Makalah Psikologi Belajar Tentang Hakikat Kejiwaan Manusia

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Kejiwaan adalah tingkat kecerdasan sifat dan perilaku, serta kepribadian seperti emosi, adaptasi dan minatnya terhadap sesuatu.Pembentukan kejiwaan dimulai sejak seseorang terlahir ke dunia. Tiap-tiap individu telah membawa bibit-bibit sifat dalam diri yang sepanjang proses kehidupannya akan senantiasa berkembang menjadi kejiwaan tertentu.

Selama proses itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya, pengalaman dan cara menghadapinya sesuai tingkat kesadaran atau usia, periode dalam menghadapi suatu masalah, kondisi mental dan fisik dan bentuk tekanan yang diterima. Bibit sifat dan faktor yang mempengaruhinya akan menyatu membentuk sifat dan mental yang kuat, akhlak serta jiwa yang dapat dipelajarinya berdasarkan ilmu psikologi.

Psikologi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.

Pentingnya psikologi dalam pendidikan, dalam psikologi kepatuhan yang datang dari luar merupakan isyarat adanya konflik antara otoritarianisme dan demokrasi. Dalam pendidikan, kepatuhan sebaiknya terjadi secara timbale-balik diantara semua pihak yang terlibat didalam, baik anak didik, pendidik, kurikulum maupun fasilitas pendidikan, semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan perlu mengarahkan perhatian kepada sifat dan hakikat anak didik, sehingga pelayanan pengajaran membuahkan pribadi-pribadi yang berkembang secara wajar dan efektif.

B.  Rumusan Masalah

1.   Apa saja sifat kejiwaan manusia?
2.   Apa hakikat kejiwaan manusia?
3.   Apa wujud hakikat kejiwaan manusia?
4.   Apa saja aktivitas-aktivitas kejiwaan manusia?

C.  Tujuan Pembuatan Makalah

1.   Untuk mengetahui sifat dan hakikat kejiwaan manusia.
2.   Untuk mengetahui hakikat kejiwaan pada manusia.
3.   Untuk mengetahui wujud hakikat kejiwaan manisia.
4.   Untuk mengetahui aktivitas-aktivitas kejiwaan manusia.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Sifat Dan Hakikat Kejiwaan Manusia

1.   Pengertian

Menurut ahli psikologi menyatakan bahwa hakikat manusia adalah rohani atau jiwa.Jasmani dan nafsu merupakan alat atau bagian dari rohani. Sifat hakikat manusia adalah ciri-ciri karakteristik yang secara prinsip membedakan manusia dari hewan, meskipun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama dilihat dari segi biologisnya.

Bentuknya (misalnya orang hutan), bertulang belakang seperti manusia, berjalan tegak dengan menggunakan kedua kakinya, melahirkan, menyusui anaknya dan pemakan segala jenis makanan. Bahkan carles darwin (dengan teori evolusinya) telah berjuang menemukan bahwa manusia berasal dari kera tapi ternyata gagal karena tidak ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa manusia muncul sebagai bentuk ubah dari kera.

2.   Sifat Kejiwaan Manusia

Menurut John Amos Comenius, manusia mempunyai tiga komponen jiwa yang menggerakkan aktifitas jiwa-raga. Tiga komponen jiwa tersebut meliputi: syaraf pertumbuhan, perasaan dan intelektual. Manusia mempunyai 3 sifat dasar, yaitu:

1. Sifat biologis: manusia tumbuh secara alami dengan prinsip biologi dengan menggunakan lingkungannya.
2.   Sifat hewani: dengan adanya perasaan-perasaan hakiki, manusia mengalami desakan internal untuk mencari keseimbangan hidup, melalui peralatan indera manusia menjadi sadar dan menuruti keinginan-keinginannya.
3.  Sifat intelektual: manusia mampu menemukan benar atau salahnya sesuatu, baik atau buruknya sesuatu, serta dapat mengarahkan keinginan dan emosinya. Sifat intelektual inilah yang membedakan manusia dari makhluk yang lainnya. Dengan adanya sifat intelektual ini, manusia dilebihkan derajatnya dari makhluk-makhluk lain.

Disebut sifat hakikat kejiwaan manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan.Karena manusia mempunyai hati yang halus dan dua pasukannya.

Pertama, pasukan yang tampak yang meliputi tangan, kaki, mata dan seluruh anggota tubuh, yang mengabdi dan tunduk kepada perintah hati. Inilah yang disebut pengetahuan.

