek disebut garis gawang.
3)   Lebar seluruh garis adalah 8 cm.
4)  Lapangan dibagi menjadi dua bagian pada bagian tengah lapangan. Titik tengah lapangan ditandai dengan sebuah titik. Titik tengah lapangan berada pada lingkaran tengah lapangan dengan radius 3 meter.
5)  Daerah seperempat lingkaran di depan garis gawang memiliki radius 6 meter.
6)  Titik penalti berada 6 meter dari titik tengah garis gawang.
7)  Titik penalti kedua berada 10 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertikal.
8)  Titik tendangan pojok memiliki radius 25 cm, di setiap sudut lapangan.

b. Ukuran, Berat, dan Bahan Bola

Bola futsal berbentuk bulat sempurna. Bahan yang dipergunakan untuk membuat bola futsal adalah dari bahan kulit atau bahan lain yang layak untuk digunakan. Keliling bola futsal 62 – 64 cm, berat bola 400 – 440 gram, dan tekanan 0,4 – 0,6 atm.

c. Lebar dan Tinggi Mistar Gawang

Ukuran gawang permainan futsal adalah sebagi berikut:

1)  Gawang terdiri atas dua buah tiang sejajar dalam posisi vertikal dengan jarak yang sama dari setiap sudut dan pada sisi atasnya dihubungkan dengan tiang horizontal.
2)  Gawang harus diletakkan tepat pada tengah-tengah garis gawang.
3)  Jarak kedua tiang vertikal adalah 3 meter dan jarak dari sisi bawah batangan atas ke dasar permukaan lapangan adalah 2 meter.
4)  Tiang vertikal dan tiang horizontal memiliki diameter 8 cm.
5)  Jaring gawang terbuat dari tali rami, goni, atau nilon, yang dikaitkan pada kedua tiang vertikal dan horizontal pada sisi belakang gawang.
6)  Kedalaman gawang adalah jarak dari ujung bagian dalam dari posisi gawang langsung ke arah sisi luar lapangan, minimal 80 cm pada bagian atas dan 100 cm pada bagian bawah.
d. Periode Permainan

Pertandingan futsal berakhir dalam dua babak. Durasi setiap babak adalah 20 menit. Durasi dari salah satu babak dapat diperpanjang untuk menentukan pemenang jika terjadi “seri”.

Tim diperbolehkan meminta time-out selama 1 menit dalam sebuah babak pertandingan. Kondisi-kondisi untuk mendapatkan time-out adalah sebagai berikut:

1)  Pelatih meminta untuk time-out selama 1 menit.
2)  Time-out akan diberikan pada tim yang sedang menguasai bola.
3) Penjaga waktu mengizinkan untuk time-out ketika bola keluar dari permainan dengan menggunakan sebuah peluit atau tanda lain yang berbeda dengan tanda wasit pertama.
4)  Saat time-out pemain berada di lapangan. Jika menerima instruksi dari official maka dilakukan pada garis pembatas sejajar dengan lapangan. Hal tersebut dikarenakan official tidak boleh memasuki batas lapangan.
5) Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama maka timnya akan tetap hanya mendapatkan satu kali time-out selama babak kedua.

e. Jumlah Pemain dan Pemain Cadangan

Permainan futsal dimainkan oleh dua tim. Jumlah pemain setiap tim maksimal lima orang, yang salah satunya adalah penjaga gawang. Jumlah pemain cadangan maksimal sebanyak 7 orang.

f. Perlengkapan Pemain

Untuk keselamatan pemain, seorang pemain dilarang menggunakan perlengkapan atau sesuatu yang berbahaya, baik untuk dirinya maupun orang lain. Perlengkapan yang harus dipakai oleh setiap pemain adalah sebagai berikut:

