Pengertian Landasan Teori
Landasan teori merupakan ungkapan teori-teori yang dipilih untuk memberikan landasan yang kuat terhadap tema karangan dan mempunyai relevansi yang erat dengan alternatif penyelesaian masalah yang dipilih. Teori-teori yang diungkapkan disusun secara sistematis dengan teknik penulisan yang benar. Pengutipan dari buku dapat menggunakan dua teknik, yakni teknik kutipan yang kurang dari lima baris dan teknik kutipan yang lebih dari lima baris.
Teknik kutipan yang kurang dan lebih dari lima baris adalah sebagai berikut:
a. Pada setiap akhir kutipan yang nama pengarangnya tidak disebutkan terlebih dahulu, disertakan sumber kutipannya berupa nama akhir pengarangnya (jika ada), tahun penerbitan buku, serta halaman yang dikutip dan diletakkan di antara tanda kurung. Misalnya, mengutip dari buku Pragmatik, yang ditulis oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, terbit tahun 1986, halaman 23. Penulisan sumber kutipan seperti berikut: "bagian yang dikutip" (Tarigan, 1986: 23).
b. Pada setiap akhir kutipan yang nama pengarangnya telah disebutkan terlebih dahulu, penulisan sumber kutipan hanya berupa tahun penerbitan buku yang dikutip dan halaman bagian yang dikutip,lalu diletakkan di antara tanda kurung. Misalnya, dari contoh pengutipan di atas (dikutip dengan cara menuliskan nama pengarangnya terlebih dahulu, penulisan sumber kutipan seperti berikut: seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, "bagian-bagian yang dikutip" (1986: 23).
c. Jika bagian yang dikutip itu merupakan hasil pengutipan dari buku lain, nama sumber kutipan pengarang sebelumnya ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti sumber kutipan berikutnya. Misalnya, kita akan mengutip pendapat Robert Lado dari buku pengajaran bahasa yang ditulis oleh Dr. Amin Solehudin terbitan tahun 1987, pada halaman 13. Penulisan sumber kutipan itu sebagai berikut: "bagian yang dikutip" ( Lado dalam Solehudin 1987 : 13).
d. Kalau suatu kutipan menghilangkan kata-kata atau kalimat tertentu, maka bagian yang dihilangkan itu ditandai dengan tanda titik tiga. Contoh: "... unsur yang paling penting dalam sebuah kalimat adalah subjek atau predikat" (Sudaryanto, 1987: 136) Contoh lain : "Sebuah kalimat sebagai sebuah troposisi mempunyai bagian yang menjadi pokok pembicaraan ..."(Samsurina, 1985: 141)
e. Jika sebuah kutipan yang ditulis oleh tiga orang pengarang atau lebih ditandai dengan et. al. untuk pengarang lainnya. Contoh: "bagian yang dikutip" (Siregar et.al., 1987: 141)
f. Jika kutipan kurang dari lima baris, ditandai oleh tanda kutip rangkap pada awal dan akhir kutipan dan titik dua spasi bersatu dengan karangan. Contoh: Andi Sugianto mengatakan bahwa "kerja sama adalah hal penting yang menjadi tradisi kuat dalam kebudayaan Indonesia." Nama belakang pengarang tidak ditulis lagi karena sudah diungkapkan di awal kalimat.
g. Jika kutipan berjumlah lima baris atau lebih, penulisannya tidak perlu menggunakan tanda petik rangkap. Kutipan tersebut diketik dengan jarak satu spasi, dimulai dari ketukan kelima dari garis margin kiri, lurus ke bawah tanpa penjorokan atau penonjolan. Contoh: Sebuah tulisan diungkapkan sebagai berikut: Abdullah Ambary mengemukakan bahwa "Anggapan dasar adalah anggapan yang menjadi titik tolak pemikiran dalam usaha memecahkan suatu persoalan" (1984: 84).
Sementara itu, pendapat lain menjelaskan bahwa: Anggapan dasar adalah segala kebenaran, teori, atau pendapat yang dijadikan dasar dalam penelitian. Dalam anggapan dasar kebenaran yang dijadikan pegangan tidak dipersoalkan lagi, apakah kebenaran tersebut sudah benar menurut hakikatnya atau belum (Wirasasmita, 1979: 10).
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Landasan Teori, Teknik Penulisan Landasan Teori yang Benar, dan Teknik Kutipan yang Kurang dan Lebih dari Lima Baris "
Post a Comment