Kelainan-Kelainan Kulit yang Sering Dialami Kaum Wanita : Kelainan pada Kelenjar Palit, Tumbuhan pada Kulit, Gangguan Pigmentasi, Infeksi Jamur, Alergi (Hipersensitivitas), Reaksi Kulit Terhadap Kosmetika, Penuaan Dini, dan Kelainan Kelenjar Keringat

Salam cerdas…..  

Kelainan-kelainan kulit yang sering dialami kaum wanita, biasanya meliputi kelainan pada kelenjar palit seperti jerawat (akne) dan komedo, kelainan karena tumbuhan pada kulit, kelainan karena gangguan pigmentasi, kelainan karena infeksi jamur, penuaan dini serta kelainan karena alergi.

1.   Kelainan Pada Kelenjar Palit

a.   Jerawat (Akne)

Masalah paling sering terjadi pada kulit berminyak adalah jerawat, meskipun tidak tertutup kemungkinan timbul pada jenis kulit lain. Pada dasarnya jerawat disebabkan oleh tumbuhnya kotoran dan sel kulit mati yang mengakibatkan folikel dan pertumbuhan sebum terhambat. Produksi minyak pada kulit biasanya disalurkan melalui folikel rambut. Kotoran atau sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan menyumbat saluran ini hingga minyak yang ke luar akan bertumpuk dan menjadi komedo. Jika terkena bakteri acne, komedo akan menjadi jerawat. 

Jerawat atau akne adalah suatu penyakit radang yang mengenai susunan pilosebaseus yaitu kelenjar palit dengan folikel rambutnya. Jerawat sangat umum terdapat pada anak-anak masa pubertas dan dianggap fisiologis oleh karena perubahan hormonal. Timbunan lemak di bawah kulit ini selain membuat kulit kasar, tidak rata juga tidak enak dipandang mata. Penderita umumnya mempunyai jenis kulit berminyak. Kulit kasar akan makin menjadi, pada kulit yang kurang memproduksi minyak, seperti  mereka yang termasuk kategori  berkulit kering. Selain perubahan hormonal, kesalahan memilih kosmetik juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat. 

Kurang lebih 90% remaja, wanita dan pria terkena jerawat dan biasanya menghilang sebelum usia mencapai 20 tahun tetapi dapat pula berlangsung terus. Perkecualian, jerawat juga sering dialami oleh wanita dewasa yang menjadi akseptor KB dengan pil bahkan pada wanita saat memasuki masa menopause.

Jerawat timbul di daerah sebore yaitu daerah kulit yang mengandung lebih banyak kelenjar palit di daerah kulit yang lain. Daerah sebore terdapat pada daerah hidung, pipi, dahi dan dagu serta di dada dan punggung.    

1)   Gejala timbulnya jerawat : 
a)   Peningkatan produksi sebum.
b)   Munculnya  kondisi  abnormal  karena  bakteri  atau  jamur  sering kali menimbulkan rasa sakit. 
c)   Terjadi penebalan jaringan terkadang menjadi benjolan kecil. d)  Peningkatan hormon estrogen. 

2)   Tahap terjadinya jerawat : 
a)   Pada kulit yang semula dalam kondisi normal, sering kali terjadi penumpukan kotoran dan sel kulit mati karena kurangnya perawatan dan pemeliharaan, khususnya pada kulit yang memiliki tingkat reproduksi minyak yang tinggi. Akibatnya saluran kandung rambut (folikel) menjadi tersumbat. 
b)   Sel kulit mati dan kotoran yang menumpuk tersebut kemudian terkena bakteri acne, maka timbulah jerawat.
c)   Dalam  waktu tertentu, jerawat  yang  tidak  diobati  akan mengalami pembengkakan (membesar dan berwarna kemerahan), disebut papule.
d)   Bila peradangan semakin parah, sel darah putih mulai naik ke permukaan kulit dalam bentuk nanah (pus), jerawat tersebut disebut pastules. Jerawat radang terjadi akibat folikel yang ada di dalam dermis mengembang karena berisi lemak padat, kemudian pecah, menyebabkan serbuan sel darah putih ke area folikel sebasea, sehingga terjadilah reaksi radang. Peradangan akan semakin parah jika kuman dari luar ikut masuk ke dalam jerawat akibat perlakuan yang salah seperti dipijat dengan kuku atau benda lain yang tidak steril. Jerawat radang mempunyai ciri berwarna merah, cepat membesar, berisi nanah dan terasa nyeri.   
e)  Bila jerawat mengandung nanah, lemak dan cairan-cairan lain berarti jerawat sudah berada pada kondisi terparah, disebut cyst.  
f)   Bila Cyst tidak terawat, maka jaringan kolagen akan mengalami kerusakan sampai pada lapisan dermis, sehingga kulit/wajah menjadi bopeng (Scar). 

3)   Jenis- jenis  jerawat  
a)   Akne Juvenil 
Akne Juvenil muncul pada masa pubertas, di mana akne ini biasanya menyerang remaja usia 14 - 20 tahun. Penyebabnya adalah masalah hormonal yang belum stabil dalam memproduksi sebum. Akne juvenil dirawat dengan menggunakan sabun ber-pH seimbang atau sabun bayi transculent
b)   Akne Vulgaris 
Akne Vulgaris adalah jenis jerawat yang berbentuk komedo, yang timbul pada kulit berminyak. Perawatan jerawat ini dengan penguapan hingga kulit cukup kenyal dan lembab. Kemudian jerawat diambil dengan sendok una dan olesi dengan krim jerawat atau acne lotion, biarkan semalam baru dibilas dengan air hangat  pada keesokan harinya  
c)   Akne Rosacea 
Akne Rosacea yaitu jerawat yang muncul pada wanita yang berusia 30 hingga 40 tahun, tandanya mula-mula jerawat akan tampak kemerahan kemudian menjadi radang hingga menimbulkan sisik di lipatan hidung. 
Perawatan kulit yang terkena akne jenis ini biasanya dengan penguapan, kompres air panas atau penyinaran dengan lampu infra merah agar jerawat cepat kering. 
d)   Akne Nitrosica 
Akne Nitrosica merupakan jenis jerawat yang sangat berbahaya karena akan menimbulkan lubang atau bopeng. Tahap yang terjadi sudah termasuk tahap akhir yang memerlukan penanganan khusus dokter ahli kulit.    

