Salam
cerdas…..
Kulit
merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu diperhatikan dalam tata
kecantikan kulit. Pemahaman tentang anatomi dan fisiologi kulit akan membantu
mempermudah perawatan kulit untuk mendapatkan kulit wajah yang segar, lembab,
halus, lentur dan bersih.
Kulit
merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh,
membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia
rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya
atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan
seseorang.
Kulit
memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan
rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme
biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi
dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu
tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk
melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari.
Kulit
merupakan suatu kelenjar holokrin yang cukup besar dan seperti jaringan tubuh
lainnya, kulit juga bernafas (respirasi), menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.
Kulit menyerap oksigen yang diambil lebih banyak dari aliran darah, begitu pula
dalam pengeluaran karbondioksida yang lebih banyak dikeluarkan melalui aliran
darah. Kecepatan penyerapan oksigen ke dalam kulit dan pengeluaran
karbondioksida dari kulit tergantung pada banyak faktor di dalam maupun di luar
kulit, seperti temperatur udara atau suhu, komposisi gas di sekitar kulit,
kelembaban udara, kecepatan aliran darah ke kulit, tekanan gas di dalam darah
kulit, penyakit-penyakit kulit, usia, keadaan vitamin dan hormon di kulit,
perubahan dalam metabolisme sel kulit dan pemakaian bahan kimia pada kulit.
Sifat-sifat
anatomis dan fisiologis kulit di berbagai daerah tubuh sangat berbeda.
Sifat-sifat anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutan-tuntutan faali
yang berbeda di masing-masing daerah tubuh, seperti halnya kulit di telapak
tangan, telapak kaki, kelopak mata, ketiak dan bagian lainnya merupakan pencerminan penyesuaiannya kepada fungsinya masing-masing. Kulit di
daerah-daerah tersebut berbeda
ketebalannya, keeratan hubungannya dengan lapisan bagian dalam, dan berbeda
pula dalam jenis serta banyaknya andeksa yang ada di dalam lapisan
kulitnya.
Pada
permukaan kulit terlihat adanya alur-alur atau garis-garis halus yang membentuk
pola yang berbeda di berbagai daerah tubuh serta bersifat khas bagi setiap
orang, seperti yang ada pada jari-jari tangan, telapak tangan dan telapak kaki
atau dikenal dengan pola sidik jari (dermatoglifi).
Dalam
tata kecantikan, perawatan kulit dan wajah menjadi penekanan utama untuk
mendapatkan penampilan yang menarik. Keseluruhan badan atau tubuh kita, harus
dirawat dengan baik dan dijaga agar selalu bersih, sehat, lembut, segar dan
cantik. Khusus yang berkaitan dengan badan, semua wanita menginginkan bentuk
tubuh yang ideal, yaitu tubuh yang langsing, padat, indah dan dapat
disempurnakan dengan penampilan kulit yang sehat. Kita perlu memberikan
perhatian khusus dalam perawatan kulit karena kita hidup di negara yang
beriklim tropis yang selalu berudara panas, dan kulit merupakan pertahanan
pertama terhadap lingkungan sekitar kita, juga kulit kita paling banyak
diganggu oleh sengatan sinar matahari dan kotoran keringat badan. Rias wajah
sederhana,dapat membuat seorang wanita mampu tampil menarik, asal kulitnya
sehat. Rahasianya sederhana yaitu perawatan yang tepat. Semakin dini perawatan
itu dilakukan semakin memuaskan pula hasil yang dirasakannya kelak.
Perawatan
kecantikan, sudah dikenal sejak berabad-abad silam. Cleopatra terbiasa mandi
susu untuk menjaga kehalusan, kelembutan dan keindahan kulitnya. Wanita di
beberapa negara terbiasa mengoleskan bermacam-macam minyak dan rempah-rempah
untuk mengencangkan tubuh, menghaluskan kulit, hingga membuat awet muda.
Sejalan dengan kemajuan zaman, saat ini dapat diperoleh berbagai jenis kosmetik
dalam berbagai merek untuk perawatan wajah dan tubuh termasuk untuk perawatan
kulit. Masalahnya bagaimana memilih kosmetik yang cocok dengan kondisi kulit
dan juga terjangkau oleh keuangan kita.
Kulit
menutup tubuh manusia pada daerah tubuh yang paling luas dari kepala sampai ke
kaki. Kulit wajah yang sehat dan cantik akan tampak kencang, lentur, dan
lembab, kondisi ini tidak akan menetap selamanya, sejalan dengan perkembangan
usia, ketika kondisi tubuh menurun, kulit tidak hanya menjadi kering tapi juga
suram dan berkeriput. Keadaan ini makin mudah terjadi setelah melewati usia
tiga puluhan. Saat itu fungsi kelenjar minyak mengendur, sehingga kulit terasa
lebih kering dibandingkan dengan sebelumnya.
Diduga
dengan bertambahnya usia, kadar asam amino pembentuk kolagen pun berkurang
sehingga kolagen yang terbentuk bermutu rendah, selain itu kolagen kehilangan
kelembaban dan menjadi kering serta kaku. Akibatnya jaringan penunjang itu tak
mampu menopang kulit dengan baik, seperti yang tampak pada kulit orang tua yang
makin lama makin kendur dan kurang
lentur. Perubahan susunan molekul kolagen ini merupakan salah satu faktor utama
yang membuat kulit manusia lebih cepat keriput, timbul pigmentasi, kehilangan
kelembaban dan elastisitas. Kapan tanda-tanda penuaan itu muncul, tergantung
pada usaha kita untuk melindungi dan merawatnya secara baik.
A.
Struktur Kulit
Struktur
kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : kulit ari (epidermis), sebagai
lapisan yang paling luar, kulit jangat (dermis, korium atau kutis)
dan jaringan penyambung di bawah kulit (tela subkutanea, hipodermis atau
subkutis).
Sebagai
gambaran, penampang lintang dan visualisasi struktur lapisan kulit tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut :
1.
Kulit Ari (Epidermis)
Epidermis
merupakan bagian kulit paling luar yang paling menarik untuk diperhatikan dalam
perawatan kulit, karena kosmetik dipakai pada bagian epidermis. Ketebalan
epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran
1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling
tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut.
Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada
dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan
antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke
dalam epidermis. Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
a.
Lapisan tanduk (stratum
corneum),
merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan
epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih,
tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan
sangat sedikit mengandung air.
Pada
telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih
banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal. Lapisan tanduk
ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut
dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal
dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah
terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap
sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa
sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses
pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit
ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri.
Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat.
Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu
sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar,
lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit
lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi
cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.
Daya
elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif
untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih dalam
sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk
memiliki daya serap air yang cukup besar.
b. Lapisan bening (stratum
lucidum)
disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan
dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan
bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan
bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini
sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi
bermula dari lapisan bening.
c.
Lapisan berbutir (stratum
granulosum)
tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung
butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut.
Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
d.
Lapisan bertaju (stratum
spinosum)
disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling
berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus.
Jika sel-sel lapisan saling berlepasan,
maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang
terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun
menjadi beberapa baris.
Bentuk
sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke
arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Di antara sel-sel taju terdapat
celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan
ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju
yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis.
Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel
dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation.
e. Lapisan benih (stratum
germinativum atau stratum basale) merupakan lapisan terbawah epidermis,
dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus
terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan
lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi
epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap
pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam
lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi
bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam
lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau
melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
2.
Kulit Jangat (Dermis)
Kulit
jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak,
pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
arektor pili).
Sel-sel
umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam
membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung
rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung
rambut. Kulit jangat sering disebut
kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan
rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis
terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan
telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks
interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan
ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai
rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu,
seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas,
dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal
yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat
tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan
menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel di
kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang
rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar
keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit
melalui pori-pori kulit.
Di
permukaan kulit, minyak dan keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid
mantel atau sawar asam dengan nilai pH sekitar 5,5. sawar asam merupakan
penghalang alami yang efektif dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri
dan berbagai jasad renik lainnya di permukaan kulit. Keberadaan dan
keseimbangan nilai pH, perlu terus-menerus dipertahankan dan dijaga agar jangan
sampai menghilang oleh pemakaian kosmetika.
Pada
dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat
kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut
kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena
fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan
kelenturan kulit.
Berkurangnya
protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur
hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor
usia atau kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran
penting bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Perlu diperhatikan bahwa luka yang
terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan
kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang
dimiliki kulit ari.
Di
dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat
dan kelenjar palit:
a.
Kelenjar keringat
Kelenjar
keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet
yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk
pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan
lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di
bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang
sisa-sisa pencernaan dari tubuh.
Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan
obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1) Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat
ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen air
dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak,
glusida dan sampingan dari metabolisma seluler. Kelenjar keringat ini terdapat
di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit
kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter
keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin
langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan
kulit yang tidak ada rambutnya.
2) Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat
di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital)
menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau
khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali
sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar
sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya
tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar
ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas
kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
b.
Kelenjar palit
Kelenjar
palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut
terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel).
Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga
kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali
pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian
tubuh terutama pada bagian muka.
Pada
umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau
kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada
kulit kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan
minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa,
ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel
rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi
minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit
akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.
3.
Jaringan Penyambung (Jaringan
Ikat) Bawah Kulit (Hipodermis)
Lapisan
ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh
dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit
berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh
bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan
dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di
daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua,
kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang
sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan
mengendur serta makin kehilangan kontur.
B.
Fungsi Kulit
Kulit
mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1.
Pelindung atau
proteksi
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna
untuk menutupi jaringan-jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh
dari pengaruh-pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar
dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit
tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah
zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang
fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.
2.
Penerima
rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang
sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan,
rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung
saraf sensasi.
3.
