DISTORSI
Dengan mempertimbangkan kelayakan secara teknis dan
ekonomis, dalam sistem komunikasi harus dijaga bentuk-bentuk sinyal dan menghindari
adanya distorsi. Distorsi dapat dibedakan menjadi :
1. Distorsi frekuensi,
ini merupakan timbulnya perubahan amplitudo relatif dari komponen-komponen
frekuensi yang berbeda.
2. Distorsi tunda, ini
berkaitan dengan perubahan waktu transmisi dari komponen-komponen frekuensi yang
berbeda.
3. Distorsi non-linear,
merupakan distorsi pada piranti yang tidak linear. Besar sinyal pada output
tidak berbanding secara langsung tehadap inputnya.
Frekuensi-frekuensi yang tidak dikehendaki seperti adanya
distorsi di atas dapat dibetulkan dengan menggunakan rangkaian ekualisaasi.
Sementara itu bila distorsi terjadi pada karena piranti non linear, maka
koreksinya menggunakan tapis (filter).
SISTEM MULTIPLEKS
Ada dua jenis cara kerja multi kanal, yaitu sebagai
berikut :
1.
Sistem pembagian
frekuensi (Frequency devision system), sistem ini menggunakan banyak
kelompok sub-pembawa. Masing-masing pembawa dipisahkan dengan cara
pemodulasian. Pengelompokan ini berjenjang, semakin banyak kelompok semakin
tinggi frekeunsi pembawa yang digunakan.
2. Sistem pembagian
waktu atau time devision system, masing-masing kanal
menerapkan bandwidth yang tersedia tetapi untuk waktu sempit. Pada akhirnya
keseluruhan spektrum dialokasikan untuk masing-masing kanal.
Belum ada tanggapan untuk "Distorsi dan Sistem Multipleks"
Post a Comment