Kedua, pasukan yang mempunyai dasar yang lebih halus seperti syaraf dan otak. Inilah yang disebut kemauan. Pengetahuan dan kemauan inilah yang membedakan antara manusia dengan binatang.

3.   Hakikat Kejiwaan Manusia

Hakikat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan-kekuatan serta aktivitas-aktivitas kejiwaan dalam diri manusia, yang semua itu menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna dari pada makhluk-makhluk lain.

• Kekuatan-kekuatan umum jiwa manusia

Mengenai kekuatan-kekuatan jiwa manusia, telah dibahas oleh para tokoh pendidikan dunia sejak beberapa abad sebelum Masehi.Berikut ini dikemukakan oleh para ahli/tokoh pendidikan dunia. Berdasarkan observasi dan intropeksi, plato (428-348 S.M) mengungkapkan, bahwa jiwa manusia terdiri atas tiga kekuatan, yaitu:

1)   Akal

Akal sebagai kekuatan terpenting dari jiwa manusia. Dikatakan oleh Plato, bahwa akal adalah bagian jiwa manusia yang merupakan kekuatan untuk menemukan kebenaran dan kesalahan. Dengan akal, manusia dapat mengarahkan seluruh aktivitas jasmani dan kejiwaannya, sehingga manusia mampu memperoleh kehidupan yang lebih sejahtera.

Dalam usaha menerangkan hakikat manusia, John Lock (1632-1704) menekankan pembahasan tentang akal sebagai gudang dan pengembang pengetahuan.Akal merupakan kekuatan vital untuk mengembangkan diri. Menurut John Locke, Akal mempunyai kekuatan-kekuatan itu. Ada dua kekuatan akal manusia yaitu:

a)   Kekuatan berpikir yang disebut pengertian

Segala peristiwa yang terjadi dalam akal, menurut John Locke dapat dikenal dan dikehendaki oleh manusia. Pengertian terjadi dari proses aktivitas pengamatan. Aktivitas pengamatan itu menurut john locke mencakup kegiatan mengindera, mengenal, menalar dan meyakini.

Mengamati berarti menerima impresi-impresi dari dalam dan luar diri. Dengan perkataan lain, mengamati berarti memasukkan ide-ide dan konsep-konsep kedalam kesadaran dengan menggunakan berbagai macam cara. Ini tidak berarti bahwa pengertian dapat ditumbuhkan hanya dengan melatih pengamatan saja.

Menurut Locke, pengamatan hanyalah kapasitas awal dari pada intelek manusia. Pengertian memerlukan keterlibatan dari pada enam kekuatan manusia, yang meliputi: Mengamati/pengamatan, Mengingat/ingatan, Imajinasi, Kombinasi aktivitet psikis, Abstraksi/pikiran, dan Pemakaian tanda atau simbolisasi.

b)   Kekuatan kehendak yang disebut kemauan

Menurut Locke, manusia sering mengimajinasikan sesuatu tindakan yang berhubungan dengan suatu pilihan diantara berbagai alternative. Tindakan memilih ini oleh John Locke disebut dengan istilah “volition”. Volition dapat terjadi apabila kita menggerakkan kekuatan kehendak atau kemauan. Jadi kemauan adalah kekuatan untuk memilih. Kemauan itu bukan keinginan.

Keinginan adalah ide refleksif yang melibatkan sesuatu keadaan di masa mendatang, sedangkan Kemauan adalah kekuatan untuk memilih sesuatu keadaan atau tindakan di masa sekarang. Meskipun kemauan tidak sama dengan keinginan, namun keduanya berhubungan erat. Kita mau itu berarti kita memilih diantara dua keinginan atau lebih.

Kekuatan kejiwaan manusia menurut Jean Jacques Rousseau (1712-1778) ada lima yang terdiri dari lima kekuatan jiwa manusia yaitu, :

     Penginderaan terjadi apabila objek-objek eksternal berinteraksi dengan organ-organ indera.
     Perasaan sangat erat hubungannya dengan penginderaan
     Keinginan sangat erat kaitannya dengan perasaan senang atau tidak senang, cocok atau tidak cocok, setuju atau tidak setuju.
     Kemauan sangat erat hubungannya dengan keinginan.
   Akal sebagai kekuatan penemu ide umum maupun kebenaran sesuatu ide, memiliki dua kapasitas yaitu pertama, kapasitas penalaran indera yang disebut “common sense”, penalaran indera memberikan ide tertentu tentang benda tertentu di alam sekitar. Kedua, kapasitas penalaran intelektual, bila dengan akal sehat menyimpulkan ide tentang suatu benda, maka setiap benda yang sejenis dapat dimasukkan kedalam ide umum itu.

