Salah
satu kewajiban umat Islam adalah berdakwah. Sebagian ulama ada yang menyebut
berdakwah itu hukumnya farḍu kifayah (kewajiban kolektif), sebagian lainnya
menyatakan farḍu ain.
Meski begitu, Rasulullah saw. tetap selalu mengajarkan agar seorang muslim selalu menyeru pada jalan kebaikan dengan cara-cara yang baik.
Setiap dakwah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat dan mendapat riḍa dari Allah Swt.
Meski begitu, Rasulullah saw. tetap selalu mengajarkan agar seorang muslim selalu menyeru pada jalan kebaikan dengan cara-cara yang baik.
Setiap dakwah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat dan mendapat riḍa dari Allah Swt.
Nabi
Muhammad saw. mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui
lisan, tulisan dan perbuatan. Rasulullah saw. memulai dakwahnya kepada istri,
keluarga, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat
itu.
Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah Rasulullah saw. adalah Kaisar Heraklius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia (Iran), dan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia).
Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah Rasulullah saw. adalah Kaisar Heraklius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia (Iran), dan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia).
Ada
beberapa metode dakwah yang bisa dilakukan seorang muslim menurut syariat. Arinya:
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Āli ‘Imrān/3: 104).
Belum ada tanggapan untuk "Cara-cara dan Pentingnya Menyebarkan Dakwah untuk Mewujudkan Kebahagiaan dan Kesejahteraan Hidup di Dunia dan di Akhirat"
Post a Comment