Menyanyi
merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Menyanyi jenis ini sering disebut dengan
menyanyi perseorangan. Menyanyi secara unison tidak dapat dilakukan seorang
diri tetapi dilakukan oleh sekumpulan orang dengan satu suara. Pada menyanyi
unisono dibutuhkan kerjasama dan saling peduli sehingga suara yang ditimbulkan
menjadi harmoni.
A.
Bernyanyi secara Unisono
Warisan
budaya Indonesia beraneka ragam. Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan dan warisan budaya Indonesia. Warisan budaya Indonesia yang diakui dunia (UNESCO) dan dikelompokkan menjadi, warisan alam, cagar alam atau situs, dan karya tak benda. Warisan budaya yang telah diakui antara lain Taman Nasional Ujung Kulon di Banten,
Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Leuser di
Aceh, Candi Borobudur dan Prambanan,
Situs manusia purba di Sangiran,
wayang kulit, keris, batik, angklung, subak di Bali, noken dari Papua, dan tari Saman dari Aceh.
Bernyanyi
unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan
melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya
melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono.
Mari
kita praktikkan lagu daerah berikut secara unison:
1)
Anging Mamiri
2)
O Ina Ni Keke
3)
Bungong Jeumpa
B.
Teknik Vokal dan Organ Suara Manusia
1.
Teknik Vokal
Pada
acara pencarian bakat di televisi. Istilah-istilah dalam teknik vokal sering
kita temukan pada komentar dewan juri. Istilah-istilah itu antara lain: kejelasan ucapan, kebenaran pemenggalan
ucapan pada kalimat lagu (frasering), sikap dalam bernyanyi, dan
kemampuan menyanyikan nada tinggi dan
rendah. Berikut ini arti istilah tersebut:
a.
Artikulasi adalah cara pengucapan
kata demi kata yang baik dan jelas.
b. Phrasering adalah aturan pemenggalan
kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan
kaidah-kaidah yang berlaku.
c.
Intonasi adalah tinggi rendahnya
suatu nada yang harus dijangkau dengan
tepat.
2.
Teknik Pernapasan
Pernapasan
dalam teknik vokal dikelompokkan menjadi tiga, yaitu seperti berikut:
a.
Pernapasan Dada
Dilakukan dengan cara
mengisi udara dalam paru-paru bagian atas. Pernapasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal. Dalam pernapasan dada, bagian tubuh yang mengembang adalah dada. jenis pernapasan ini biasa dipakai untuk menghasilkan nada-nada rendah. Namun
kelemahannya sang penyanyi akan mudah
kehabisan napas sehingga kurang baik dipakai ketika bernyanyi.
b.
Pernapasan Perut
Dilakukan dengan cara
membuat perut berongga besar sehingga
udara luar dapat masuk. Pernapasan
ini kurang efektif untuk vokal karena udara dengan cepat dapat keluar sehingga
paru-paru menjadi lemah dan cepat letih. Dalam pernapasan perut, bagian tubuh
yang mengembang adalah perut. Jenis pernapasan ini dapat menghasilkan suara yang sangat keras. Namun
tidak begitu baik digunakan dalam
bernyanyi.
c.
Pernapasan Diafragma
Saat diafragma menegang atau lurus maka
rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan volume menjadi bertambah. Volume yang bertambah ini
mengakibatkan tekanan berkurang sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru-paru dan napas yang dikeluarkan dapat diatur
secara sadar oleh diafragma dan otot-otot bagian samping kiri. Pernapasan ini
paling cocok untuk bernyanyi karena dapat mengambil napas sebanyak-banyaknya
dan mengeluarkan secara perlahan-lahan dan teratur. Dalam pernapasan diafragma udara ditarik sedalam mungkin dan
disimpan dalam diafragma. Lalu dikeluarkan secara perlahan sewaktu bernyanyi.
Pernapasan ini memungkinkan kita menghasilakan suara murni dengan napas yang panjang
C.
Berlatih Vokal
Latihan
vokal dapat dilakukan sambil menyanyi, yaitu dengan melakukan eksplorasi lagu
model (lagu yang sudah dikenal dan digunakan untuk mengenal konsep elemen musik). Lagu model tersebut dinyanyikan dengan cara merubah nada
dasar secara berturut-turut naik dan turun.
Perhatikan
contoh berikut:
Nyanyikan
lagu Apuse lagu daerah dari Papua secara berturut dengan mengubah nada dasar
lebih tinggi, kemudian berangsur-angsur menjadi tambah tinggi. Kemudian,
nyanyikan dengan nada lebih rendah, dan
tambah rendah. Setelah itu, menyanyikan lagu apuse dengan dinamik lain misalkan
stakato legato.
D.
Rangkuman
Seni
budaya adalah harta yang tak ternilai harganya dan merupakan aset bangsa, kita dapat menikmati, melestarikan mempromosikan ke semua pihak sehingga dapat
memperoleh kesejahteraan bersama. Kita mesti malu jika menganggap seni budaya kita kuno, sementara bangsa lain mau belajar
angklung, gamelan, batik, makanan tradisional Indonesia. Untuk itu, kita wajib
menjaga dan mengembangkannya.
Praktik
bernyanyi satu suara dikenal dengan sebutan unisono. Agar mutu suara baik dapat kita nikmati, sebaiknya kita perlu memelihara organ suara kita dan menerapkan teknik bernyanyi
yang baik.
E.
Refleksi
Menyanyi merupakan aktivitas yang sering dilakukan dan didengar dalam kehidupan sehari-hari. Pada hakikatnya, semua orang dapat bernyanyi karena suara atau vokal
merupakan unsur utama dalam bernyanyi.
Tuhan menganugerahkan suara kepada kita
sehingga dapat berbicara dan bersuara. Kita yang dianugerahi
bisa bersuara wajib bersyukur karena Tuhan juga menganugerahkan pada
sebagian orang tidak dapat bersuara
(tuna rungu). Rasa syukur kita dapat diwujudkan dengan melakukan perkataan yang baik kepada sesama.
Berbicara atau bersuara juga bernyanyi memerlukan pernapasan yang baik. Untuk itu, kita
memiliki tanggung jawab, motivasi
pribadi serta menjaga anugerah Tuhan dalam
bentuk alat-alat pernapasan
Belum ada tanggapan untuk "Seni Musik : Bernyanyi dengan Teknik Vokal"
Post a Comment