Tujuan
Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat :
1.
Menyebutkan elemen
dasar sistem komunikasi dengan diagramnya
2.
Membedakan antara
bentuk komunikasi analog dan komunikasi digital
3.
Menjelaskan
pentingnya keberadaan jaringan yang dapat menjembatani sistem komunikasi
3.1. Dasar Komunikasi
3.1.1. Elemen Dasar
Suatu sistem telekomunikasi dapat berlangsung apabila
memenuhi prinsip yang melibatkan tiga perangkat dasar. Perangkat dasar itu
adalah pemancar, penerima dan media untuk memancarkan sinyal. Penjelasan untuk
ketiga perangkat yang membentuk keberlangsungan sistem telekomunikasi dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Pemancar, perangkat
ini berfungsi menerima informasi dari masukan atau yang berupa pesan kemudian
mengubah masukan tersebut menjadi sinyal (isyarat) listrik. Selanjutnya untuk
dipancarkan atau ditransmisikan.
b. Media
transmisi, merupakan sarana atau sebagai jalan untuk memancarkan isyarat
listrik dari pemancar.
c. Penerima,
perangkat ini berfungsi menerima kembali isyarat listrik yang dipancarkan
melalui suatu media dan mengubahnya kembali
menjadi bentuk informasi seperti semula yang dapat digunakan sesuai dengan
keperluannya.
Informasi sebagai masukkan pada pemancar merupakan segala
sesuatu yang dapat mempunyai makna. Misalnya suatu maksud atau keinginan yang
ada dalam benak seseorang dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Informasi
ini bila diterjemahkan menjadi suara (voice), maka suara itulah yang menjadi
masukkan pada pemancar. Bila informasi-informasi diwujudkan dalam gambar, maka
gambar itu yang menjadi masukkan bagi pemancar.
Dalam sistem telekomunikasi, informasi diubah menjadi
pesan. Keluaran atau output dari pemancar harus berupa isyarat atau sinyal
listrik. Karena itu pada bagian pemancar ada prinsip pengubahan sinyal.
Pengubahan yang sering digunakan bergantung kepada masukkan sinyalnya.
Apabila
sinyal berbentuk analog, maka prinsip modulasi harus ada pada pemancar. Apabila
sinyal berbentuk digital, maka prinsip encoding atau pengkodean harus ada pada
pemancar. Dengan demikian alat yang ada pada pemancar salah satunya adalah
modulator (untuk sinyal analog) dan encoding (untuk sinyal digital).
Prinsip yang berkebalikkan atau
komplemen dengan pemancar tentu harus ada pada bagian.penerima.
Oleh karena itu bagian penerima selalu ada rangkaian yang disebut demodulator
(untuk sinyal analog) dan decoding (untuk sinyal digital). Pemancaran sinyal
listrik yang telah diubah tadi dilewatkan melalui suatu media transmisi.
Seringkali terjadi dalam pemancaran sinyal termodulasi
atau sinyal yang telah terkodekan sinyal mengalami perubahan bentuk. Hal ini
dimungkinkan karena selama proses yang berlangsung sinyal mengalami gangguan.
Gangguan bisa terjadi pada perangkat sistemnya atau pada media transmisi yang
dilaluinya.
Gangguan yang berasal dari perangkat sistem biasanya disebut
sebagai gangguan internal, sedangkan yang berasal dari luar sistem atau berasal
dari medianya disebut sebagai gangguan eksternal. Gangguan-gangguan pada sinyal
tersebut dikategorikan menjadi tiga yaitu derau atau noise, interferensi dan
distorsi.
Gambar 3.1. Blok diagram sistem telekomunikasi
Gangguan dalam sistem telekomunikasi dikategorikan
menjadi tiga macam, yaitu:
•
Derau (noise) :
berupa tambahan sinyal yang muncul secara acak menumpang pada sinyal aslinya.
• Interferensi :
gangguan pada sinyal asli sebagai akibat adanya freknsi lain yang besarnya
hampir berdekatan.
•
Distorsi : adanya
kecacatan sinyal karena sistem tidak bekerja sebagaimana mestinya.
