Salam cerdas…..
A. Konsep Kosmetologi
Kosmetika sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu, dan baru abad ke 19 mendapat perhatian khusus, yaitu selain untuk kecantikan juga mempunyai fungsi untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru di mulai secara besar-besaran pada abad ke 20 dan kosmetik menjadi salah satu bagian dari dunia usaha. Dewasa ini, teknologi kosmetik begitu maju dan merupakan paduan antara kosmetik dan obat (pharmacuetical) atau dikenal dengan istilah kosmetik medik (cosmeceuticals).
Kosmetik berasal dari kata Yunani ‘kosmetikos’ yang mempunyai arti keterampilan menghias atau mengatur. Pengertian kosmetik dalam Peraturan Menkes RI no 445 tahun 1998 dijelaskan sebagai berikut :
Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. (Depkes RI, Undang-undang tentang Kosmetika dan Alat Kesehatan, 1976)
Dalam definisi kosmetik tersebut, terdapat kalimat ‘tidak dimaksud kan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit’, pernyataan tersebut mengandung pengertian bahwa penggunaan kosmetika tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi struktur dan faal kulit. Pada tahun 1955, Lubowe menciptakan istilah Cosmedics sebagai gabungan dari kosmetik dan obat yang sifatnya dapat mempengaruhi faal kulit secara positif tetapi bukan obat, dan pada tahun 1982, Faust mengemukakan istilah medicated cosmetics, yakni semacam kosmetik yang juga bermanfaat untuk memperbaiki dan mempertahankan kesehatan kulit, seperti preparat anti ketombe, deodorant, preparat antipespirant, preparat untuk mempengaruhi warna kulit, dan preparat anti jerawat. Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar ultra violet, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara umum membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup. (Retno Iswari, 2007:7).
Produk kosmetik diperlukan tidak hanya oleh kaum wanita tetapi juga oleh kaum pria sejak lahir sampai akhir hayat. Produk kosmetik dapat digunakan setiap hari maupun secara insidental atau berkala dan dipakai di seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tidak semua bahan kosmetika cocok untuk setiap kondisi kulit, jika terjadi ketidakcocokan, akan timbul iritasi pada kulit. Oleh karena itu, perhatikan kandungan bahan kimia yang tercantum di kemasan tiap-tiap produk. Dasar kosmetika biasanya terdiri dari bermacam-macam bahan dasar, bahan aktif dan bahan pelengkap. Bahan-bahan tersebut mempunyai aneka fungsi antara lain sebagai solvent (pelarut), emulsier (pencampur), pengawet, adhesive (pelekat), pengencang, absortent (penyerap) dan desinfektan. Pada umumnya 95 % dari kandungan kosmetika adalah bahan dasar dan 5 % bahan aktif atau kadang-kadang tidak mengandung bahan aktif. Hal ini mengandung arti bahwa kosmetika, sifat dan efeknya tidak ditentukan oleh bahan aktif tetapi terutama oleh bahan dasar kosmetika tersebut.
Ø Bahan Dasar Kosmetika
Bahan dasar kosmetika dikelompokkan sebagai berikut :
1. Solvent (Pelarut)
Solvent atau pelarut adalah bahan yang berfungsi sebagai zat pelarut seperti air, alkohol, eter, dan minyak. Bahan yang dilarutkan dalam zat pelarut terdiri atas 3 bentuk yaitu padat misalnya garam, cair misalnya gliserin dan gas misalnya amoniak.
2. Emulsier (Pencampur)
Emulsier merupakan bahan yang memungkinkan dua zat yang berbeda jenis dapat menyatu, misalnya lemak atau minyak dengan air menjadi satu campuran merata (homogen). Emulgator, umumnya memiliki sifat menurunkan tegangan permukaan antara dua cairan (surfactant). Contoh emulgator yaitu lilin lebah, lanolin, alkohol atau ester asam-asam lemak.
3. Preservative (Pengawet)
Bahan pengawet digunakan untuk meniadakan pengaruh kuman-kuman terhadap kosmetika, sehingga kosmetika tetap stabil tidak cepat kadaluwarsa. Bahan pengawet yang aman digunakan biasanya yang bersifat alami. Bahan pengawet untuk kosmetika dapat menggunakan senyawa asam benzoat, alkohol, formaldehida dan lain-lain. Jenis pengawet kimia efeknya pada kulit seringkali tidak baik.
Untuk mengetahui efek yang ditimbulkan, penggunaan kosmetik sebaiknya dicoba dulu misalnya pada kulit di belakang telinga. Kosmetika yang sudah kadaluwarsa sebaiknya tidak digunakan lagi. Batas kadaluwarsa beberapa jenis kosmetik, sejak kemasan dibuka dapat dilihat pada tabel berikut :
4. Adhesive (Pelekat)
Bahan yang biasanya terdapat dalam kosmetika seperti bedak, dengan maksud agar bedak dapat dengan mudah melekat pada kulit dan tidak mudah lepas. Bahan pelakat dalam bedak antara lain menggunakan seng stearat dan magnesium stearat.
5. Astringent (Pengencang)
Merupakan bahan pengencang yang mempunyai daya untuk mengerutkan dan menciutkan jaringan kulit. Bahan pengencang biasanya menggunakan zat-zat yang bersifat asam lemah dalam kadar rendah, alkohol dan zat-zat khusus lainnya.
6. Absortent (Penyerap)
Bahan penyerap mempunyai daya mengabsorbsi cairan, misalnya kalsium karbonat dalam bedak yang dapat menyerap keringat di wajah.
7. Desinfektan
Desinfektan berguna untuk melindungi kulit dan bagian-bagian tubuh lain terhadap pengaruh-pengaruh mikroorganisme. Desinfektan dalam kosmetika sering menggunakan ethyl alkohol, propilalkohol, asam borat fenol dan senyawa-senyawa amonium kuaterner.
Bahan dasar yang paling banyak digunakan dalam kosmetika adalah lemak, air, alkohol dan serbuk. Lemak sebagai bahan dasar kosmetika berfungsi untuk :
1. Lemak dapat membentuk lapisan tipis di permukaan kulit sehingga berfungsi sebagai pelindung (ptotective film) yang berguna untuk menghalangi terjadinya penguapan air sehingga mencegah terjadinya kekeringan pada kulit.
2. Lemak memiliki sifat pembasah (wetting effect) bagi keratin, sehingga dapat berguna untuk pemeliharaan elastisitas kulit dan mempertahankan kulit agar tetap lembut dan halus.
3. Lemak dapat melarutkan kotoran-kotoran seperti sisa-sisa make-up, oleh sebab itu baik digunakan dalam preparat pembersih.
4. Jenis lemak tertentu seperti lemak hewani, nabati dan malam mudah diabsorpsi oleh kulit, sehingga merupakan bahan dasar yang baik untuk bahan-bahan aktif masuk ke dalam kulit.
5. Lemak hewani dan lemak nabati tertentu mengandung bahan aktif seperti vitamin, hormon, dan lestin yang bermanfaat bagi kulit.
