Assalamu’alaikum
sahabat pembaca PBC, semoga selalu berbahagia. Berikut akan di urai tentang nama
Kitab-kitab Allah Swt dan para penerimanya:
1. Kitab Taurāt
Kata taurat berasal
dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab Taurāt adalah salah satu kitab
suci yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. Untuk menjadi petunjuk dan
bimbingan baginya dan bagi Bani Israil. Firman Allah Swt. yang artinya: “Dan
Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurāt) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani
Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku.”
(Q.S. al-Isrā’/17: 2).
Taurāt merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nabin, dan Khetubin) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama).
Isi pokok Kitab Taurāt
dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman yang
diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum
tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian
(syari'ah), seperti berikut:
1. Hormati dan cintai
Allah satu saja,
2. Sebutkan nama Allah
dengan hormat,
3. Kuduskan hari Tuhan
(hari ke-7 atau hari Sabtu),
4. Hormati ibu bapakmu,
5. Jangan membunuh,
6. Jangan berbuat
cabul,
7. Jangan mencuri,
8. Jangan berdusta,
9. Jangan ingin berbuat
cabul,
10. Jangan ingin
memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.
2. Kitab Zabūr
Kata zabur (bentuk
jamaknya zubūr) berasal dari zabara-yazburu-zabr yang berarti menulis. Makna
aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabūr dalam bahasa Arab dikenal dengan
sebutan mazmūr (jamaknya mazāmir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmar,
yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci. Sebagian ulama menyebutnya Mazmūr,
yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’ān (selain Taurāt
dan Injil ).
Dalam bahasa Ibrani,
istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”, zamir
(lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar, artinya
“nyanyi, nyanyian pujian”. Zabūr adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt.
kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud as.
Ayat yang menegaskan
keberadaan Kitab Zabūr yang artinya: “Sesungguhnya Kami mewahyukan
kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan Nabi-nabi setelahnya,
dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak
cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab
Zabūr kepada Daud.” (Q.S. an-Nisā'/4: 163)
Kitab Zabūr berisi
kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surah dalam Kitab Zabūr yang
tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah,
pujian, dan sanjungan kepada Allah Swt. Secara garis besar, nyanyian rohani
yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. dalam Kitab Zabūr terdiri atas lima
macam:
1. nyanyian untuk
memuji Tuhan (liturgi),
2. nyanyian perorangan
sebagai ucapan syukur,
3. ratapan-ratapan
jamaah,
4. ratapan dan doa
individu, dan
5. nyanyian untuk raja.
Nyanyian pujian dalam
Kitab Zabūr (Mazmur: 146) antara lain:
1. Besarkanlah
olehmu akan Tuhan hai jiwaku, pujilah Tuhan.
2. Maka
aku akan memuji Tuhan. seumur hidupku, dan aku akan nyanyi pujian-pujian kepada
Tuhanku selama aku ada.
3.
Janganlah
kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai
pertolongan.
4. Maka
putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu
hilanglah segala daya upayanya.
5.
Maka
berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh
harap kepada Tuhan.
6.
Yang
menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia
sampai selamanya.
7. Yang
membela orang yang teraniaya dan yang memberi makan orang yang lapar. Bahwa
Tuhan membuka rantai orang yang terpenjara.
3. Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan
oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Injil yang asli memuat
keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt.
agar manusia meng-esa-kan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Ada
pula penjelasan, bahwa di dalam Kitab Injil terdapat keterangan bahwa di akhir
zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, yaitu
bernama Ahmad atau Muhammad saw.
Kitab Injil diturunkan
kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Kitab
Injil sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’ān, bahwa Isa as. untuk mengajarkan
tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan
Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Penjelasan ini tertulis dalam Q.S. al-Ḥadid
/57: 27. yang artinya: “Kemudian Kami susulkan Rasul-rasul Kami mengikuti jejak
mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan Kami berikan Inj3l kepadanya
dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang
mengikutinya....” (Q.S. al-Ḥad3d/57: 27)
Hanya saja Injil pun
senasib dengan Taurāt , yakni sudah mengalami perubahan dan penggantian yang
dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan dan
catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as. Kitab ini ditulis
menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana).
Mereka adalah bukan dari orang-orang yang dekat dengan masa hidupnya Nabi Isa
as. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnaba. Isi
dari Injil Barnaba ini sangat berbeda dengn isi Kitab Injil empat macam yang
tersebut di atas.
4. Kitab al-Qur’ān
Wahyu pertama adalah
surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramaḍan tahun 610 M. di Gua
Hira, ketika Nabi Muhammad saw. sedang ber-khalwat. Dengan diterimanya wahyu
pertama ini, Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul, yaitu manusia pilihan
Allah Swt. yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu,
Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah Swt. untuk menyampaikan risalah-Nya
kepada seluruh umat manusia.
Wahyu yang terakhir
turun adalah Q.S. al-Māidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada tanggal 9 Ḍulhijjah
tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah, ketika itu beliau sedang menunaikan haji
wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut, Nabi
Muhammad saw. wafat.
Belum ada tanggapan untuk "Nama Kitab-Kitab Allah SWT dan Para Rasul Penerimanya"
Post a Comment