Hakikat Kejiwaan Manusia dan Kekuatan-kekuatan Umum Jiwa Manusia

Hakikat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan-kekuatan serta aktivitas-aktivitas kejiwaan dalam diri manusia, yang semua itu menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna dari pada makhluk-makhluk lain.

Kekuatan-kekuatan umum jiwa manusia

Mengenai kekuatan-kekuatan jiwa manusia, telah dibahas oleh para tokoh pendidikan dunia sejak beberapa abad sebelum Masehi.Berikut ini dikemukakan oleh para ahli/tokoh pendidikan dunia. Berdasarkan observasi dan intropeksi, plato (428-348 S.M) mengungkapkan, bahwa jiwa manusia terdiri atas tiga kekuatan, yaitu:

1)   Akal

Akal sebagai kekuatan terpenting dari jiwa manusia. Dikatakan oleh Plato, bahwa akal adalah bagian jiwa manusia yang merupakan kekuatan untuk menemukan kebenaran dan kesalahan. Dengan akal, manusia dapat mengarahkan seluruh aktivitas jasmani dan kejiwaannya, sehingga manusia mampu memperoleh kehidupan yang lebih sejahtera.

Dalam usaha menerangkan hakikat manusia, John Lock (1632-1704) menekankan pembahasan tentang akal sebagai gudang dan pengembang pengetahuan.Akal merupakan kekuatan vital untuk mengembangkan diri. Menurut John Locke, Akal mempunyai kekuatan-kekuatan itu. Ada dua kekuatan akal manusia yaitu:

a)   Kekuatan berpikir yang disebut pengertian

Segala peristiwa yang terjadi dalam akal, menurut John Locke dapat dikenal dan dikehendaki oleh manusia. Pengertian terjadi dari proses aktivitas pengamatan. Aktivitas pengamatan itu menurut john locke mencakup kegiatan mengindera, mengenal, menalar dan meyakini.

Mengamati berarti menerima impresi-impresi dari dalam dan luar diri. Dengan perkataan lain, mengamati berarti memasukkan ide-ide dan konsep-konsep kedalam kesadaran dengan menggunakan berbagai macam cara. Ini tidak berarti bahwa pengertian dapat ditumbuhkan hanya dengan melatih pengamatan saja.

Menurut Locke, pengamatan hanyalah kapasitas awal dari pada intelek manusia. Pengertian memerlukan keterlibatan daripada enam kekuatan manusia, yang meliputi: Mengamati/pengamatan, Mengingat/ingatan, Imajinasi, Kombinasi aktivitet psikis, Abstraksi/pikiran, dan Pemakaian tanda atau simbolisasi.

b)   Kekuatan kehendak yang disebut kemauan

Menurut Locke, manusia sering mengimajinasikan sesuatu tindakan yang berhubungan dengan suatu pilihan diantara berbagai alternative. Tindakan memilih ini oleh John Locke disebut dengan istilah “volition”. Volition dapat terjadi apabila kita menggerakkan kekuatan kehendak atau kemauan. Jadi kemauan adalah kekuatan untuk memilih. Kemauan itu bukan keinginan.

Keinginan adalah ide refleksif yang melibatkan sesuatu keadaan di masa mendatang, sedangkan Kemauan adalah kekuatan untuk memilih sesuatu keadaan atau tindakan di masa sekarang. Meskipun kemauan tidak sama dengan keinginan, namun keduanya berhubungan erat. Kita mau itu berarti kita memilih diantara dua keinginan atau lebih.

Kekuatan kejiwaan manusia menurut Jean Jacques Rousseau (1712-1778) ada lima yang terdiri dari lima kekuatan jiwa manusia yaitu, :

     Penginderaan terjadi apabila objek-objek eksternal berinteraksi dengan organ-organ indera.
     Perasaan sangat erat hubungannya dengan penginderaan
     Keinginan sangat erat kaitannya dengan perasaan senang atau tidak senang, cocok atau tidak cocok, setuju atau tidak setuju.
     Kemauan sangat erat hubungannya dengan keinginan.
   Akal sebagai kekuatan penemu ide umum maupun kebenaran sesuatu ide, memiliki dua kapasitas yaitu pertama, kapasitas penalaran indera yang disebut “common sense”, penalaran indera memberikan ide tertentu tentang benda tertentu di alam sekitar. Kedua, kapasitas penalaran intelektual, bila dengan akal sehat menyimpulkan ide tentang suatu benda, maka setiap benda yang sejenis dapat dimasukkan kedalam ide umum itu.

2)   Spirit

Spirit sebagai kekuatan penggerak kehidupan pribadi manusia.Spirit adalah kekuatan untuk menjalankan gagasan-gagasan yang telah diputuskan oleh akal melalui pemilihan berbagai alternatif gagasan.

3)   Nafsu

Nafsu sebagai stimulus gerakan fisis dan kejiwaan dan merupakan kekuatan paling kongkrit dalam diri manusia, nafsu ini terbentuk dari segenap kekuatan keinginan dan selera yang sangat erat berhubungan dengan fungsi-fungsi jasmaniah. Plato membedakan antara keinginan-keinginan yang tidak berguna dan merugikan.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Hakikat Kejiwaan Manusia dan Kekuatan-kekuatan Umum Jiwa Manusia"

Post a Comment