4)   Faktor- Faktor  Penyebab Timbulnya Jerawat :
Beberapa faktor penyebab timbulnya masalah-masalah atau kelainan-kelainan kulit pada kelenjar palit atau jerawat yaitu : 
a)   Genetik 
Mereka yang orang tuanya berjerawat selagi muda, maka anaknya akan lebih mudah terkena jerawat dibandingkan mereka yang tidak memiliki genetik berjerawat, dan biasanya penderita, keadaannya cukup parah (bernanah). Mereka yang tidak memiliki genetik berjerawat meskipun pola hidupnya tidak baik, mereka tidak mudah terkena jerawat.    
b)   Umur dan jenis kelamin 
Pada umumnya jerawat muncul pada usia pubertas dan remaja (usia 13-19 tahun), yang disebabkan masalah hormonal yang belum stabil dalam memproduksi sebum. Wanita lebih banyak terkena dibanding pria tetapi umumnya jerawat pada pria lebih parah keadaannya.  
c)   Makanan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh sebuah institusi kecantikan kulit di Amerika Serikat (Academy of Dermatology) mengatakan bahwa jerawat tidak disebabkan oleh makanan. Tidak ada makanan yang secara signifikan dapat menimbulkan jerawat, tetapi ternyata sebuah hasil studi kasus yang terbaru, membuktikan hal yang bertolak belakang. Para pakar peneliti di Colorado State University Department of Health and Exercise menemukan bahwa makanan yang mengandung kadar gula dan kadar karbohidrat yang tinggi memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menimbulkan jerawat. 
Secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, dimana hal tersebut memicu produksi hormon androgen yang membuat kulit jadi berminyak. Dan kadar minyak yang tinggi dalam kulit merupakan pemicu paling besar terhadap timbulnya jerawat.  
d)   Gangguan pencernaan makanan  
Tidak teraturnya pembuangan kotoran dapat mempengaruhi timbulnya jerawat. 
e)   Alergi terhadap makanan   
Sifat alergi terhadap beberapa zat protein, karbohidrat dan lemak dapat menjadikan jerawat lebih parah. 
f)    Mekanis   
Kebiasaan memegang atau memencet jerawat menyebabkan jerawat lebih parah, karena luka yang terjadi memungkinkan infeksi dan menyebabkan penyebaran infeksi ke seluruh tubuh. 
g)   Iklim 
Iklim yang lembab dan panas menyebabkan kelenjar palit bekerja lebih giat dan dapat memperburuk keadaan jerawat. 
h)   Psikis 
Pengaruh tekanan pada pikiran dapat menimbulkan jerawat.
i)    Faktor hormonal  
Hormon androgen memegang peranan yang penting dalam merangsang pembentukan palit oleh kelenjar sebasea dan dalam mempengaruhi proses pertandukan di sekitar muara folikel. Tidak terdapatnya jerawat pada laki-laki membuktikan adanya pengaruh endokrin
j)    Kosmetika 
Penggunaan kosmetika yang melekat pada kulit dan menutupi pori-pori, jika tidak segera dibersihkan akan menyumbat saluran kelenjar palit dan menimbulkan jerawat yang disebut komedo. Kosmetik yang paling umum menjadi penyebab timbulnya jerawat yaitu kosmetik pelembab yang langsung menempel  pada kulit. 

5)   Pencegahan Timbulnya Jerawat

Perawatan kulit bagian wajah berbeda dengan perawatan kulit  bagian tubuh lainnya, karena tingkat polusi bagian wajah lebih tinggi daripada kulit tubuh lainnya. Wajah memiliki banyak kelenjar sebasea dan keringat, sehingga jika cuaca panas akan mudah berkeringat, lengket dan kasar.

Perawatan wajah untuk mencegah timbulnya jerawat dapat dilakukan dengan cara berikut :
a)   Bersihkan wajah 3 kali sehari, kulit wajah harus bersih saat istirahat di rumah dan saat  tidur.
b)   Hindari menggosok wajah secara kasar, karena dapat menimbulkan iritasi
c)  Kulit wajah banyak mengandung kelenjar lemak dan kelenjar keringat. Oleh sebab itu hindari wajah dari debu atau kotoran lain karena akan lebih mudah lengket.
d)   Pilih alas bedak yang mengandung air.
e)   Gunakan bedak tabur ke kulit wajah dengan menggunakan puff atau bantalan bedak bersih.
f)    Jangan memijit atau mengeluarkan sendiri jerawat, karena dapat mengakibatkan infeksi. 
g) Memakai riasan tebal untuk menutupi jerawat dapat mengakibatkan infeksi dan merangsang bertambahnya jerawat.
h)  Perbanyak mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Batasi asupan lemak jenuh dalam makanan sehari-hari seperti durian, alpukat, kacang tanah dan cokelat. 

6)   Berbagai Alternatif  Penanganan Terhadap Jerawat 

Wajah berjerawat saat ini sudah menjadi suatu masalah yang cukup serius. Berbagai upaya pengobatan dan penanganan sering dilakukan untuk menghilangkan jerawat dari kulit muka. Beberapa metoda penghilangan jerawat berikut ini merupakan cara terbaru yang banyak diterapkan oleh ahli-ahli kecantikan, yaitu :

