Olah
tubuh adalah salah satu metode atau cara untuk membantu penari atau penata tari
dalam mewujudnyatakan ide dan gagasan melalui kreativitasnya. Melatih olah
tubuh tidak sekedar mendapatkan pengolahan fisik seperti menjadi kuat, menjadi
sehat, menjadi lentur, memiliki kekuatan otot tubuh, persendiannya bagus,
staminanya bagus, memiliki keseimbangan yang baik, bisa melakukan gerakan
dengan teknik yang bagus. Akan tetapi lebih dari itu bahwa olah tubuh akan
melatih nafas yang baik artinya menyeimbangkan antara nafas dan gerak menjadi saling
menjaga, sehingga penari akan lebih bisa mengontrol kerja nafas dengan halus.
Selain
itu siswa yang secara rutin melaksanakan olah tubuh akan lebih mudah
menyalurkan energi positif dari dirinya untuk menarik perhatian penonton, jadi
dengan melatih olah tubuh secara kontinyu otomatisasinya dalam mengatur energi
terjaga dengan baik. Energi tubuh yang harus dimiliki penari sangat kompleks
yaitu energi tubuh, energi dari jiwa yang terpancar melalui ekspresi serta
energi semangat yang akan menyeimbangkan antara energi fisik dan energi jiwa.
Sehingga ekspresi jiwa yang menjadi tujuan dari sebuah tarian akan tercapai.
Ketika penari dapat memberikan keseimbangannya secara total maka penonton juga
akan memberikan sebuah bayaran berupa pujian. Itulah wujud nyata ekspresi jiwa
yang menjadi tujuan dari sebuah tarian akan tercapai.
Ketika
penari sudah menemukan metode memanfaatkan olah tubuh sebagai alat untuk
meningkatkan kemampuannya, maka secara tanpa sengaja tubuh penari yang
menyimpan gerak-gerak yang indah menjadi lebih cerdas dalam mengolah tubuhnya.
Selanjutnya penari semakin kreatif artinya akan menemukan gerak-gerak baru,
ide-ide baru, mampu merangkai gerak yang sebelumnya tidak terduga bisa
menemukan rangkaian motif gerak yang baru, Itulah kreativitas.
Seperti
Drevdahl (1956) dalam buku Koreografi karangan Sal Murgiyanto mengatakan bahwa
kretivitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau
ide-ide baru yang sebelumnya tidak dikenal oleh penyusunnya sendiri. Menjadi
kreatif tidak bisa datang dengan sendirinya tetapi juga diupayakan dengan
memiliki semangat yang tinggi, memiliki rasa ingin tahu, memiliki sikap yang
terbuka artinya mau menghargai karya orang lain dengan cara melihat karya yang
lain, selain juga belajar tentang beberapa gerak tari, sehingga mampu
mambandingkan dan memiliki rasa ideal yang baik, rasa ideal itulah yang akan
memacu siswa untuk belajar lebih giat lagi.
Sifat
orang kreatif tidak selalu puas dengan hal-hal yang klise, mereka selalu
menginginkan sesuatu yang baru. Ingin selalu menampilkan hal yang orisionil. Oleh karena itu, orang kreatif lebih gigih dalam pencarian dirinya. Sifat
cekatan, aktif mau melakukan sesuatu yang baru.
Olah
tubuh sebagai sarana untuk menunjang kemampuan kreatif, mampu mengubah sesuatu
yang sebelumnya tidak ada sama sekali menjadi ada. Pelaku olah tubuh akan
semakin kreatif apabila menyiapkan tubuhnya dengan baik dan benar. Artinya
dalam prosesnya sudah menyiapkan tubuhnya dengan baik, sudah memilih kostum
atau pakaian yang tidak mengganggu gerak, sudah menyiapkan bekal secukupnya
untuk kepentingan latihan. Pelaku dalam kondisi sehat jasmani dan rohani.
Di
bawah ini adalah proses olah tubuh menuju kreatif. Antara lain :
1) Olah tubuh selalu
diawali dengan pemanasan yang dapat dilakukan dengan cara logis atau berurutan.
Tujuan dari pemanasan adalah seluruh anggota tubuh siap melaksanakan gerak yang
lebih berat. Olah tubuh dilakukan dengan senang hati dan tanpa beban tetapi
tetap dalam kondisi yang serius.
2) Melakukan
Vibrasi, yaitu tubuh digetarkan secara menyeluruh, tubuh digetarkan per anggota
tubuh, tubuh digetarkan hanya dua anggota tubuh misalnya tangan kanan dan bahu
kiri. Tubuh digetarkan hanya bagian bahu ke atas. Kemudian vibrasi dilakukan
dengan level rendah, vibrasi dilakukan dengan level sedang lalu berat badan
mengarah ke kanan kemudian berat badan berpindah ke kiri. Apapun bisa
dilakukan dengan bentuk olah tubuh vibrasi.
3) Melakukan bentuk
gerak staccato atau patah-patah, adalah melakukan gerak staccato atau patah-patah.
Prinsip melakukannya sama dengan ketika melakukan gerak vibrasi, variasinya
bisa dengan level tinggi, level rendah, level sedang, dengan gerak berpindah
tempat kemudian baru gerak staccato, meloncat terlebih dahulu kemudian
staccato, bergerak staccato dari berdiri kemudian merendah, dengan tempo
diperlambat staccato dengan tempo sedang kemudian cepat. Gerak staccato dengan
ekspresi menakutkan, gerak staccato dengan hanya satu anggota tubuh, gerak
staccato dengan bentuk yang bebas.
