Dalam Pelajaran 1, Anda telah belajar menyimak teks
ilmiah sederhana. Sekarang, Anda akan lebih memperdalam pemahaman Anda tentang
teks ilmiah sederhana dengan pelajaran berikut:
Pada bagian ini, akan dibahas gambaran umum isi
bagian-bagian yang terdapat di dalam karya ilmiah serta teknik penulisannya.
Berikut diuraikan secara berurutan:
1. Kata Pengantar
Kata pengantar berfungsi mengantarkan pembaca kepada isi
atau uraian-uraian yang terdapat di dalam suatu karya ilmiah. Dengan demikian,
kata pengantar bukan hanya berisi ucapan terima kasih kepada Tuhan dan
orang-orang yang membantu penulisan makalah serta permohonan maaf atau
kelemahan-kelemahan karya ilmiah yang ditulis.
Kata pengantar juga berisi gambaran umum tentang bahasan
tersebut. Bahkan, kata pengantar juga dilengkapi dengan uraian yang mendorong
membangkitkan minat orang lain untuk membaca karya ilmiah kita. Kata pengantar
ditulis pada halaman tersendiri, artinya tidak bersatu dengan bagian lain. Pada
akhir kata pengantar, di sebelah kanan bawah, dicantumkan tempat dan tanggal
serta nama penyusun.
2. Daftar lsi
Daftar isi berfungsi sebagai pencantuman urutan isi
karangan. Isi karangan disusun berdasarkan bab yang terdapat di dalam karangan
tersebut disertai urutan halamannya secara benar. Penulisan kata pada
"halaman 1" terdapat pada sudut kanan atas dengan huruf kecil
seluruhnya. Daftar isi pun ditulis pada halaman tersendiri, seperti kata
pengantar.
3. Pendahuluan
Pendahuluan berisi berbagai informasi tentang materi
keseluruhan yang disusun secara sistematis dan terarah dengan pola penalaran
yang jelas serta alternatif kesimpulan yang akan diambil. Bagian pendahuluan
terdiri atas:
· Latar Belakang
Masalah (masalah yang telah diidentifikasi sebagai suatu masalah yang perlu
dicari penyelesaiannya);
· Pembatasan Masalah
(berisi tentang ruang lingkup masalah agar tidak terlalu luas pembahasannya
yang diungkapkan secara eksplisit dan diurutkan sesuai dengan intensitasnya
serta berhubungan erat dengan kerangka berpikir);
·
Tujuan Pembuatan
Makalah (mengungkapkan tujuan yang digariskan dengan bertolak dari tema yang
dipilih dan kesesuaiannya dengan pembatasan masalah);
· Teknik
Penyusunan Makalah tersebut; serta Kerangka Berpikir yang akan digunakan dalam
penyelesaian makalah tersebut.
4. Landasan Teori
Landasan teori merupakan ungkapan teori-teori yang
dipilih untuk memberikan landasan yang kuat terhadap tema karangan dan
mempunyai relevansi yang erat dengan alternatif penyelesaian masalah yang
dipilih. Teori-teori yang diungkapkan disusun secara sistematis dengan teknik
penulisan yang benar. Pengutipan dari buku dapat menggunakan dua teknik, yakni
teknik kutipan yang kurang dari lima baris dan teknik kutipan yang lebih dari
lima baris.
Teknik kutipan yang kurang dan lebih dari lima baris
adalah sebagai berikut:
a. Pada setiap akhir
kutipan yang nama pengarangnya tidak disebutkan terlebih dahulu, disertakan
sumber kutipannya berupa nama akhir pengarangnya (jika ada), tahun penerbitan
buku, serta halaman yang dikutip dan diletakkan di antara tanda kurung.