Air dapat diserap oleh kulit, tetapi daya penetrasi (daya serap) air dan bahan-bahan yang larut dalam air lebih rendah dibandingkan dengan lemak dan bahan-bahan yang larut dalam lemak. Daya penetrasi bahan-bahan yang larut dalam air, tergantung pada kandungan air (water content) stratum corneum, oleh sebab itu air bukan bahan dasar yang baik untuk mengantar bahan aktif masuk ke dalam kulit. Air banyak digunakan dalam preparat pembersih, karena air mudah digunakan, dapat melunakkan stratum corneum dan dapat membersihkan kotoran yang larut dalam air. Air tidak memiliki daya pembasah kulit dan bukan merupakan bahan pembersih yang sempurna, oleh karena itu, untuk memperoleh efek pembersih yang sempurna perlu ditambahkan bahan dasar lain seperti minyak (cleansing cream), alkohol 20 - 40 % (skin freshener, face tonic) atau surfactant (sabun, deterjen).
Alkohol merupakan bahan pelarut organik dalam kosmetika, seperti halnya eter, aseton, dan kloroform.Bahan-bahan tersebut cenderung dapat menimbulkan reaksi iritasi pada kulit. Pemakaian alkohol dalam jumlah yang dibolehkan (aman) untuk kosmetika adalah alkohol 20 - 40 % dengan bahan dasar air. Tujuan pemakaian alkohol tersebut adalah untuk :
1. Meningkatkan permeabilitas kulit pada air.
2. Mengurangi tegangan permukaan kulit sehingga meningkatkan daya pembasah air.
3. Meningkatkan daya pembersih preparat terhadap kotoran yang berlemak.
4. Bersifat sebagai astringent dan desinfektan.
Bahan dasar aktif yang sering ditambahkan ke dalam kosmetika antara lain vitamin, hormon ekstrak tumbuh-tumbuhan dan hewan, asam alpha hidroksil (AHA), merkuri, tretinoin, hidrokinon, dan hidrogen peroksida. Manfaat preparat tropikal yang mengandung bahan-bahan aktif adalah bahan aktif tersebut dapat diabsorpsikan oleh kulit, tidak mudah teroksidasi, berhasiat pada kulit, dan pemberian secara oral atau dengan cara lain tidak mungkin dilakukan.
Kosmetika yang digunakan untuk perawatan kulit harus berfungsi untuk memelihara kesehatan kulit, mempertahankan kondisi kulit agar tetap baik dan mampu mencegah timbulnya kelainan pada kulit akibat proses usia, pengaruh lingkungan dan sinar matahari. Kosmetika menurut penggunaannya dibagi menjadi kosmetika untuk memelihara, merawat dan mempertahankan kulit, serta kosmetika untuk mempercantik wajah yang dikenal dengan kosmetika tata rias.
Biokosmetika adalah kosmetika yang mengandung zat-zat biologis aktif, yang biasanya berasal dari hewani atau nabati. Zat aktif yang berasal dari hewani diantaranya sari placenta, sari embrio, air ketuban lembu, serum lembu, sari jaringan tubuh, dan kolagen.
Sari placenta merupakan kompleks zat aktif yang sangat baik untuk perawatan kulit yang menua, karena mengandung nukleotida, hormon-hormon steroid, asam lemak, asam amino, vitamin dan unsur-unsur mikro. Mutu sari placenta ditentukan atas dasar kadar enzim fofatase yang dikandungnya. Untuk menjamin khasiat kosmetik yang dibuat dari sari placenta, kadar yang disarankan ada di dalam kosmetika sekurang-kurangnya harus mencapai 3 - 5 %. Sari placenta bermanfaat untuk meningkatkan peredaran darah lokal, merangsang metabolisme kulit, memperbaiki kekenyalan serabut-serabut jaringan ikat, dan merangsang pernafasan kulit.
Sari embrio diperoleh dari telur ayam yang sudah dibuahi, air ketuban lembu dan serum lembu yang diperoleh dari lembu hamil. Sari embrio mengandung zat-zat yang dapat merangsang metabolisme sel sehingga sangat baik untuk mengatasi keriput atau untuk mengencangkan kulit.
Sari jaringan tubuh berasal dari jaringan hewani yang sangat baik untuk mengatasi masalah penuaan kulit.
Kolagen adalah suatu protein yang terdiri atas berbagai asam amino seperti glisin, prolin, hidroksiprolin, alanin, leusin, arginin, asam aspartat, asam glutamat, dan asam-asam amino lainnya dalam jumlah kecil. Serabut kolagen adalah unsur penting yang memberi kekuatan kepada kulit jangat dan sangat menentukan keadaan jaringan ikat. Dalam keadaan normal, kolagen memungkinkan penyerapan dan pertukaran air serta gas. Dalam jaringat ikat muda, kolagen terdapat dalam bentuk yang mudah larut (soluble collagen). Bila kulit menua, kolagen berubah menjadi bentuk yang sukar larut dan menjadi kaku. Serabut-serabut kolagen demikian akan kehilangan daya mengembung dan daya untuk menyerap air. Untuk menghambat perubahan-perubahan negatif pada permukaan kulit sebagai akibat pengerasan serabut-serabut kolagen, karena proses penuaan, dapat diberi hasil uraian (hydrolstate) kolagen yang mudah larut, semata-mata untuk menggantikan kolagen yang telah mengeras. Kolagen yang mudah larut diperoleh dengan cara ekstraksi kulit anak lembu. Cara ekstraksi sangat menentukan mutu kolagen yang dihasilkan, karena pada proses tersebut hendaknya struktur dan susunan kimiawi kolagen tidak mengalami perubahan. Mekanisme perubahan kolagen adalah suatu proses yang sangat kompleks, dan berkaitan dengan pembentukan fibril serta serabut, regulasi enzim pada sintesis, modifikasi dan penguraian kolagen. Kosmetika yang mengandung kolagen dapat memperbaiki kekenyalan kulit, melicinkan permukaan kulit, meningkatkan kelembaban kulit, serta memperbaiki fungsi pembuluh kapiler kulit sehingga dapat digunakan untuk peremajaan kulit.
Di dalam dermis, 70 % jaringan ikatnya adalah kolagen, sedangkan 5% adalah jaringan elastin. Elastin sangat berpengaruh terhadap sifat elastisitas jaringan ikat yang secara bersama-sama dengan kolagen dapat digunakan untuk produk kosmetik perawatan kulit. Bahan dasar dermis terdiri dari garam, air, dan glikosaminoglikan yang membentuk molekul kompleks. Asam hialuronat termasuk ke dalam kelompok glikosaminoglikan yang terdapat dalam dermis. Manfaat asam hialuronat adalah sebaai pelumas untuk jaringan kolagen, dan mencegah perubahan kolagen yang larut menjadi kolagen yang tidak larut.
Zat biologis aktif yang berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan mencakup sari berbagai tumbuh-tumbuhan, minyak-minyak nabati, minyak-minyak atsiri, sari buah dan serbuk sari bunga. Zat biologis aktif ekstrak tumbuhan ini bermanfaat untuk melicinkan dan menghaluskan kulit, mempengaruhi keratinasasi dan hidrasi lapisan epidermis serta dapat membantu dalam proses pemutihan kulit (bleaching skin). Asam alfa hidroksi (AAH atau Alfa Hidroxil Acid / AHA) adalah asam karbosilat yang memiliki gugus hidroksi pada posisi alfa. Secara alamiah zat ini terdapat dalam buah-buahan dan yogurt, seperti asam glikgat pada gula tebu, asam laktat pada yogurt, asam tartat pada buah apel, dan asam sitrat pada buah jeruk.