a)  Sebelum dilakukan terapi sebaiknya berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu tentang jenis, kondisi dan kelainan kulit yang akan ditangani.  
b)  Membersihkan wajah dengan menggunakan pembersih yang mengandung minyak esensial yang sudah diformulasi berdasarkan jenis kulit, kondisi, kelainan kulit dalam hal ini jerawat. Aromatherapy yang dulu terkenal sebagai relaksasi dan ternyata sangat ampuh untuk menuntaskan jerawat. Khasiat-khasiat minyak esensial yang bermolekul kecil dan daya serapnya yang sangat baik, selain dapat membangun kekebalan tubuh, juga menyeimbangkan kadar minyak. Metode ini biasanya dilakukan secara manual dan dilanjutkan dengan brush cleanser yang berfungsi membersihkan kulit dari kotoran maupun sumbatan pori-pori yang berasal dari kosmetika yang digunakan maupun dari lingkungan.  
c)  Menggunakan enzyme peeling. Enzim yang digunakan adalah yang diformulasi dari buah pepaya (papain enzyme). Suatu enzim protelitik bisa menghancurkan protein dan meluruhkan sel-sel kulit yang mati. Enzim tersebut dioleskan pada permukaan kulit lalu wajah diuapi agar enzim tersebut aktif tapi papain hanya bisa bekerja apabila kondisinya sama dengan suhu tubuh.  
d)   Mengoleskan larutan desinkrutasi pada wajah. Alat yang digunakan adalah mesin galvanik berupa elektroda yang bekerja secara berpasangan (posistif dan negatif). Alat ini berguna untuk membersihkan  pori-pori lebih dalam (deep cleansing). Tujuh menit pertama yang bekerja adalah kutub negatif. Pada permukaan kulit dan pori-pori kulit akan terjadi cairan yang hampir sama dengan sabun yang bersifat basa. Sabun ini akan mengubah keasaman kulit dan melarutkan minyak, membuka pori-pori dan melunakkan sumbatan. Gliserin yang terkandung didalamnya akan melunakkan dan melembutkan kulit. 
e)  Pembersihan komedo yang dilakukan dengan comedo axtractor. Setelah itu larutan desinkrutasi dioleskan lagi. Kali ini kutub yang digunakan adalah kutub positif yang akan memproduksi asam pada kulit dan berfungsi mengembalikan fungsi kulit ke posisi semula, mengembalikan tekstur kulit, mengecilkan pori-pori, mengurangi kemerahan serta menetralisasi basa menjadi asam kembali, sesuai dengan keasaman kulit. 
f)   Penggunaan alat high frequency pada seluruh wajah yang telah diolesi dengan jeli aloe vera dicampur dengan minyak esensial, yang biasanya dipusatkan pada bagian kulit yang berjerawat, selama 10 - 25 menit. Alat ini menggunakan alat sinar argon atau ultraviolet, yang menghasilkan ozon dan berefek anti bakteri, anti peradangan, meningkatkan sirkulasi darah, mempercepat penyembuhan, mengatur produksi minyak dan mengecilkan pori.  
g)   Melakukan pemijatan lymph dranaige massage yang berfungsi untuk melancarkan sirkulasi getah bening. Pijatan ini juga mampu menghilangkan bahan-bahan bersifat racun dan menetralkan kuman penyakit. Pada kondisi jerawat meradang, hanya dilakukan lymph dranaige massage tetapi pada jerawat yang tidak meradang, setelah dilakukan pijat lymph dranaige massage maka akan dilanjutkan dengan swedish massage.  
h)  Mengoleskan masker. Masker yang digunakan pada umumnya merupakan campuran kaolin atau mineral yang berfungsi mengangkat sisa-sisa kotoran yang berada di pori-pori, ekstrak tumbuhan dan minyak esensial. Setelah masker mengering, wajah dibersihkan lalu diolesi pelembab atau minyak wajah (face oil) yang sesuai dengan kondisi anda. Bekas-bekas jerawatpun juga diolesi antibiotik alami dalam bentuk minyak esensial.  
i)   Menghilangkan bekas jerawat dapat dilakukan dengan terapi tambahan yang menggunakan alat microdermabration untuk menghaluskan kulit, menghilangkan noda hitam bekas jerawat dan menghilangkan jaringan parut. Hal ini dilakukan dengan cara mengelupaskan lapisan sel-sel kulit mati, merangsang pertumbuhan sel kulit baru dan jaringan kolagen sehingga menutupi lubang bekas  jerawat. 

7)   Perawatan wajah Berjerawat

Jerawat sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya, jika kulit wajah yang berjerawat mendapat perlakuan secara bijaksana. Perawatan kulit berjerawat disesuaikan dengan jenis jerawat yang diderita, yaitu sebagai berikut :