Misalnya, mengutip dari buku Pragmatik, yang ditulis oleh Prof. Dr. Henry
Guntur Tarigan, terbit tahun 1986, halaman 23. Penulisan sumber kutipan seperti
berikut: "bagian yang dikutip" (Tarigan, 1986: 23).
b. Pada
setiap akhir kutipan yang nama pengarangnya telah disebutkan terlebih dahulu,
penulisan sumber kutipan hanya berupa tahun penerbitan buku yang dikutip dan
halaman bagian yang dikutip,lalu diletakkan di antara tanda kurung. Misalnya,
dari contoh pengutipan di atas (dikutip dengan cara menuliskan nama
pengarangnya terlebih dahulu, penulisan sumber kutipan seperti berikut: seperti
yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, "bagian-bagian yang
dikutip" (1986: 23).
c. Jika bagian yang
dikutip itu merupakan hasil pengutipan dari buku lain, nama sumber kutipan
pengarang sebelumnya ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti sumber kutipan
berikutnya. Misalnya, kita akan mengutip pendapat Robert Lado dari buku
pengajaran bahasa yang ditulis oleh Dr. Amin Solehudin terbitan tahun 1987,
pada halaman 13. Penulisan sumber kutipan itu sebagai berikut: "bagian
yang dikutip" ( Lado dalam Solehudin 1987 : 13).
d. Kalau suatu kutipan
menghilangkan kata-kata atau kalimat tertentu, maka bagian yang dihilangkan itu
ditandai dengan tanda titik tiga. Contoh: "... unsur yang paling penting
dalam sebuah kalimat adalah subjek atau predikat" (Sudaryanto, 1987: 136)
Contoh lain : "Sebuah kalimat sebagai sebuah troposisi mempunyai bagian
yang menjadi pokok pembicaraan ..."(Samsurina, 1985: 141)
e. Jika sebuah kutipan
yang ditulis oleh tiga orang pengarang atau lebih ditandai dengan et. al. untuk
pengarang lainnya. Contoh: "bagian yang dikutip" (Siregar et.al.,
1987: 141)
f.
Jika kutipan kurang
dari lima baris, ditandai oleh tanda kutip rangkap pada awal dan akhir kutipan
dan titik dua spasi bersatu dengan karangan. Contoh: Andi Sugianto mengatakan
bahwa "kerja sama adalah hal penting yang menjadi tradisi kuat dalam
kebudayaan Indonesia." Nama belakang pengarang tidak ditulis lagi karena
sudah diungkapkan di awal kalimat.
g. Jika kutipan
berjumlah lima baris atau lebih, penulisannya tidak perlu menggunakan tanda
petik rangkap. Kutipan tersebut diketik dengan jarak satu spasi, dimulai dari
ketukan kelima dari garis margin kiri, lurus ke bawah tanpa penjorokan atau
penonjolan. Contoh: Sebuah tulisan diungkapkan sebagai berikut: Abdullah Ambary
mengemukakan bahwa "Anggapan dasar adalah anggapan yang menjadi titik
tolak pemikiran dalam usaha memecahkan suatu persoalan" (1984: 84).
Sementara itu, pendapat lain menjelaskan
bahwa: Anggapan dasar adalah segala kebenaran, teori, atau pendapat yang
dijadikan dasar dalam penelitian. Dalam anggapan dasar kebenaran yang dijadikan
pegangan tidak dipersoalkan lagi, apakah kebenaran tersebut sudah benar menurut
hakikatnya atau belum (Wirasasmita, 1979: 10).
5. Pembahasan dan Pemecahan Masalah
Pembahasan dan pemecahan masalah mengungkapkan berbagai
penyelesaian dari masalah-masalah yang ditetapkan sebelumnya. Selain itu,
pembahasan dan pemecahan masalah memberikan jawaban terhadap masalah yang
akhirnya akan mengarahkan kepada kesimpulan yang akan diambil. Bagian ini
merupakan bagian yang mempunyai porsi paling banyak dalam karangan ilmiah
karena merupakan tubuh karangan.
6. Simpulan dan Saran
Simpulan dan saran merupakan bagian penutup karangan
ilmiah yang berisi kesimpulan dari masalah yang diungkapkan dan saran yang
ditujukan kepada objek yang berhubungan dengan tujuan penulisan masalah
tersebut. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana suatu
tulisan simpulan, bacalah kembali Pelajaran I buku ini.