Manfaat AAH atau AHA adalah sebagai emolien, yang dapat meningkatkan pergantian sel kulit dan pembentukan sel kulit baru, mengurangi ikatan antar komeosit dan mensintesis kolagen sehingga dapat mengurangi keriput halus, membentuk kulit halus dan sehat serta dapat memperbaiki tekstur kulit. Oleh karena itu emolien ini sangat baik digunakan bagi perawatan kulit kering, perawatan dan peremajaan kulit menua dan kulit yang terdapat parut bekas jerawat (acne scar). AHA hanya cocok digunakan untuk mereka yang berusia antara 30 - 40 tahun, untuk usia lebih dari 40 tahun sebaiknya memilih asam retinoat. Asam retinoat (retinoic acid) mengandung vitamin A yang mampu menembus ke dalam sel kulit, sedangkan AHA hanya bisa sampai lapisan antar sel. Kulit yang kusam pun menjadi lebih lembab, tebal, merah, dan segar lagi.
Bahan aktif lain dalam kosmetika yaitu hidrokinon. Hidroknion (hydroquinone) adalah bahan aktif yang dapat mengendalikan produksi pigmen yang tidak merata, tepatnya berfungsi untuk mengurangi atau menghambat pembentukan melanin kulit. Melanin adalah pigmen kulit yang memberikan warna gelap kecokelatan, sehingga muncul semacam bercak atau bintik cokelat atau hitam pada kulit. Banyaknya produksi melanin menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi.
Hidrokinon digunakan untuk mencerahkan kulit yang kelihatan gelap akibat bintik, melasma, titik-titik penuaan, dan chloasma. Hidrokinon sebaiknya tidak digunakan pada kulit yang sedang terbakar sinar matahari, kulit yang iritasi, yang luka terbakar, dan kulit pecah. Hindari penggunaan hidrokinon pada mereka yang mengalami masalah hati, ginjal, alergi atau sedang hamil dan menyusui. Sebelum mengoleskan hidrokinon, bersihkan wajah dari kotoran dan make-up, dan keringkan. Dalam pemakaian hidrokinon harus hati-hati jangan sampai terkena mata, bibir, bagian dalam hidung, dan mulut, karena bisa menyebabkan mati rasa. Kandungan hidrokinon dalam kosmetik yang diizinkan tidak lebih dari dua persen.
Tretinoin adalah bahan aktif dalam kosmetika, berupa zat kimia yang termasuk vitamin A asam atau retinoic acid, yang berfungsi untuk membentuk struktur atau lapisan kulit baru, mengganti lapisan kulit luar yang rusak. Krim tretinoin yang dioleskan ke kulit menyebabkan daya permeabilitas kulit meningkat. Ini ditandai oleh terbentuknya lapisan tanduk baru. Tretinoin juga meningkatkan pembentukan pembuluh rambut kulit. Akibatnya, aliran darah ke kulit bertambah. Lapisan luar kulit dan kegiatan pembelahan sel pun meningkat.
Bertambahnya usia menyebabkan bantalan kolagen kulit menipis dan tidak kenyal lagi. Tretinoin inilah yang mampu membantu pembentukan sel fibrobias di bawah kulit, sehingga bantalan kolagen menebal, kencang, dan kerut memudar. Selain meremajakan, tretinoin mampu mengatasi jerawat, spoerten, bekas luka dangkal, serta memunculkan lapisan di kulit yang sudah lapuk. Tretinoin dosis tertentu menyebabkan kulit mengelupas dan muncul kulit baru, tetapi tidak semua kulit tahan menerimanya, sehingga malah kulit menjadi rusak, kulit jadi kemerah-merahan. Pada kulit sensitif, pemakaian tretinoin harus dimulai dengan dosis paling rendah yakni 0,05 persen dengan pemakaian setiap dua malam sekali. Bila kulit mulai kuat dan tidak timbul reaksi radang, rasa terbakar, secara perlahan, dosisnya dapat ditambah atau ditingkatkan dan pemakaiannya pun dapat setiap malam. Kosmetik berbahan dasar aktif tretinoin tidak boleh dipakai siang hari, karena paparan sinar matahari dapat memperkuat efek sampingnya. Pada kulit normal, efek kemerahan karena peradangan, akan mereda setelah pemakaian dihentikan. Pada kulit sensitif, efek ini akan menetap, bahkan hingga berbulan-bulan setelah pemakaian dihentikan. Untuk menghidari efek yang tidak baik, maka :
1. Kosmetik berbahan dasar aktif tretinoin jangan digunakan pada kulit yang tidak sehat,
2. Jangan memakai alkohol atau kosmetik yang bersifat mengeringkan terutama pada kulit sensitif,
3. Sebelum pemakaian kosmetik berbahan dasar aktif tretinoin, kulit harus benar-benar bersih dari obat kulit seperti obat luka, obat jerawat, salep eksim atau obat bisul.
4. Tretinoin tidak boleh dipakai pada kulit yang baru melakukan pengelupasan (peeling).
5. Pemakaian tretinoin harus segera dihentikan jika muncul lenting lepuh pada kulit atau timbul rasa terbakar.
Merkuri atau air raksa (hydragyricum (Hg)) adalah satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair, tidak berbau, warnanya keperakan, dan mengkilap. Merkuri akan menguap bila dipanaskan sampai suhu 357 derajat celcius. Merkuri dapat dijumpai di alam seperti di air dan tanah, terutama dari deposit alam, limbah industri, dan aktivitas vulkanik. Dalam pertambangan emas, merkuri digunakan dalam proses ekstraksi dan pemurnian. Merkuri juga digunakan dalam industri seperti termometer, tambal gigi, baterai dan soda kaustik. Merkuri dapat bersenyawa dengan khlor, belerang, dan oksigen senyawa untuk membentuk garam merkurium. Ini adalah bahan-bahan yang sering digunakan dalam industri krim pemutih kulit. Karena sifat ionnya mudah berinteraksi dengan air, merkuri mudah masuk ke dalam tubuh melalui kulit, respirasi (pernapasan), dan makanan. Bila merkuri sudah masuk ke dalam kulit, akan muncul reaksi alergi yang berupa iritasi. Reaksi iritasi ini berlangsung cukup cepat. Mandi beberapa kali di sungai atau di laut yang tercemar merkuri, akan menyebabkan kulit segera mengalami iritasi. Merkuri dapat membuat kulit terbakar, menjadi hitam, bahkan dapat berkembang menjadi kanker kulit.
Merkuri inorganik dalam krim pemutih, dapat menimbulkan keracunan bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Meski tidak seburuk efek merkuri gugusan yang tertelan, efek buruk tetap saja timbul pada tubuh, atau meski hanya dioleskan ke kulit, merkuri mudah diserap ke dalam darah, kemudian memasuki sistem saraf. Manifestasi gejala keracunan merkuri berupa gangguan sistem saraf seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan jadi abnormal (ataksia), gangguan emosi, dan depresi. Merkuri yang terakumulasi dalam organ tubuh seperti ginjal, hati, dan otak, dapat menyebabkan kematian.
Hidrogen peroksida atau hidrogen dioksida (H2O2), terbentuk dari dua atom hidrogen dan dua atom oksigen. Bentuknya menyerupai air (H2O), tetapi pada H2O2 ada kelebihan molekul oksigen, sehingga sangat baik digunakan sebagai oksidiser. Bahan ini tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Penelitian terbaru menyatakan, bahwa hidrogen peroksida bermanfaat dalam reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh. Dalam memerangi infeksi, vitamin C membuat hidrogen peroksida untuk merangsang produksi prostaglandin.
