Setiap
perlombaan atau pertandingan, akan dilengkapi dengan berbagai peraturan yang
mengikat di dalamnya. Hal tersebut bertujuan untuk menegakkan keadilan,
sehingga penilaian lebih bersifat objektif. Selain itu, jalannya pertandingan
atau perlombaan menjadi lebih tertib. Peraturan olahraga apa saja yang Anda
kuasai?
Pada
bab ini, Anda akan mempraktikkan keterampilan permainan bola besar seperti bola
voli dan bola basket. Anda juga akan mempraktikkan keterampilan permainan bola
kecil seperti softball. Ketiga permainan ini dipraktikkan dengan peraturan
sebenarnya serta nilai kerja sama, kejujuran, menerima kekalahan, kerja keras,
dan menanamkan percaya diri.
A. Permainan Bola Voli
Pada
kelas sebelumnya Anda telah mempelajari beberapa keterampilan teknik untuk
meningkatkan kerjasama dalam sebuah tim, guna memenangi suatu pertandingan.
Sekarang, Anda akan mempelajari taktik dan strategi serta beberapa peraturan
dalam permainan bola voli.
1. Taktik Pertahanan
Taktik
pertahanan adalah suatu posisi pemain bertahan dalam keadaan pasif menerima
serangan. Taktik bertahan harus mempunyai prinsip, supaya dapat menyerang
kembali regu lawan. Pertahanan dan penyerangan harus dikembangkan secara
selaras dalam latihan-latihan teknik. Salah satu upaya pertahanan dalam
permainan bola voli adalah membendung bola.
Membendung
bola (block) merupakan suatu sistem
yang harus dilakukan secara bersama, supaya penyerangan yang dilakukan dapat
mematikan pihak lawan. Berikut beberapa taktik membendung bola dalam permainan
bola voli.
a.
Bendungan Satu Pemain
Block
jenis ini dimainkan apabila pihak kedua memainkan penyerangan yang sangat
cermat dan kuat, sehingga pemain pihak lawan tidak mempunyai kesempatan sama
sekali untuk membantu block. Pada block satu pemain, yang menduduki posisi 6
harus meng-cover sisi yang paling lemah yang terdapat pada bagian depan
lapangan.
b.
Bendungan Dua Pemain
Block
dua pemain dibentuk pada posisi 4 dan 2 pada permainan normal. Situasi blocking
seperti ini memberi kemungkinan lebih banyak untuk meng-cover pertahanan
c.
Bendungan Tiga Pemain
Block
tiga pemain hanya dilakukan pada situasi-situasi tertentu. Biasanya ditempatkan
pada posisi 3. Block seperti ini hanya digunakan pada waktu menghadapi
penyerang lawan yang sangat tangguh.
2. Taktik Penyerangan
Berhasil
tidaknya suatu penyerangan yang dilakukan oleh smasher, bergantung pada umpan
yang diberikan oleh setter (pengumpan). Seorang smasher dapat melakukan serangan
dengan efektif, jika mempertimbangkan hal-hal berikut:
a.
Kualitas umpan yang diberikan setter
b.
Posisi block yang dilakukan oleh lawan.
c.
Posisi dari pertahanan lawan.
d.
Kemampuan teknik penyerang.
e.
Kondisi regu penyerang dan kondisi regu bertahan.
Berikut
terdapat beberapa pola penyerangan yang paling sederhana:
a.
Umpan dari posisi 3 menuju ke posisi 4
atau 2. 1 2 6 3 5 4
b.
Umpan dari posisi 2 menuju ke posisi 3
dan 4. 1 2 6 3 5 4
c.
Pengumpan masuk dari posisi 1 ke
depan, arah umpan dapat dilakukan pada posisi 4 (bola tinggi), posisi 3 (bola
pendek), posisi 2 (bola sedang). 1 2 6 3 5 4
d.