Pengatur panas atau thermoregulasi
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi
dan konstruksi pembuluh kapiler serta
melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat
memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C.
Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit
mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas
adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas
akan hilang dengan penguapan keringat.
4.
Pengeluaran
(ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu
keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori
keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang
dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga
melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang
tidak disadari.
5.
Penyimpanan
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar
lemak.
6.
Penyerapan
terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu,
terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon
yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan
kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara
kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui
dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ
tubuh lainnya.
7.
Penunjang
penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu
keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang
penampilan
Fungsi
lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit
memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.
C.
Warna Kulit
Warna
kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan
atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat
dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama
ditentukan oleh :
1.
Oxyhemoglobin yang berwarna
merah
2.
Hemoglobin tereduksi yang berwarna
merah kebiruan
3.
Melanin yang berwarna coklat
4.
Keratohyalin yang memberikan
penampakan opaque pada kulit, serta
5.
Lapisan stratum corneum yang
memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.
Dari
semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit
adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh
faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin
sejenis asam amino dan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir
melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu adanya enzim tirosinase
dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada
suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultra violet. Jumlah, tipe, ukuran
dan distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai
golongan ras atau bangsa di dunia. Proses pembentukan pigmen melanin kulit
terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel
melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan
benih.
D.
Jenis-jenis Kulit
Upaya
untuk perawatan kulit secara benar dapat dilakukan dengan terlebih dahulu harus
mengenal jenis-jenis kulit dan ciri atau sifat-sifatnya agar dapat menentukan
cara-cara perawatan yang tepat, memilih kosmetik yang sesuai, menentukan warna
untuk tata rias serta untuk menentukan tindakan koreksi baik dalam perawatan
maupun dalam tata rias. Kulit yang sehat memiliki ciri :
1.
Kulit memiliki kelembaban cukup,
sehingga terlihat basah atau berembun
2.
Kulit senantiasa kenyal dan
kencang
3.
Menampilkan kecerahan warna kulit yang
sesungguhnya
4.
Kulit terlihat mulus, lembut dan
bersih dari noda, jerawat atau jamur
5.
Kulit terlihat segar dan
bercahaya
6.
Memiliki sedikit kerutan sesuai
usia.
Pada
umumnya jenis kulit manusia dapat dikelompokkan menjadi :
1.
Kulit Normal
Kulit
normal cenderung mudah dirawat. Kelenjar minyak (sebaceous gland) pada
kulit normal biasanya ‘tidak bandel’, karena minyak (sebum) yang dikeluarkan
seimbang, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Meski demikian, kulit normal
tetap harus dirawat agar senantiasa bersih, kencang, lembut dan segar. Jika tidak
segera dibersihkan, kotoran pada kulit normal dapat menjadi jerawat. Selain itu
kulit yang tidak terawat akan mudah mengalami penuaan dini seperti keriput dan
tampilannya pun tampak lelah.
Ciri-ciri
kulit normal adalah kulit lembut, lembab berembun, segar dan bercahaya, halus
dan mulus, tanpa jerawat, elastis, serta tidak terlihat minyak yang berlebihan
juga tidak terlihat kering.
Meskipun
jika dilihat sepintas tidak bermasalah, kulit normal tetap harus dijaga dan
dirawat dengan baik, karena jika tidak dirawat, kekenyalan dan kelembaban kulit
normal akan terganggu, terjadi penumpukan kulit mati dan kotoran dapat
menyebabkan timbulnya jerawat.
2.
Kulit Berminyak
Kulit
berminyak banyak dialami oleh wanita di daerah tropis. Karena pengaruh hormonal,
kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja puteri usia sekitar 20 tahunan,
meski ada juga pada wanita usia 30-40 tahun yang mengalaminya. Penyebab kulit
berminyak adalah karena kelenjar minyak (sebaceous gland) sangat
produktif, hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus
dikeluarkan. Sebaceaous gland pada kulit berminyak yang biasanya terletak di
lapisan dermis, mudah terpicu untuk bekerja lebih aktif. Pemicunya dapat berupa
faktor internal atau faktor eksternal, yaitu
:
a.
Faktor internal
meliputi :
1)
Faktor genetis : anak dari orang tua
yang memiliki jenis kulit berminyak,
cenderung akan memiliki kulit berminyak pula.
2) Faktor hormonal : hormon
manusia sangat mempengaruhi produksi keringat. Karena itulah
pada wanita yang sedang menstruasi atau hamil akan lebih sering berkeringat.
Selain itu stres dan banyak gerak juga dapat menjadi pemicu keringat
berlebihan.
b.
Faktor eksternal
meliputi :
1)
Udara panas atau lembab.
2) Makanan yang dapat merangsang
keluarnya keringat seperti makanan yang terlalu pedas baik karena cabai atau
merica, makanan yang terlalu asin, makanan yang berbumbu menyengat seperti
bawang putih, makanan yang terlalu berminyak serta makanan dan minuman yang
terlalu panas.
Kulit
berminyak memerlukan perawatan khusus dibandingkan kulit normal. Pada jenis
kulit ini, minyak berlebihan yang dibiarkan akan menjadi media yang baik bagi
pertumbuhan bakteri yang pada saat selanjutnya akan menjadi jerawat, radang
atau infeksi.
Merawat
kulit berminyak bukan berarti membuat kulit benar-benar bebas minyak, karena
minyak pada kulit tetap diperlukan sebagai alat pelindung alami dari sengatan sinar matahari,
bahan-bahan kimia yang terkandung dalam kosmetika maupun terhadap polusi. Yang
perlu dilakukan adalah menjaga agar kadar sebum tetap seimbang dan kulit tetap
dalam keadaan bersih agar bakteri penyebab jerawat dapat terhambat. Memiliki
jenis kulit berminyak, memiliki kelebihan yaitu membantu menjaga kelembaban
lapisan dermis hingga memperlambat timbulnya keriput.
Ciri-ciri
kulit berminyak yaitu : minyak di daerah T tampak berlebihan, tekstur kulit
tebal dengan pori-pori besar hingga mudah menyerap kotoran, mudah berjerawat,
tampilan wajah berkilat, riasan wajah seringkali tidak dapat melekat dengan
baik dan cepat luntur serta tidak mudah timbul kerutan.
3.
Kulit Kering
Kulit
kering memiliki karakteristik yang cukup merepotkan bagi pemiliknya, karena
pada umumnya kulit kering menimbulkan efek yang tidak segar pada kulit, dan
kulitpun cenderung terlihat berkeriput.
Kulit
kering memiliki kadar minyak atau sebum yang sangat rendah dan cenderung
sensitif, sehingga terlihat parched karena kulit tidak mampu
mempertahankan kelembabannya. Ciri dari kulit kering adalah kulit terasa kaku
seperti tertarik setelah mencuci muka dan akan mereda setelah dilapisi dengan
krim pelembab. Kondisi kulit dapat menjadi lebih buruk apabila terkena angin,
perubahan cuaca dari dingin ke panas atau sebaliknya. Garis atau kerutan
sekitar pipi, mata dan sekitar bibir dapat muncul dengan mudah pada wajah yang
berkulit kering.
Berbagai
faktor yang menjadi penyebab kulit menjadi kering, diantaranya :
a.
Faktor genetik
Faktor genetik merupakan kondisi bawaan
seseorang, termasuk kondisi kulit wajah yang kering.
b.
Kondisi struktur
kulit
Kondisi kelenjar minyak yang tidak mampu
memberi cukup lubrikasi untuk kulit, menimbulkan dehidrasi pada kulit.
c.
Pola makan
Pola makan yang buruk, kekurangan nutrisi
tertentu seperti vitamin A dan vitamin B merupakan salah satu pemicu kulit
menjadi kering.
d.
Faktor lingkungan
Pengaruh lingkungan seperti terpapar sinar
matahari, angin, udara dingin, radikal bebas atau paparan sabun yang berlebihan
saat mandi atau mencuci muka pun akan sangat berpengaruh pada pembentukan kulit
kering
e.
Penyakit kulit
Kondisi lainnya yang sangat berpeluang
menjadi penyebab kulit kering adalah karena kulit terserang penyakit tertentu
seperti eksim, psoriasis dan sebagainya.
Kulit
kering merupakan bentuk lain dari tanda tidak aktifnya kelenjar thyroid
dan komplikasi pada penderita diabetes. Kulit kering terjadi jika keseimbangan
kadar minyak terganggu. Pada kulit berminyak terjadi kelebihan minyak dan pada
kulit kering justru kekurangan minyak. Kandungan lemak pada kulit kering sangat
sedikit, sehingga mudah terjadi penuaan dini yang ditandai keriput dan kulit
terlihat lelah serta terlihat kasar. Kulit kering memerlukan perawatan yang
bersifat pemberian nutrisi agar kadar minyak tetap seimbang dan kulit dapat
selalu terjaga kelembabannya. Salah satu keuntungan kulit kering adalah riasan
wajah dapat lebih awet, karena kadar sebum dalam lapisan dermis tidak
berlebihan hingga riasan tidak mudah luntur.
Kulit
kering memiliki ciri-ciri : kulit halus tetapi mudah menjadi kasar, mudah
merekah dan terlihat kusam karena gangguan proses keratinisasi kulit ari, tidak
terlihat minyak berlebihan di daerah T yang disebabkan oleh berkurangnya
sekresi kelenjar keringat dan kelenjar palit atau kelenjar minyak. Ciri lainnya
yaitu mudah timbul kerutan yang disebabkan oleh menurunnya elastisitas kulit
dan berkurangnya daya kerut otot-otot, mudah timbul noda hitam, mudah bersisik,
riasan yang dikenakan tidak mudah luntur, reaktivitas dan kepekaan dinding
pembuluh darah terhadap rangsangan-rangsangan berkurang sehingga peredaran
darah tidak sempurna dan kulit akan tampak pucat, suram dan lelah.
4.
