Setiap kegiatan pasti mengandung risiko, salah satunya ialah kecelakaan. Untuk menghindari atau mengurangi berbagai risiko tersebut, ada baiknya setiap penjelajah memiliki pengetahuan mengenai prinsip penyelamatan penjelajahan, terutama yang dilakukan di pantai. Bahaya yang muncul pada kegiatan penjelajahan pantai, di antaranya dehidrasi, tergulung ombak, terjatuh di batu karang, dan terbawa arus ketika menyeberang muara.
1. Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi kekurangan cairan. Dehidrasi disebabkan oleh keadaan cuaca yang panas, terik matahari, dan tiupan angin yang kencang sehingga akan mempercepat penguapan cairan di dalam tubuh.
Adapun beberapa gejala dehidrasi, antara lain:
a. tubuh yang lemas;
b. kepala terasa pusing;
c. terkadang mengakibatkan pingsan.
Upaya pertama untuk menolong peserta yang mengalami dehidrasi, sebagai berikut:
a. Menghentikan perjalanan.
b. Carilah tempat yang teduh.
c. Letakkan korban pada posisi yang nyaman.
d. Setelah bangun dari pingsan, berilah ia minum sebanyak-banyaknya.
e. Sebelum melanjutkan perjalanan, tunggulah beberapa saat sampai korban sanggup melanjutkan perjalanan.
2. Terjatuh di batu karang
Terjatuh di daerah yang berbatu karang merupakan salah satu risiko dari kegiatan yang dilakukan di pantai. Akibat yang dialaminya pun cukup bervariasi dari luka lecet, memar, pendarahan hebat, sampai patah tulang. Berikut akan diuraikan mengenai beberapa luka yang kemungkinan terjadi selama penjelajahan di pantai.
a. Luka lecet
Luka lecet diakibatkan oleh gesekan antara kulit dengan benda kasar. Akibat gesekan tersebut terkelupasnya sebagian kulit. Biasanya terjadi pada bagian kaki. Upaya pertolongan pertama terhadap luka lecet, antara lain sebagai berikut:
1) Membersihkan luka dengan air bersih atau sabun.
2) Gunakan kain yang lembut atau kapas yang bersih untuk membantu membersihkan luka.
3) Bersihkan lagi dengan alkohol untuk mensterilkan bagian kulit yang terkena lecet.
4) Kemudian, olesi luka dengan obat merah. Jika lukanya dalam, segeralah tutup dengan kasa steril dan perban.
b. Luka memar
Luka memar diakibatkan oleh benturan dengan benda tertentu. Benturan ini akan mengakibatkan pendarahan yang terjadi di dalam, sehingga terjadi pembengkakan yang berwarna merah kebiru-biruan. Upaya pertolongan pertama sebagai berikut:
1) Kompres bagian yang bengkak dengan menggunakan air hangat dan kain lembut. Kemudian, kompres bagian yang bengkak dengan air dingin, selama 3-5 menit.
2) Olesi dengan balsam.
3) Lakukan setiap hari sampai bengkaknya dan rasa nyeri hilang.
c. Patah tulang
Patah tulang akan menyebabkan badan yang patah tidak bisa digerakkan. Akibatnya, akan terjadi pembengkakan dan perubahan warna yang menjadi membiru dan bentuk bagian tubuh yang berubah. Kecelakaan patah tulang, terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:
1) Patah tulang terbuka
Patah tulang jenis ini bagian tulang yang patah menonjol keluar. Selain itu, patah tulang jenis ini akan menimbulkan luka yang besar dan pendarahan hebat, sehingga rentan terkena bibit penyakit. Upaya pertolongan pertama untuk patah tulang terbuka sebagai berikut:
a) Menghentikan pendarahan.
b) Kemudian, tutup bagian tubuh yang luka dengan pembalut kain.
c) Letakkan anggota tubuh yang patah pada posisi yang lebih tinggi daripada jantung.
d) Tindakan selanjutnya ialah membawa korban dengan sangat hati-hati secepatnya ke dokter di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
2) Patah tulang tertutup
Patah tulang jenis ini terlindung dari lapisan kulit dan otot sehingga tidak tampak dan tulang yang patah tidak berhubungan langsung dengan udara sehingga tidak begitu rentan terhadap bibit penyakit. Upaya pertolongan pertama pada patah tulang tertutup sebagai berikut:
a) Meletakkan anggota badan yang patah pada posisi yang lebih tinggi daripada jantung.
b) Jika terdapat luka di luar, rawatlah luka itu terlebih dahulu.
c) Setelah itu, bawalah korban dengan sangat hati-hati ke dokter di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Belum ada tanggapan untuk "Teknik / Upaya Pertolongan Pertama dan Penyelamatan Penjelajahan di Pantai"
Post a Comment