Pengumpan masuk dari posisi 6 ke
depan, arah umpan dapat dilakukan pada posisi 4 (bola tinggi), posisi 3 (bola
sedang), posisi 2 (bola pendek). 2 1 3 5
4 6
e.
Pengumpan masuk dari posisi 5 ke
depan, arah umpan dapat dilakukan pada posisi 4 (bola tinggi), posisi 3 dan 2
(bola pendek). 2 1 3 6 4 5
3. Perwasitan dan Penyelenggaraan
Pertandingan
Setiap
pertandingan dipimpin oleh wasit. Wasit harus bertindak tegas, jujur, adil, dan
penuh wibawa. Wasit dalam permainan bola voli terdiri atas dua orang. Kemampuan
wasit yang meyakinkan serta penguasaan peraturan permainan dan pertandingan
akan menunjang kelancaran jalannya pertandingan.
Berikut
beberapa pedoman yang harus diperhatikan oleh para wasit antara lain sebagai
berikut:
a.
Menerapkan peraturan permainan yang
telah disahkan organisasi bola voli, baik tingkat nasional atau tingkat
internasional.
b.
Wasit harus penuh konsentrasi dan
mengamati dengan cermat situasi permainan.
c.
Keputusan yang diambil wasit harus
adil, objektif, cepat, dan tepat.
d. Keputusan wasit harus berdasarkan
fakta yang objektif nyata, dan tidak berdasarkan ramalan atau prasangka.
Berikut
ini kewajiban dan tanggung jawab petugas pertandingan bola voli:
a.
Wasit I
Wasit
I memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
1)
Melakukan undian untuk menentukan tim
yang melakukan servis pertama.
2)
Memberikan isyarat memulai
pertandingan.
3)
Memutuskan atas kesalahan atau
pelanggaran melalui isyarat-isyaratnya.
4)
Menentukan bola keluar atau masuk.
b.
Wasit II
Wasit
II memiliki tugas dan wewenang sebagai pembantu wasit I. Wasit II mempunyai
tugas melihat kesalahan pemain, antara lain sebagai berikut:
1)
Mengamati kesalahan posisi pemain.
2)
Posisi atau letak kaki pada garis
serang atau garis pembatas.
3)
Tersentuhnya bagian badan ke net.
4)
Bola keluar atau tidak melalui
pembatas net.
4. Kesalahan dan Pelanggaran
Dalam
permainan terkadang pemain melakukan kesalahan dan pelanggaran. Berikut
beberapa kesalahan dan pelanggaran dalam bola voli.
a.
Kesalahan saat Servis
1)
Mengulur-ulur waktu ketika akan
melakukan servis.
2)
Bola tidak dilambungkan.
3)
Bola tidak dipukul dengan tangan.
4)
Bola hasil servis keluar lapangan,
menyentuh net, melewati bawah net, atau melewati sisi pembatas net .
b.
Kesalahan atau Pelanggaran Net
1)
Pemain menyentuh net atau tiang net
saat permainan berlangsung.
2) Pemain mengulurkan tangan melewati net
dan menyentuh bola sebelum lawan menyelesaikan serangan.
3)
Kaki pemain melewati garis tengah saat
bola dalam permainan.
4)
Mengganggu pemain lawan dengan
menyentuh atau menarik baju lawan.
c.
Pemain Keluar dari Posisi
a.
Server menginjak atau keluar garis
pembatas daerah servis sebelum bola dipukul.
b.
Pemain tidak menempati posisi ketika
server sedang memukul bola.
c.
Pemain melakukan servis di luar
gilirannya.
d.
Pemain barisan belakang melancarkan
serangan melewati garis serang.
e.
Pemain belakang melakukan block dekat
net.
f.
Pemain pengganti kembali masuk
permainan, tetapi tidak menempati posisi semula.
d.
Pelangaran ketika Bermain
1)
Bola dipukul dua kali secara bersamaan
dan bola tidak boleh dihentikan sewaktu terjadi kontak.