Kulit Sensitif
Diagnosis
kulit sensitif didasarkan atas gejala-gejala penambahan warna, dan reaksi cepat
terhadap rangsangan. Kulit sensitif biasanya lebih tipis dari jenis kulit lain
sehingga sangat peka terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan alergi (allergen).
Pembuluh darah kapiler dan ujung saraf pada kulit sensitif terletak sangat
dekat dengan permukaan kulit. Jika terkena allergen, reaksinya pun
sangat cepat.
Bentuk-bentuk
reaksi pada kulit sensitif biasanya berupa bercak merah, gatal, iritasi hingga
luka yang jika tidak dirawat secara baik dan benar akan berdampak serius. Warna
kemerahan pada kulit sensitif disebabkan allergen memacu pembuluh darah
dan memperbanyak aliran darah ke permukaan kulit. Berdasarkan sifatnya tadi,
perawatan kulit sensitif ditujukan untuk melindungi kulit serta mengurangi dan
menanggulangi iritasi.
Kulit
sensitif seringkali tidak dapat diamati secara langsung, diperlukan bantuan
dokter kulit atau dermatolog untuk memeriksanya dalam tes alergi-imunologi.
Dalam pemeriksaan alergi, biasanya pasien akan diberi beberapa allergen untuk
mengetahui kadar sensitivitas kulit. Kulit sensitif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut : mudah alergi, cepat bereaksi terhadap allergen, mudah iritasi
dan terluka, tekstur kulit tipis, pembuluh darah kapiler dan ujung saraf berada
sangat dekat dengan permukaan kulit sehingga kulit mudah terlihat kemerahan.
Faktor-faktor
yang dapat menjadi allergen bagi kulit sensitif antara lain : makanan yang pedas dan berbumbu tajam,
kafein, nikotin dan minuman beralkohol, niasin atau vitamin B3, kandungan
parfum dan pewarna dalam kosmetika, sinar ultraviolet dan gangguan stres. Kulit
sensitif berbeda dengan kulit reaktif. Meski timbul bercak kemerahan atau
gatal-gatal akibat penggunaan kosmetika tertentu, belum tentu menjadi gejala atau tanda kulit sensitif.
Kemungkinan bercak kemerahan tadi hanya menandakan iritasi ringan, yang akan
hilang sendiri. Kulit reaktif seperti ini dapat menjadi sensitif jika
iritasi kemudian meluas dan sukar
sembuh. Untuk membedakannya perlu dilakukan tes alergi-imunologi oleh dokter
kulit.
5.
Kulit Kombinasi atau
Kulit Campuran
Faktor
genetis menyebabkan kulit kombinasi banyak ditemukan di Asia. Banyak wanita
timur terutama di daerah tropis yang memiliki kulit kombinasi :
kering-berminyak atau normal-berminyak. Pada kondisi tertentu kadang dijumpai kulit
sensitif-berminyak. Kulit kombinasi terjadi jika kadar minyak di wajah tidak
merata. Pada bagian tertentu kelenjar keringat sangat aktif sedangkan daerah
lain tidak, karena itu perawatan kulit kombinasi memerlukan perhatian khusus.
Area kulit berminyak dirawat dengan perawatan untuk kulit berminyak dan di area
kulit kering atau normal dirawat sesuai dengan jenis kulit tersebut.
Kulit
kombinasi atau kulit campuran memiliki ciri-ciri sebagai berikut : kulit di
daerah T berminyak sedangkan di daerah lain tergolong normal atau justru kering
atau juga sebaliknya. Di samping itu tekstur kulit sesuai jenisnya yakni di
area kulit berminyak akan terjadi penebalan dan di area normal atau kering akan
lebih tipis.
E.
Kelainan-Kelainan Kulit
Kelainan-kelainan
kulit yang sering dialami kaum wanita, biasanya meliputi kelainan pada kelenjar
palit seperti jerawat (akne) dan komedo, kelainan karena tumbuhan pada kulit,
kelainan karena gangguan pigmentasi, kelainan karena infeksi jamur, penuaan
dini serta kelainan karena alergi.
1.
Kelainan Pada
Kelenjar Palit
a.
Jerawat (Akne)
Masalah
paling sering terjadi pada kulit berminyak adalah jerawat, meskipun tidak
tertutup kemungkinan timbul pada jenis kulit lain. Pada dasarnya jerawat
disebabkan oleh tumbuhnya kotoran dan sel kulit mati yang mengakibatkan folikel
dan pertumbuhan sebum terhambat. Produksi minyak pada kulit biasanya disalurkan
melalui folikel rambut. Kotoran atau sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan
menyumbat saluran ini hingga minyak yang ke luar akan bertumpuk dan menjadi
komedo. Jika terkena bakteri acne, komedo akan menjadi jerawat.
Jerawat
atau akne adalah suatu penyakit radang yang mengenai susunan pilosebaseus
yaitu kelenjar palit dengan folikel rambutnya. Jerawat sangat umum
terdapat pada anak-anak masa pubertas dan dianggap fisiologis oleh karena
perubahan hormonal. Timbunan lemak di bawah kulit ini selain membuat kulit
kasar, tidak rata juga tidak enak dipandang mata. Penderita umumnya mempunyai
jenis kulit berminyak. Kulit kasar akan makin menjadi, pada kulit yang kurang
memproduksi minyak, seperti mereka yang
termasuk kategori berkulit kering.
Selain perubahan hormonal, kesalahan memilih kosmetik juga dapat menyebabkan
timbulnya jerawat.
Kurang
lebih 90% remaja, wanita dan pria terkena jerawat dan biasanya menghilang
sebelum usia mencapai 20 tahun tetapi dapat pula berlangsung terus.
Perkecualian, jerawat juga sering dialami oleh wanita dewasa yang menjadi
akseptor KB dengan pil bahkan pada wanita saat memasuki masa menopause.
Jerawat
timbul di daerah sebore yaitu daerah kulit yang mengandung lebih banyak
kelenjar palit di daerah kulit yang lain. Daerah sebore terdapat pada daerah
hidung, pipi, dahi dan dagu serta di dada dan punggung.
1)
Gejala timbulnya
jerawat :
a)
Peningkatan produksi sebum.
b)
Munculnya kondisi
abnormal karena bakteri
atau jamur sering kali menimbulkan rasa sakit.
c)
Terjadi penebalan jaringan terkadang
menjadi benjolan kecil. d) Peningkatan
hormon estrogen.
2)
Tahap terjadinya
jerawat :
a)
Pada kulit yang semula dalam kondisi
normal, sering kali terjadi penumpukan kotoran dan sel kulit mati karena
kurangnya perawatan dan pemeliharaan, khususnya pada kulit yang memiliki
tingkat reproduksi minyak yang tinggi. Akibatnya saluran kandung rambut (folikel)
menjadi tersumbat.
b)
Sel kulit mati dan kotoran yang
menumpuk tersebut kemudian terkena bakteri acne, maka timbulah
jerawat.
c)
Dalam
waktu tertentu, jerawat yang tidak
diobati akan mengalami
pembengkakan (membesar dan berwarna kemerahan), disebut papule.
d)
Bila peradangan semakin parah, sel
darah putih mulai naik ke permukaan kulit dalam bentuk nanah (pus),
jerawat tersebut disebut pastules. Jerawat radang terjadi akibat folikel
yang ada di dalam dermis mengembang karena berisi lemak padat, kemudian pecah,
menyebabkan serbuan sel darah putih ke area folikel sebasea, sehingga
terjadilah reaksi radang. Peradangan akan semakin parah jika kuman dari luar
ikut masuk ke dalam jerawat akibat perlakuan yang salah seperti dipijat dengan
kuku atau benda lain yang tidak steril. Jerawat radang mempunyai ciri berwarna
merah, cepat membesar, berisi nanah dan terasa nyeri.
e) Bila jerawat mengandung nanah, lemak
dan cairan-cairan lain berarti jerawat sudah berada pada kondisi terparah,
disebut cyst.
f) Bila Cyst tidak terawat, maka
jaringan kolagen akan mengalami kerusakan sampai pada lapisan dermis, sehingga
kulit/wajah menjadi bopeng (Scar).
3)
Jenis- jenis jerawat
Akne Juvenil muncul pada masa pubertas, di
mana akne ini biasanya menyerang remaja usia 14 - 20 tahun. Penyebabnya adalah
masalah hormonal yang belum stabil dalam memproduksi sebum. Akne juvenil
dirawat dengan menggunakan sabun ber-pH seimbang atau sabun bayi transculent.
Akne Vulgaris adalah jenis jerawat yang
berbentuk komedo, yang timbul pada kulit berminyak. Perawatan jerawat ini
dengan penguapan hingga kulit cukup kenyal dan lembab. Kemudian jerawat diambil
dengan sendok una dan olesi dengan krim jerawat atau acne lotion,
biarkan semalam baru dibilas dengan air hangat
pada keesokan harinya
Akne Rosacea yaitu jerawat yang muncul pada
wanita yang berusia 30 hingga 40 tahun, tandanya mula-mula jerawat akan tampak
kemerahan kemudian menjadi radang hingga menimbulkan sisik di lipatan
hidung.
Perawatan kulit yang terkena akne jenis ini biasanya dengan penguapan, kompres air
panas atau penyinaran dengan lampu infra merah agar jerawat cepat kering.
Akne Nitrosica merupakan jenis jerawat yang
sangat berbahaya karena akan menimbulkan lubang atau bopeng. Tahap yang terjadi
sudah termasuk tahap akhir yang memerlukan penanganan khusus dokter ahli
kulit.