Di kolon dan vagina, lactobacillus juga membuat hidrogen peroksida berguna untuk melawan bakteri, virus, dan mencegah infeksi. Hidrogen peroksida juga digunakan untuk bahan pemutih gigi dan pembersih kotoran telinga. Untuk keperluan luar tubuh, hidrogen peroksida berfungsi sebagai antiseptik yang dapat membunuh bakteri, virus, serta jamur. Saat berkontak dengan kulit, hidrogen peroksida terpecah menjadi air dan oksigen. Oksigen masuk menembus kulit dan sampai ke pembuluh darah kapiler. Kehadiran oksigen pada pembuluh darah kapiler, menyebabkan kulit menjadi segar, sehat, dan terpenuhi kebutuhan gizinya, sebab oksigen yang dibawa H2O2 berfungsi sebagai kendaraan betakaroten yang akan diubah menjadi vitamin A oleh tubuh.
Pemakaian hormon dan vitamin dalam kosmetika tidak dapat dibenarkan, kecuali apabila dilakukan di bawah pengawasan dokter. Pemakaian hormon dalam jangka waktu lama, dapat mengacaukan keseimbangan hormonal dalam darah dan dapat menimbulkan efek samping sistematik seperti gangguan menstruasi dan gangguan sistem reproduksi. Krim hormon yang mengandung estrogen baik untuk perawatan kulit menua. Vitamin dalam kosmetika harus memperhatikan termobilitas dan kepekaan berbagai vitamin terhadap oksigen serta sinar ultra violet. Vitamin A sangat baik untuk melindungi epitel, merangsang epitelisasi jaringan kulit sebagai ester asetat atau palmitat, dalam kosmetika dipakai untuk kulit yang merah, kasar, kering, dan degeneratif. Kekurangan vitamin A menyebabkan peningkatan keratinisasi secara abnormal (hiperkeratosis), lapisan tanduk menutupi folikel rambut, sehingga sekresi sebum terhambat dan terbentuk komedo (blackhead) yang mudah menjadi inti infeksi. Vitamin A dalam kosmetika, merangsang granulasi dan mencegah keratinisasi berlebihan, sehingga kulit menjadi lebih halus dan licin, sedangkan turgor jaringan jadi meningkat.
Vitamin E berhasiat sebagai antioksidan. Kekurangan vitamin E antara lain dapat menyebabkan gangguan metabolisme, regenerasi sel yang lambat, dan gangguan fungsional sistem reproduksi. Penggunaan kosmetika yang mengandung vitamin E dan vitamin A pada kulit wajah bertujuan untuk memperbaiki peredaran darah di kulit dan akhirnya dapat memperbaiki kondisi kulit.
Vitamin E berhasiat sebagai antioksidan. Kekurangan vitamin E antara lain dapat menyebabkan gangguan metabolisme, regenerasi sel yang lambat, dan gangguan fungsional sistem reproduksi. Penggunaan kosmetika yang mengandung vitamin E dan vitamin A pada kulit wajah bertujuan untuk memperbaiki peredaran darah di kulit dan akhirnya dapat memperbaiki kondisi kulit.
B.
Pemilihan Kosmetika
1. Kosmetika Pembersih
Kosmetika pembersih sebaiknya memiliki daya melarutkan bahan-bahan, baik yang larut dalam air, maupun yang larut dalam minyak, berwujud emulsi O/W, tidak bersifat asam dan banyak mengandung minyak atsiri (etherical oils), karena sifat-sifat pengencangnya yang dapat menciutkan pori-pori. Kosmetika pembersih sebaiknya memiliki kandungan pH lebih ke arah basa yang dapat membuat kulit menjadi lunak sehingga kotoran mudah dibersihkan. Bahan pembersih pada dasarnya menggunakan air, minyak, serta bahan padat yang dapat menyerap kotoran, dan digunakan dengan cara menggosokannya secara mekanis.
a. Kosmetik Pembersih Kulit Berbahan Dasar Air
Air merupakan bahan pembersih yang paling umum, hal ini disebabkan karena air murah, non-toksis serta air tidak berbahaya bagi kulit. Ditinjau dari sudut kosmetika modern, air memiliki kekurangan antara lain tidak punya daya pembasah yang kuat karena ditolak oleh keratin.
Untuk memperbaiki daya pembersih air, biasanya ditambah kan alkohol ke dalamnya, seperti dalam face lotion atau astringent lotion. Penambahan alkohol memberikan beberapa keuntungan yaitu :
1) mengurangi tegangan permukaan kulit sehingga kulit menjadi lebih mudah basah.
2) menimbulkan rasa segar karena penguapan alkohol.
3) menimbulkan efek pengurangan minyak kulit.
4) parfum yang digunakan dalam lotion menjadi lebih mudah larut.
5) menimbulkan efek astringent serta desinfektan ringan.
Kosmetik pembersih biasa menggunakan ethyl alkohol sebanyak 20 - 40 %. Jika penggunaan ethyl alkohol lebih tinggi, pengurangan minyak kulit akan terlalu kuat dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Face lotion atau astringent lotion digunakan untuk menyegarkan dan membersihkan kulit dari kotoran yang larut dalam air serta digunakan setelah pemakaian susu pembersih (cleansing milk) atau krim pembersih (cleansing cream) yang berbahan dasar minyak. Penambahan gliserol, glikol atau sorbitol dalam face lotion atau astringent lotion memiliki efek pelembut kulit. Face lotion atau astringent lotion umumnya diberi warna untuk membedakannya dari air biasa.
b. Kosmetik Pembersih Kulit Berbahan Dasar Surfactant
Pembersih yang lebih baik dan lebih kuat daya pembersihnya, dapat dibuat dengan menambahkan surfactant ke dalam air tersebut. Surfactant (surface active agens) adalah bahan-bahan yang memperbaiki daya pembersih air karena mampu memperbesar daya pembasah kulit dan mencegah partikel-partikel kotoran melekat pada kulit dengan jalan mengemulsinya, melarutkannya dan mendispersinya. Bahan-bahan surfactant menyebabkan pembuangan kotoran normal dari kulit mudah dibersihkan. Bahan-bahan yang bersifat surfactant antara lain sabun, produk-produk kondensasi protein-asam lemak, sulfonated oils dan anionic surfactant.
Sabun adalah produk campuran garam natrium dengan asam stearat, palmitat dan oleat yang berisi sedikit komponen asam miristat dan laurat. Sabun merupakan kosmetik pembersih yang paling tua karena sudah digunakan sejak berbad-abad silam. Fungsi sabun yang cukup tinggi dan populer sebagai kosmetik pembersih disebabkan oleh sifat-sifat baiknya seperti memiliki daya pembersih yang kuat terutama dalam air murni, kurang berbahaya bagi kulit, harga relatif murah dan bahan-bahannya mudah didapat. Kelemahan penggunaan sabun sebagai kosmetik pembersih adalah diantaranya sabun yang mengandung alkalisasi, sehingga dapat menyebabkan iritasi dan alergi pada kulit, dapat pula menyebabkan pembengkakan keratin kulit dan menyebabkan pengurangan minyak (degreasing) berlebihan hingga kulit akan menjadi kering.