2)
Bola dipukul ke luar lapangan
permainan.
3)
Memukul bola dua kali berturut-turut
(kecuali jika terjadi kontak dengan bola yang dipukul bersamaan dengan lawan
atau dua kali kontak berturut-turut oleh pemblokir).
4)
Melakukan dua kali sentuhan
berturut-turut pada bola (kecuali jika bermaksud memainkan bola yang diterima
sebagai smash lawan dan belum disentuh oleh pemain lain) jaring net di luar
garis samping.
a.
Pemain pengganti tidak melapor kepada
petugas pencatat.
b.
Pemain memasuki lapangan permainan
lebih dari tiga kali.
c. Regu yang bertanding menggunakan lebih
dari dua kali time out. Padahal, yang diperbolehkan dalam setiap set atau games
adalah satu kali.
e.
Pelanggaran Akibat Tingkah Laku
1) Pemain, pemain pengganti, pelatih, dan
manajer mengeluarkan ucapan yang tidak sopan atau melakukan perbuatan yang
menghina atau mencela.
2) Pemain pengganti, pelatih, manajer,
dan supporter dari suatu regu memasuki lapangan sewaktu permainan sedang
berlangsung.
3) Berusaha mengalihkan perhatian lawan
yang sedang memainkan bola dengan cara menghentakkan kaki keras-keras
atau berteriak keras di lapangan permainan.
B. Permainan Bola Basket
Sebagaimana
permainan beregu lainnya, permainan bola basket mempunyai beberapa taktik dan
strategi untuk memenangi permainan. Namun, untuk memperoleh hasil yang maksimal
dalam sebuah pertandingan bola basket, tentu harus mengetahui pula taktik
pertahanan. Berikut ini merupakan taktik pertahanan dalam bola basket.
1. Taktik Pertahanan
Taktik
pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka menghalau
serangan lawan. Unsur-unsur pelaksanaan pola pertahanan terdiri atas sikap jaga
dan olah kaki.
Sikap
jaga dilakukan dengan menekukkan kedua lutut, badan sedikit condong ke depan
dengan punggung hampir lurus. Awasi selalu gerak lawan dan bola. Kemudian,
berdirilah sedikit pada ujung-ujung kaki dan selalu menjaga keseimbangan.
Setelah itu, rentangkan dan angkat tangan untuk menghalangi operan dan
pandangan tembakan lawan.
Sementara
itu, olah kaki dapat dilakukan dengan cara bergeraklah dengan cara-cara
pendekatan, menggeser dan langkah mundur tanpa ada langkah silang. Kemudian,
jaga jarak sebaik-baiknya dengan posisi jaga mengingat syarat-syarat jaga yang
umum maupun khusus.
Ambillah
jarak lebih cepat selangkah dalam mengikuti penggiring. Rapatkan dan cegahlah
lawan yang jelas-jelas akan menembak bola atau baru saja selesai menggiring
bola. Selain itu, jangan meloncat sebelum jelas pemain meloncat lebih dahulu.
Untuk menghindari tipuan, pandanglah pinggang lawan. Hadang dan tutuplah jalan
pemotong yang menuju ke daerah basket.
Dalam
permainan bola basket terdapat dua pola pertahanan yaitu pertahanan daerah dan
pertahanan satu lawan satu.
a.
Pertahanan Daerah
Susunan
pertahanan daerah dalam permainan bola basket, antara lain 2-1-2, 2-3, 3-2,
l-2-2, dan 2-2-1. Setiap pola pertahanan mempunyai kekuatan dan kelemahan
masing-masing.
Kekuatan
dari pertahanan daerah adalah sebagai berikut:
1.
Sangat baik untuk melawan tim yang
lemah dalam mengontrol bola.
2.
Dapat mematikan penyerangan penembak
dengan berporos.
3.
Menghindari kesalahan perorangan.
4.