4)
Faktor- Faktor Penyebab Timbulnya Jerawat :
Beberapa faktor
penyebab timbulnya masalah-masalah atau kelainan-kelainan kulit pada kelenjar
palit atau jerawat yaitu :
a)
Genetik
Mereka yang orang tuanya berjerawat selagi
muda, maka anaknya akan lebih mudah terkena jerawat dibandingkan mereka yang
tidak memiliki genetik berjerawat, dan biasanya penderita, keadaannya cukup
parah (bernanah). Mereka yang tidak memiliki genetik berjerawat meskipun pola
hidupnya tidak baik, mereka tidak mudah terkena jerawat.
b)
Umur dan jenis kelamin
Pada umumnya jerawat muncul pada usia
pubertas dan remaja (usia 13-19 tahun), yang disebabkan masalah hormonal yang
belum stabil dalam memproduksi sebum. Wanita lebih banyak terkena dibanding
pria tetapi umumnya jerawat pada pria lebih parah keadaannya.
c)
Makanan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh sebuah
institusi kecantikan kulit di Amerika Serikat (Academy of Dermatology)
mengatakan bahwa jerawat tidak disebabkan oleh makanan. Tidak ada makanan yang
secara signifikan dapat menimbulkan jerawat, tetapi ternyata sebuah hasil studi
kasus yang terbaru, membuktikan hal yang bertolak belakang. Para pakar peneliti
di Colorado State University Department of Health and Exercise menemukan
bahwa makanan yang mengandung kadar gula dan kadar karbohidrat yang tinggi
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menimbulkan jerawat.
Secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa
mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah,
dimana hal tersebut memicu produksi hormon androgen yang membuat kulit jadi
berminyak. Dan kadar minyak yang tinggi dalam kulit merupakan pemicu paling
besar terhadap timbulnya jerawat.
d)
Gangguan pencernaan
makanan
Tidak teraturnya pembuangan kotoran dapat
mempengaruhi timbulnya jerawat.
e)
Alergi terhadap
makanan
Sifat alergi terhadap beberapa zat protein,
karbohidrat dan lemak dapat menjadikan jerawat lebih parah.
f)
Mekanis
Kebiasaan memegang atau memencet jerawat
menyebabkan jerawat lebih parah, karena luka yang terjadi memungkinkan infeksi
dan menyebabkan penyebaran infeksi ke seluruh tubuh.
g)
Iklim
Iklim yang lembab dan panas menyebabkan
kelenjar palit bekerja lebih giat dan dapat memperburuk keadaan jerawat.
h)
Psikis
Pengaruh tekanan pada pikiran dapat
menimbulkan jerawat.
i)
Faktor hormonal
Hormon androgen memegang peranan yang penting
dalam merangsang pembentukan palit oleh kelenjar sebasea dan dalam mempengaruhi
proses pertandukan di sekitar muara folikel. Tidak terdapatnya jerawat
pada laki-laki membuktikan adanya pengaruh endokrin.
j)
Kosmetika
Penggunaan kosmetika yang melekat pada kulit
dan menutupi pori-pori, jika tidak segera dibersihkan akan menyumbat saluran
kelenjar palit dan menimbulkan jerawat yang disebut komedo. Kosmetik yang
paling umum menjadi penyebab timbulnya jerawat yaitu kosmetik pelembab yang
langsung menempel pada kulit.
5)
Pencegahan Timbulnya
Jerawat
Perawatan
kulit bagian wajah berbeda dengan perawatan kulit bagian tubuh lainnya, karena tingkat polusi
bagian wajah lebih tinggi daripada kulit tubuh lainnya. Wajah memiliki banyak
kelenjar sebasea dan keringat, sehingga jika cuaca panas akan mudah
berkeringat, lengket dan kasar.
Perawatan
wajah untuk mencegah timbulnya jerawat dapat dilakukan dengan cara berikut :
a)
Bersihkan wajah 3 kali sehari, kulit
wajah harus bersih saat istirahat di rumah dan saat tidur.
b)
Hindari menggosok wajah secara kasar,
karena dapat menimbulkan iritasi
c) Kulit wajah banyak mengandung kelenjar
lemak dan kelenjar keringat. Oleh sebab itu hindari wajah dari debu atau
kotoran lain karena akan lebih mudah lengket.
d)
Pilih alas bedak yang mengandung air.
e)
Gunakan bedak tabur ke kulit wajah
dengan menggunakan puff atau bantalan bedak bersih.
f)
Jangan memijit atau mengeluarkan
sendiri jerawat, karena dapat mengakibatkan infeksi.
g) Memakai riasan tebal untuk menutupi
jerawat dapat mengakibatkan infeksi dan merangsang bertambahnya jerawat.
h) Perbanyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung antioksidan. Batasi asupan lemak jenuh dalam makanan sehari-hari
seperti durian, alpukat, kacang tanah dan cokelat.
6)
Berbagai Alternatif Penanganan Terhadap Jerawat
Wajah
berjerawat saat ini sudah menjadi suatu masalah yang cukup serius. Berbagai
upaya pengobatan dan penanganan sering dilakukan untuk menghilangkan jerawat
dari kulit muka. Beberapa metoda penghilangan jerawat berikut ini merupakan
cara terbaru yang banyak diterapkan oleh ahli-ahli kecantikan, yaitu :
a) Sebelum dilakukan terapi sebaiknya
berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu tentang jenis, kondisi dan kelainan kulit yang akan ditangani.
b) Membersihkan wajah dengan menggunakan
pembersih yang mengandung minyak esensial yang sudah diformulasi berdasarkan
jenis kulit, kondisi, kelainan kulit dalam hal ini jerawat. Aromatherapy
yang dulu terkenal sebagai relaksasi dan ternyata sangat ampuh untuk
menuntaskan jerawat. Khasiat-khasiat minyak esensial yang bermolekul kecil dan
daya serapnya yang sangat baik, selain dapat membangun kekebalan tubuh, juga
menyeimbangkan kadar minyak. Metode ini biasanya dilakukan secara manual dan
dilanjutkan dengan brush cleanser yang berfungsi membersihkan kulit dari
kotoran maupun sumbatan pori-pori yang berasal dari kosmetika yang digunakan
maupun dari lingkungan.
c) Menggunakan enzyme peeling.
Enzim yang digunakan adalah yang diformulasi dari buah pepaya (papain enzyme).
Suatu enzim protelitik bisa menghancurkan protein dan meluruhkan sel-sel kulit
yang mati. Enzim tersebut dioleskan pada permukaan kulit lalu wajah diuapi agar
enzim tersebut aktif tapi papain hanya bisa bekerja apabila kondisinya sama
dengan suhu tubuh.
d)
Mengoleskan larutan desinkrutasi pada
wajah. Alat yang digunakan adalah mesin galvanik berupa elektroda yang bekerja
secara berpasangan (posistif dan negatif). Alat ini berguna untuk membersihkan pori-pori lebih dalam (deep cleansing). Tujuh menit pertama yang bekerja
adalah kutub negatif. Pada permukaan kulit dan pori-pori kulit akan terjadi
cairan yang hampir sama dengan sabun yang bersifat basa. Sabun ini akan
mengubah keasaman kulit dan melarutkan minyak, membuka pori-pori dan melunakkan
sumbatan. Gliserin yang terkandung didalamnya akan melunakkan dan melembutkan
kulit.
e) Pembersihan komedo yang dilakukan
dengan comedo axtractor. Setelah itu larutan desinkrutasi
dioleskan lagi. Kali ini kutub yang digunakan adalah kutub positif yang akan
memproduksi asam pada kulit dan berfungsi mengembalikan fungsi kulit ke posisi
semula, mengembalikan tekstur kulit, mengecilkan pori-pori, mengurangi
kemerahan serta menetralisasi basa menjadi asam kembali, sesuai dengan keasaman
kulit.
f) Penggunaan alat high frequency
pada seluruh wajah yang telah diolesi dengan jeli aloe vera dicampur
dengan minyak esensial, yang biasanya dipusatkan pada bagian kulit yang
berjerawat, selama 10 - 25 menit. Alat ini menggunakan alat sinar argon atau
ultraviolet, yang menghasilkan ozon dan berefek anti bakteri, anti peradangan,
meningkatkan sirkulasi darah, mempercepat penyembuhan, mengatur produksi minyak
dan mengecilkan pori.
g)
Melakukan pemijatan lymph dranaige
massage yang berfungsi untuk melancarkan sirkulasi getah bening. Pijatan
ini juga mampu menghilangkan bahan-bahan bersifat racun dan menetralkan kuman
penyakit. Pada kondisi jerawat meradang, hanya dilakukan lymph dranaige
massage tetapi pada jerawat yang tidak meradang, setelah dilakukan pijat lymph
dranaige massage maka akan dilanjutkan dengan swedish massage.
h) Mengoleskan masker. Masker yang
digunakan pada umumnya merupakan campuran kaolin atau mineral yang berfungsi
mengangkat sisa-sisa kotoran yang berada di pori-pori, ekstrak tumbuhan dan
minyak esensial. Setelah masker mengering, wajah dibersihkan lalu diolesi
pelembab atau minyak wajah (face oil) yang sesuai dengan kondisi anda.
Bekas-bekas jerawatpun juga diolesi antibiotik alami dalam bentuk minyak
esensial.
i) Menghilangkan bekas jerawat dapat
dilakukan dengan terapi tambahan yang menggunakan alat microdermabration
untuk menghaluskan kulit, menghilangkan noda hitam bekas jerawat dan
menghilangkan jaringan parut. Hal ini dilakukan dengan cara mengelupaskan
lapisan sel-sel kulit mati, merangsang pertumbuhan sel kulit baru dan jaringan
kolagen sehingga menutupi lubang bekas
jerawat.