3.1.2. Komunikasi Model Awal
Jauh sebelum bentuk komunikasi atau telekomunikasi yang
dapat kita saksikan seperti sekarang ini, sebenarnya pada masa silam sudah
dikenal cara-cara menyampaikan ”pesan”. Sesuai dengan
jamannya pesan disampaikan untuk memberi tahu atau memberikan pemahanan dari
satu orang kepada orang yang lain. Media untuk menyampaikan pesan pun juga
beragam. Berikut ini sedikit dikutipkan tahap-tahap perkembangan
telekomunikasi.
3.1.2.1 Maraton
Boleh jadi salah suatu peristiwa yang sangat terkenal
dari ”telekomunikasi” yaitu yang disebut lari maraton. Pada September 490 BC
suatu balatentara terlibat dalam peperangan yang sangat mengerikan terjadi
dekat teluk laut Aegean dekat dengan kota Marathon. Tentara Yunani yang kecil
bertempur dengan tentara Persia yang sangat kuat dalam jumlah besar. Namun
demikian tentara Yunani mendapat kemenangan.
Komandan pasukan kemudian
mengirimkan utusan dengan pesan kemenangan kembali ke Athena. Setelah utusan
berlari sejauh kurang lebih 40 kilometer dan mencapai jalan di Athena, utusan
itu sekarat dengan mengucapkan :”Bergembiralah ! Kita dalam kemenangan”,
kemudian meninggal.
Ini adalah berita yang telah dikirimkan dengan cepat melalui
utusan. Sementara itu dilakukan penyederhanaan yaitu dengan menempatkan orang
pada jarak yang berjauhan. Dengan menggerakkan tangan dan lengan sebagai
tanda-tanda, maka komunikasi untuk menyampaikan pesan dapat dipahami antar orang
tersebut.
3.1.2.2. Telegraf Drum
Pada daerah hutan, tentu akan sangat terbatas pandangan
kita, maka diciptakan telegraf drum (seperti kaleng besar tetapi dari kayu)
sebagai bentuk alat ”telekomunikasi”. Hal seperti ini banyak ditemui di banyak
pedalaman Afrika. Dan daerah tropis lainnya, termasuk Indonesia. Di banyak
perkampungan daerah Indonesia, selalu digunakan kentongan sebagai alat
telekomunikasi. Pesan dikirim melalui kentongan dengan nada-nada dan jumlah pukulan
yang sudah tertentu.
Gambar 3.3. Kentongan sebagai alat komunikasi
Di negara China, masyarakatnya menggunakan “tamtam”
sebagai alat telekomunikasi, dengan bentuk besar tergantung bebas terbuat dari
logam dan bulat melingkar. Suara yang dikeluarkan dapat didengar dan menjangkau jarak yang cukup jauh.
3.1.2.3. Sinyal Api
Penggunaan sinyal api sebagai bentuk telekomunikasi,
telah dilakukan pada masa kerajaan Yunani dan Romawi dulu. Alat komunikasi ini
begitu sistematisnya dikelola sebagai bentuk penyampaian pesan telegraf. Sinyal
api ditempatkan pada satu perbukitan terhadap perbukitan yang lain atau dari
satu menera ke menara yang lain.
Komunikasi dengan sinyal api ini merupakan bentuk transmisi langsung sejauh pandang (line of light transmission) pertama di dunia. Dengan sistem ini kejatuhan benteng Troja dapat dilaporkan segera kepada raja. Tanda-tanda itu dapat dibaca dari sinyal api yang dikirimkan.
Komunikasi dengan sinyal api ini merupakan bentuk transmisi langsung sejauh pandang (line of light transmission) pertama di dunia. Dengan sistem ini kejatuhan benteng Troja dapat dilaporkan segera kepada raja. Tanda-tanda itu dapat dibaca dari sinyal api yang dikirimkan.
Stasiun pemancar dan penerima dibangun pada
dinding-dinding yang ada di atas bukit pada jarak yang jauh. Untuk mengetahui pesan yang dikirimkan, maka penerima pesan
menerjemahkan dari jumlah api yang dinyalakan. Penyampaian pesan ini tidak
lebih dari setengah jam.
3.1.2.4. Sinyal Asap
Pengunaan asap sebagai bentuk pertukaran informasi dalam
telekomunikasi sudah lama digunakan oleh masyarakat Indian dan Romawi pada
jaman itu. Isyarat asap dapat dibaca sebagai pesan yang disampaikan. Dengan
asap ini jangkauan bisa mencapai kurang lebih beberapa kilometer. Asap
dihembuskan pada suatu menara yang dapat dilihat dengan jarak pandang yang
masih memungkinkan satu sama lain.
