1.
Aspek Ruang
Menurut
(Sumaatmadja, 1981), ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara
keseluruhan maupun hanya sebagian. Bayangkan jika kamu berada di sebuah ruang,
misalnya ruang kelas. Ruang kelas tersebut tidak hanya lantai, tetapi juga ada
udara, langit-langit/plafon ruangan, dan lain-lain. Demikian halnya dengan
ruang permukaan bumi, yang tidak hanya sebatas tanah yang kita injak, tetapi
ada udara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain-lain.
Menurut
pendapatmu, sampai di manakah batas sebuah ruang? Ruang tidak hanya sebatas
udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer
terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada
di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air
tanah) sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan
sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai
organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian,
batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang
memengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Setiap
ruang di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan
lainnya. Tidak ada satu ruang atau satu tempat pun yang persis sama dengan
tempat lainnya. Perhatikanlah sekeliling
kamu dan bandingkan dengan tempat lainnya dilihat dari keadaan fisiknya (tanah,
air, batuan, tumbuhan dan hewan) maupun keadaan masyarakatnya. Masing-masing
memiliki perbedaan.
Perbedaan
karakteristik ruang biasanya juga diikuti oleh perbedaan sumber daya yang
dihasilkannya. Karena itu, tidak ada satu ruang pun yang mampu memenuhi seluruh
kebutuhannya sendiri. Setiap ruang atau
tempat memerlukan sumber daya dari tempat atau ruang lainnya. Dari sini,
terjadilah keterhubungan/konektivitas antara satu ruang dengan ruang lainnya.
Manusia yang tinggal di suatu ruang saling mengenal, saling berkomunikasi, dan
saling memerlukan dengan manusia yang
tinggal di ruang lainnya. Agar
kamu mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang konektivitas antar ruang,
perhatikanlah contoh-contoh berikut ini :
a. Salah satu kebutuhan hidup yang mendasar pada saat ini
adalah kebutuhan bahan bakar minyak. Tidak semua daerah di Indonesia
menghasilkan bahan bakar minyak. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi, bahan bakar
minyak didatangkan dari daerah penghasil minyak ke daerah lain yang tidak
menghasilkannya, maka terjadilah konektivitas dan kesaling-tergantungan antara
daerah penghasil bahan bakar minyak dan daerah lain yang membutuhkannya.
b. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri,
seperti pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk
desa tidak menghasilkan produk-produk tersebut sehingga mereka pergi ke kota
untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak
menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa.
Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran bahan makanan dari
desa ke kota.
c.
Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di
desa hanya terbatas pada sektor pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa yang
bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan. Konektivitas antar
ruang mencangkup seluruh aspek dan bidang kehidupan seperti ekonomi, sosial,
budaya, pendidikan, dan politik. Hal ini terjadi karena manusia selalu
memerlukan manusia lainnya untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.
2.
Aspek Waktu
Waktu
dapat dipahami sebagai kesatuan waktu seperti, detik, menit, jam, hari, minggu,
bulan, abad, dan seterusnya. Waktu terus bergerak maju yaitu dari masa lalu ke masa depan. Kita
tidak dapat mengendalikan waktu karena tidak ada manusia yang dapat melangkah
mundur ke masa lalu atau melompat maju ke masa depan. Hal-hal yang sudah
terjadi di masa lalu tidak dapat diubah
kembali karena kita tidak bisa pergi ke masa lalu untuk mengubahnya. Demikian
pula hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang, tidak dapat diketahui dengan
pasti karena kita tidak dapat melompat ke masa depan.
Dalam
sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui berbagai peristiwa yang
terjadi pada masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini. Konsep waktu dalam
sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah
kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu
sekarang, dan waktu yang akan datang. Pengetahuan tentang berbagai peristiwa
yang terjadi pada masa lampau membantu kita memahami perubahan dan perkembangan
masyarakat baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik
hingga kita memperoleh pelajaran tentang sebab-akibat, baik-buruk, atau
benar-salah yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup pada masa mendatang.
Peristiwa
yang terjadi dalam suatu ruang seringkali tidak berdiri sendiri, tetapi
merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya. Sebagai
contoh, kemerdekaan yang kita nikmati saat ini merupakan hasil dari perjuangan
para pahlawan kita dulu. Oleh karena itu, kita harus menghargai jasa para
pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan yang kita
nikmati saat ini. Peristiwa yang terjadi di dalam suatu ruang tidak hanya dapat
diamati dari ruang kecil saja seperti lingkungan sekitar rumah atau sekolah,
namun juga dapat diamati dari ruang yang lebih besar seperti kota, provinsi,
atau negara.
Waktu
yang sudah berlalu tidak akan terulang kembali. Karena itu, jangan biarkan
waktu berlalu begitu saja tetapi manfaatkan waktu untuk kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat, misalnya belajar, membantu orang tua dan lain-lain. Dengan cara
demikian berarti kamu mensyukuri waktu yang telah diberikan oleh Tuhan YME.
Terimakasih, salam cerdas…..
sip
ReplyDeleteKonektivitas antar ruang diikuti oleh perbedaan sumber daya yang dihasilkanya.konektivitas antar ruang terjadi karena setiap ruang atau tempat memerlukan sumber daya dari ruang atau tempat lain nya
ReplyDeleteKonektivitas antar ruang diikuti oleh perbedaan sumber daya yg dihasilkanya.konektivitas antar ruang terjadi karena setiap ruang atau tempat memerlukan sumber daya dari ruang atau tempat lainnya
ReplyDelete