Sangat baik untuk melawan tim yang
menggunakan penyerangan berpola.
Kelemahan
dari pertahanan daerah adalah sebagai berikut:
1)
Perhatian setiap pemain terpecah
terhadap dua pemain atau lebih.
2)
Sangat berbahaya apabila tim lawan
dapat melakukan serangan kilat.
b.
Pertahanan Satu Lawan Satu
Pola
pertahanan ini merupakan pola yang menugaskan setiap orang untuk menjaga
seorang lawan. Jenis pertahanan satu lawan satu adalah sebagai berikut:
1.
Pertahanan satu lawan satu dengan
tetap
Pada pertahanan satu lawan satu dengan tetap,
penjaga harus tetap menjaga seorang pemain lawan.
2.
Pertahanan satu lawan satu dengan
penolong
Apabila dalam penjagaan satu lawan satu
terjadi kebobolan dari salah seorang penjaga, maka salah seorang penjaga
terdekat menolong untuk menutup pemain yang menerobos sampai penjaga yang
kebobolan siap untuk menjaga kembali.
2.
Taktik Penyerangan
Dalam
permainan bola basket, penyerangan akan menghasilkan point jika dilakukan
dengan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, kreativitas pemain dalam
menerapkan taktik sangat dibutuhkan. Beberapa taktik yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut:
a. Individual,
yaitu aksi penyerangan seseorang menggunakan keterampilan individu seperti passing, dribble, dan shooting.
b. Group, yaitu penyerangan yang
dilakukan oleh dua atau tiga orang, baik dengan blocking/screen inter passing, maupun wallpassing.
c. Tim, yaitu penyerangan dengan
permainan cepat (fastbreak),
permainan bebas (freestyle) dan
bermain dengan pola penyerangan terencana.
3. Peraturan Permainan Bola Basket
Untuk
melakukan permainan bola basket, Anda harus mengetahui peraturan permainan.
Peraturan permainan tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Awal Permainan
1.
Pertandingan tidak dapat dimulai jika
salah satu regu belum di lapangan dengan 5 orang pemain yang siap untuk
bermain.
2.
Pertandingan resmi dimulai saat
referee (wasit pemandu) memegang bola dan melangkah ke lingkaran tengah untuk
melaksanakan jump-ball (bola loncat).
3.
Pertandingan dimulai dengan bola
loncat di tengah lingkaran tengah.
b.
Kedudukan Bola
Beberapa
hal yang menyebabkan terjadinya bola adalah sebagai berikut:
1.
Bola dilepas dari tangan wasit.
2. Pada saat lemparan bebas, wasit
memberikan bola kepada pemain yang akan melaksanakan lemparan bebas.
3. Pada saat lemparan ke dalam dari luar
garis bebas, bola berada di tangan pemain yang akan melaksanakan lemparan ke
dalam.
Beberapa
hal yang menyebabkan matinya bola adalah sebagai berikut:
1)
Terjadi gol atau lemparan bebas yang
sah.
2)
Wasit meniup peluitnya ketika bola ada
dalam permainan (hidup).
3)
Secara jelas bahwa bola tidak akan
masuk ke jaring pada saat melakukan tembakan bebas.
c.
Bola Loncat (Jump-Ball)
Prosedur
pelaksanaan bola loncat adalah sebagai berikut:
1. Bola loncat terjadi jika wasit
melakukan lemparan bola ke atas di antara kedua pemain yang berlawanan.
2. Agar bola loncat itu sah, bola harus
ditepis dengan tangan oleh pemain atau kedua pemain yang melakukan loncatan.
3.
Bola loncat harus dilaksanakan pada
lingkaran tengah antara dua pemain yang mana saja dari setiap regu yang
berlawanan dan ditunjuk oleh kapten regu.