3.1.2.5. Bentuk-bentuk lain
Bentuk-bentuk komunikasi lain dengan alat-alat yang
diciptakan secara sederhana yang dipakai pada waktu itu adalah penggunaan
cahaya obor. Pengiriman pesan dengan cara ini merupakan pesan tulisan yang
diterjemahkan. Karena itu sistem ini disebut telegraf mekanik-optik. Bentuk
dari komunikasi ini berupa kolom-kolom dengan cahaya lampu yang dapat
digerakkan.
Dengan susunan aneka lampu yang diatur sedemikian, maka itu akan
menunjukkan suatu tanda gambar atau sinyal tertentu. Inilah yang dijadikan
sebagai simbol pesan. Secara estafet melalui beberapa menara, tentu jarak
ratusan kilometer dapat dicapai dengan komunikasi ini dalam waktu yang relatif
cepat.
Dari uraian yang telah dijelaskan di depan menunjukkan bahwa sebenarnya dalam komunikasi selalu ada tiga prinsip dasar.
Pertama, adanya pesan yang akan disampaikan melalui peralatan pemancar.
Kedua, adanya media untuk menyampaikan pesan tersebut dan ketiga adalah tersedianya peralatan penerima untuk menerjemahkan pesan yang dikirim sebagai mana bentuk aslinya. Tentu saja pesan yang akan dikirim dan yang akan diterima mempunyai simbol-simbol yang sama.
Pertama, adanya pesan yang akan disampaikan melalui peralatan pemancar.
Kedua, adanya media untuk menyampaikan pesan tersebut dan ketiga adalah tersedianya peralatan penerima untuk menerjemahkan pesan yang dikirim sebagai mana bentuk aslinya. Tentu saja pesan yang akan dikirim dan yang akan diterima mempunyai simbol-simbol yang sama.
Dengan memperhatikan bentuk-bentuk komunikasi model awal
itu, sekarang coba tentukan mana yang dikatakan sebagai pesan, pemancar dan
penerima !
3.1.3. Komunikasi dengan Gelombang Radio
Komunikasi dengan gelombang radio
sekarang ini menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan modern.
Hampir semua peralatan komunikasi memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisinya. Perbedaan jenis komunikasi dengan gelombang radio ini ditentukan
oleh spektrum frekuensi yang digunakan.
Oleh karena itu dalam komunikasi ini ada yang disebut sebagai sistem komunikasi frekuensi tinggi, komunikasi frekuensi sangat tinggi, komunikasi frekuensi gelombang mikro dan sebagainya. Ada bentuk komunikasi untuk navigasi dan ada bentuk komunikasi untuk komersial atau dijual. Biasanya ini diistilahkan dengan komunikasi broadcast.
Oleh karena itu dalam komunikasi ini ada yang disebut sebagai sistem komunikasi frekuensi tinggi, komunikasi frekuensi sangat tinggi, komunikasi frekuensi gelombang mikro dan sebagainya. Ada bentuk komunikasi untuk navigasi dan ada bentuk komunikasi untuk komersial atau dijual. Biasanya ini diistilahkan dengan komunikasi broadcast.
Pemancaran sinyal radio merupakan satu bentuk komunikasi
broadcast. Dalam hal ini yang dapat kita lihat menara pemancar bisa dikatakan
sebagai pemancar dan antenanya, sedangkan radio dapat dikatakan sebagai pesawat penerima.
Sementara itu sebagai media transmisnya adalah udara bebas (free space).
Sering kali dalam sistem telekomunkasi merupakan dua arah, maka piranti
pemancar dan penerima disebut sebagai pancarima (transceiver).
Di samping itu, telekomunikasi melalui saluran telepon
umumnya disebut sebagai komunikasi titik ke titik (point to point communication)
karena komunikasi terjadi antara satu pemancar dan satu penerima. Untuk
pemancar radio yang biasa kita lihat, orang sering mengatakan sebagai
broadcast, sebab satu pemancaran sinyal dengan kekuatan tingi dapat diterima
oleh beberapa pesawat penerima.