7. Daftar Bacaan
Daftar bacaan disebut juga daftar pustaka atau ada yang
menyebutnya dengan bibliografi. Daftar bacaan ini berisi daftar buku yang
menjadi sumber bacaan dan berhubungan erat dengan karangan yang ditulis. Adapun
ketentuan penulisannya adalah sebagai berikut:
a.
Daftar bacaan
ditempatkan setelah isi karangan, sebelum lampiran-lampiran
dan ditulis pada halaman tersendiri.
b. Daftar bacaan disusun
dan diurutkan berdasarkan nama pengarang secara alfabetis. Jika nama pengarang
terdiri atas dua kata atau lebih, nama kedua atau ketiga diletakkan di awal.
(Misalnya, Amir Sukoco menjadi Sukoco, Amir).
c.
Gelar pendidikan atau
kebangsawanan-jika jelas diketahui- ditempatkan di belakang nama.
d. Antara satu judul
buku dengan judul buku yang lainnya diberi jarak dua spasi dan diakhiri dengan
tanda titik. Dari margin kiri (tanpa nomor). Jika susunannya tidak cukup dalam
satu baris, baris kedua (berikutnya) menjorok sejauh tujuh ketukan.
e. Jika seorang
pengarang menulis beberapa buku, nama pengarang yang bersangkutan tidak perlu
diulang lagi. Nama pengarang tersebut diganti dengan tanda hubung sebanyak
delapan ketukan dari margin kiri.
f. Terdapat dua jenis
urutan penulisan daftar pustaka yang dikenal saat ini. Cara yang pertama adalah
urutan nama pengarang, tahun terbit, judul buku, kota terbit, penerbit (batas
setiap unsurnya diselingi tanda titik).
Contoh:
· Badudu,
J. S. 1981. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
· Parera,
Jos Daniel. 1986. Sintaksis. Jakarta: Gramedia.
· Sudaryanto.
1985. Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Cara kedua
adalah urutan nama pengarang, judul buku, penerbit, kota terbit, dan tahun
penerbitan buku tersebut. Setiap unsur dipisahkan tanda koma.
Contoh:
· Badudu,
J. S. Pelik-pelik Bahasa Indonesia, Pustaka Prima, Bandung, 1981.
g.
Judul buku
digarisbawahi atau cetak miring.
h. Jika sebuah buku atau
karangan tidak diketahui nama pengarangnya, badan atau lembaga yang
menerbitkannya digunakan sebagai pengganti nama pengarang. Contoh: (dengan cara
kedua)
· Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Pedoman Dinus.
· P.5B,
Jakarta, 1990. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Mengeja Bahasa Indonesia,
Depdikbud. Jakarta.
i. Penulisan daftar
bacaan yang diambil dari media massa, seperti surat kabar atau majalah adalah
seperti berikut: (dengan cara kedua)
· Pikiran
Rakyat (Harian), Bandung, 5 Januari 1990.
· Efendi,
Lizar, "Tantangan Manusia Modern", Tempo, Nomor 12 tahun XIX. 1989.
j. Jika buku yang
dijadikan daftar bacaan itu merupakan kumpulan karangan, penulisannya seperti
berikut:
· Tarigan,
Djago. 1981. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya.
Angkasa: Bandung.
k. Jika
yang dijadikan sumber adalah sumber yang tidak diterbitkan: M.I Sulaeman 1985.
Suatu Upaya Pendekatan Fenomena logis terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan
Tahun Ketiga dan Sekolah. Disertasi Doktor FfS, IKIP Bandung: tidak
diterbitkan.
Belum ada tanggapan untuk "Mengapresiasi Teks Ilmiah Sederhana dan Gambaran Umum Isi Bagian-Bagian yang Terdapat di dalam Karya Ilmiah serta Teknik Penulisannya"
Post a Comment