a)   Kulit Berjerawat Tanpa Radang
Perawatan kulit wajah yang berjerawat tanpa radang, gunakan facial skin care satu kali sebulan untuk menguras komedo hitam (blackhead). Perawatan ini dapat dilakukan di salon dan klinik kecantikan. Peralatan yang digunakan harus selalu disteril ulang setelah dipakai agar tidak menjadi sarana penularan penyakit lainnya. Proses ini sebaiknya dilakukan oleh orang terlatih, agar pada saat mengeluarkan komedo bisa dilakukan dengan lembut dan tidak merusak permukaan kulit wajah. Setelah pemberian facial skin care oleskan krim antibiotik untuk mencegah komplikasi infeksi. 
b)   Kulit Berjerawat Dengan Radang
Kulit berjerawat yang disertai radang ringan dapat diatasi dengan menggunakan krim antibiotika erittromisin, gentamisin, dan  klindamisin  yang  dioleskan pada pagi dan sore hari. Kulit  berjerawat yang mempunyai radang berat berupa bisul jerawat bernanah, memerlukan pengobatan dokter spesialis kulit. Perawatan facial skin care harus ditunda dulu, karena akan berakibat perluasan infeksi pada jerawat. Hindari memijat sendiri jerawat merah meradang. Evakuasi nanah diupayakan dengan suntikan anti radang dan anti nyeri. 
Jerawat meradang, sebaiknya tidak di-massage atau diurut, karena dapat mengakibatkan proses infeksi menjadi lebih luas. Massage memang akan memberikan rasa nyaman pada kulit wajah, tetapi jika terlalu keras tekanannya, dapat mengganggu anyaman serat collagen di lapisan dalam kulit (dermis), dan jerawat akan mudah tergelincir ke luar saat massage wajah, apalagi bila pengurutan disertai dengan pemakaian butiran halus (scrubbing). Penguapan pada kulit wajah berjerawat baik untuk hidrasi kulit wajah yang kusam dan kering, tetapi jerawat yang disertai radang akan bertambah merah bila diuapi dengan uap panas, oleh karena itu jerawat radang dilarang untuk diuapi. Dengan perlakuan benar, bekas jerawat yang tersisa setelah radang akan tersamarkan. 
c)   Kulit Berparut Bekas Jerawat
Vlek kecokelatan, lekukan kulit, berparut, dan mengerasnya jaringan bekas jerawat memerlukan bantuan khusus untuk memperbaikinya. Facial treatment TCA, AHA, micro dermabration, laser resurfacing, mempunyai prinsip pengelupasan bagian luar kulit ari atau epidermis, tetapi dalam kedalaman yang berbeda, sehingga memberikan harapan perbaikan kulit bekas jerawat.  
d)   Perawatan Kulit Berjerawat Melalui Makanan
Perawatan dari luar, lebih banyak berimbas pada kulit ari (epidermis) yang terletak di bagian paling luar kulit. Perawatan melalui makanan lebih berimbas ke dalam, karena mempengaruhi kulit jangat (dermis). Kulit yang tampak buruk karena bekas jerawat radang, sangat memerlukan asupan protein dalam jumlah banyak untuk membentuk jaringan baru. Vitamin A (betacarotene), vitamin C, vitamin E, dan zinc sangat diperlukan untuk metabolisme sel dalam jaringan baru. Untuk mencegah kekeringan pada kulit, cukup mengkonsumsi air putih, minimal 8 gelas sehari. Selain membatasi asupan lemak jenuh, juga batasi mengkonsumsi daging hewan yang berlemak, goreng-gorengan, santan, minuman bersoda, bir, dan kopi. 
e)   Perawatan Kulit Berjerawat  dengan Perawatan Facial di Salon dan Klinik Kecantikan
Facial di salon dan klinik kecantikan mempunyai tujuan utama membantu kulit wajah terbebas dari sumbatan pori-pori yang dinamakan komedo. Jerawat tipe komedo, tidak mengalami reaksi radang, jadi untuk mengatasinya, cukup dengan melakukan tindakan scrubbing yakni menggosok kulit dengan bantuan butiran-butiran halus dan exfoliating yakni pengelupasan kulit wajah, yang dilakukan sebulan sekali. Hal ini disebabkan karena regenerasi kulit di dalam lapisan epidermis (kulit ari) terjadi dalam waktu 21 sampai dengan 28 hari.
Sebenarnya komedo dapat ke luar dengan sendirinya, jika perawatan sehari-hari dilakukan dengan baik dan cermat. Tetapi akibat kemalasan dan kebiasaan memakai riasan wajah yang tebal, serta diet yang tinggi lemak, menyebabkan komedo tetap bertahan menyumbat pori-pori kulit. Oleh karena itu, facial wajah di salon dan klinik kecantikan sangat diperlukan, karena semua peralatan yang digunakan pun harus dalam keadaan streril, serta semua proses pelaksanaan dilakukan di bawah pengawasan orang terlatih.
Tindakan yang dilakukan dalam upaya mengatasi jerawat di salon dan klinik kecantikan antara lain injeksi Kenacort Intra Lesion (KIL) yang dapat menjadikan jerawat besar mengecil, memudar dan akan menghilang dalam waktu 1 hingga 2 hari, pemberian obat anti hormon testosterone yang efektif untuk menekan aktivitas hormon testosteron yang berada di kelenjar sebasea, tempat terjadinya jerawat, bedah listrik atau Electrocauerisasi (EC) yang mampu menembus komedo yang tertutup oleh epitel kulit, tindakan membakar atap bintil putih dengan sinar yang dihasilkan oleh elektroda listrik akan menyebabkan isi komedo mencair dan dengan mudah dapat dikeluarkan, serta bedah laser resurfacing yang dapat membantu memperbaiki parut bekas jerawat. 

8)   Pemilihan dan Pemakaian Kosmetika Pembersih untuk Kulit Berjerawat

Pemilihan kosmetika pembersih untuk perawatan jerawat berkomedo berbeda dengan jenis kosmetika pembersih untuk jenis jerawat konglobata (jerawat meradang) yang penuh dengan bisul dan nanah. Kosmetika pembersih untuk kulit berjerawat adalah :

a)   Susu Pembersih (cleansing milk)
Zat yang terkandung dalam susu pembersih adalah emulsi minyak dalam air (emulsi O/W). Komposisi air dan minyak yang terkandung dalam susu pembersih berbeda-beda. Susu pembersih yang kandungan minyaknya lebih banyak, akan terasa lebih kental dan jenis kosmetika ini cocok digunakan untuk kulit kering. Sebaliknya, susu pembersih yang kandungan minyaknya lebih sedikit, akan terasa encer, dan cocok digunakan untuk perawatan jenis kulit berminyak atau berjerawat. Susu pembersih sangat bermanfaat untuk melarutkan lemak, kosmetika, keringat dan debu, juga ketika digosokkan dapat mengeluarkan sumbatan komedo pada pori-pori kulit wajah.
b)   Sabun Wajah
Sabun khusus untuk perawatan kulit wajah berjerawat dapat berupa sabun cair, krim atau sabun padat (bar). Sabun untuk perawatan kulit berkomedo sebaiknya mengandung bahan aktif pencegah komedo dan antibakterial, serta mengandung butiran scrub, tetapi untuk jerawat yang sedang merah meradang, hindari penggunaan sabun pembersih ini, karena dapat mengakibatkan bertambahnya proses peradangan. Di samping itu sabun yang baik untuk perawatan kulit berjerawat  adalah sabun dengan pH rendah (sekitar 5 - 6), agar tidak menimbulkan iritasi.  
c)   Air Bersih
Air bersih yang digunakan untuk membersihkan kulit wajah berjerawat, sebaiknya air hangat-hangat kuku, hal ini dimaksudkan untuk membilas atau melarutkan kulit wajah yang umumnya tergolong jenis kulit berminyak. 
d)   Larutan Penyegar (face lotion  atau tonic)
Face lotion mengandung air, sedangkan face tonic mengandung sedikit alkohol dan antiseptik untuk menstrerilkan kulit wajah. Larutan penyegar untuk kulit wajah berjerawat menggunakan face tonic  karena sangat efektif mengurangi kandungan minyak yang terdapat pada kulit berjerawat dan dapat menstrerilkan serta memperkecil pori-pori kulit yang sudah ke luar sumbatannya. 