7)
Perawatan wajah
Berjerawat
Jerawat
sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya, jika kulit wajah yang berjerawat
mendapat perlakuan secara bijaksana. Perawatan kulit berjerawat disesuaikan
dengan jenis jerawat yang diderita, yaitu sebagai berikut :
a)
Kulit Berjerawat
Tanpa Radang
Perawatan kulit wajah yang berjerawat tanpa
radang, gunakan facial skin care satu kali sebulan untuk menguras komedo hitam
(blackhead). Perawatan ini dapat dilakukan di salon dan klinik
kecantikan. Peralatan yang digunakan harus selalu disteril ulang setelah
dipakai agar tidak menjadi sarana penularan penyakit lainnya. Proses ini
sebaiknya dilakukan oleh orang terlatih, agar pada saat mengeluarkan komedo
bisa dilakukan dengan lembut dan tidak merusak permukaan kulit wajah. Setelah
pemberian facial skin care oleskan krim antibiotik untuk mencegah
komplikasi infeksi.
b)
Kulit Berjerawat
Dengan Radang
Kulit berjerawat yang disertai radang ringan
dapat diatasi dengan menggunakan krim antibiotika erittromisin, gentamisin,
dan klindamisin yang
dioleskan pada pagi dan sore hari. Kulit
berjerawat yang mempunyai radang berat berupa bisul jerawat bernanah,
memerlukan pengobatan dokter spesialis kulit. Perawatan facial skin care
harus ditunda dulu, karena akan berakibat perluasan infeksi pada jerawat.
Hindari memijat sendiri jerawat merah meradang. Evakuasi nanah diupayakan
dengan suntikan anti radang dan anti nyeri.
Jerawat meradang, sebaiknya tidak di-massage
atau diurut, karena dapat mengakibatkan proses infeksi menjadi lebih luas. Massage
memang akan memberikan rasa nyaman pada kulit wajah, tetapi jika terlalu keras
tekanannya, dapat mengganggu anyaman serat collagen di lapisan dalam
kulit (dermis), dan jerawat akan mudah tergelincir ke luar saat massage wajah,
apalagi bila pengurutan disertai dengan pemakaian butiran halus (scrubbing).
Penguapan pada kulit wajah berjerawat baik untuk hidrasi kulit wajah yang kusam
dan kering, tetapi jerawat yang disertai radang akan bertambah merah bila
diuapi dengan uap panas, oleh karena itu jerawat radang dilarang untuk diuapi.
Dengan perlakuan benar, bekas jerawat yang tersisa setelah radang akan
tersamarkan.
c)
Kulit Berparut Bekas
Jerawat
Vlek kecokelatan, lekukan kulit, berparut,
dan mengerasnya jaringan bekas jerawat memerlukan bantuan khusus untuk
memperbaikinya. Facial treatment TCA, AHA, micro dermabration, laser
resurfacing, mempunyai prinsip pengelupasan bagian luar kulit ari atau
epidermis, tetapi dalam kedalaman yang berbeda, sehingga memberikan harapan
perbaikan kulit bekas jerawat.
d)
Perawatan Kulit
Berjerawat Melalui Makanan
Perawatan dari luar, lebih banyak berimbas
pada kulit ari (epidermis) yang terletak di bagian paling luar kulit. Perawatan
melalui makanan lebih berimbas ke dalam, karena mempengaruhi kulit jangat
(dermis). Kulit yang tampak buruk karena bekas jerawat radang, sangat
memerlukan asupan protein dalam jumlah banyak untuk membentuk jaringan baru.
Vitamin A (betacarotene), vitamin C, vitamin E, dan zinc sangat
diperlukan untuk metabolisme sel dalam jaringan baru. Untuk mencegah kekeringan
pada kulit, cukup mengkonsumsi air putih, minimal 8 gelas sehari. Selain
membatasi asupan lemak jenuh, juga batasi mengkonsumsi daging hewan yang
berlemak, goreng-gorengan, santan, minuman bersoda, bir, dan kopi.
e)
Perawatan Kulit
Berjerawat dengan Perawatan Facial di
Salon dan Klinik Kecantikan
Facial di salon dan klinik kecantikan
mempunyai tujuan utama membantu kulit wajah terbebas dari sumbatan pori-pori
yang dinamakan komedo. Jerawat tipe komedo, tidak mengalami reaksi radang, jadi
untuk mengatasinya, cukup dengan melakukan tindakan scrubbing yakni
menggosok kulit dengan bantuan butiran-butiran halus dan exfoliating
yakni pengelupasan kulit wajah, yang dilakukan sebulan sekali. Hal ini
disebabkan karena regenerasi kulit di dalam lapisan epidermis (kulit ari)
terjadi dalam waktu 21 sampai dengan 28 hari.
Sebenarnya komedo dapat ke luar dengan
sendirinya, jika perawatan sehari-hari dilakukan dengan baik dan cermat. Tetapi
akibat kemalasan dan kebiasaan memakai riasan wajah yang tebal, serta diet yang
tinggi lemak, menyebabkan komedo tetap bertahan menyumbat pori-pori kulit. Oleh
karena itu, facial wajah di salon dan klinik kecantikan sangat
diperlukan, karena semua peralatan yang digunakan pun harus dalam keadaan
streril, serta semua proses pelaksanaan dilakukan di bawah pengawasan orang
terlatih.
Tindakan yang dilakukan dalam upaya mengatasi
jerawat di salon dan klinik kecantikan antara lain injeksi Kenacort Intra
Lesion (KIL) yang dapat menjadikan jerawat besar mengecil, memudar dan akan
menghilang dalam waktu 1 hingga 2 hari, pemberian obat anti hormon testosterone
yang efektif untuk menekan aktivitas hormon testosteron yang berada di kelenjar
sebasea, tempat terjadinya jerawat, bedah listrik atau Electrocauerisasi (EC)
yang mampu menembus komedo yang tertutup oleh epitel kulit, tindakan membakar
atap bintil putih dengan sinar yang dihasilkan oleh elektroda listrik akan
menyebabkan isi komedo mencair dan dengan mudah dapat dikeluarkan, serta bedah
laser resurfacing yang dapat membantu memperbaiki parut bekas
jerawat.
8)
Pemilihan dan
Pemakaian Kosmetika Pembersih untuk Kulit Berjerawat
Pemilihan
kosmetika pembersih untuk perawatan jerawat berkomedo berbeda dengan jenis
kosmetika pembersih untuk jenis jerawat konglobata (jerawat meradang)
yang penuh dengan bisul dan nanah. Kosmetika pembersih untuk kulit berjerawat
adalah :
a)
Susu Pembersih (cleansing
milk)
Zat yang terkandung dalam susu pembersih
adalah emulsi minyak dalam air (emulsi O/W). Komposisi air dan minyak yang
terkandung dalam susu pembersih berbeda-beda. Susu pembersih yang kandungan
minyaknya lebih banyak, akan terasa lebih kental dan jenis kosmetika ini cocok
digunakan untuk kulit kering. Sebaliknya, susu pembersih yang kandungan
minyaknya lebih sedikit, akan terasa encer, dan cocok digunakan untuk perawatan
jenis kulit berminyak atau berjerawat. Susu pembersih sangat bermanfaat untuk
melarutkan lemak, kosmetika, keringat dan debu, juga ketika digosokkan dapat
mengeluarkan sumbatan komedo pada pori-pori kulit wajah.
b)
Sabun Wajah
Sabun khusus untuk perawatan kulit wajah
berjerawat dapat berupa sabun cair, krim atau sabun padat (bar). Sabun
untuk perawatan kulit berkomedo sebaiknya mengandung bahan aktif pencegah
komedo dan antibakterial, serta mengandung butiran scrub, tetapi untuk jerawat
yang sedang merah meradang, hindari penggunaan sabun pembersih ini, karena
dapat mengakibatkan bertambahnya proses peradangan. Di samping itu sabun yang
baik untuk perawatan kulit berjerawat
adalah sabun dengan pH rendah (sekitar 5 - 6), agar tidak menimbulkan
iritasi.
c)
Air Bersih
Air bersih yang digunakan untuk membersihkan
kulit wajah berjerawat, sebaiknya air hangat-hangat kuku, hal ini dimaksudkan
untuk membilas atau melarutkan kulit wajah yang umumnya tergolong jenis kulit
berminyak.
d)
Larutan Penyegar (face
lotion atau tonic)
Face lotion mengandung air, sedangkan face
tonic mengandung sedikit alkohol dan antiseptik untuk menstrerilkan kulit
wajah. Larutan penyegar untuk kulit wajah berjerawat menggunakan face tonic karena sangat efektif mengurangi kandungan
minyak yang terdapat pada kulit berjerawat dan dapat menstrerilkan serta
memperkecil pori-pori kulit yang sudah ke luar sumbatannya.
9)
Pengobatan Jerawat
secara Tradisional
Pengobatan
jerawat secara tradisional ini menggunakan bahan alami yang mudah didapat dan
dengan biaya yang relatif terjangkau. Jenis pengobatan alternatif ini terdiri
atas :
a) Temulawak 5 iris, daun mimba 7 lembar,
dan pegagan 30 gram. Semua bahan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa
menjadi 2 gelas. Hasil rebusan tersebut diminum 2 kali sehari masing-masing 2
gelas. Selama proses penyembuhan, penderita jerawat, hindari mengkonsumsi
makanan berlemak, minyak hewani, santan, otak, telur, kacang tanah, jeroan dan
makanan pedas.
b) Daun sirih sebanyak 5-10 lembar,
kemudian direbus dengan 2 gelas air dalam wadah tertutup. Setelah mendidih,
angkat dan diamkan hingga hangat-hangat kuku. Ramuan ini gunakan untuk mencuci
muka berjerawat, sebaiknya dilakukan secara rutin menjelang tidur dan sehabis
bepergian.
c) Setengah siung bawang putih, seruas
jari kunyit dan sebutir kentang ukuran sedang tambah mentimun dan lidah buaya.