4) Gerak putaran, adalah
gerak ini dilakukan dengan memutar 360 derajat, dapat dilakukan dengan berlari
kemudian memutar dengan bentuk tubuh bebas, dengan memutar-mutar sambil
berpindah tempat, memutar dengan level rendah, memutar dengan tumpuan kaki,
memutar dengan tumpuan satu kaki, memutar kearah kiri, memutar kearah kanan,
memutar ke kanan dan kekiri dengan seluruh badan lurus. Memutar dengan level
sedang, memutar dan lain-lain.
5) Gerak
mengelompok. Diawali dengan berjalan biasa, kemudian berjalan cepat, lalu
mencari pasangan 3 orang, lalu berjalan
dengan pasangannya, kemudian berganti pasangan menjadi 5 orang, lalu
berjalan cepat. Bersama pasangannya tetap berjalan dan berganti menjadi 2
orang, begitu seterusnya, yang terpenting latihan harus berjalan terus menerus.
6) Gerak meleleh dan
gerak tumbuh. Gerak meleleh dan tumbuh ini susah seperti satu kesatuan. Gerak
meleleh dilakukan seperti lilin yang meleleh Berawal berdiri jinjit kedua
tangan keatas, seluruh tenaga pandangan mengarah keatas. Kemudian jari-jari
melemas diikuti tangan leher badan dan kaki sampai akhirnya jatuh ke lantai dan
melemas. Kemudian dilanjutkan dengan gerak tumbuh yang mengibaratkan seperti
pohon yang tumbuh. Dimulai dari kedua kaki menumpu kemudian perlahan lahan
berdiri dan kedua tangan mengarah keatas sampai akhirnya berdiri tegak seperti
posisi akan meleleh. Latihan ini dilakukan dengan tempo yang sangat lambat,
tujuannya adalah untuk melatih konsentrasi, kesabaran, kesadaran bentuk dan
memberikan pembelajaran bahwa lingkungan juga menginspirasi dalam gerak.
7) Latihan gerak
dengan irama musik internal. Latihan ini dilakukan dengan melakukan gerakan
sesukanya tetapi yang menghasilkan suara misalnya tangan ditepukan seluruh
badan, kaki dihentakkan, tepuk tangan, jeritan, suara-suara yang mendukung
gerak, bisa nyanyian, tembang dll.
8) Gerak birama.
Gerak birama ini dilakukan dengan melakukan gerak pengulangan dua hitungan
untuk 2/4, gerak birama ¾ adalah gerak pengulangan yang dilakukan hanya 3
hitungan. Demikian juga birama 4/4 , dilakukan dengan cara mengulang gerak
dengan hitungan 4/4. Gerak birama tersebut dilakukan dengan cara bergantian
untuk mendapatkan hasil konsentrasi yang baik.
9) Gerak meniru
secara berkelompok. Dengan di komando untuk mengelompok kemudian mereka membuat
kelompok dan yang paling depan bergerak bebas ditempat, yang lain mengikuti
yang di depan. Berikutnya berpindah tempat dengan posisi tidak seperti yang
pertama, salah satu yang di depan membuat gerak yang lain menirukan. Dan
seterusnya.
10) Gerak dengan bentuk garis lurus, yaitu melakukan gerak
dengan membuat garis lurus yang memiliki sifat tegas, keras.
11) Membuat gerak dengan garis lengkung. Untuk mendapatkan
garis gerak lengkung yang berkarakter maka harus dilakukan sesuai dengan
sifatnya yaitu bergerak lembut sekali seperti halusnya kain sutra, karena gerak
ini untuk melatih kesabaran.
12) Gerak akrobatik yaitu gerak dengan melakukan gerakan
seperti kayang, rol depan rol belakang, meroda, cium lutut, handstand atau
semampunya siswa bisa melakukan.
13)
Gerak dengan berjalan cepat . Yaitu gerak dengan berjalan
secepat-cepatya.
14)
Gerak lambat, adalah gerak berjalan dengan sangat
perlahan.
15) Variasi gerak cepat dan lambat. Gerak dilakukan dengan
memvariasikan gerak cepat dan gerak lambat, dilakukan secara bergantian.
Beberapa
gerak diatas dapat membantu proses olah tubuh dalam menemukan kreativitasnya.
Ketika sedang latihan olah tubuh seluruh gerak tidak dilakukan semua. Hanya
dipilih gerak yang cocok untuk latihan, dan disesuaikan dengan kondisinya. Yang
terpenting dilakukan adalah bergerak terus dari pemanasan kemudian gerak inti
yang tercantum dalam tulisan diatas, kemudian dilakukan pendinginan. Proses
gerak yang dilakukan secara rutin, akan memunculkan otomatisasi penyusunan
gerak yang logis artinya gerak yang enak dilihat, gerak yang indah, gerak yang
penuh daya pikat yang artistic, dan gerak yang berjiwa. Dari hasil tersebut
maka siswa akan mendapatkan hasil yang baik yang menuju kearah kreatif.
lengkap sekali infonya makasih yah kak
ReplyDeleteregistrasi kartu axis