Gambar 3. 9. Sistem komunikasi gelombang radio
3.2. Komunikasi Analog
Teknik komunikasi pada awalnya dikembangkan menggunakan
teknik pemancaran sinyal analog. Dalam pemancaran masing-masing jenis informasi
digunakan teknologi dan cara-cara yang berbeda. Contohnya adalah pemancaran
atau transmisi suara berbeda saluran dengan pemancaran data atau gambar.
Penyaluran suara melalui jaringan telepon atau dalam
bahasa Inggrisnya disebut PSTN (Public Service Telephone Network) khusus hanya
diperuntukkan bagi suara itu sendiri. Demikian juga untuk menyalurkan data,
hanya dapat dilewatkan pada jaringan yang sudah tersedia. Sinyal-sinyal
televisi pun harus dipancarkan sesuai dengan jalur frekuensi yang digunakan
untuk suatu jenis frekuensi.
Kebanyakan transmisi sinyal pada awal pengembangan
dikenal sebagai transmisi analog. Untuk menggambarkan keadaan ini dapat diambil
contoh dalam memahaminya yaitu adanya jaringan telepon yang hanya dapat
digunakan untuk menyalurkan layanan suara. Hal ini berarti bahwa jaringan yang
dibangun tersebut digunakan untuk menyambungkan pembicaraan telepon antara dua
titik dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sekalipun arsitektur jaringan dibuat sangat bagus untuk
tranmisi suara, itupun tidak akan pernah dapat digunakan untuk transmisi
layanan data atau faksimil bahkan video. Banyak hambatan yang akan ditemukan berkaitan dengan
jaringan analog.
Pada intinya saluran untuk sambungan telepon dan
komunikasi data mempersyaratkan perbedaan jalur atau rangkaian. Sistem telepon
mempunyai saluran yang saling terikat pada sentral telepon, lebih-lebih bila
untuk hubungan ke luar.
Pada komunikasi data yang menggunakan komputer diperlukan sistem perangkat analog kecepatan tinggi atau rangkaian digital, sedangkan sistem sambungan video selalu digunakan rangkaian broadband atau sistem dengan kecepatan tinggi.
Masing-masing sistem tersebut juga menghadapi masalah yang berbeda, yakni terkait dengan instalasi, daya dukung dan pemeliharaannya. Dalam banyak hal pengelola sambungan telepon menghadapi masalah kualitas suara, lebih-lebih bila jarak sambungan terlampau jauh.
Pada komunikasi data yang menggunakan komputer diperlukan sistem perangkat analog kecepatan tinggi atau rangkaian digital, sedangkan sistem sambungan video selalu digunakan rangkaian broadband atau sistem dengan kecepatan tinggi.
Masing-masing sistem tersebut juga menghadapi masalah yang berbeda, yakni terkait dengan instalasi, daya dukung dan pemeliharaannya. Dalam banyak hal pengelola sambungan telepon menghadapi masalah kualitas suara, lebih-lebih bila jarak sambungan terlampau jauh.
Pemancaran sinyal analog dan penguatannya mempunyai
keterbatasan karena derau (noise) biasanya ikut dikuatkan bersama-sama dengan
penguatan sinyal itu sendiri. Hal ini menandakan bahwa betapa banyaknya penguat
yang dibutuhkan dan cara-cara mendapatkan sinyal yang terbebas dari derau, juga
kendala terhadap kesulitan dalam pengujian sinyal dan pelayanannya.
Gambar 3.11. Sinyal digital dan analog
Sinyal analog dipancarkan atau diterima kembali menjadi bentuk semula selalu menggunakan perangkat analog. Sinyal analog adalah suatu sinyal yang berubah-ubah secara kontinyu atau terus menerus terhadap waktu.
Sinyal analog dipancarkan atau diterima kembali menjadi bentuk semula selalu menggunakan perangkat analog. Sinyal analog adalah suatu sinyal yang berubah-ubah secara kontinyu atau terus menerus terhadap waktu.
Dengan demikian pada komunikasi analog mempunyai input gelombang
analog. Selanjutnya input tersebut diubah dengan cara ditumpangkan dan dibawa
oleh sinyal lain yang disebut sinyal pembawa, frekuensinya disebut frekuensi
pembawa (carrier).
Modulasi amplitudo (AM) menyebabkan perubahan amplitudo
frekuensi pembawa oleh amplitudo sinyal analog.
