Perhatikan
Gambar 2.1 di bawah ini. Pada gambar (a) terlihat burung bangau bertengger di
puncak pohon sedang berjemur setelah mencari makan di daerah sekitar Suaka
Margasatwa, Pulau Rambut, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pada Gambar
(b) terlihat seekor biawak sedang mengendap-endap mencari mangsa di tempat yang
sama dengan burung bangau. Oleh karena itu, jika burung bangau tersebut berada
di bawah, maka bangau akan menjadi santapan bagi biawak. Peristiwa seperti ini
sering terjadi di semua tempat bahwa sesama makhluk hidup saling berinteraksi.
Pada
Bab 2 ini, kamu akan mempelajari interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Untuk memahami bab ini dengan baik, coba pahami lebih dahulu mengenai lingkungan
dan melakukan pengamatan terhadap lingkungan.
A. Pengertian
Lingkungan
Istilah
lingkungan berasal dari kata "Environment", yang
memiliki makna "The physical, chemical, and biotic condition
surrounding an organism." Berdasarkan istilah tersebut, ling-kungan
secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala
sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat
memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini membuat
lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Selain
itu, komponen lingkungan itu
dapat saling memengaruhi dengan
kuat. Ada saatnya kualitas lingkungan berubah menjadi baik dan tidak menutup
kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh
makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua
komponen utama, yaitu komponen biotik dan abiotik.
1. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti
manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
2. Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di
antaranya air, tanah, udara, dan cahaya.
B. Hal-hal yang
Ditemukan dalam Suatu Lingkungan
Di
sekolah, kamu menghabiskan waktu dalam ruangan kelas untuk berinteraksi dengan
teman dan guru. Setelah kegiatan sekolah selesai, mungkin kamu pergi ke
lapangan olahraga, ke toko buku, atau berjalan menuju tempat bermain. Setiap
hari, kamu menuju ke tempat yang berbeda di sekitarmu. Pernahkah kamu mencatat
tempat yang kamu kunjungi? Apakah kamu juga mempelajari interaksimu dengan
lingkungan yang kamu kunjungi?
Setiap
makhluk hidup memerlukan lingkungan
tertentu sebagai tempat hidupnya. Tahukah kamu, tempat hidup dinamakan habitat.
Dalam suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk hidup (biotik) dan
makhluk tak hidup (abiotik).
Tempat
yang kamu kunjungi merupakan suatu habitat bagi suatu makhluk hidup. Pada
tempat tersebut akan terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak
hidup.
C. Interaksi
dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
Jika
kamu mengamati bagian kecil ekosistem seperti pada kegiatan sebelumnya, atau
seluruh ekosistem yang luas seperti lautan, kamu dapat mengetahui hubungan
keterkaitan di antara organisme yang terdapat dalam ekosistem tersebut. Setiap
organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada
organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan
membentuk suatu pola interaksi. Terjadi
interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi
antarsesama komponen biotik.
1.
Interaksi Antara Makhluk Hidup dengan
Makhluk Hidup yang Lain
Interaksi
antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui
rangkaian peristiwa makan dan dimakan. Seperti rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan. Selain itu, melalui bentuk hidup bersama, yaitu
simbiosis. Perhatikan Gambar 2.4 dan 2.5.
2.
Macam-macam Simbiosis
Simbiosis
merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada tiga
(3) macam simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan
simbiosis parasitisme. Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua
jenis individu yang saling memberikan keuntungan satu sama lain. Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi
dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak, tetapi
pihak lain tidak mendapatkan kerugian. Simbiosis parasitisme merupakan
hubungan dua jenis individu yang
memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang
lain. Perhatikan Gambar 2.6.
Contoh
simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan akar pohon pinus. Jamur
mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan pohon pinus mendapatkan garam
mineral dan air lebih banyak jika bersimbiosis dengan jamur.
Contoh
simbiosis komensalisme adalah antara tanaman anggrek dengan pohon mangga.
Tanaman anggrek mendapatkan keuntungan berupa tempat hidup, sedangkan pohon
mangga tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari keberadaan tanaman
anggrek tersebut.
Contoh
simbiosis parasitisme adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut
memperoleh keuntungan dari manusia berupa darah yang diisap sebagai makanannya
sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit dikepalanya.
3.
Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan
Menyusun Makanan
Berdasarkan
kemampuan menyusun makanan, peran organisme dibagi menjadi 2 (dua), yaitu autotrof
dan heterotrof. Organisme heterotrof, berdasarkan jenis makanannya
dibagi lagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.
D. Pola Interaksi
Manusia Memengaruhi Ekosistem
Alam
yang awalnya sebagai sahabat bagi manusia, dapat menjadi ancaman bagi kehidupan
manusia. Mengapa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan
pengamatan-pengamatan.