9)   Pengobatan Jerawat secara Tradisional

Pengobatan jerawat secara tradisional ini menggunakan bahan alami yang mudah didapat dan dengan biaya yang relatif terjangkau. Jenis pengobatan alternatif ini terdiri atas : 

a)  Temulawak 5 iris, daun mimba 7 lembar, dan pegagan 30 gram. Semua bahan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa menjadi 2 gelas. Hasil rebusan tersebut diminum 2 kali sehari masing-masing 2 gelas. Selama proses penyembuhan, penderita jerawat, hindari mengkonsumsi makanan berlemak, minyak hewani, santan, otak, telur, kacang tanah, jeroan dan makanan pedas.
b)  Daun sirih sebanyak 5-10 lembar, kemudian direbus dengan 2 gelas air dalam wadah tertutup. Setelah mendidih, angkat dan diamkan hingga hangat-hangat kuku. Ramuan ini gunakan untuk mencuci muka berjerawat, sebaiknya dilakukan secara rutin menjelang tidur dan sehabis bepergian.
c)  Setengah siung bawang putih, seruas jari kunyit dan sebutir kentang ukuran sedang tambah mentimun dan lidah buaya. Semua bahan dihaluskan dan dicampur hingga rata. Ramuan ini dioleskan ke seluruh permukaan kulit berjerawat sebagai masker, biarkan selama 30 menit, kemudian bilas dengan air hangat, disusul dengan air dingin.
d)   Sebuah jeruk nipis diperas dan sebuah mentimun atau bengkuang, dihaluskan dan diperas diambil airnya, kemudian campurkan. Oleskan campuran bahan ke seluruh permukaan kulit wajah sebagai masker, biarkan selama 30 menit kemudian bilas dengan air hangat. Lakukan secara teratur 2 hari sekali. Jika jerawat terasa perih, pemakaian dihentikan.
e)   Buah mengkudu 2 buah dan 2 ruas jari gula batu dihaluskan (diblender) dengan segelas air (200 cc), kemudian saring dan rebus hingga mendidih. Ramuan diminum saat masih hangat setiap pagi satu jam sebelum makan. Ramuan ini akan membersihkan darah kotor. Darah kotor ini merupakan salah satu penyebab terjadinya jerawat.
f)    Bunga melati sebanyak 20 kuntum, 2 jari asam jawa, 2 sdm sari jeruk nipis dan belerang sebesar kelereng, dicampur dan ditumbuk halus, kemudian oleskan pada kulit wajah berjerawat pada pagi dan malam hari sebelum tidur Ramuan ini dapat menyebabkan jerawat mengempis.
g)   Belimbing wuluh 5 buah dan air garam secukupnya ditumbuk halus kemudian airnya dioleskan pada kulit yang berjerawat dua kali sehari pada pagi dan malam hari sebelum tidur.
h)   Buah mahkota dewa yang masih hijau diparut dan hasil parutannya langsung ditempelkan pada kulit wajah berjerawat sebagai masker. 

b.   Komedo 

Komedo adalah nama ilmiah dari pori-pori yang tersumbat. Komedo merupakan sumbatan lemak yang asalnya dari produksi lemak tubuh kita. Komedo sebagai bentuk permulaan jerawat berupa gumpalan massa atau sebum yang tersumbat di dalam saluran susunan pilosebaseus. Sebum adalah salah satu kelenjar minyak yang dihasilkan kelenjar kulit yaitu kelenjar sebasea. Ketika sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit tidak dibersihkan, maka sel-sel mati menumpuk di kulit, minyak di permukaan kulit kemudian menutup sel-sel kulit, maka terjadilah penyumbatan. Bentuk komedo terdiri atas : 

1)   Komedo terbuka (black head), ditandai dengan :
a)   Gumpalan sebum terlihat seperti titik-titik hitam di permukaan kulit.
b)   Permukaan tidak tertutup oleh epitel kulit.
c)   Berhubungan langsung dengan udara di luar sehingga terjadi oksidasi dan  pigmentasi.  
Black head yang berhubungan dengan udara di luar, bersifat terbuka dan dapat keluar sendiri.               

2)   Komedo tertutup (white head), ditandai dengan :
a)   Massa sebum terlihat  seperti  tonjolan putih  kekuning-kuningan di bawah permukaan kulit. 
b)   Permukaannya tertutup oleh epitel kulit.
c)   Tidak berhubungan dengan udara di luar.  
White head tidak dapat ke luar sendiri karena tertutup oleh lapisan kulit tipis  atau epitel.            

2.   Tumbuhan pada Kulit

Tumbuhan atau tumor pada kulit ari berupa penonjolan yang terjadi karena bertambah banyaknya sel secara berlebihan. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas. Tumbuhan atau tumor kulit mungkin berasal dari sel-sel epidermis, dari sel-sel lapisan kulit lebih dalam, dari andeksa kulit atau merupakan hasil penumpukan zat-zat tertentu. Tumbuhan kulit yang sering dijumpai yaitu : 