Beberapa produk sabun diupayakan dibuat dengan efek samping seminimal mungkin, oleh sebab itu dipergunakan bahan-bahan alami sebagaimana dijelaskan pada bahasan sebelumnya (lihat bahasan tentang Biokosmetika).
Berikut beberapa contoh sabun wajah yang menerapkan konsep Biokosmetika :
Keterangan :
A : Sabun Sari Plasenta Sapi D : Sabun Plasenta
B : Sabun Sari Pepaya E : Sabun Ginseng
C : Sabun Bunga Kenanga
c. Kosmetik Pembersih Kulit Berbahan Dasar Minyak
Kosmetik pembersih yang berbahan dasar minyak mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1) Lebih efektif dalam membersihkan kotoran yang larut dalam minyak dan tidak larut dalam air, seperti make-up
2) Resiko kulit menjadi kering dan pecah-pecah dapat dikurangi
3) Kandungan minyak dalam kosmetik pembersih lebih besar affinitasnya sehingga daya pembersihnya lebih besar.
Kekurangan kosmetik pembersih yang didasarkan pada minyak adalah bahan-bahan yang digunakan seperti mineral oil harganya lebih mahal, air yang tertinggal di permukaan kulit sulit menguap dan kotoran yang larut dalam air sukar dibersihkan dengan minyak.
Kosmetik pembersih berbahan dasar minyak mencakup :
1) Liquefying cleansing creams
Preparat ini merupakan campuran sederhana minyak dan wax. Contoh paling sederhana dan penggunaannya sangat efektif adalah minyak zaitun (olive oil) murni, yang tidak menimbulkan reaksi negatif pada kulit. Creams tanpa air bersifat thixotropik yaitu meleleh di bawah tekanan (ketika dikenakan pada kulit). Viskositas nya tidak boleh terlalu tinggi sehingga menimbulkan friksi dengan kulit, atau terlalu rendah sehingga kotoran dapat masuk ke dalamnya. Viskositas yang rendah memudahkan pembersihan setelah pemakaian. Untuk mencegah terjadinya lapisan minyak di muara saluran folikel rambut atau pori-pori kulit, ditambahkan lanolin, cetyl alkohol, atau bahan pengemulsi W/O (air < minyak) lainnya yang akan meningkatkan permeabilitas air dari lapisan minyak serta memperbesar afinitas krim pada kulit.
2) Pembersih kulit tipe emulsi W/O
Air yang kandungannya sedikit, banyak menghasilkan konsistensi yang lebih lembut dan dapat meningkatkan efektivitas preparat dalam membersihkan kotoran yang larut dalam air. Secara visual produk kosmetik ini menyerupai awan dan bukan seperti kaca seperti halnya lemak atau minyak. (produk kosmetik ini sedikit berwarna putih/titan dioxide juga menyerupai awan).
Jika krim ini hanya mengandung sedikit bahan pengemulsi dan separasi terjadi ketika dikenakan pada kulit, penguapan air akan menimbulkan rasa sejuk pada kulit. Preparat bentuk emulsi biasanya mengandung lebih banyak bahan-bahan yang hidrofilik daripada yang anhidrous dan menyebabkan berkurangnya degreasing effect. Hal ini terjadi karena ketika melewati bahan-bahan yang hidrofilik, lapisan minyak di permukaan kulit setelah proses pembersihan akan lebih mirip lemak kulit dari pada petrolatum atau mineral oil. Namun demikian, jika bahan-bahan hidrofilik ini terlalu banyak, akan menempel ke kulit dan menjebak kotoran.
3) Emulsi pembersih kulit tipe emulsi-ganda (cold creams)
Di antara emulsi-emulsi untuk pembersih kulit, cold cream mempunyai kedudukan yang penting. Jika dibuat dari bahan-bahan baku berkualitas tinggi, cold cream akan merupakan daya pembersih yang baik (karena kandungan lemaknya yang tinggi) dengan konsistensi yang lembut, penyebaran yang mudah di kulit, dan warna snow white.
Cold cream tidak hanya dipakai sebagai pembersih, tetapi juga sebagai pelembab, krim pelindung, dan krim tabir surya (dengan penambahan bahan-bahan anti sinar ultra violet). Sering kali produk yang sama digunakan untuk berbagai tujuan, misalnya sebagai krim pembersih yang dioleskan dalam jumlah banyak pada kulit lalu cepat-cepat dibersihkan dengan kapas atau kertas tissue, atau sebagai pelembab yang dioleskan tipis-tipis pada kulit dibiarkan lama di kulit, kadang-kadang sampai pagi berikutnya.
Cold cream yang banyak mengandung mineral oil dipakai sebagai night cream, cold cream yang banyak mengandung minyak tanaman dan vitamin hanya dipakai sebagai krim pembersih, karena itu formulasinya harus disesuaikan dengan tujuannya. Cold cream bukan emulsi O/W (minyak < air), tetapi juga bukan emulsi W/O (air < minyak), karena itu disebut emulsi ganda, atau sistem campuran.
4) Pembersih kulit tipe emulsi O/W
Emulsi cair tipe O/W sering dipasarkan dengan nama face milk atau beauty milk, dipakai baik sebagai preparat pembersih maupun dasar bedak. Untuk tujuan yang berlainan itu, formulasinya harus disesuaikan. Untuk dasar bedak, fase minyak sebaiknya terdiri dari asam stearat atau glyceryl monostearate. Kadang-kadang beauty milk digunakan sebagai pelembab, karena itu formulasinya harus berbeda. Emulsi dengan kadar air yang tinggi digunakan untuk pembersih make-up. Walaupun sedikit kurang efektif, tetapi cukup populer karena kulit tampak lebih bersih, dan kurang berminyak.
5) Kosmetik pembersih kulit dalam bentuk padat (solid cleansers)
Terdapat dua bentuk preparat yang efek pembersihnya didasarkan pada penyerapan kotoran ke dalam serpihan-serpihan padat yaitu bentuk serpihan/serbuk padat, dan bentuk krim. Serbuk padat terbentuk setelah cairan pelarut menguap di permukaan kulit. Preparat tersebut memiliki daya pembersih yang kuat, dan selama tidak mengandung alkali atau abrasiver yang kuat, atau kadar disinfektan yang tinggi,dapat menimbulkan efek lembut pada kulit sehingga cocok untuk orang yang tidak dapat mentoleransi sabun, walaupun demikian, alergi terhadap preparat tertentu tetap dapat terjadi. Kebanyakan preparat ini juga mengandung bahan koloidal (selulosa atau derivat protein). Selain kemampuan menyerap kotoran, daya pembersih preparat ini juga didasarkan pada kemampuan bahan-bahan koloidal itu mensuspensi (menyerap) partikel-partikel kotoran. Preparat pembersih kulit dalam bentuk padat masih digunakan cukup luas di Eropa. Bahan baku utamanya adalah buah almond yang dipres, dikeringkan, dan dipulverisasi, tetapi karena mahal buah almond sering diganti dengan biji peach atau apricot. Bahan lain yang sering digunakan adalah bubuk talcum, tapioka, akar orris, dan sejumlah abrasivers.