1)  Seragam atau pakaian. Dalam setiap pertandingan seragam futsal memiliki nomor di bagian depan dan belakang. Nomornya dimulai dari 1 sampai 15. warna dari nomor harus berbeda dengan warna seragam.
2)  Celana pendek harus yang dapat menyerap keringat dan warnanya sama dengan warna dasar seragam.
3)  Kaus kaki.
4)  Pengaman kaki (shinguard). Seluruh bagian shinguard tertutup kaus kaki, terbuat dari bahan karet atau plastic, dan harus memberikan perlindungan yang cukup.
5)  Sepatu yang digunakan harus jenis sepatu yang diizinkan, yaitu sepatu kanvas atau terbuat dari kulit halus.
6)  Seragam yang digunakan penjaga gawang, boleh menggunakan celana panjang. Warna seragam yang digunakan harus dapat dibedakan dari pemain yang lainnya. Jika penjaga gawang menjadi pemain lapangan penjaga tersebut harus menggunakan seragam dengan nomor punggung pemain yang digantikannya.

g. Wasit

Setiap permainan dipimpin oleh seorang wasit. Wasit dalam pertandingan futsal terdiri atas tiga orang dan satu penjaga waktu. Wasit memiliki kewenangan penuh untuk menegakkan peraturan permainan, sejak ia memasuki sampai meninggalkan lapangan permainan.

Kekuasaan dan tanggung jawab wasit pertama, antara lain sebagai berikut:

1)  Menegakkan peraturan permainan.
2) Membuat dan memelihara catatan pertandingan untuk dipergunakan sebagai laporan pertandingan.
3)  Bertindak sebagai penjaga waktu, jika penjaga waktu tidak hadir.
4) Menghentikan, menunda, atau mengakhiri pertandingan untuk setiap pelanggaran yang dilakukan pemain.
5)  Melakukan tindakan disiplin terhadap kesalahan pemain dalam bentuk peringatan dan sanksi pelanggaran.
6)  Memastikan tidak ada orang yang berhak untuk berada di dalam lapangan.
7)  Membiarkan permainan berlanjut sampai bola keluar, jika terdapat pemain yang mengalami luka ringan.
8)  Memastikan bola memenuhi persyaratan.
9)  Membiarkan permainan berlanjut ketika terjadi sebuah pelanggaran terhadap salah satu tim. Namun, tim yang pemainnya digelar berada pada posisi yang menguntungkan untuk mencetak gol. Namun, jika tidak menghasilkan gol, wasit harus memberikan hukuman terhadap tim yang melakukan pelanggaran yang terjadi sebelumnya.

Kekuasaan dan tanggung jawab wasit kedua, antara lain sebagai berikut:

1) Wasit kedua berada di sisi lapangan yang berlawanan dari posisi wasit dan dilengkapi dengan peluit.
2)  Membantu wasit pertama untuk mengawasi pertandingan agar tetap berjalan sesuai dengan peraturan permainan.
3)  Menghentikan permainan jika terjadinya pelanggaran dari peraturan-peraturan.
4)  Memastikan bahwa penggantian pemain dilaksanakan dengan baik.

Kekuasaan dan tanggung jawab wasit ketiga, antara lain sebagai berikut:

1)  Membuat catatan atas pelanggaran akumulasi lima pertama yang dilakukan tim.
2)  Membuat catatan dari penghentian permainan dan memberikan alasannya.
3)  Membuat catatan pemain-pemain yang menciptakan gol.
4)  Mencatat nama dan nomor pemain yang mendapat peringatan dan dikeluarkan.
5)  Menyediakan segala informasi yang relevan dengan pemain.

Kekuasaan dan tanggung jawab penjaga waktu (time keeper), antara lain sebagai berikut:

1) Memastikan bahwa durasi pertandingan sesuai ketentuan, yaitu dengan cara menjalankan chronometer saat pertandingan dimulai, memberhentikan waktu saat bola keluar lapangan, dan menghentikan waktu dengan hal-hal yang berhubungan dengan pelanggaran permainan.
2)  Memeriksa time-out.
3)  Memeriksa periode hukuman waktu efektif dua menit ketika pemain telah dikeluarkan.
4)  Mengindikasikan akhir dari separuh pertandingan pertama, kedua, akhir pertandingan, dan akhir periode waktu tambahan.
5)  Menyediakan dan menjaga sebuah catatan dari semua waktu sela (time-out) yang tersedia untuk setiap tim.
6)  Menyediakan catatan atas pelanggaran akumulasi kelima pertama yang dilakukan oleh setiap tim.