a.   Siringoma atau siringokistoma
Siringoma berupa tumbuhan jinak yang terjadi karena pelebaran saluran kelenjar keringat. Kelainan ini sering dijumpai pada wanita usia dewasa di sekitar mata yang mungkin meluas di sekitar dahi, pipi, dada dan perut. Kelainan ini berupa bintil-bintil kecil dengan diameter 2 hingga 3 milimeter dan mengkilat.    
b.   Kutil atau verucca vulgaris 
Kutil yaitu sejenis tumbuhan epidermal yang disebabkan oleh virus dan dapat menular. Kutil banyak dijumpai pada anak-anak terutama pada jari-jari tangan, lengan, tungkai dan kaki. Kutil mulai tumbuh kecil dan membesar dalam beberapa minggu atau bulan. Permukaannya tidak rata, warnanya coklat, kelabu atau kehitam-hitaman. Kadangkala kutil tidak tumbuh ke luar, melainkan ke dalam. 
Pertumbuhan ke dalam terjadi  karena  mendapat  tekanan terus menerus  dan  bisa  menimbulkan  rasa sakit bila kaki dipakai berjalan. Kutil di telapak kaki berbeda dengan katimumul (clavus, mata ikan). Katimumul adalah penebalan kulit di telapak kaki yang kadang-kadang tumbuh ke dalam sampai ke lapisan dermis, yang disebabkan sering mendapat tekanan, misal karena pemakaian sepatu yang sempit. Bila tekanan dihilangkan maka katimumul dapat menghilang sendiri. 
c.   Xanthoma 
Xanthoma adalah sejenis penyakit yang ditandai dengan terjadinya lempeng - lempeng pipih atau benjolan berwarna kuning jingga. Penderita umum nya wanita yang terjadi karena timbunan sejenis zat lemak dalam sel-sel yang akan ber-perangai seperti busa, serta ber-tambahnya jaringan ikat. Benjolan ini biasanya terletak di kelopak mata, tidak terasa gatal atau sakit dan bersifat familier (diturunkan) karena berhubungan dengan kadar kolesterol darah  yang  tinggi. 
d.   Keratosis  Seboroik
Keratosis seboroik berwujud sebagai tumbuhan epidermal jinak yang disebabkan oleh penebalan lapisan tanduk, bentuknya dari sebesar kepala jarum pentul sampai  sebesar  biji jagung  atau lebih besar lagi. 
Kelainan ini berwarna coklat sampai hitam, tidak menular, dan hanya timbul sedikit di atas permukaan kulit, berbentuk pipih dengan permukaan yang licin ataupun kasar seperti pada kutil. Kelainan ini umum terjadi pada usia tiga puluh tahun ke atas dan timbul di daerah sebore seperti pada kulit wajah, kulit kepala, dada dan punggung. 
e.   Naevus pigmentosus (tahi lalat) 
Tahi lalat yang sering muncul pada kulit manusia berupa tonjolan kecil hingga besar berwarna coklat hingga hitam ini adalah sejenis tumbuhan jinak berwarna coklat sampai hitam yang biasanya ada sejak lahir dan membesar sejalan dengan meningkatnya usia. 
Naevus pigmentosus dapat rata dengan permukaan kulit dan kecil yang disebut tahi lalat serta bisa juga menonjol dan agak besar yang disebut tanda. Tahi lalat yang membesar dengan cepat apalagi bila disertai rasa gatal, mudah berdarah dan warnanya bertambah gelap atau menghitam, segera periksakan ke dokter, karena kemungkinan berubah menjadi ganas dan berbahaya. 

3.   Gangguan Pigmentasi

Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai faktor, yang terpenting adalah jumlah pigmen melanin kulit, peredaran darah, tebal tipisnya lapisan tanduk dan adanya zat-zat warna lain yang bukan melanin yaitu darah dan kolagen. Dalam keadaan normal, melanin dihasilkan secara teratur oleh sel melanosit. Melanin, selain memberi warna pada kulit, juga berfungsi melindungi kulit dari terpaan sinar matahari yang dapat merusak struktur kulit, dan kulit menjadi gelap. Melanin sangat berguna melindungi kulit terhadap penyinaran sinar ultra violet. Pembentukan pigmen melanin dirangsang oleh sinar ultra violet. Kelainan pada proses pembentukan pigmen melanin kulit, yaitu : 

a.   Melanosis 
Salah satu penyakit melanosis adalah melasma (chloasma), yaitu adanya bercak-bercak berwarna coklat kehitaman (hiperpigmen-tasi) di kulit muka yang sangat khas  seperti di daerah pipi, dahi dan bibir atas. Melasma sering timbul karena kehamilan, pil kontrasepsi, pemakaian kosmetik dan sinar matahari. Melasma karena kehamilan, dapat menghilang setelah melahirkan. Melasma karena kosmetika terjadi karena fotosensitisasi oleh zat tertentu seperti zat pemutih. Zat ini menyebabkan kulit lebih rentan terhadap sinar ultra violet sehingga  lebih  mudah dan cepat  membentuk  melanin.                 
b.  Gangguan pigmentasi dapat berupa : gangguan fungsi kelenjar minyak yakni pengeluaran minyak yang berlebihan dan bila terjadi penyumbat-an saluran kelenjar palit dapat terjadi millium atau akne yang dapat meradang, gangguan pertandukan kulit yakni pada bagian muka terdapat berbagai macam keratinosis kulit seperti hiperkeratinisasi atau kekolotan dan pada bagian badan, tangan dan kaki terjadi penyisikan kulit seperti sisik ikan, kulit merah dan bersisik, kapalan serta katimumul atau mata ikan, juga gangguan peredaran darah berupa pelebaran pembuluh darah rambut. 
c.   Lentigo 
Lentigo yaitu sejenis naevus pigmentosus yang terlihat menyerupai ephilides, licin berwarna coklat tua. Lentigo tidak akan memudar walaupun dalam musim dingin, serta dapat pula terjadi di bagian tubuh yang tertutup pakaian.
d.   Vitiligo 
Vitiligo adalah gangguan pigmentasi pada kulit yang ditandai dengan terjainya bercak-bercak putih karena kehilangan melanin. Kelainan ini terjadi secara turun temurun. Bercak ini dapat berukuran besar atau kecil, berbentuk bulat atau tidak menentu tetapi bila bersatu bisa menjadi lebih besar. Bercak-bercak ini lebih sensitif terhadap sinar matahari. Vitiligo lebih banyak terjadi di daerah tropik, terutama pada orang-orang berkulit gelap.          

4.   Infeksi Jamur

Kelainan kulit karena infeksi jamur antara lain disebabkan oleh segolongan jamur dermatofita (dermatofitosis), ragi candida (kandidosis kulit) dan jamur malassezia furtur. Kelainan kulit karena infeksi jamur dapat berupa : 

a.   Panu
Panu adalah bentuk lain dari dermatofitosis yaitu infeksi jamur dangkal yang disebabkan oleh fungus mallasezia furtur. Penyakit ini tampak sebagai bercak-bercak yang kadang tersebar di seluruh tubuh. Bercak ini dapat berwarna putih kelabu, kecoklat-coklatan atau kehitam-hitaman yang disertai pengelupasan sisik-sisik halus. Panu banyak ditemukan di Indonesia terutama pada mereka yang kurang memperhatikan kebersihan badan. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa gatal.     
b.   Kurap 
Kurap merupakan dermatofitosis yang berupa infeksi kulit berbentuk bulat-bulat besar dengan diameter  3 - 4 cm, pinggirnya meninggi, dan berwarna merah sedang di bagian tengahnya bersisik halus menimbulkan rasa gatal. Kelainan ini dapat terjadi pada anak-anak, remaja, hingga dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Kurap bisa menular.   
c.   Tinea pedis (athlete’sfoot)
Tinea pedis adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh jamur pada kaki terutama pada telapak kaki dan sela-sela jari kaki. Tinea pedis banyak dijumpai pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Gambaran klinis yang terlihat, berbeda, dari perlunakan kulit di sela-sela jari, pertandukan yang berlebihan, reaksi eksim, gelembung-gelembung sampai retak-retak kulit yang diiringi rasa sakit.  

