Di era keterbukaan ini,
setiap orang rasanya tidak perlu takut lagi untuk mengemukakan atau
mengekspresikan pendapat. Kebebasan berekspresi ini, bahkan telah dijamin oleh
negara secara konstitusional.
Sayangnya orang masih merasa takut mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka. Perasaan malu dan takut semacam ini juga sering ditemui di dalam diri siswa di sekolah, khususnya mereka yang masih di usia remaja.
Sayangnya orang masih merasa takut mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka. Perasaan malu dan takut semacam ini juga sering ditemui di dalam diri siswa di sekolah, khususnya mereka yang masih di usia remaja.
Akibat rasa malu dan
takut untuk mengekspresikan keinginan dan pendapatnya, proses belajar mengajar
yang interaktif sulit dicapai. Siswa cenderung diam daripada membuka perdebatan
atau dialog dengan guru maupun dengan sesama siswa.
Kondisi semacam ini tentu saja sangat tidak kondusif bagi upaya pembelajaran yang bersifat dialogis dan interaktif. Oleh sebab itu, kemampuan asertif perlu ditanamkan dalam diri siswa sedini mungkin.
Kondisi semacam ini tentu saja sangat tidak kondusif bagi upaya pembelajaran yang bersifat dialogis dan interaktif. Oleh sebab itu, kemampuan asertif perlu ditanamkan dalam diri siswa sedini mungkin.
Asertivitas merupakan
kemampuan seseorang untuk mengemukakan pendapat, saran, dan keinginannya secara
langsung, jujur, dan terbuka pada orang lain.
Orang yang asertif adalah orang yang memiliki keberanian untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya, mempertahankan hak-hak pribadinya, serta menolak permintaan-permintaan yang tidak beralasan.
Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu yang diinginkannya, tetapi di dalam asertif terkandung berbagai pertimbangan mengenai baik-buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan muncul.
Orang yang asertif adalah orang yang memiliki keberanian untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya, mempertahankan hak-hak pribadinya, serta menolak permintaan-permintaan yang tidak beralasan.
Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu yang diinginkannya, tetapi di dalam asertif terkandung berbagai pertimbangan mengenai baik-buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan muncul.
Ciri orang yang
memiliki kemampuan asertif, antara lain:
1. Bebas
berpendapat, baik melalui kata-kata maupun tindakan.
2.
Dapat
berkomunikasi secara langsung dan terbuka.
3.
Mampu
memulai, melanjutkan, dan mengakhiri pembicaraan secara baik.
4. Mampu
menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat orang lain, atau
menolak segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung bersifat negatif.
5.
Mampu
mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika membutuhkan.
6.
Mampu
menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.
7.
Memiliki
sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan.
8.
Menerima
keterbatasan yang ada dalam dirinya dengan tetap berusaha untuk mencapai
keinginannya sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun tidak berhasil ia
akan tetap memiliki harga diri dan kepercayaan diri.
Usia remaja merupakan
masa di mana seseorang mulai banyak berinteraksi secara intensif dengan
lingkungan di luar keluarganya. Pada usia remaja semacam itu, sikap dan
perilaku asertif akan sangat bermanfaat terutama ketika bergaul dengan orang
lain, baik yang sama usia dan status sosialnya maupun yang berbeda.
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Asertivitas dan Ciri-ciri Orang yang Memiliki Kemampuan Asertif "
Post a Comment