Modulasi frekuensi (FM) adalah terjadinya perubahan
frekuensi pembawa oleh karena perubahan amplitudo sinyal analog
3.3. Komunikasi Digital
Komunikasi yang berkembang sekarang ini dicirikan dengan
adanya penggabungan beberapa fungsi secara bersama-sama.
Bentuk baru pemancaran sinyal adalah menggunakan sistem digital. Dengan sistem
semacam ini sangat dimungkinkan sinyal analog standar dapat diproses dan diubah
ke dalam bentuk digital yang selanjutnya dipancarkan sekalipun dalam jarak yang
cukup jauh dan jaringan luas. Secara umum pemancaran yang telah mengalami
proses perubahan ini disebut sistem transmisi digital.
Keuntungan yang diperoleh dapat dirasakan pada penggunaan
telepon sebab sistem digital akan mengurangi transmisi dan murahnya biaya
pemeliharaan.
Suatu kenyataan yang dihadapi dengan penggunaan sinyal
analog untuk pemancaran digital yakni diperlukannya peralatan tambahan.
Peralatan ini dikenal dengan modem, singkatan dari modulator-demodulator.
Dengan peralatan ini pemancan sinyal analog diubah ke
dalam bentuk pemancaran digital. Dalam pandangan penyelenggara telekomunikasi
dan pelanggan, adanya pengubahan sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya
dari digital ke analog menjadi sangat tidak efisien untuk pemancaran informasi.
Hal ini dapat dilihat bahwa modem mempunyai kecepatan tertinggi dibatasi pada
19,2 kilobit per detik, sementara sinyal kenyataannya dapat dibawa dengan
kecepatan 64 kilobit per detik.
Gambar 3.16. Satu jenis sambungan untuk berbagai layanan
Pada tahun 1980-an, perusahaan telekomunikasi telepon
memulai memperluas pelayanan digital terhadap pelanggan dengan pengubahan pada
sistem analog menjadi digital pada pelanggan. Dengan pengubahan ini, maka
perusahaan telekomunikasi tersebut dapat menyediakan hanya satu jenis sambungan
(link) dan pelanggan dapat memanfaatkannya untuk berbagai jenis layanan. Ini
berarti pelanggan hanya mempunyai satu sambungan dan perusahaan hanya melakukan
satu jenis pemeliharaan.
Perhatikan gambar 3.16. penggunaan layanan digital
memungkinkan satu sambungan dapat dipakai baik untuk layanan suara maupun data.
Ini berbeda dengan pemancaran sistem analog yang telah dibicarakan sebelumnya.
Pada sisi pelanggan, sinyal itu berasal dari data komputer atau suara dari
telepon dapat diteruskan pada jaringan melalui pengendali atau disebut PBX
(Private Branch Exchange) atau semacam pengendali komunikasi digital.
Keluaran dari pengendali dihubungkan ke salah satu atau
lebih rangkaian digital kecepatan tinggi menuju peyelenggara layanan. Model
sinyal masukan ini yang berbentuk suara, data, vidoe atau yang selanjutnya
diteruskan pada gambar akan diterjemahkan ke jaringan digital secara luas.
dalam format digital secara umum
3.4. Jaringan Komunikasi
Jaringan dapat dibayangkan untuk menggambarkan bagaimana
hubungan atau koneksi antar beberapa saluran, misalnya telepon pada sentral
lokal, dapat terjadi. Jika hanya terdapat tiga atau empat saluran telepon, maka
dengan mudah dapat diketahui hubungan satu dengan lainnya atau hubungan secara
keseluruhan. Sebaliknya hal itu akan menjadi sulit dilakukan bila terdapat
ribuan saluran yang harus disambungkan.
Metoda yang dipakai untuk mengatasi hal itu adalah dengan cara menyatukan mekanisme dengan membentuk penyaklaran (switching) hubungan tersentralisasi di suatu kantor. Ini biasa disebut sebagai sentral telepon (central office) atau sentral lokal (local office).
Penyaklaran dapat dengan mudah dilakukan dengan cara kerja yang sederhana menggunakan plug dan soket atau kalau secara listrik digunakan piranti elektromekanik atau secara elektronik dangan penggunaan relai.
Metoda yang dipakai untuk mengatasi hal itu adalah dengan cara menyatukan mekanisme dengan membentuk penyaklaran (switching) hubungan tersentralisasi di suatu kantor. Ini biasa disebut sebagai sentral telepon (central office) atau sentral lokal (local office).