5.   Alergi (Hipersensitivitas)

Alergi atau hipersensitivitas adalah perubahan kemampuan tubuh yang didapat dan khas untuk bereaksi terhadap zat (alergen, antigen) yang menempel atau masuk ke dalam tubuh. Pada hakekatnya, alergi termasuk kompleks kekebalan (imunitas) dan bersifat reaksi kekebalan (imunologik) khas antara alergen dengan zat lain (antibodi) yang dibentuk oleh tubuh. Daya reaksi imunologik tubuh, khususnya kulit terhadap zat-zat asing yang berkhasiat sebagai antigen bersifat amat khas dan berlangsung amat lama. Zat-zat yang dapat menyebabkan alergi antara lain berupa :  

a.   Makanan, minuman dan obat-obatan.
b.  Bahan-bahan yang ditempelkan ke kulit seperti kosmetika (alas bedak, bedak, lipstik, parfum, hair spray, cat rambut) dan obat-obatan (salep, balsam atau krim). 
c.   Bahan yang dihirup seperti udara, debu. 

Pada umumnya reaksi alergi pada kulit menunjukkan gejala : kulit terlihat merah, gatal, bengkak, sesak napas dan pingsan. Reaksi alergi dapat terjadi segera setelah kontak dengan zat tersebut atau beberapa saat setelah kontak dengan zat-zat tersebut. Sebagai langkah pencegahan, hindari penggunaan zat atau bahan yang dapat menimbulkan alergi.

6.   Reaksi kulit terhadap kosmetika

Di daerah kulit muka dan kepala sering dijumpai reaksi kulit yang disebabkan oleh pemakaian kosmetika. Zat kimia dalam kosmetika dapat menimbulkan : 
a.   Reaksi alergi.
Bila seseorang menggunakan suatu jenis kosmetika, kemudian mengalami reaksi hipertensivitas terhadap kosmetik tersebut, kulit menjadi merah, gatal sampai bengkak-bengkak. Daerah kulit yang terkena umumnya muka (terutama kelopak mata dan telinga) dan leher atau ketiak ketika menggunakan deodorant.  
b.   Reaksi iritasi primer.
Kulit mengalami iritasi segera sesudah pemakaian kosmetika di tempat tersebut dan kulit menjadi gatal dan merah sampai berair, misalnya karena penggunaan bleaching cream untuk memutihkan kulit, atau depilatori untuk menghilangkan rambut. 
c.   Reaksi fotosensitivitas.
Reaksi kulit yang terjadi pada tempat yang menggunakan kosmetik setelah kontak langsung dengan sinar matahari dengan panjang gelombang tertentu. Kulit di bagian tersebut menjadi merah, gatal kemudian menjadi hitam (hiperpigmentasi), misalnya reaksi kulit terhadap penggunaan parfum dan reaksinya berupa bintil-bintil atau gelembung-gelembung berwarna merah kehitaman. 
d.   Kerusakan rambut.
Zat kimia yang dipakai pada pengeritingan, pelurusan dan pewarnaan rambut, dapat menyebabkan rambut menjadi rontok atau rambut patah bahkan dapat timbul kebotakan sementara (alopecia  temporer).  
e.   Kebotakan.
Pengeritingan rambut secara mekanis dapat menyebabkan kebotakan karena tarikan alat pengeritingan (traction alopecia
f.    Kerusakan kuku.
Kuku dapat rusak, tumbuh bergelombang, berwarna kusam, tidak tumbuh atau menjadi radang karena zat kimia yang terkandung dalam kosmetik kuku. 
g.   Sensitisasi silang atau cross sensitization.
Pada peristiwa ini terjadi sensitisasi tidak saja terhadap satu alergen yang telah menimbulkan zat anti terhadapnya, tetapi reaksi alergi juga berlangsung pada kontak dengan zat-zat yang struktur kimiawinya hampir serupa dengan alergen penyebabnya, misalnya pada hipersensitivitas terhadap cat rambut parafenilendiamida acapkali terjadi pula sensitisasi silang terhadap paratoluendiamina

7.   Penuaan Dini

Sebum berfungsi sebagai pertahanan terhadap musuh utama kecantikan wanita yaitu penuaan dini. Penuaan dini sering terjadi pada kulit yang berjenis kering, karena kadar sebum dalam kulit kering sangat sedikit. Biasanya penuaan dini ditandai dengan kondisi kulit terlihat  lelah, kering, bersisik, kasar dan disertai munculnya keriput dan noda hitam atau vlek.

Penuaan dini disebabkan oleh dua faktor yaitu pertama faktor internal, seperti keturunan, kesehatan dan daya tahan, dan kejiwaan. Faktor internal merupakan proses alamiah yang tidak mungkin dihindari setiap manusia. Hal ini dapat juga dipicu oleh stres dan perubahan hormonal, dan faktor ini hanya dapat dikurangi efeknya, dengan cara perawatan wajah yang tepat, rutin dan lembut, mengurangi stres serta mencoba hidup santai.  