2. Kosmetika Penyegaran
Kosmetika penyegar adalah pasangan dari kosmetika pembersih. Fungsi utama penyegar adalah menyegarkan kulit wajah, mengangkat sisa minyak dari kulit yang dimungkinkan masih ada, serta desinfektan ringan dan sekaligus dapat membantu menutup pori-pori kembali. Penyegar diproduksi sesuai jenis pembersih yang mengacu pada jenis kulit wajah. Face lotion atau astringent lotion yang digunakan untuk menyegarkan kulit serta membersihkan sisa minyak kulit dan sisa minyak dari bahan pembersih (Cleansing milk atau cleansing cream). Dalam face lotion atau astringent lotion diperkaya dengan gliserol, glikol atau sorbitol yang berguna untuk melembutkan kulit.
Dalam penampilannya, produk face lotion/astringent sering diberi warnaberbeda untuk membedakan kadar alkohol yang dikandungnya. Kandungan alkohol dalam face lotion untuk kulit sensitif sangat ringan, sedangkan untuk kulit berminyak kadar alkoholnya paling kuat.
3. Kosmetika Pelembab dan Pelindung
a. Kosmetik Pelembab (base, pre-foundation, atau moisturizer)
Kosmetik pelembab perlu dikenakan terutama pada kulit kering atau kulit normal cenderung kering. Jenis kulit yang secara alamiah sudah berminyak dan berjerawat tidak perlu memakai kosmetik pelembab. Secara alami, kulit memiliki lapisan lemak tipis pada permukaannya yang terdiri atas produksi kelenjar minyak kulit, yang berfungsi untuk melindungi kulit dari kelebihan penguapan air yang akan menyebabkan dehidrasi kulit, oleh karena itu kulit memerlukan kosmetik pelembab.
Base foundation atau moisturizer berfungsi sebagai bahan pelembab kulit untuk menormalisir kadar air dalam kulit serta untuk melindungi kulit terhadap bahan kosmetik lain yang akan membahayakan. Jenis bahan dasar pelembab ada dua macam yaitu minyak (oil base) dan air. Pelembab yang berbahan dasar minyak, baik untuk jenis kulit normal dan kering, sedangkan untuk kulit berminyak sebaiknya menggunakan pelembab yang berbahan dasar air. Jenis bahan dasar pelembab menentukan bentuknya, pelembab berbahan dasar minyak biasanya berbentuk krim, sedangkan pelembab berbahan dasar air biasanya berbentuk lotion. Penggunaan kosmetik ini dengan cara dioleskan secara tipis dan merata pada wajah dan leher setelah kulit dibersihkan serta biarkan + 2 menit sampai kering. Pelembab diratakan di wajah dengan gerakan yang menuju ke atas dan kesisi wajah. Pelembab yang baik masa penggunaannya (kadaluwarsa) dapat bertahan maksimal 1 tahun selama disimpan dalam kondisi tertutup.
Terdapat dua tipe kosmetik pelembab, yaitu kosmetik pelembab yang berbahan dasar lemak dan kosmetik pelembab berbahan dasar gliserol atau humektan sejenis. Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak dikenal dengan nama moisturizer. Krim ini membentuk lapisan lemak tipis pada permukaan kulit. Moisturizer berguna untuk mencegah penguapan air kulit dan menjadikan kulit lembab serta lembut. Viskositas lemak tidak boleh terlalu rendah karena dapat menyebar ke seluruh permukaan kulit, dan juga tidak boleh terlalu kental karena dapat membuat kulit menjadi lengket dan terlalu berminyak. Penggunaan kosmetik pelembab harus dapat menutupi seluruh permukaan kulit wajah,sehingga dapat mencegah penguapan air kulit.
Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak harus dilindungi dan terbebas dari mikroorganisme serta jamur dengan penambahan pengawet, karena kosmetik jenis ini mudah menjadi tengik. Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak jenisnya ada yang berbentuk krim lemak anhidrous, krim emulsi W/O, emulsi ganda, krim O/W yang kaya minyak dan emulsi O/W cair yang mengandung air lebih dari 80 %. Kosmetik pelembab berbahan dasar gliserol atau humektan sejenis, akan mengering pada permukaan kulit, membentuk lapisan yang bersifat higroskopis, yang menyerap uap air dari udara dan mempertahankannya di permukaan kulit. Preparat ini membuat kulit nampak lebih halus dan mencegah dehidrasi lapisan stratum corneum kulit.
b. Kosmetik Pelindung
Kosmetik pelindung adalah kosmetik yang dikenakan pada kulit yang sudah bersih dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi kulit sebaik-baiknya dan untuk melindungi kulit dari berbagai pengaruh lingkungan yang dapat merugikan kulit, terutama melindungi kulit dari radiasi sinar ultra violet matahari (tabir surya). Syarat-syarat preparat kosmetik tabir surya (sunscreen) adalah mudah dipakai, jumlah preparat yang menempel mencukupi kebutuhan, bahan dasar dan bahan aktif dalam preparat ini mudah tercampur serta bahan dasarnya mampu mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit.
Bentuk-bentuk preparat tabir surya (sunscreen) dapat berupa preparat anhidrous, emulsi (non-greasy O/W, semi greasy dual emulsion dan fatty W/O), preparat tanpa lemak (greaseless preparation). Preparat jenis anhidrous tahan terhadap air sehingga tidak terganggu oleh perspirasi dan air kolam renang atau air laut. Preparat jenis emulsi umumnya kandungan lemaknya tinggi sehingga tampak mirip minyak, penampakannya menarik serta konsistensinya yang menyenangkan hingga memudahkan pemakaian. Bahan - bahan tabir surya emulsi O/W larut dalam air dan emulsi W/O larut dalam minyak.
4. Kosmetika Dekoratif
Semua jenis kosmetik, mulai dari kosmetik pembersih, kosmetik pelembab dan pelindung serta kosmetik dekoratif (make-up), sampai kosmetik pengobatan mempunyai tujuan untuk memelihara atau menambah kecantikan kulit, melalui pembersihan, pelembaban dan periasan. Kekhasan kosmetik dekoratif adalah semata-mata untuk mengubah penampilan sehingga tampak lebih cantik dan bebas dari noda-noda atau kelainan kulit. Penggunaan kosmetik dekoratif lebih untuk alasan psikologis dari pada kesehatan kulit yaitu dimaksudkan untuk menutupi hal-hal yang dapat mengurangi kecantikannya, seperti garis-garis penuaan (age-spot), noda bekas jerawat (acne scar), serta untuk mengoreksi bagian-bagian wajah yang kurang baik. Kosmetik dekoratif sebaiknya warnanya menarik, memiliki bau harum yang menyenangkan, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit nampak berkilau serta tidak merusak atau mengganggu andeksa kulit.
Kosmetik dekoratif dibagi menjadi kosmetik dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada permukaan dan pemakaiannya sebentar, seperti bedak, lipstik, perona pipi dan eye shadow, serta kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya tidak mudah luntur, seperti kosmetik pemutih kulit dan cat kuku.
a. Alas bedak (Foundation)
Alas bedak (Foundation) dalam tata rias wajah menjadi dasar sebelum dibubuhi bedak. Foundation dapat menahan bedak, hingga bedak mudah menempel pada kulit wajah, alas bedak juga dapat memperhalus permukaan kulit dengan menutupi noda, luka bekas jerawat, noda kebiruan (couperese) di seputar pipi. Alas bedak dapat berfungsi untuk menyamarkan warna kulit yang pucat dan bayangan gelap di seputar mata. Alas bedak digunakan di atas pelembab agar pigmen zat warna yang dikandungnya tidak bersentuhan langsung dengan kulit. Alas bedak dapat digunakan untuk membuat shape atau dimensi wajah sehingga riasan wajah menjadi lebih sempurna. Ada beberapa jenis alas bedak yaitu:
1) Water based foundation (liquid).
Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita muda dan dewasa yang berkulit normal. Menggunakan foundation ini, kulit menjadi lembab dan akan menghasilkan riasan yang halus. Bahan dasar foundation ini adalah air, sehingga penggunaannya akan lebih mudah menyerap ke dalam kulit dan lebih ringan dari minyak. Hasil akhir dari penggunaan foundation ini, riasan akan tampak lebih natural. Gunakan spons untuk mengaplikasikan liquid foundation, kemudian kenakan dengan cara ditekan untuk menutupi pori-pori dan rongga kulit wajah.
2) Oil based foundation.
Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita dewasa dan mereka yang berkulit kering, karena foundation ini mengandung minyak dan pelembab. Alas bedak ini dapat menutup kerutan sehingga riasan lebih bagus dan rata. Apabila menggunakan Oil based foundation, sebaiknya tidak menggunakan bedak lagi, karena jenis foundation ini cenderung lebih berat. Sehingga Jika ingin menggunakan bedak, sebaiknya aplikasikan secara tipis. Oil based foundation dikemas dalam bentuk compact atau stick.
3) Oil free moisturizer Foundation
Kosmetika ini cocok untuk kulit berminyak dan jenis alas bedak ini mampu menyerap kelebihan minyak pada kulit, sehingga wajah tidak tampak mengkilap.
4) Concealer
Jenis foundation ini digunakan untuk menutupi bagian-bagian kulit yang memerlukan penutupan khusus seperti noda, bercak-bercak, bekas jerawat atau luka sehingga kulit wajah akan tampak bersih dan rata. Selain itu juga dapat menutupi lingkaran hitam di seputar mata.
5) Foundation krim pemutih.
Jenis alas bedak ini biasanya digunakan di bawah mata untuk memberikan efek cerah di daerah tersebut dan mampu menyamarkan kantung mata.
b. Bedak (powder)
Bedak adalah campuran homogen dari beberapa macam bahan yang tidak larut dalam air. Bahan-bahan bedak dicampur rata dan disaring beberapa kali, hasilnya akan berupa serbuk yang sangat halus dan ditambah pewarna serta parfum sebelum dikemas.
Syarat bedak yang baik adalah bedak yang mampu menutupi cacat-cacat kulit secara sempurna, melekat dengan baik pada kulit, melicinkan kulit, memiliki daya serap yang tinggi dan mampu memantulkan sinar ultraviolet. Sesuai dengan syarat-syarat tersebut, biasanya bedak mengandung :
1) Zinhoxyda, zat yang memberi daya penutup.
2) Zink stearat, zat yang memiliki daya lekat.
3) Talcum vanetum, zat yang memberi daya pelicin.
4) Calcium Carbonat dan magnesium carbonat, zat yang mempunyai daya hisap.
5) Titanium dioxyda, zat yang memiliki daya penutup yang kuat.
6) Zat warna dan wangi-wangian.
Bedak mempunyai daya yang menyatu dengan alas bedak dan memberi kesan kulit menjadi lembut. Ada dua macam jenis bedak yaitu bedak yang berbentuk serbuk (face powder, loose powder) dan bedak padat (compact powder/cream puff).
Bedak serbuk (tabur) cocok untuk segala jenis kulit. Pemilihan warna bedak tabur biasanya disesuaikan dengan warna kulit. Gunakan warna pink untuk menyegarkan wajah.
Compact powder adalah loose powder yang dipres menjadi bentuk cake yakni sejenis bedak padat yang pemakaiannya paling praktis dan bedak padat ini ada yang berjenis transculent, dan two in one.
Bedak transculent yang bersifat transparan cocok untuk semua jenis kulit terutama kulit kering dan normal, kulit sensitif sebaiknya menggunakan bedak wewangian, dan kulit berminyak sebaiknya menggunakan bedak yang dapat menyerap minyak yang berlebihan di kulit wajah. Bedak two in one (two way cake) terdiri atas alas bedak dan bedak padat yang digabungkan, ini sangat bagus karena dapat menghasilkan efek halus dan rata.
Bedak mempunyai fungsi antara lain untuk menghilangkan minyak mengkilat yang berasal dari alas bedak, melindungi kulit muka dari sinar matahari, membuat make–up tahan lama dan melengkapi tata rias agar menjadi sempurna. Pilihlah warna bedak yang sama atau sedikit lebih terang dari warna foundation.
Bedak sebaiknya digunakan setelah kulit wajah dilapisi alas bedak, cream rouge dan shadow (bayangan) yang dikenakan di hidung atau bagian wajah yang lain. Pemakaian bedak harus rata agar didapat hasil yang natural. Pakailah spons dengan cara ditepuk-tepukkan pada seluruh wajah, leher dan tengkuk, kemudian diratakan kembali dengan menggunakan kuas bedak yakni kuas besar yang bulu-bulunya sangat halus. Bedak transparan membuat make-up lebih kelihatan asli.
Bedak yang bercampur dengan serbuk berwarna mutiara atau keemasan hanya cocok untuk make up malam hari (memberikan kesan gemerlapan). Bedak padat akan lebih tahan lama dibandingkan dengan bedak serbuk.
c. Perona Pipi (blus - on atau rouge)
Perona pipi (rouge) digunakan dengan tujuan untuk mengoreksi wajah, sehingga wajah tampak lebih cantik, lebih segar dan berdimensi. Perona pipi tersedia dalam bentuk loose, compact powder, fat-based make-up, emulsi cair atau krim, cairan jernih dan gel. Losse atau perona pipi serbuk adalah bentuk perona pipi yang paling sederhana, berisi pigmen dan lakes yang digunakan setelah menggunakan bedak dengan cara dibaurkan pada tulang pipi yang menonjol dengan menggunakan kuas perona pipi.
Perona pipi compact powder lebih populer dan dapat melekat dengan baik di pipi serta tidak beterbangan ketika dipakai. Penggunaan pemerah pipi compact powder sama dengan pemakaian perona pipi serbuk.
Krim rouge dapat membentuk lapisan tipis yang rata di permukaan kulit sehingga tampak lebih alami. Krim rouge bersifat menolak air sehingga dapat terhindar dari resiko luntur bila terkena air. Perona pipi berbentuk cair dan cream digunakan setelah penggunaan alas bedak (foundation) yang masih belum kering di kulit pipi dan sebelum bedak dengan cara dioleskan pada tulang pipi yang menonjol menggunakan spongse. Rouge cair atau krim emulsi sangat baik digunakan untuk memperoleh hasil yang sangat cantik dan alami.
Pemilihan warna perona pipi sebaiknya disesuaikan dengan warna lipstick dan nail polish (cat kuku), sehingga penampilan keseluruhan akan lebih harmonis. Perona pipi tersedia dalam berbagai pilihan warna, yaitu merah, jingga, pink dan juga kecoklatan.