4. Peloncat hanya boleh menepis bola
sebanyak dua kali dan setelah itu tidak boleh menyentuh bola sampai bola
tersebut disentuh oleh salah seorang dari 8 pemain lainnya atau telah jatuh ke
lantai, atau menyentuh jaring atau papan pantul dalam hal ini ada 4 kali
kemungkinan sentuhan oleh kedua peloncat pada saat bola loncat berlangsung.
5.
Kedelapan pemain lainnya tetap di luar
lingkaran sampai bola ditepis.
6. Jika bola tidak ditepis oleh salah
seorang atau kedua peloncat atau jika bola menyentuh lantai tanpa ditepis oleh
seorang atau kedua peloncat, maka bola loncat harus diulang.
d.
Pemain dan Pengganti
Permainan
bola basket dimainkan oleh dua regu. Berikut ketentuan jumlah pemain dan pemain
cadangan dalam permainan bola basket:
1)
Regu (team), jumlah pemain dalam tiap
regunya berjumlah 10 sampai 12 orang.
2)
Pemain dan pengganti
a) Lima pemain tiap regu berada dalam
lapangan selama pertandingan, dan dapat diadakan pergantian pemain sesuai
dengan ketentuan.
b)
Seorang pengganti menjadi pemain
apabila wasit mengisyaratkan untuk memasuki lapangan.
4. Perwasitan dalam Permainan Bola Basket
Pertandingan
bola basket dipimpin oleh dua orang wasit, yakni wasit I dan wasit II. Wasit I
disebut sebagai wasit pemandu (referee)
dan wasit II disebut sebagai wasit pendamping (umpiree). Adapun tugas dan tanggung jawab kedua wasit tersebut
adalah sebagai berikut:
a.
Posisi dan Kedudukan Wasit
Wasit
hendaknya berdiri dalam posisi yang tepat dan dekat dengan situasi permainan.
Adapun kedudukan wasit I dan wasit II antara lain sebagai berikut:
1)
Pada Waktu Melakukan Bola Loncat (Jump Ball)
Setelah
wasit pemandu dan wasit pendamping pindah tempat, wasit yang menghadap ke meja
petugas melambungkan bola untuk melakukan bola loncat. Wasit yang membelakangi
petugas meja menempatkan diri sesuai dengan tempat bola loncat dilakukan.
2)
Pada Waktu Tembakan Hukuman
Setelah
wasit pemandu dan wasit pendamping pindah tempat maka wasit pendamping
menyerahkan bola kepada penembak. Pada waktu lemparan ke dalam, bola harus
diserahkan oleh wasit. Dalam peristiwa ini wasit tidak akan mungkin menempati
posisi sebagai pemandu. Karena itu, wasit pendamping harus segera menempati
posisi wasit pemandu.
b.
Pedoman Memberikan Peringatan Kesalahan Perorangan
Wasit
haruslah bertindak tepat dan benar. Hal ini disebabkan, jika seorang pemain
melakukan kesalahan sebanyak lima kali, wasit dapat mengeluarkan pemain
tersebut secara langsung. Oleh karena itu, saat terjadi suatu peristiwa, wasit
harus benar-benar menyaksikan semua peristiwa itu, baik sebelum, sedang, maupun
setelah kejadian.
c.
Pedoman dalam Mewasiti
Beberapa
ketentuan yang harus diperhatikan dalam mewasiti pertandingan bola basket
adalah sebagai berikut:
a. Tiuplah peluit setiap kali terjadi
pelanggaran, sambil mengangkat tangan dengan telapak tangan terbuka. Berilah
tanda pelanggaran dan tunjukkan ke arah mana bola harus dilempar.
b. Jika terjadi lemparan ke dalam, wasit
yang terdekat harus mengacungkan tangan ke atas dengan telapak tangan terbuka. Gerakan
tangan baru diturunkan setelah bola tersentuh pemain.
c. Tiuplah peluit jika terjadi kesalahan
sambil mengangkat tangan dengan mengepal serta menunjuk pemain yang melakukan
pelanggaran. Kemudian, beri tahukan kepada petugas meja mengenai nomor dada pemain
yang melakukan kesalahan. Setelah itu, beri tahukan pula mengenai tanda
lemparan samping yang akan dilakukan.
d.