2)   Spirit

Spirit sebagai kekuatan penggerak kehidupan pribadi manusia.Spirit adalah kekuatan untuk menjalankan gagasan-gagasan yang telah diputuskan oleh akal melalui pemilihan berbagai alternatif gagasan.

3)   Nafsu

Nafsu sebagai stimulus gerakan fisis dan kejiwaan dan merupakan kekuatan paling kongkrit dalam diri manusia, nafsu ini terbentuk dari segenap kekuatan keinginan dan selera yang sangat erat berhubungan dengan fungsi-fungsi jasmaniah. Plato membedakan antara keinginan-keinginan yang tidak berguna dan merugikan.

4.   Wujud Sifat Hakikat Manusia

Pada bagian ini akan dipaparkan wujud sifat hakikat manusia menjadi delapan, yaitu :

1)   Kemampuan Menyadari Diri

Menurut kaum rasionalis kunci perbedaan manusia dengan hewan pada adanya kemampuan adanya menyadari diri yang dimiliki oleh manusia. Berkat adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia, maka manusia menyadari bahwa dirinya (akunya) memiliki ciri khas atau karakteristik diri.

Hal ini menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya dengan aku-aku yang lain (ia, mereka) dan dengan non-aku (lingkungan fisik) disekitarnya. Bahkan bukan hanya membedakan lebih dari itu manusia dapat membuat jarak (distansi) dengan lingkungannya. Sehingga mempunyai kesadaran diri bahwa manusia mempunyai perbedaan dengan makhluk lainnya.

2)   Kemampuan Bereksistensi

Kemampuan bereksistensi yaitu kemampuan menempatkan diri, menerobos, dan mengatasi batas-batas yang membelenggu dirinya. Kemampuan menerobos ini bukan saja dalam kaitannya dengan soal ruang, melainkan juga dengan waktu. Dengan demikian manusia tidak terbelanggu oleh tempat atau ruang ini (di sini) dan waktu ini (sekarang), tapi dapat menembus ke “sana” dan ke “masa depan” ataupun “masa lampau”.

Kemampuan bereksistensi perlu dibina melalui pendidikan. Peserta didik diajar agar belajar dari pengalamannya, belajar mengantisipasi sesuatu keadaan dan peristiwa, belajar melihat prospek masa depan dari sesuatu serta mengembangkan daya imajinasi kreatif sejak dari masa kanak-kanak.

3)   Kata Hati (Consecience Of Man)

Kata hati atau (Consecience Of Man) sering disebut hati nurani, pelita hati, dan sebagainya. Kata hati adalah kemampuan membuat keputusan tentang yang baik/benar dan yang buruk/salah bagi manusia sebagai manusia. 

Dalam kaitan dengan moral (perbuatan), kata hati merupakan “petujuk bagi moral/perbuatan”. Realisasinya dapat ditempuh dengan melatih akal kecerdasan dan kepekaan emosi. Tujuannya agar orang memiliki keberanian moral (berbuat) yang didasari oleh kata hati yang tajam.

4)   Moral

Moral juga disebut sebagai etika adalah perbuatan sendiri. Moral yang singkron dengan kata hati yang tajam yaitu benar-benar baik manusia sebagai manusia merupakan moral yang baik atau moral yang tinggi (luhur). Sebaliknya perbuatan yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam ataupun merupakan realisasi dari kata hati yang tumpul disebut moral yang buruk atau moral yang rendah (asor) atau lazim dikatakan tidak bermoral.

Seseorang dikatakan bermoral tinggi karena ia menyatukan diri dengan nilai-nilai yang tinggi, serta segenap perbuatannya merupakan peragaan dari nilai-nilai yang tinggi.  Moral (etika) menunjuk kepada perbuatan yang baik/benar ataukah yang salah, yang berperikemanusiaan atau yang jahat.

5)   Tanggung Jawab

Tanggung jawab kepada diri sendiri berarti menanggung tuntutan kata hati, misalnya penyesalan yang mendalam. Bertanggung jawab kepada masyarakat berarti menanggung tuntutan norma-norma sosial. Bertanggung jawab kepada Tuhan berarti menanggung tuntutan norma-norma agama misalnya perasaan berdosa dan terkutuk.

Tanggung jawab yaitu keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Dengan demikian tanggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian untuk menentukan bahwa suatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.

6)   Rasa Kebebasan

Merdeka adalah rasa bebas (tidak terikat oleh sesuatu) yang sesuai dengan kodrat manusia. Kemerdekaan berkait erat dengan kata hati dan moral. Yaitu kata hati yang sesuai dengan kodrat manusia dan moral yang sesuai dengan kodrat manusia.