Semua bahan dihaluskan dan dicampur hingga rata. Ramuan ini dioleskan ke
seluruh permukaan kulit berjerawat sebagai masker, biarkan selama 30 menit,
kemudian bilas dengan air hangat, disusul dengan air dingin.
d)
Sebuah jeruk nipis diperas dan sebuah
mentimun atau bengkuang, dihaluskan dan diperas diambil airnya, kemudian
campurkan. Oleskan campuran bahan ke seluruh permukaan kulit wajah sebagai
masker, biarkan selama 30 menit kemudian bilas dengan air hangat. Lakukan
secara teratur 2 hari sekali. Jika jerawat terasa perih, pemakaian dihentikan.
e)
Buah mengkudu 2 buah dan 2 ruas jari
gula batu dihaluskan (diblender) dengan segelas air (200 cc), kemudian saring
dan rebus hingga mendidih. Ramuan diminum saat masih hangat setiap pagi satu
jam sebelum makan. Ramuan ini akan membersihkan darah kotor. Darah kotor ini
merupakan salah satu penyebab terjadinya jerawat.
f)
Bunga melati sebanyak 20 kuntum, 2
jari asam jawa, 2 sdm sari jeruk nipis dan belerang sebesar kelereng, dicampur
dan ditumbuk halus, kemudian oleskan pada kulit wajah berjerawat pada pagi dan
malam hari sebelum tidur Ramuan ini dapat menyebabkan jerawat mengempis.
g)
Belimbing wuluh 5 buah dan air garam
secukupnya ditumbuk halus kemudian airnya dioleskan pada kulit yang berjerawat
dua kali sehari pada pagi dan malam hari sebelum tidur.
h)
Buah mahkota dewa yang masih hijau
diparut dan hasil parutannya langsung ditempelkan pada kulit wajah berjerawat
sebagai masker.
b.
Komedo
Komedo
adalah nama ilmiah dari pori-pori yang tersumbat. Komedo merupakan sumbatan
lemak yang asalnya dari produksi lemak tubuh kita. Komedo sebagai bentuk
permulaan jerawat berupa gumpalan massa atau sebum yang tersumbat di dalam
saluran susunan pilosebaseus. Sebum adalah salah satu kelenjar minyak
yang dihasilkan kelenjar kulit yaitu kelenjar sebasea. Ketika sel-sel kulit
mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit tidak dibersihkan, maka
sel-sel mati menumpuk di kulit, minyak di permukaan kulit kemudian menutup
sel-sel kulit, maka terjadilah penyumbatan. Bentuk komedo terdiri atas :
1)
Komedo terbuka (black
head), ditandai dengan :
a)
Gumpalan sebum terlihat seperti
titik-titik hitam di permukaan kulit.
b)
Permukaan tidak tertutup oleh epitel
kulit.
Black head yang berhubungan
dengan udara di luar, bersifat terbuka dan dapat keluar sendiri.
2)
Komedo tertutup (white
head), ditandai dengan :
a)
Massa sebum terlihat seperti
tonjolan putih kekuning-kuningan
di bawah permukaan kulit.
b)
Permukaannya tertutup oleh epitel
kulit.
White head tidak dapat ke luar
sendiri karena tertutup oleh lapisan kulit tipis atau epitel.
2.
Tumbuhan pada Kulit
Tumbuhan
atau tumor pada kulit ari berupa penonjolan yang terjadi karena bertambah
banyaknya sel secara berlebihan. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas.
Tumbuhan atau tumor kulit mungkin berasal dari sel-sel epidermis, dari sel-sel
lapisan kulit lebih dalam, dari andeksa kulit atau merupakan hasil penumpukan
zat-zat tertentu. Tumbuhan kulit yang sering dijumpai yaitu :
Siringoma berupa tumbuhan jinak yang terjadi
karena pelebaran saluran kelenjar keringat. Kelainan ini sering dijumpai pada
wanita usia dewasa di sekitar mata yang mungkin meluas di sekitar dahi, pipi,
dada dan perut. Kelainan ini berupa bintil-bintil kecil dengan diameter 2
hingga 3 milimeter dan mengkilat.
Kutil yaitu sejenis tumbuhan epidermal
yang disebabkan oleh virus dan dapat menular. Kutil banyak dijumpai pada
anak-anak terutama pada jari-jari tangan, lengan, tungkai dan kaki. Kutil mulai
tumbuh kecil dan membesar dalam beberapa
minggu atau bulan. Permukaannya tidak rata, warnanya coklat, kelabu atau
kehitam-hitaman. Kadangkala kutil tidak tumbuh ke luar, melainkan ke
dalam.
Pertumbuhan ke dalam terjadi karena
mendapat tekanan terus
menerus dan bisa
menimbulkan rasa sakit bila kaki
dipakai berjalan. Kutil di telapak kaki berbeda dengan katimumul (clavus,
mata ikan). Katimumul adalah penebalan kulit di telapak kaki yang kadang-kadang
tumbuh ke dalam sampai ke lapisan dermis, yang disebabkan sering mendapat
tekanan, misal karena pemakaian sepatu yang sempit. Bila tekanan dihilangkan
maka katimumul dapat menghilang sendiri.
Xanthoma adalah sejenis penyakit yang ditandai
dengan terjadinya lempeng - lempeng pipih atau benjolan berwarna kuning jingga.
Penderita umum nya wanita yang terjadi karena timbunan sejenis zat lemak dalam
sel-sel yang akan ber-perangai seperti busa, serta ber-tambahnya jaringan
ikat. Benjolan ini biasanya terletak di kelopak mata, tidak terasa gatal atau
sakit dan bersifat familier (diturunkan) karena berhubungan dengan kadar
kolesterol darah yang tinggi.
d.
Keratosis Seboroik
Keratosis seboroik berwujud sebagai tumbuhan
epidermal jinak yang disebabkan oleh penebalan lapisan tanduk, bentuknya dari
sebesar kepala jarum pentul sampai
sebesar biji jagung atau lebih besar lagi.
Kelainan ini berwarna coklat sampai hitam,
tidak menular, dan hanya timbul sedikit di atas permukaan kulit, berbentuk
pipih dengan permukaan yang licin ataupun kasar seperti pada kutil. Kelainan
ini umum terjadi pada usia tiga puluh tahun ke atas dan timbul di daerah sebore
seperti pada kulit wajah, kulit kepala, dada dan punggung.
e.
Naevus pigmentosus (tahi lalat)
Tahi lalat yang sering muncul pada kulit
manusia berupa tonjolan kecil hingga besar berwarna coklat hingga hitam ini
adalah sejenis tumbuhan jinak berwarna coklat sampai hitam yang biasanya ada
sejak lahir dan membesar sejalan dengan meningkatnya usia.
Naevus pigmentosus dapat rata dengan
permukaan kulit dan kecil yang disebut tahi lalat serta bisa juga menonjol dan
agak besar yang disebut tanda. Tahi lalat yang membesar dengan cepat apalagi
bila disertai rasa gatal, mudah berdarah dan warnanya bertambah gelap atau menghitam,
segera periksakan ke dokter, karena kemungkinan berubah menjadi ganas dan
berbahaya.
3.
Gangguan Pigmentasi
Warna
kulit manusia ditentukan oleh berbagai faktor, yang terpenting adalah jumlah
pigmen melanin kulit, peredaran darah, tebal tipisnya lapisan tanduk dan adanya
zat-zat warna lain yang bukan melanin yaitu darah dan kolagen. Dalam keadaan
normal, melanin dihasilkan secara teratur oleh sel melanosit. Melanin, selain
memberi warna pada kulit, juga berfungsi melindungi kulit dari terpaan sinar
matahari yang dapat merusak struktur kulit, dan kulit menjadi gelap. Melanin
sangat berguna melindungi kulit terhadap penyinaran sinar ultra violet.
Pembentukan pigmen melanin dirangsang oleh sinar ultra violet. Kelainan pada
proses pembentukan pigmen melanin kulit, yaitu :
Salah satu penyakit melanosis adalah melasma
(chloasma), yaitu adanya bercak-bercak berwarna coklat kehitaman (hiperpigmen-tasi)
di kulit muka yang sangat khas seperti
di daerah pipi, dahi dan bibir atas. Melasma sering timbul karena kehamilan,
pil kontrasepsi, pemakaian kosmetik
dan sinar matahari. Melasma karena
kehamilan, dapat menghilang setelah melahirkan. Melasma karena kosmetika
terjadi karena fotosensitisasi oleh zat tertentu seperti zat pemutih. Zat ini
menyebabkan kulit lebih rentan terhadap sinar ultra violet sehingga lebih
mudah dan cepat membentuk melanin.
b. Gangguan pigmentasi dapat berupa :
gangguan fungsi kelenjar minyak yakni pengeluaran minyak yang berlebihan dan
bila terjadi penyumbat-an saluran kelenjar palit dapat terjadi millium
atau akne yang dapat meradang, gangguan pertandukan kulit yakni pada bagian
muka terdapat berbagai macam keratinosis kulit seperti hiperkeratinisasi
atau kekolotan dan pada bagian badan, tangan dan kaki terjadi penyisikan kulit
seperti sisik ikan, kulit merah dan bersisik, kapalan serta katimumul atau mata
ikan, juga gangguan peredaran darah berupa pelebaran pembuluh darah
rambut.
Lentigo yaitu sejenis naevus pigmentosus
yang terlihat menyerupai ephilides, licin berwarna coklat tua. Lentigo
tidak akan memudar walaupun dalam musim dingin, serta dapat pula terjadi di
bagian tubuh yang tertutup pakaian.
Vitiligo adalah gangguan pigmentasi pada
kulit yang ditandai dengan terjainya bercak-bercak putih karena kehilangan
melanin. Kelainan ini terjadi secara turun temurun. Bercak ini dapat berukuran
besar atau kecil, berbentuk bulat atau tidak menentu tetapi bila bersatu bisa
menjadi lebih besar. Bercak-bercak ini lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Vitiligo lebih banyak terjadi di daerah tropik, terutama pada orang-orang
berkulit gelap.
4.
Infeksi Jamur
Kelainan
kulit karena infeksi jamur antara lain disebabkan oleh segolongan jamur
dermatofita (dermatofitosis), ragi candida (kandidosis kulit) dan
jamur malassezia furtur. Kelainan kulit karena infeksi jamur dapat
berupa :
a.