Ingatlah selalu tempat duduk wasit
pemandu dan pendamping. Jika terjadi kesalahan dan bola loncat, wasit pemandu
dan wasit pendamping harus berpindah tempat. Aturlah agar perpindahan antara
wasit pemandu dan pendamping selalu berjalan lancar.
e.
Usahakanlah wasit pemandu dan
pendamping selalu bergerak untuk memperoleh tempat pengamatan yang tepat.
f.
Wasit pendamping mempunyai kewajiban
khusus mengamati persinggungan pemain antara pinggang ke atas dan pengamatan
terhadap bola masuk. Jika bola masuk, dia harus memberi tanda kepada petugas
meja dan mengacungkan dua jari ke atas dan digerakkan ke bawah. Wasit pemandu
berkewajiban mengamati persinggungan pemain antara pinggang sampai kaki.
5. Tanda-Tanda pada Waktu Tembakan Hukuman
Tanda-tanda
atau isyarat yang biasa dipakai ketika wasit memberikan tembakan hukuman antara
lain sebagai berikut:
a.
Mengacungkan jari telunjuk menandakan
akan terjadi satu kali tembakan hukuman.
b.
Mengacungkan dua jari tangan
menandakan bola masuk.
Selain
itu, ada beberapa tugas yang harus dijalankan oleh wasit dan petugas lainnya.
Pencatat angka (score keeper) harus
mencatat waktu secara beraturan mengenai angka yang dibuat dan mencetak gol
dari tembakan di lapangan dan tembakan bebas atau gagal.
Pencatat
angka harus melaksanakan tugas sebagai berikut:
1)
mencatat kesalahan perseorangan atau
teknik yang dilakukan setiap pemain;
2)
mencatat time out;
3)
menunjukkan jumlah kesalahan yang
dilakukan setiap pemain dengan menggunakan nomor pemberi tanda;
4)
pencatat angka harus menyimpan catatan
dari nama dan nomor pemain yang bermain pertama dan semua pemain pengganti dan
siapa yang melakukan permainan.
Pengamat
waktu (time keeper) bertugas sebagai
berikut:
1)
mencatat kapan dimulainya setiap babak
dan akan memberitahukan kepada wasit lebih dari 3 menit sebelum pertandingan
dimulai;
2)
menyimpan catatan tentang waktu mulai
dan berakhirnya suatu babak dalam pertandingan;
3) menghitung time out, pengamat waktu menggunakan jam time out dan memberi tahu ke pencatat angka untuk mengisyaratkan
jika 50 detik telah berlalu sesudah time out dimulai.
Selain
pencatatan angka dan waktu, dalam permainan bola basket juga terdapat pengamat
waktu menjalankan alat 30 detik segera pada saat pemain mengontrol bola hidup
di lapangan. Jika sebuah regu menguasai bola dalam 30 detik dan bolanya tidak
dilempar, tindakan ini merupakan suatu pelanggaran.
6. Sportivitas Saat Bermain
Para
pemain harus menjalin kerja sama yang baik. Selain itu, pemain dan wasit harus
harmonis dan saling menghargai. Mentalitas pemain harus tetap dijaga, jangan
mudah tersulut emosinya oleh lawan. Semangat berprestasi harus ditumbuhkan.
C. Permainan Softball
Softball
adalah olahraga bola beregu yang terdiri atas dua tim. Permainan softball lahir
di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun
1887. Softball merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol (baseball) atau hardball.
Bola softball
saat ini berdiameter 28-30,5 cm; bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar
bola (pitcher) dan menjadi sasaran
pemain lawan yang memukul (batter)
dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga (defense) dan tim yang memukul (offense). Tiap tim berlomba mengumpulkan
angka (run) dengan cara memutari tiga
seri marka (base) pelari hingga
menyentuh marka akhir yaitu home plate.