Penyebab yang kedua adalah  faktor  eksternal  yang  meliputi :
a.   Radikal  bebas.
Radikal  bebas yaitu  molekul  ganas  yang  menggerogoti  sel-sel tubuh termasuk jaringan kalogen. Sebagian ahli berpendapat bahwa radikal bebas terbentuk sebagai efek polusi lingkungan, paparan sinar matahari, pemakaian air yang tercampur bahan kimia, perubahan cuaca dan faktor lain yang mengganggu pertumbuhan normal kolagen. Pencegahan radikal bebas dapat dilakukan dengan mengatur pola makan, diet yang mengandung protein tinggi dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin seperti buah dan sayuran. Dengan gizi yang baik, struktur sel akan membaik hingga proses penuaan dini dapat diperlambat. 
b.   Sinar matahari.
Untuk menghindari pengaruh buruk sinar matahari, hindari saat sinar matahari memancarkan sinar ultra violet di titik kulminasi (antara pukul 10.00 – 15.00) dan selalu mengenakan tabir surya pada wajah dan bagian tubuh yang terbuka setiap ke luar ruangan.
c.   Kelembaban udara.
Kelembaban udara yang tinggi dan tidak stabil seperti di alam tropis ini, menjadi penyebab terjadinya penuaan dini, terutama jika kulit tidak dilindungi dengan baik.  

Salah satu cara melindungi kelembaban kulit adalah dengan mengenakan pelembab yang dapat mempertahankan kadar air dalam kulit. Untuk  melindungi  kelembutan  kulit,  gunakan  pelembab  pada  wajah dan body lotion yang sesuai dengan jenis kulit pada seluruh tubuh terutama yang tidak terlindungi oleh pakaian. Pelembab yang baik untuk melembabkan kulit kering dan kulit normal, pilih  bahan pelembab yang mengandung humektan sebagai pengikat air yaitu asam alfa-hidroksi (A-HA/Alpha-Hidroksi Acid).

Sinar matahari dapat menimbulkan masalah pada kulit, terutama pada mereka yang suka mandi matahari atau terkena terpaan langsung sinar matahari secara terus menerus yang mengakibatkan kulit keriput dan timbul penuaan lebih dini. Sinar matahari diduga kuat sebagai penyebab kanker kulit. Bila terpaksa harus melakukan kegiatan di bawah terpaan sinar matahari, gunakan topi pelindung dan oleskan krim pelindung yang mengandung  Sun  Protection  Factor  (SPF) 15. 

Tips menjaga kecantikan dan kesehatan kulit (penuaan dini)

Selalu menggunakan tabir surya / sun block sun cream sedini mungkin dengan SPF (Sun Protecting Factor) 15 yang mengandung titanium dioksida dan avobenzena untuk melindungi kulit dari sinar matahari yang mengakibatkan kelainan warna kulit, kerutan dan kulit menjadi kendur.

a.  Lakukan perawatan secara teratur, meliputi penggunaan scrub atau peeling (untuk menghilangkan sel-sel kulit mati), memperbaiki sirkulasi darah/getah bening di kulit dengan massage, pemberian nutrisi, serum, gel atau masker yang mengandung bahan-bahan yang melembabkan kulit dan berfungsi sebagai antioksidan. 
b.   Perbanyak mengkonsumsi sayur dan buah segar berwarna sebagai sumber nutrisi dan antioksidan untuk menjaga kecantikan kulit. Hindari junk food atau produk olahan.
c.   Mengkonsumsi produk dari bahan kacang kedelai (tahu, tempe, susu kacang kedelai), kurma dan minum teh yang berasal dari biji adas sebagai sumber estrogen alami.
d.   Minum air putih paling sedikit 2,5 liter perhari untuk menjaga kelembaban kulit dan kurangi konsumsi kopi dan soft drink.
e.    Minum teh hijau minimal 2 cangkir sehari, karena mengandung antioksidan yang lebih paten.
f.    Mengkonsumsi suplemen antioksidan seperti vitamin A (betakarotin), vitamin C, vitamin E, vitamin B-kompleks dan beberapa mineral seperti selenium seng.
g.  Lakukan olah raga yang dapat menggerakkan sebagian otot di tubuh seperti jalan cepat, jogging, senam aerobik, berenang minimal 3 kali seminggu. Hal ini dapat melancarkan aliran darah/getah bening, sehingga asupan nutrisi dan oksigen pada sel-sel lebih baik serta mempercepat pembentukan sel-sel kulit yang baru.  

8.   Kelainan Kelenjar Keringat

Kelainan-kelainan kulit yang disebabkan terganggunya kelenjar keringat yaitu : 

a.   Biang keringat (miliaria), yaitu suatu kelainan kulit yang disebabkan oleh adanya retensi keringat akibat tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat. Timbulnya biang keringat biasanya kalau udara panas atau lembab. Penyumbatan pori-pori kelenjar keringat disebabkan oleh bakteri-bakteri yang menimbulkan peradangan atau pembengkakan, akibatnya kulit menjadi gatal. Biang keringat terdapat di daerah dahi, leher, dada dan punggung. 
b.  Hiperidrosis, yaitu suatu keadaan bilamana keringat dihasilkan berlebihan. Kelebihan keringat dapat terjadi di seluruh badan atau hanya setempat misalnya di telapak tangan atau kaki. Hiperdrosis dapat terjadi secara fisiologis, karena suatu penyakit dan faktor psikis. 
c.   Anidrosis yaitu suatu keadaan bila kulit tidak dapat berkeringat, yang disebabkan kelenjar keringat tidak mampu berfungsi lagi atau karena suatu penyakit. 
d.  Bromidrosis yaitu terdapatnya keringat yang berbau (bisa disebut “bau badan”) yang mungkin disebabkan oleh bakteri di kulit yang mengadakan dekomposisi keringat, atau karena kelenjar keringat apokrin bekerja lebih aktif. Bromidrosis selalu disertai hiperdrosis dan higiene kulit yang baik dapat mencegah bromidrosis.    

Demikian artikel tentang Kelainan-Kelainan Kulit yang Sering Dialami Kaum Wanita : Kelainan pada Kelenjar Palit, Tumbuhan pada Kulit, Gangguan Pigmentasi, Infeksi Jamur, Alergi (Hipersensitivitas), Reaksi Kulit Terhadap Kosmetika, Penuaan Dini, dan Kelainan Kelenjar Keringat, semoga berkah dan selalu bermanfaat. Salam cerdas…..

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kelainan-Kelainan Kulit yang Sering Dialami Kaum Wanita : Kelainan pada Kelenjar Palit, Tumbuhan pada Kulit, Gangguan Pigmentasi, Infeksi Jamur, Alergi (Hipersensitivitas), Reaksi Kulit Terhadap Kosmetika, Penuaan Dini, dan Kelainan Kelenjar Keringat"

Post a Comment