7)   Kewajiban dan Hak

Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dipenuhi oleh manusia. Sedangkan hak adalah merupakan sesuatu yang patut dituntut setelah memenuhi kewajiban dalam realitas hidup sehari-hari, umumnya diasosiasikan dengan sesuatu yang menyenangkan. Sedangkan kewajiban dipandang sebagai suatu beban. Tetapi ternyata kewajiban bukanlah menjadi beban melainkan suatu keniscayaan..

8)   Kemampuan Menghayati Kebahagiaan

Kebahagiaan adalah suatu istilah yang lahir dari kehidupan manusia. Kebahagiaan tidak cukup digambarkan hanya sebagai himpunan saja, tetapi merupakan integrasi dari segenap kesenangan, kepuasan dan sejenisnya dengan pengalaman pahit dan penderitaan. Kebahagiaan hanya dapat dicapai apabila manusia meningkatkan kualitas hubungannya sebagai mahluk yang memiliki kondisi serba terhubung dan dengan memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

5.   Pengembangan Wujud Sifat  Hakikat Manusia

Manusia lahir telah dikaruniai dimensi hakikat manusia tetapi masih dalam wujud potensi, belum teraktualisasi menjadi wujud kenyataan. Dari kondisi potensi menjadi wujud aktualisasi terdapat rentangan proses yang mengundang pendidikan untuk berperan dalam memberikan jasanya.seseorang yang dilahirkan dengan bakat seni misalnya, memerlukan pendidikan untuk diproses menjadi seniman terkenal.

Meskipun pendidikan itu pada dasarnya baik tetapi pelaksanaannya mungkin saja terjadi kesalahan-kesalahan yang biasa disebut salah didik.Hal tersebut dapat terjadi karena pendidik adalah manusia biasa yang tidak luput dari kelemahan-kelemahan. Sehubungan dengan itu ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu :

1)   Pengembangan utuh

Tingkat keutuhan pengembangan dimensi hakikat manusia ditentukan oleh dua faktor, yaitu kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri secara potensial dan kualitas pendidikan yang disediakan untuk memberikan\ pelayanan atas perkembangannya. Optimisme ini timbul berkat pengaruh perkembangan iptek yang sangat pesat yang memberikan dampak kepada peningkatan perekayasaan pendidikan melalui teknologi pendidikan.

Pengembangan yang utuh dapat dapat dilihat dari berbagai segi yaitu:

a.   Dari wujud dimensi yaitu, aspek jasmani dan rohani.
b.   Dari arah pengembangan yaitu, aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

2)   Pengembangan yang tidak utuh

Pengembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat manusia akan terjadi di dalam proses pengembangan jika ada unsur dimensi hakikat manusia yang terabaikan untuk ditangani, misalnya dimensi kesosialan didominasi oleh pengembangan dimensi keindividualan ataupun dominan afektif didominasi oleh pengembangan dominan kognitif. Pengembangan yang tidak utuh berakibat terbentuknya kepribadian yang pincang dan tidak mantap. Pengembangan semacam ini merupakan pengembangan yang patologis.

B.  Macam-macam Gejala Aktifitas Kejiwaan Manusia

Psikologi mempersoalkan tingkah laku manusia, baik yang teramati maupun yang tidak teramati. aktivitas-aktivitas manusia itu dapat dicari hukum psikologi yang mendasarinya, beberapa aktivitas kejiwaan yang berhubungan dengan psikologi pendidikan adalah:

1.   Pengamatan

Manusia dapat mengenal lingkungan yang nyata, baik dalam dirinya sendiri maupun diluar dirinya dengan menggunakan organ-organ indranya yang disebut “modalitas pengamatan”. Macam-macam modalitas pengamatan yaitu:

a.   Penglihatan menggunakan mata
b.   Pendengaran menggunakan telinga
c.   Perabaan menggunakan permukaan kulit
d.   Pembauan (penciuman) menggunakan hidung
e.   Pencecapan menggunakan lidah

2.   Tanggapan

Tanggapan ialah bayangan yang menjadi kesan yang dihasilkan dari pengamatan. Macam pengamatan ialah tanggapan masa lampau yang sering disebut sebagai tanggapan ingatan, tanggapan masa sekarang yang disebut sebagai tanggapan imajinatif, dan tanggapan masa mendatang yang dapat disebut sebagai tanggapan antisipatif.