1. Teknik Permainan
Softball
merupakan permainan yang dimainkan oleh dua tim. Setiap tim terdiri atas 9
orang. Ketika tim pemukul mendapat giliran memukul, pelempar bola (pitcher) dari tim yang bertahan harus
menggunakan teknik melemparkan bola ke arah pemukul sekeras-kerasnya, agar bola
tidak dapat dipukul, sehingga dapat ditangkap oleh catcher.
Tim
penyerang mendapat giliran memukul secara bergantian. Tim bertahan berusaha
mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat giliran
memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out)
sebelum giliran memukul digantikan tim yang bertahan.
Skor
atau run dihasilkan dari seorang runner yang berlari menginjak semua base
secara berurutan dan kembali menginjak home plate. Pelari yang berhasil
mengelilingi dan menginjak home plate mendapat satu angka. Dalam setiap
pertandingan softball durasi permainan adalah 7 inning atau lama waktu 2 jam.
Pemenang permainan softball adalah tim yang mencetak angka (run) terbanyak dalam inning yang telah
ditentukan.
Jika
dalam inning yang ditentukan kedua tim seri atau tie break, maka terjadi inning
tambahan yang dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Pada
permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat giliran melempar, sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.
a.
Pelambung Bola (Pitcher)
Pelambung
bola dalam permainan softball disebut pitcher. Permainan dimulai saat umpire
meneriakkan kata “Play Ball”. Setelah
pemain bertahan memasuki daerah jaga, pertandingan pun dimulai. Seorang pitcher
berdiri di atas plate, menghadap ke arah catcher. Pitcher akan berusaha
melempar bola sekuat tenaga ke arah mitts
catcher.
Posisi
bola lempar mempunyai wilayah khusus yang disebut zona strike (strike zone),
yaitu di atas home plate. Strike zone adalah posisi bola dalam wilayah pukul
batter, ketinggian bola antara bahu dan lutut batter. Pada saat melempar,
pitcher akan berusaha membuat bola strike, supaya batter kesulitan memukul
bola, walaupun bola berada di zona pukulnya. Tantangan seorang pitcher adalah
melempar dengan kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang tepat.
Jika
bola berada pada zona strike tetapi tidak terpukul oleh batter, maka umpire
akan berteriak “strike”. Namun, bila bola keluar dari zona strike, namun batter
tidak mencoba memukul bola maka umpire akan berteriak “ball”.
b.
Penangkap Bola (Catcher)
Pemain
bertahan yang bertugas menangkap bola di belakang batter disebut catcher.
Posisi catcher berjongkok di depan
wasit kepala dan di belakang pemain yang mendapat giliran memukul (batter). Catcher dilengkapi dengan perlengkapan pengaman dan bertugas
menangkap lemparan pitcher.
Peralatan
yang digunakan oleh catcher, antara lain helm, catcher mask untuk melindungi
kepala dan muka, body protector untuk
melindungi daerah badan, serta legguard untuk melindungi daerah lutut ke bawah.
Seorang catcher adalah pengatur strategi yang baik, karena posisi catcher dalam
pertandingan dapat memantau seluruh situasi yang terjadi di lapangan.
c.
Pemain Penjaga
Pemain
bertahan di lapangan bertugas untuk menjaga base dan mematikan pelari sebelum
sampai kepada base yang dituju. Pemain ini disebut fielder. Selain pitcher dan catcher, tim bertahan memiliki 7 orang fielder, yang terbagi
menjadi 4 penjaga daerah dalam (infielder)
dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder).
Berikut posisi pemain softball.