2.   Teknik Dasar Permainan

Pada dasarnya teknik dasar permainan futsal tidak berbeda dengan permainan sepak bola. Perbedaannya, terletak pada ukuran lapangan yang menuntut pemainnya untuk melakukan teknik yang lebih akurat.

a.   Menendang Bola
b.   Menerima Bola
c.   Menggiring Bola
d.   Merampas Bola

3.   Permainan Futsal dengan Peraturan yang Dimodifikasi

Sebagaimana permainan sepak bola dengan ukuran lapangan maksimal, permainan futsal pun memerlukan taktik, strategi, dan kerja sama tim. Meskipun demikian, persamaan futsal memiliki peraturan yang agak berbeda.

Sekarang lakukan game 5 lawan 5. Durasi setiap babak 10 menit tanpa istirahat. Lakukan tendangan pada garis samping jika bola keluar lapangan melalui samping lapangan.

Namun, jika melalui garis gawang lakukan lemparan gawang oleh penjaga gawang. Permainan harus dilakukan secara sportif. Tim yang mengumpulkan skor tertinggi menjadi pemenang.

B.  Permainan Tenis Meja


1.   Sejarah Tenis Meja

Pernahkah Anda bermain tenis meja? Permainan tenis meja adalah permainan yang menggunakan meja sebagai tempat untuk memantulkan bola dan menggunakan bet untuk memukul bolanya. Permainan ini dimainkan oleh putra dan putri.

Tenis meja atau ping pong adalah suatu olahraga raket yang dimainkan secara perorangan (untuk tunggal) atau beregu (untuk ganda). Di Tiongkok, nama resmi olahraga ini ialah “bola ping pong” (Tionghoa: Pinyin: pîngpáng qiú)

Permainan tenis meja bermula pada tahun 1880-an di Inggris. Saat itu, masyarakat kelas atas di Victoria menganggap permainan ini sebagai hiburan seusai santap malam.

Pada Olimpiade Seoul 1988, tenis meja dipertandingkan untuk kali pertama. Perkembangan permainan tenis meja menjadi sumber inspirasi bagi PONG, sebuah video game terkenal yang dirilis tahun 1972.

Pada awal 1970-an, para pemain tenis meja Amerika Serikat diundang ikut serta dalam sebuah turnamen di Tiongkok. Peristiwa ini mencairkan ketegangan hubungan antara kedua negara. Istilah “Diplomasi Ping Pong” muncul ketika Presiden AS Richard Nixon tak lama kemudian berkunjung ke Tiongkok.

Indonesia mengenal permainan tenis meja sebagai olahraga rekreasi, tahun 1930 yang dibawa oleh Belanda. Pada 5 Oktober 1951 dibentuklah Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI).

Setelah diadakan kongres yang diselenggarakan tahun 1958 di Surakarta, PPPSI berganti nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Tahun 1961, Indonesia resmi menjadi anggota ITTF (International Table Tennis Federation).

2.   Sarana dan Prasarana

a. Meja

Meja yang dipergunakan untuk permainan tenis meja berbentuk persegipanjang. Terbuat dari kayu yang keras supaya dapat memantulkan bola.