Panu
Panu adalah bentuk lain dari dermatofitosis
yaitu infeksi jamur dangkal yang disebabkan oleh fungus mallasezia furtur.
Penyakit ini tampak sebagai bercak-bercak yang kadang tersebar di seluruh
tubuh. Bercak ini dapat berwarna putih kelabu, kecoklat-coklatan atau kehitam-hitaman yang disertai pengelupasan sisik-sisik halus. Panu banyak
ditemukan di Indonesia terutama pada mereka yang kurang memperhatikan
kebersihan badan. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa gatal.
Kurap merupakan dermatofitosis yang
berupa infeksi kulit berbentuk bulat-bulat besar dengan diameter 3 - 4 cm, pinggirnya meninggi, dan berwarna
merah sedang di bagian tengahnya bersisik halus menimbulkan rasa gatal.
Kelainan ini dapat terjadi pada anak-anak, remaja, hingga dewasa baik laki-laki
maupun perempuan. Kurap bisa menular.
Tinea pedis adalah sejenis penyakit yang
disebabkan oleh jamur pada kaki terutama pada telapak kaki dan sela-sela jari
kaki. Tinea pedis banyak dijumpai pada laki-laki dibandingkan pada wanita.
Gambaran klinis yang terlihat, berbeda, dari perlunakan kulit di sela-sela
jari, pertandukan yang berlebihan, reaksi eksim, gelembung-gelembung sampai
retak-retak kulit yang diiringi rasa sakit.
5.
Alergi (Hipersensisitivitas)
Alergi
atau hipersensitivitas adalah perubahan kemampuan tubuh yang didapat dan
khas untuk bereaksi terhadap zat (alergen, antigen) yang menempel atau masuk ke
dalam tubuh. Pada hakekatnya, alergi termasuk kompleks kekebalan (imunitas) dan
bersifat reaksi kekebalan (imunologik) khas antara alergen dengan zat lain
(antibodi) yang dibentuk oleh tubuh. Daya reaksi imunologik tubuh, khususnya
kulit terhadap zat-zat asing yang berkhasiat sebagai antigen bersifat amat khas
dan berlangsung amat lama. Zat-zat yang dapat menyebabkan alergi antara lain
berupa :
a.
Makanan, minuman dan obat-obatan.
b. Bahan-bahan yang ditempelkan ke kulit
seperti kosmetika (alas bedak, bedak, lipstik, parfum, hair spray, cat
rambut) dan obat-obatan (salep, balsam atau krim).
c.
Bahan yang dihirup seperti udara,
debu.
Pada
umumnya reaksi alergi pada kulit menunjukkan gejala : kulit terlihat merah,
gatal, bengkak, sesak napas dan pingsan. Reaksi alergi dapat terjadi segera
setelah kontak dengan zat tersebut atau beberapa saat setelah kontak dengan
zat-zat tersebut. Sebagai langkah pencegahan, hindari penggunaan zat atau bahan
yang dapat menimbulkan alergi.
6.
Reaksi kulit terhadap
kosmetika
Di
daerah kulit muka dan kepala sering dijumpai reaksi kulit yang disebabkan oleh
pemakaian kosmetika. Zat kimia dalam kosmetika dapat menimbulkan :
a.
Reaksi alergi.
Bila seseorang menggunakan suatu jenis
kosmetika, kemudian mengalami reaksi hipertensivitas terhadap kosmetik
tersebut, kulit menjadi merah, gatal sampai bengkak-bengkak. Daerah kulit yang
terkena umumnya muka (terutama kelopak mata dan telinga) dan leher atau ketiak
ketika menggunakan deodorant.
b.
Reaksi iritasi
primer.
Kulit mengalami iritasi segera sesudah
pemakaian kosmetika di tempat tersebut dan kulit menjadi gatal dan merah sampai
berair, misalnya karena penggunaan bleaching cream untuk memutihkan
kulit, atau depilatori untuk menghilangkan rambut.
c.
Reaksi
fotosensitivitas.
Reaksi kulit yang terjadi pada tempat yang
menggunakan kosmetik setelah kontak langsung dengan sinar matahari dengan
panjang gelombang tertentu. Kulit di bagian tersebut menjadi merah, gatal
kemudian menjadi hitam (hiperpigmentasi), misalnya reaksi kulit terhadap
penggunaan parfum dan reaksinya berupa bintil-bintil atau gelembung-gelembung
berwarna merah kehitaman.
d.
Kerusakan rambut.
Zat kimia yang dipakai pada pengeritingan,
pelurusan dan pewarnaan rambut, dapat menyebabkan rambut menjadi rontok atau
rambut patah bahkan dapat timbul kebotakan sementara (alopecia temporer).
e.
Kebotakan.
Pengeritingan rambut secara mekanis dapat
menyebabkan kebotakan karena tarikan alat pengeritingan (traction alopecia)
f.
Kerusakan kuku.
Kuku dapat rusak, tumbuh bergelombang, berwarna
kusam, tidak tumbuh atau menjadi radang karena zat kimia yang terkandung dalam
kosmetik kuku.
g.
Sensitisasi silang
atau cross sensitization.
Pada peristiwa ini terjadi sensitisasi tidak
saja terhadap satu alergen yang telah menimbulkan zat anti terhadapnya, tetapi
reaksi alergi juga berlangsung pada kontak dengan zat-zat yang struktur
kimiawinya hampir serupa dengan alergen penyebabnya, misalnya pada
hipersensitivitas terhadap cat rambut parafenilendiamida acapkali terjadi pula
sensitisasi silang terhadap paratoluendiamina.
7.
Penuaan Dini
Sebum
berfungsi sebagai pertahanan terhadap musuh utama kecantikan wanita yaitu
penuaan dini. Penuaan dini sering terjadi pada kulit yang berjenis kering,
karena kadar sebum dalam kulit kering sangat sedikit. Biasanya penuaan dini
ditandai dengan kondisi kulit terlihat
lelah, kering, bersisik, kasar dan disertai munculnya keriput dan noda
hitam atau vlek.
Penuaan
dini disebabkan oleh dua faktor yaitu pertama faktor internal, seperti
keturunan, kesehatan dan daya tahan, dan kejiwaan. Faktor internal merupakan
proses alamiah yang tidak mungkin dihindari setiap manusia. Hal ini dapat juga
dipicu oleh stres dan perubahan hormonal, dan faktor ini hanya dapat dikurangi
efeknya, dengan cara perawatan wajah yang tepat, rutin dan lembut, mengurangi
stres serta mencoba hidup santai.
Penyebab
yang kedua adalah faktor eksternal
yang meliputi :
a.
Radikal bebas.
Radikal
bebas yaitu molekul ganas
yang menggerogoti sel-sel tubuh termasuk jaringan kalogen.
Sebagian ahli berpendapat bahwa radikal bebas terbentuk sebagai efek polusi
lingkungan, paparan sinar matahari, pemakaian air yang tercampur bahan kimia,
perubahan cuaca dan faktor lain yang mengganggu pertumbuhan normal kolagen.
Pencegahan radikal bebas dapat dilakukan dengan mengatur pola makan, diet yang
mengandung protein tinggi dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
vitamin seperti buah dan sayuran. Dengan gizi yang baik, struktur sel akan
membaik hingga proses penuaan dini dapat diperlambat.
b.
Sinar matahari.
Untuk menghindari pengaruh buruk sinar matahari,
hindari saat sinar matahari memancarkan sinar ultra violet di titik kulminasi
(antara pukul 10.00 – 15.00) dan selalu mengenakan tabir surya pada wajah dan
bagian tubuh yang terbuka setiap ke luar ruangan.
c.
Kelembaban udara.
Kelembaban udara yang tinggi dan tidak stabil
seperti di alam tropis ini, menjadi penyebab terjadinya penuaan dini, terutama
jika kulit tidak dilindungi dengan baik.
Salah satu cara melindungi kelembaban kulit adalah dengan mengenakan pelembab yang
dapat mempertahankan kadar air dalam kulit. Untuk melindungi
kelembutan kulit, gunakan
pelembab pada wajah dan body lotion yang sesuai
dengan jenis kulit pada seluruh tubuh terutama yang tidak terlindungi oleh
pakaian. Pelembab yang baik untuk melembabkan kulit kering dan kulit normal,
pilih bahan pelembab yang mengandung
humektan sebagai pengikat air yaitu asam alfa-hidroksi (A-HA/Alpha-Hidroksi
Acid).
Sinar
matahari dapat menimbulkan masalah pada kulit, terutama pada mereka yang suka
mandi matahari atau terkena terpaan langsung sinar matahari secara terus
menerus yang mengakibatkan kulit keriput dan timbul penuaan lebih dini. Sinar
matahari diduga kuat sebagai penyebab kanker kulit. Bila terpaksa harus
melakukan kegiatan di bawah terpaan sinar matahari, gunakan topi pelindung dan
oleskan krim pelindung yang mengandung Sun Protection
Factor (SPF) 15.
Tips
menjaga kecantikan dan kesehatan kulit (penuaan dini)
Selalu
menggunakan tabir surya / sun block / sun cream sedini mungkin
dengan SPF (Sun Protecting Factor) 15 yang mengandung titanium dioksida
dan avobenzena untuk melindungi kulit dari sinar matahari yang
mengakibatkan kelainan warna kulit, kerutan dan kulit menjadi kendur.
a. Lakukan perawatan secara teratur,
meliputi penggunaan scrub atau peeling (untuk menghilangkan
sel-sel kulit mati), memperbaiki sirkulasi darah/getah bening di kulit dengan massage,
pemberian nutrisi, serum, gel atau masker yang mengandung bahan-bahan
yang melembabkan kulit dan berfungsi sebagai antioksidan.
b.
Perbanyak mengkonsumsi sayur dan buah
segar berwarna sebagai sumber nutrisi dan antioksidan untuk menjaga kecantikan
kulit. Hindari junk food atau produk olahan.
c.