1)
Penjaga base satu (first base)
2)
Penjaga base dua (second base)
3)
Penjaga antara base dua dan tiga (short stop)
4)
Penjaga base tiga (third base)
5)
Penjaga lapangan kiri (left fielder)
6)
Penjaga lapangan tengah (center fielder)
7)
Penjaga lapangan kanan (right fielder)
Setiap
pemain yang mendapat giliran memukul (batter)
mempunyai kesempatan 3 kali strike dan 4 kali ball. Jika kesempatan tersebut
tidak diambil atau pukulan tidak mengenai bola, maka batter mati “strike out”. Namun, jika terjadi 4 kali
ball, maka batter diperbolehkan jalan bebas ke arah base satu (free walk).
Apabila
batter berhasil memukul bola, batter harus berlari sekuat tenaga mencapai base
satu sebelum bola yang dipukulnya dikembalikan atau ditangkap oleh penjaga base
satu atau base yang dituju. Jika batter selamat sampai di base sebelum penjaga
base menangkap bola, maka batter “safe”. Namun, jika penjaga base lebih cepat
menangkap bola, maka batter “out”.
2. Taktik Permainan Softball
Untuk
memenangi suatu pertandingan, diperlukan strategi dan taktik softball. Strategi
dan taktik tersebut harus dikuasai dengan benar oleh seluruh pemain sehingga
dapat menghasilkan permainan yang optimal.
Adapun
ruang lingkup taktik dalam cabang olahraga softball, antara lain sebagai
berikut:
1)
Siasat yang dikerjakan pada saat
bertanding, seperti menangkap, memukul, dan men”tik”.
2)
Akal mencari senjata yang tepat untuk
melihat kelemahan dan kekurangan lawan secara efisien dan efektif.
3)
Menentukan sikap dan tindakan yang
cepat, tepat, dan cermat untuk mengalahkan tim lawan.
4)
Atlet lebih berperan daripada pelatih
dalam tindakan taktik karena atlet langsung menghadapi masalah di dalam
lapangan pertandingan.
5)
Taktik belum tentu selaras dengan
strategi dalam penerapannya.
Dalam
permainan olahraga softball, pada dasarnya ada beberapa tahapan taktik yang
harus dikuasai dengan baik, antara lain sebagai berikut:
a.
Taktik Perorangan
Taktik
perorangan ialah siasat yang dilakukan oleh perorangan untuk mencari kemenangan
dalam pertandingan secara sportif. Taktik perorangan dalam olahraga softball
menyangkut beberapa teknik secara individu (individual skill) yang dilakukan
guna menipu atau mengelabui lawan. Taktik perorangan dapat diterapkan, baik
saat menguasai bola (bermain) maupun saat tidak menguasai bola (bertahan atau
menjaga).
b.
Taktik Kelompok
Taktik
kelompok ialah suatu siasat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Namun,
pelaku-pelaku grup taktik kurang dari jumlah seluruh tim (regu). Misalnya, grup
taktik yang dijalankan oleh pitcher dan cathcer atau antar-base.
c.
Taktik Beregu
Taktik
beregu merupakan taktik yang dilakukan oleh semua anggota tim (regu), baik saat
bermain maupun saat menjaga untuk mencari kemenangan bertanding secara sportif.
Taktik beregu pada dasarnya upaya penerapan gabungan taktik individu dan grup
menjadi satu kesatuan.
Bermanfaat wkwk
ReplyDeletePOKERVITA
ReplyDeleteJUDI ONLINE TEXAS POKER
Juga Taruhan Kartu Tradisional Sakong Online
Bayar Pakai GoPay
========================================================================================================
Anda Dapat Bermain Setiap Hari dan Selalu Menang Bersama Poker Vita
Situs Situs Tersedia bebebagai jenis Permainan games online lain
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kami Terima semua BANK Nasional dan Daerah, OVO&GOPAY Deposit dan Penarikan Dana. Untuk permasalahan apapun Anda selalu dapat menghubungi Tim Support kami, Kami online 24 jam/7 hari untuk menjawab pertanyaan Anda dan menangani masalah apapun.
Whatsapp : 0812-222-2996