Penyaklaran dapat dengan mudah dilakukan dengan cara kerja yang sederhana menggunakan plug dan soket atau kalau secara listrik digunakan piranti elektromekanik atau secara elektronik dangan penggunaan relai.
Perhatikan gambar 3.18 dan 3.19. Keterangan : Nomor 1 adalah plug dan nomor 2 adalah soket. Piranti ini dipakai untuk menghubungkan banyak terminal yang saling terpisah salurannya.
Selain jaringan yang digambarkan di atas sebagai jaringan
telepon, sebenarnya ada banyak lagi jaringan yang dapat disusun dalam hirarki
sambungan.
Jaringan-jaringan tersebut adalah :
1. Jaringan dengan
luasan lokal (LAN = local area network), merupakan jaringan dengan jarak
terbatas menghubungkan terminal-terminal yang sudah ditentukan. Contoh jaringan
ini adalah sambungan workstation pada kantor, bangunan atau kampus.
2. Jaringan
dengan luasan lebar (WAN = wide area network), ini lebih merupakan sebagai
jaringan paket, tidak jaringan merupakan sambungan metropolitan atau antar
jaringan 6. rangkaian tersaklar. Jaringan sinyal kanal bersama
3. lokal, biasanya
mengguakan fasiltas pembawa bersama (common carrier). Jaringan cerdas,
merupakan suatu konsep yang memusat (common channel signaling), jaringan ini
lebih dekat pada PSTN (public service telephone network = jaringan telepon
umum). Ada suatu kan sejumlah sentral lokal cerdas. Contohnya adalah sentral
lokal yang dapat contoh yang dapat disebutkan yaitu CATV (cable television).
Sistem ini menggunakan tek mengetahui adanya hubungan jarak jauh pada sentral
lokal nologi pohon percabangan. Dalam kasus ini, head-end tertentu. semacam
kantor sentral
4. Jaringan dengan optik
serempak (SONET = synchronous menerima program dari satelit yang selanjutnya
mengirimkan optical network), merupakan lingkaran sambungan optik semua sinyal
keluar sesuai dengan tujuan. Jadi di sini yang mengijinkan adanya hubungan dua
arah. tentu ada pembagian sebelum diteruskan melalui suatu me5. Internet,
jaringan ini sedikit berbeda dengan jaringan yang dibicarakan di atas. Jaringan
dia transmisi sekaligus mengadakan penguatan.
3.5. Rangkuman
Sistem telekomunikasi biasanya dibangun dari
elemen-elemen dasar yang terdiri dari :
1. Pemancar, perangkat
ini berfungsi memberikan informasi dan mengubahnya menjadi sinyal (isyarat)
listrik untuk dipancarkan atau ditransmisikan.
2.
Media transmisi,
merupakan saran untuk memancarkan isyarat listrik dari pemancar
3. Penerima, perangkat
ini berfungsi menerima kembali isyarat listrik yang dipancarkan melalui suatu
media dan mengubah sinyal kembali menjadi informasi yang dapat digunakan.
4. Teknik komunikasi
pada awalnya dikembangkan menggunakan teknik pemancaran sinyal analog. Kemudian
terus dikembangkan hingga menghasilkan teknologi komunikasi digital.
5. Dalam pemancaran
sinyal ada suatu gangguan yang dapat dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu
derau, interferensi dan distorsi.
6.
Komunikasi analog
mempunyai masukan yang akan dipancarkan yaitu berupa sinyal analog.
7.
Komunikasi digital
mempunyai masukan yang akan dipancarkan yaitu berupa sinyal digital.
3.6. Soal Latihan
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar
1.
Jelaskan bagaimana
sistem komunikasi dibangun ? Gambarkan blok diagramnya !
2.
Jelaskan apa
perbedaan antara komunikasi analog dengan komunikasi digital !
3.
Apakah peranan media
transmisi dalam sistem telekomunikasi ?
4.
Deskripsikan gangguan
yang ada saat berlangsungnya komunikasi sinyal !
5. Dengan
cara komunikasi seperti apa agar antara sinyal suara telepon dapat disalurkan
bersama dengan data dari komputer ?
Belum ada tanggapan untuk "Dasar-Dasar Sistem Komunikasi. Materi SMK Paling Lengkap"
Post a Comment