Manusia
lahir telah dikaruniai dimensi hakikat manusia tetapi masih dalam wujud
potensi, belum teraktualisasi menjadi wujud kenyataan. Dari kondisi potensi
menjadi wujud aktualisasi terdapat rentangan proses yang mengundang pendidikan
untuk berperan dalam memberikan jasanya. Seseorang yang dilahirkan dengan bakat
seni misalnya, memerlukan pendidikan untuk diproses menjadi seniman terkenal.
Meskipun
pendidikan itu pada dasarnya baik tetapi pelaksanaannya mungkin saja terjadi
kesalahan-kesalahan yang biasa disebut salah didik. Hal tersebut dapat terjadi
karena pendidik adalah manusia biasa yang tidak luput dari kelemahan-kelemahan.
Sehubungan dengan itu ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu :
1)
Pengembangan utuh
Tingkat
keutuhan pengembangan dimensi hakikat manusia ditentukan oleh dua faktor, yaitu
kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri secara potensial dan kulitas
pendidikan yang disediakan untuk memberikan pelayanana atas perkembangannya.
Optimisme ini timbul berkat pengaruh perkembangan iptek yang sangat pesat yang memberikan dampak kepada peningkatan perekayasaan pendidikan melalui teknologi pendidikan.
Optimisme ini timbul berkat pengaruh perkembangan iptek yang sangat pesat yang memberikan dampak kepada peningkatan perekayasaan pendidikan melalui teknologi pendidikan.
Pengembangan
yang utuh dapat dapat dilihat dari berbagai segi yaitu:
a.
Dari wujud dimensi yaitu, aspek
jasmani dan rohani.
b. Dari arah pengembangan yaitu, aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.
2)
Pengembangan yang
tidak utuh
Pengembangan
yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat manusia akan terjadi di dalam proses
pengembangan jika ada unsur dimensi hakikat manusia yang terabaikan untuk
ditangani, misalnya dimensi kesosialan didominasi oleh pengembangan dimensi
keindividualan ataupun dominan afektif didominasi oleh pengembangan dominan
kognitif. Pengembangan yang tidak utuh berakibat terbentuknya kepribadian yang
pincang dan tidak mantap. Pengembangan semacam ini merupakan pengembangan yang
patologis.
Belum ada tanggapan untuk "Pengembangan Wujud Sifat Hakikat Manusia"
Post a Comment