INFO
ILMUWAN
1. Al-Tamimi
adalah ilmuwan pada abad ke-10 M yang menulis buku mengenai hubungan antara
ekologi dengan lingkungan yang cukup lengkap. Buku itu berisi tentang berbagai
tipe polusi udara di berbagai negara dan hubungannya dengan kondisi geografi,
berbagai macam penyakit akibat polusi udara dan berbagai macam infeksi alami,
prosedur higienisasi lingkungan ketika epidemi penyakit terjadi, cara mengatasi
polusi air, cara merawat air di kolam dan berbagai macam polusinya. Selain Al-
Tamimi, Qusta Ibnu Luqa, salah seorang penerjemah dan penulis buku terkemuka di
abad ke-10 M menghasilkan karyanya yang terkait dengan isu lingkungan dengan
risalah tentang penyakit menular. Dalam risalahnya, dijelaskan hubungan antara
penyakit menular dengan polusi lingkungan. Polusi yang berasal dari bumi,
antara lain uap dari hutan dan rawa-rawa, serta asap dari gunung berapi. Lingkungan
yang banyak polusinya membuat penyakit menular dapat menular dengan lebih
cepat. Selain itu, dijelaskan pula bahwa
cuaca yang sangat ekstrem dapat menurunkan kekebalan tubuh manusia.
2. Howard Thomas Odum (1924-2002) adalah seorang ahli ekologi Amerika. Jurnal
pertama yang dipublikasikan berjudul The Biogeochemistry of Strontium: With
Discussion on the Ecological Integration of Elements pada tahun 1950.
Thomas Odum sangat terkenal di berbagai negara melalui bukunya, The
Fundamentals Ecology. Buku ini menjadi panduan dan pegangan utama bagi para
pelajar yang ingin menekuni bidang ekologi di lebih dari 13 negara.
RANGKUMAN
Lingkungan
secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu
di luar individu merupakan sistem yang kompleks sehingga dapat memengaruhi satu
sama lain. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik
dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup, seperti
manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik. Komponen abiotik terdiri atas
benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya.
Setiap
organisme tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme lain
dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola
interaksi. Pola interaksi ini terjadi antara komponen biotik dan komponen
abiotik serta antara komponen biotik dan biotik.
Interaksi
antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui
rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan, jaring-jaring makanan,
dan piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis.
Berdasarkan cara menyusun makanannya, makhluk hidup dapat berperan sebagai
organisme autotrof dan heterotrof.
Manusia
juga memiliki interaksi dengan lingkungan. Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam menyebabkan kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu, akibatnya lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya.
UJI
KOMPETENSI
Perhatikan
Gambar 2.13 berikut ini. Ekosistem Sawah dan Berbagai Permasalahannya
Ekosistem
sawah merupakan salah satu ekosistem buatan manusia yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Tumbuh-tumbuhan yang dikembangkan pada
ekosistem sawah umumnya merupakan produk-produk pertanian, seperti padi. Namun,
pada kenyataannya padi bukan hanya sumber makanan pokok bagi manusia, tetapi
juga bagi makhluk hidup lainnya. Akibatnya, terjadi aliran energi dan materi
dari padi ke beberapa makhluk hidup lainnya yang mengakibatkan menurunnya
jumlah sumber makanan pokok manusia. Salah satu contoh makhluk hidup pemakan
padi pada ekosistem sawah adalah serangga.
Banyaknya
serangga yang mencari makanan pada ekosistem sawah mengundang kehadiran katak
pemangsa serangga. Akibatnya, para petani juga harus berhadapan dengan katak
yang banyak berada di sawah. Hal ini tentu akan mengganggu aktivitas pertanian
masyarakat. Oleh karena itu, petani melakukan banyak upaya untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
Berdasarkan
uraian di atas, jawablah pertanyaan berikut dengan benar.
1. Jika para petani melakukan pemberantasan serangga, apa
yang akan terjadi pada populasi padi dan katak? Jelaskan.
2. Apa saja yang mungkin memengaruhi keseimbangan ekosistem
sawah tersebut? Coba identifikasikanlah 5 komponen abiotik yang ada.
3. Apa yang akan terjadi jika produsen pada ekosistem sawah
tersebut habis karena suatu bencana alam, misalnya terjadi banjir?
4. Mengapa (padi, serangga, katak, ular, dan elang) dapat
hidup di satu tempat yang sama, yaitu ekosistem sawah? Jelaskan jawabanmu
berdasarkan Gambar 2.13.
5. Apabila pada ekosistem sawah tersebut tidak ada ular,
coba jawab hal-hal yang akan terjadi
berikut ini.
a. Apa yang akan terjadi dengan populasi katak pada
ekosistem sawah tersebut?
b.
Apa yang akan terjadi pada populasi elang pada ekosistem
sawah tersebut?
c. Apa dampak yang ditimbulkan pada aktivitas pertanian yang
dilakukan oleh para petani pada eksosistem sawah tersebut?
6.
Perhatikan gambar berikut!
Sebuah
pabrik terletak berdekatan dengan sungai yang mengalir melalui perumahan.
Pabrik ini beroperasi setiap hari. Penduduk perumahan yang terletak di sebelah
timur sungai sering mengalami permasalahan iritasi pada mata mereka, sedangkan
penduduk sebelah barat tidak mengalaminya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Jelaskan.
7.
Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh saling
ketergantungan yang terjadi pada organisme perairan. Sepanjang hari,
organisme-organisme tersebut memberi atau memanfaatkan (a) atau (b) seperti
dalam gambar.
Apakah
gambar (a) dan (b) diatas dapat mewakili saling ketergantungan organisme?
Jelaskan.
Sumber IPA VII SMP
bgs
ReplyDeleteIJIN SAVE ADINDA...SYUKRAN
ReplyDeleteKesimpulannya apa
ReplyDelete