3.   Fantasi

Fantasi adalah aktivitas imajinasi untuk membentuk tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang lama yang telah ada, dan tanggapan baru itu tidak harus sama atau sesuai dengan benda yang ada. Kegunaan fantasai antara lain: melalui fantasi orang dapat mengerti sesama manusia, dapat menghargai kultur orang lain,melepaskan diri dari kesukaran dan permasalahan, membantu seseorang dalam mencari keseimbangan batin, dll. Karena banyaknya kegunaan fantasi bagi kehidupan manusia, maka pendidikan hendaknya berusaha mengembangkan fantasi anak didik secara sehat.

4.   Ingatan

Mengingat berarti menyerap atau melekatkan pengetahuan dengan jalan pengecaman secara aktif. Fungsi ingatan meliputi tiga aktivitas, yaitu: mencamkan (mengingat kesan-kesan), menyimpan kesan-kesan, dan mereproduksi kesan-kesan.

5.   Pikiran

Berpikir ialah meletakkan hubungan antar bagian pengetahuan yang diperoleh manusia yang di kontrol oleh akal. Berpikir merupakan proses yang dinamis yang menempuh tiga langkah berpikir, yaitu:pembentukan pengertian, pembentukan pendapat dan pembentukan keputusan.

6.   Perhatian

Perhatia ialah cara menggerakkan bentuk umum cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku. Perhatian dapat diartikan dua macam yaitu: perhatian ialah kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek, dan pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas.

7.   Perasaan

Perasaan diartikan sebagai suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam situasi, dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan atau nilai dalam diri. Jenis perasaan yaitu perasaan jasmaniah dan rohaniah. Suasana jiwa anak didik sangat mempengaruhi kegairahan belajarnya. Agar belajar anak berlangsung secara efektif pendidikan hendaknya menciptakan situasi sedemikian rupa, sehingga menimbulkan perasaan yang menunjang aktivitas belajar pada anak didik.

8.   Kemauan

Kemauan adalah pengendali dari keinginan.kemauan dapat bekerja secara bebas ialah kemauan yang sesuai dengan keinginan diri sendiri. Kemauan yang terikat adalah kemauan yang ditimbulkan oleh kondisi kebutuhan yang terbatasi oleh norma sosial ataupun kondisi lingkungan. 

Kuat atau lemahnya kemauan seseorang dilatarbelakangi oleh pengalaman atau hasil belajarnya. Oleh karena kemauan dipengaruhi hasil belajar maka pendidikan mempunyai peranan penting dalam mengendalikan kemauan anak didik untuk belajar lebih lanjut.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan

1.  Menurut ahli psikologi menyatakan bahwa hakekat manusia adalah rohani atau jiwa.Jasmani dan nafsu merupakan alat atau bagian dari rohani.Sifat hakikat manusia adalah ciri-ciri karakteristik yang secara prinsip membedakan manusia dari hewan, meskipun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama dilihat dari segi biologisnya.
2.  Psikologi mempersoalkan tingkah laku manusia, baik yang teramati maupun yang tidak teramati. aktivitas-aktivitas manusia itu dapat dicari hukum psikologi yang mendasarinya, beberapa aktivitas kejiwaan yang berhubungan dengan psikologi pendidikan adalah:
a.   Pengamatan
b.   Tanggapan
c.   Fantasi
d.   Ingatan
e.   Pikiran
f.    Perhatian
g.   Perasaan
h.   Kemauan

B.  Saran

1. Sebagai calon guru kita seharusnya memperhatikan anak didik dan memberikan bimbingan agar potensi–potensi terpendam yang terdapat dalam diri peserta didik dapat ditumbuhkembangkan menuju kepribadian yang mantap.
2.  Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Tulisan saya masih banyak kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA


1. Arif, A. 2010. Manusia dan Pendidikan Hakikat Manusia dan Pengembangannya. http://m-arif-am.blogspot.com. Diakses pada tanggal 03 Maret 2011.
2.  Miranda, Dian. 2008. Hakekat Manusia dan pengembangannya. http://dianmiranda.wordpress.com. Diakses pada tanggal 03 maret 2011.
3.   Oddi. 2009. Wujud Hakekat Manusia. http://oddy32.wordpress.com. Diunduh pada tanggal 03 Maret 2011.
4. Rojib. 2009. Hakekat Manusia dan Pengembangan Dimensinya. http://blog.beswandjarum.com. Diakses pada tanggal 03 maret 2011.
5. Tirtaharja, Umar dan La Sula. 1994. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
6.   Soemanto,Wasty.2003.psikologi pendidikan.Jakarta.PT Rineka Cipta.




Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Makalah Psikologi Belajar Tentang Hakikat Kejiwaan Manusia"