Ukuran meja tersebut antara lain sebagai berikut:

·      panjang: 2,74 meter
·      lebar: 1,52 meter
·      tinggi meja dari lantai: 76 cm
·      tebal meja: 3 cm
·      lebar garis sisi: 1 cm.

b. Bola

Bola dalam permainan tenis meja terbuat dari bahan seluloid putih dengan berat 24,0-25,3 gram dan diameter 37,2- 38,2 mm.

c. Jaring (Net)

Net yang dipergunakan dalam permainan tenis meja biasanya terbuat dari nilon atau bahan lain yang sejenis, biasanya berwarna hijau tua dan di bagian sisinya dilapisi dengan kain atau pita yang berwarna putih.

Net mempunyai ukuran sebagai berikut:

·      panjang : 1,83 meter
·      lebar pita : 15 mm
·      tinggi jaring : 15,25 cm

d. Pemukul (Bet)

Alat pemukul dalam permainan tenis meja disebut bet. Bet harus terbuat dari kayu. Kedua permukaan daun pemukul dilapisi dengan karet.

3.   Teknik Dasar

a. Posisi Tubuh

Posisi tubuh yang baik saat bermain tenis meja adalah sebagai berikut:

·      Berdiri menghadap ke arah permainan.
·      Kedua kaki dibuka sejajar, kedua lutut agak ditekuk.
·      Badan agak membungkuk dan salah satu tangan memegang bet di depan badan.
·      Berat badan ditumpukan pada kedua ujung kaki agar leluasa untuk bergerak.
·      Posisi badan ditempatkan di tengah-tengah belakang meja dengan jarak secukupnya.

b. Cara Memegang Bet

Ada dua macam cara memegang bet, yaitu sebagai berikut:

1)  Penholder Grip (Pegangan Tangkai Pena)
Gagang bet dipegang melingkar oleh ibu jari dan jari telunjuk. Ketiga jari lainnya menahan di belakang gagang bet. Biasanya pegangan ini digunakan oleh pemain tipe menyerang dengan pukulan forehand drive.
2)  Shakehand Grip (Pegangan Jabat Tangan)
Gagang bet dipegang melingkar oleh ibu jari dan ketiga jari lainnya, jari telunjuk terpisah menahan di belakang bet. Posisi bet berdiri dan mengarah ke depan dan ke belakang pemain.
c. Pukulan

Dalam permainan tenis meja dikenal pukulan forehand dan pukulan backhand. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:

1) Pukulan Forehand

Cara melakukan pukulan forehand, yaitu sebagai berikut:

·      Berdiri di belakang meja menghadap ke arah lawan.
·      Salah satu kaki di depan.
·      Salah satu tangan memegang bet di samping badan, lengan membentuk sudut 90°.
·      Pukulan dilakukan dengan menggerakkan bet dari arah belakang ke depan.
·      Bet harus mengenai bola pada saat bola mencapai titik tertinggi.

2) Pukulan Backhand

Cara melakukan pukulan backhand, yaitu sebagai berikut:

·      Berdiri di belakang meja menghadap ke arah lawan.
·      Salah satu kaki di depan.
·   Salah satu tangan memegang bet di samping badan, lengan atas membentuk sudut kecil dengan badan.
·    Pukulan dilakukan dengan menggerakkan bet dari arah belakang ke arah depan samping.
·      Bet harus mengenai bola pada saat bola mencapai titik tertinggi.

4.   Permainan Tenis Meja dengan Peraturan yang dimodifikasi

Untuk memulai bermain tenis meja, Anda harus dapat mengontrol tenaga saat melakukan pukulan. Hal tersebut dikarenakan pemukul (bet) dan bola berukuran kecil dan ringan. Selain itu, lapangan pula sangat kecil. Oleh karena itu, Anda harus cermat mengatur tenaga.

Hal yang harus Anda lakukan adalah melakukan teknik pukulan dalam bentuk game. Terapkan teknik pukulan forehand dan backhand.

Sistem scor adalah rally point, yaitu sampai point ke 21. Lakukan game secara bergantian dengan temanmu. Lakukan secara berulang supaya Anda cepat menguasai teknik pukulan dengan cepat.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Permainan Futsal dan Tenis Meja. Materi Penjas SMA Kelas XII "

Post a Comment