Mengkonsumsi produk dari bahan kacang
kedelai (tahu, tempe, susu kacang kedelai), kurma dan minum teh yang berasal
dari biji adas sebagai sumber estrogen alami.
d.
Minum air putih paling sedikit 2,5
liter perhari untuk menjaga kelembaban kulit dan kurangi konsumsi kopi dan soft
drink.
e. Minum teh hijau minimal 2 cangkir
sehari, karena mengandung antioksidan yang lebih paten.
f.
Mengkonsumsi suplemen antioksidan
seperti vitamin A (betakarotin), vitamin C, vitamin E, vitamin B-kompleks dan
beberapa mineral seperti selenium seng.
g. Lakukan olah raga yang dapat menggerakkan
sebagian otot di tubuh seperti jalan cepat, jogging, senam aerobik,
berenang minimal 3 kali seminggu. Hal ini dapat melancarkan aliran darah/getah
bening, sehingga asupan nutrisi dan oksigen pada sel-sel lebih baik serta
mempercepat pembentukan sel-sel kulit yang baru.
8.
Kelainan Kelenjar
Keringat
Kelainan-kelainan
kulit yang disebabkan terganggunya kelenjar keringat yaitu :
a.
Biang keringat (miliaria), yaitu suatu kelainan
kulit yang disebabkan oleh adanya retensi keringat akibat tersumbatnya pori-pori
kelenjar keringat. Timbulnya biang keringat biasanya kalau udara panas atau
lembab. Penyumbatan pori-pori kelenjar keringat disebabkan oleh bakteri-bakteri
yang menimbulkan peradangan atau pembengkakan, akibatnya kulit menjadi gatal.
Biang keringat terdapat di daerah dahi, leher, dada dan punggung.
b. Hiperidrosis, yaitu suatu keadaan
bilamana keringat dihasilkan berlebihan. Kelebihan keringat dapat terjadi di
seluruh badan atau hanya setempat misalnya di telapak tangan atau kaki.
Hiperdrosis dapat terjadi secara fisiologis, karena suatu penyakit dan faktor
psikis.
c.
Anidrosis yaitu suatu keadaan
bila kulit tidak dapat berkeringat, yang disebabkan kelenjar keringat tidak
mampu berfungsi lagi atau karena suatu penyakit.
d. Bromidrosis yaitu terdapatnya
keringat yang berbau (bisa disebut “bau badan”) yang mungkin disebabkan oleh
bakteri di kulit yang mengadakan dekomposisi keringat, atau karena kelenjar
keringat apokrin bekerja lebih aktif. Bromidrosis selalu disertai hiperdrosis
dan higiene kulit yang baik dapat mencegah bromidrosis.
Latihan
Penguasaan
Konsep Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban a, b, c, atau d,
yang paling benar.
1.
Kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu
kulit ari, kulit jangat dan jaringan penyambung di bawah kulit. Kulit yang
paling luar disebut :
a.
Korium
b.
Dermis
c.
Kutis
d.
Epidermis
2.
Kulit merupakan organ tubuh terbesar
yang melapisi seluruh bagian tubuh. Fungsi dari kulit kecuali :
a.
Melindungi tubuh dari pengaruh luar
b.
Menunjang penampilan
c.
Mengatur suhu tubuh, antara tubuh
dengan lingkungan
d.
Membantu memproduksi kelenjar
minyak
3.
Kulit jangat berupa jaringan
penyambung di bawah kulit (jaringan ikat) dan berisi :
a.
Kelenjar minyak
b.
Jaringan lemak
c.
Otot penegak rambut
d.
Melanosist
4.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi warna kulit manusia kecuali :
a.
Kadar asam amino
b.
Jumlah pigmen melanin
c.
Kolagen
d.
Tebal tipisnya lapisan tanduk
5.
Pada umumnya jenis kulit dapat
dikelompokkan menjadi 4 bagian. Ciri-ciri kulit kering yaitu :
a.
Pori-pori membesar
b.
Kulit terasa kencang
c.
Lembab berembun
d.
Kulit mudah infeksi
6.
Salah satu penyakit akibat kelainan
dalam proses pembentukan pigmen melanin kulit yaitu melasma. Berikut adalah penyebab timbulnya melasma
kecuali :
a.
Kehamilan
b.
Pemakaian sabun
c.
Pil kontrasepsi
d.
Sinar matahari
7.
Bercak-bercak putih di kulit berbentuk
bulat atau lonjong akibat kehilangan pigmen melanin disebut :
a.
Tinea versicolor
b.
Ephelide
c.
Vitiligo
d.
Lentigo
8.
Kulit menjadi kering karena pengaruh :
a.
Makanan yang benyak mengandung cairan
dan lemak
b.
Sinar matahari
c.
Kelenjar kulit yang hanya mengeluarkan
keringat
d.
Makanan yang banyak mengandung vitamin
B-kompleks
9.
Berikut ini adalah faktor yang
memegang peranan terhadap sifat elastisitas kulit, yaitu :
a.
Plasenta
b.
Serabut kalogen
c.
Melanosit
d.
Jaringan ikat
10.
Acne timbul di daerah sebore, yaitu
daerah kulit yang mengandung :
a.
Lebih banyak kelenjar lemak dari pada
di daerah lain
b.
Sedikit kelenjar palit, dari pada
kelenjar kulit lain
c.
Lebih banyak mengandung kelenjar
keringat
d.
Lebih banyak mengandung pembuluh darah
kapiler
11.
Kutil dan cacar merupakan kelainan
pada kulit yang disebabkan oleh :
a.
Virus
b.
Bakteri
c.
Parasit
d.
Kuman
12.
Penyakit kulit yang disebabkan oleh
jamur adalah :
a.
Panu
b.
Campak
c.
Bisul
d.
Eksim
13.
Penyakit yang disebabkan tersumbatnya
pori-pori kelenjar keringat disebut :
a.
Bromidosis
b.
Anidrosis
c.
Miliaria
d.
Ichthyosis
14.
Psoriasis merupakan kelainan pada …
a.
Dermis
b.
Epidermis
c.
Hipodermis
d.
Seluruh lapisan kulit
15.
Bisul-bisul di ketiak yang disebabkan
oleh peradangan kelenjar apokrin disebut :
a.
Hiperidrosis
b.
Anidrosis
c.
Bromidrosis
d.
Hidradenitis saupurativa
16.
Hiperpigmentasi pada orang hamil
(gravidarum) disebabkan oleh :
a.
Pemakaian kosmetik
b.
Sinar matahari
c.
Kekurangan vitamin
d.
Kelainan hormone
17.
Dehydrated skin adalah kulit yang :
a.
Berjerawat
b.
Hiperpigmentasi
c.
Kering dan kurang lembab
d.
Alergi dan muara
18.
Kulit menjadi kering dan keriput,
antara lain disebabkan oleh :
a.
Kurang sinar matahari
b.
Jarang mandi karena sakit
c.
Penurunan kadar factor pelembab
alamiah
d.
Kurang melakukan penguapan wajah
19.
Fungsi kulit sebagai alat penyerap
dapat ditentukan oleh beberapa factor berikut, kecuali :
a.
Sifat zat yang diserap
b.
Sifat bahan pelarut
c.
Suhu kulit
d.
Syaraf kulit
20.
Melasma merupakan gangguan atau
kelainan kulit yang disebabkan oleh :
a.
Kulit ari
b.
Pigmentasi
c.
Kelenjar keringat
d.
Kelenjar palit
21.
Hiperidrosis termasuk penyakit yang
berhubungan dengan kelenjar :
a.
Gondok
b.
Buntu
c.
Keringat
d.
Minyak
22.
Penyebab veruca vulgaris (kutil) pada
anak-anak adalah …
a.
Virus
b.
Ricketsiae
c.
Bakteri
d.
Jamur
23.
Kelainan kulit yang berupa tumbuhan
jinak, dan yang terjadi karena pelebaran saluran kelenjar keringat disebut :
a.
Veruca vulgaris
b.
Siringoma
c.
Rosasea
d.
Xantoma
24.
Terjadinya sebore, disebabkan oleh :
a.
Peningkatan aktivitas kelenjar
keringat apokrin
b.
Peningkatan aktivitas kelenjar
keringat ekrin
c.
Bertambahnya lemak subkutis
d.
Peningkatan aktivitas kelenjar
palit
25.
Akne vulgaris umumnya dijumpai pada
jenis kulit :
a.
Kering
b.
Berminyak
c.
Sensitif
d.
Hiperpigmentasi
26.
Kemerahan karena pelebaran pembuluh
darh disertai hipertrofi kelenjar palit di daerah tersebut termasuk kelainan :
a.
Melasma
b.
Rosasea
c.
Basalioma
d.
Xantoma
27.
Yang disebut lentigo adalah :
a.
Bercak-bercak hiperpigmentasi
b.
Kelenjar keringat yang tidak berfungsi
lagi
c.
Tumbuhan yang terdiri atas banyak
sel-sel melanosit
d.
Bercak putih karena kulit kehilangan
pigmen melanin
28.
Berikut ini termasuk kelainan pada
pertandukan kulit, kecuali :
a.
Chloasma
b.
Psoriasis
c.
Ichthyosis
d.
Keratoderma palmo plantar
29.
Pada epidermis terdapat lapisan tunas
yang disebut juga :
a.
Stratum spinosum
b.
Stratum granulosum
c.
Stratum korneum
d.
Stratum germinativum
30.
Keringat tidak berguna untuk :
a.
Mengatur suhu badan
b.
Mengeluarkan garam dapur
c.
Mengeluarkan asam laktat
d.
Melarutkan palit (minyak)
Demikian
artikel tentang Anatomi Fisiologi Kulit, Materi Tata Kecantikan Kulit Kelas 10
SMK, semoga berkah dan selalu bermanfaat. Salam cerdas…..
mbak, boleh saya minta sumber yang fisiologi kulit ?
ReplyDelete