Aplikasikan blus - on warna coklat muda dan orange jika ingin memberi kesan natural. Aplikasikan blush – on warna pink hingga ke puncak hidung jika ingin menampilkan kesan romantis, dan aplikasikan warna coklat tua pada bagian pipi untuk memberi kesan maskulin.
d. Eye shadow
Penggunaan eye shadow dapat menampilkan nuansa keindahan pada mata, sehingga tampak lebih bersinar. Tujuan penggunaan eye shadow adalah untuk mengaksentuasikan mata dan membuat putih biji mata sehingga mata tampak cemerlang. Eye shadow digunakan di dekat mata dan di kelopak mata bagian atas. Eye shadow termasuk ‘ekstrem’ di antara jenis kosmetik dekoratif lain, kandungan bahan dasarnya harus aman dan cara pemakaiannya harus hati-hati karena digunakan di dekat mata yang kulitnya sangat peka.
Eye shadow dapat ditemui dalam berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk cair, cream, powder atau cake. Warna eye shadow mencakup semua warna dan untuk malam hari dibuat warna keemasan atau warna perak yang penggunaannya disesuaikan dengan warna mata atau warna busana yang dipakai. Eye shadow dioleskan pada kelopak mata agar mata terlihat bersinar. Cara penggunaan eye shadow samar-samar saja. Warna lembut untuk siang hari dan warna emas atau perak untuk malam hari. Di atas bayangan mata atau di bawah alis berilah warna yang lebih terang (high light) agar mata tampak lebih cemerlang dan lebih rapi.
e. Eye liner (Sipat mata)
Penggunaan eye liner dapat mempertegas bentuk mata dan membuat mata tampak lebih besar. Jenis eye liner ada yang berbentuk cair, cream atau dalam bentuk pensil, kosmetik ini digunakan pada sekeliling mata dan dibuat lebih besar agar mata menjadi kelihatan lebih hidup. Warnanya ada yang mengkilap dan ada pula yang doff. Mata yang diberi eye liner akan menjadi kelihatan lebih indah dan lebih ekspresif. Eye liner yang gelap membuat mata terlihat lebih dalam, dan eye liners yang terang akan mengangkat mata lebih cekung ke dalam. Eye liner digoreskan sepanjang garis mata dimana bulu-bulu mata tumbuh.Tariklah dari kelopak mata sebelah atas dengan kencang dan halus sampai ke ujung mata. Ujung dari eye liner harus runcing benar.
Gunakan eye liner cair agar riasan mata lebih tahan lama dan bersih. Sebelum menggunakan eye liner, tentukan terlebih dahulu karakter tata rias yang akan dibuat. Untuk tata rias romantis hindari penggunaan eye liner di bawah mata. Untuk memberi kesan glamour, ekspresif dan dramatis, eye liner dapat dikenakan di bawah mata dan penuh.Jika memiliki bentuk mata yang bulat, hindari pemakaian eye liner penuh, tapi kenakan di tengah.
f. Pensil alis (Eye brow pencil)
Bentuk dan ketebalan alis mempengaruhi kesan total wajah. Bentuk dan ketebalan alis dapat diperoleh dengan pencabutan sebagian atau seluruh alis mata dan menggantinya dengan lukisan alis mata menggunakan pensil alis (eye brow pencil). Pensil alis berfungsi untuk membentuk alis agar tampak serasi dengan wajah. Kosmetik jenis ini selain berbentuk pensil juga berbentuk cake/padat yang biasa digunakan dengan sikat alis. Warna pinsil alis ada 3 macam, yaitu cokelat, hitam dan abu-abu, karena fungsinya selain membentuk alis, juga untuk memperbaiki garis mata yang asli, misalnya membuat bentuk mata lebih lebar, lebih lonjong dan sebagainya.
Untuk membentuk alis, gunakan warna yang lebih muda, karena warna alis tidak boleh lebih kuat dari warna mata. Pensil alis digunakan dengan cara dipegang tegak miring kemudian bentuk alis digambar mulai dari pangkal sampai ke ujung alis dengan bentuk yang biasanya mengecil ke ujung. Setelah alis dibentuk, bubuhkan eye shadow, kemudian sapukan dengan sikat alis warna coklat, agar membentuk garis yang natural.
g. Cat bulu mata (mascara)
Maskara berguna untuk menebalkan, melentikkan dan membuat bulu mata kelihatan lebih panjang. Jenis mascara terdiri atas :
1) Maskara cair
Maskara cair merupakan bentuk mascara yang banyak dipakai karena mudah disapukan dan mudah dihapus, tetapi kelemahannya mudah luntur. Pemakai lensa kontak sebaiknya menghindari maskara jenis ini karena maskara dapat mengotori lensa kontak. Maskara cair dikemas dalam kemasan botol kecil dengan penutup yang dilengkapi sikat untuk menyapukan maskara pada bulu mata.
2) Maskara water proof
Bentuk maskara water proof menyerupai maskara cair, tetapi terbuat dari bahan anti luntur, sehingga aman digunakan bagi mereka pemakai lensa kontak atau mereka yang senang melakukan aktivitas yang menguras keringat. Kelemahannya yaitu karena maskara ini tidak mudah luntur maka maskara ini sulit untuk dihapus dan dibersihkan. Untuk mengangkatnya diperlukan pembersih khusus mata yang mengandung minyak seperti minyak bulus atau minyak zaitun. Kemasan maskara water prof sama seperti kemasan maskara cair biasa.
3) Maskara dengan conditioner
Maskara yang mengandung conditioner sangat baik digunakan pada bulu mata yang mudah rontok dan terputus. Kandungan conditioner-nya dapat memberi nutrisi yang menguatkan bulu mata. Biasanya maskara jenis ini tidak berwarna (bening), karena hanya berisi bahan perawatan dan bukan untuk riasan dekoratif.
4) Maskara bulu
Jenis maskara ini cukup unik, karena berupa maskara cair yang berisi bulu. Jika disapukan pada bulu mata, maskara ini dapat memberi kesan bulu mata tampak tebal dan panjang. Maskara ini cocok bagi mereka yang memiliki bulu mata tipis dan jarang.
5) Maskara padat atau cake
Maskara jenis ini berbentuk cake hingga sepintas menyerupai perona mata. Maskara ini jika akan digunakan harus dicampur dengan air dan dibubuhkan dengan kuas khusus.Maskara ini dapat memberikan kesan bulu mata tampak alamiah.
Cara penggunaan maskara : buka mata, mulai dari kelopak mata bagian atas, sikatlah ujung bulu mata bagian atas kemudian pangkalnya, diteruskan ujung bulu mata bagian bawahnya serta pangkalnya. Selanjutnya lakukan untuk bulu mata kelopak mata bagian bawah dengan cara yang sama. Dalam pemakaian maskara, perhatikan jangan sampai maskara mengenai kelopak mata, dan mata tidak perlu benar-benar dipejamkan. Posisi terbaik kelopak mata saat diberi maskara adalah seperti melihat obyek yang berada di bagian bawah, tanpa menundukkan kepala. Tunggu sampai maskara benar-benar kering + 30 detik barulah mata dapat dibuka atau dikedipkan.
h. Pewarna Bibir atau Lipstick
Pewarna bibir berfungsi untuk memberi warna pada bibir, sehingga bibir tampak lebih segar. Koreksi bentuk bibir dapat dilakukan dengan menggunakan lipliner, liplife, lipstick/lipcolor, dan lipgloss. Lipliner berfungsi untuk membentuk garis luar bibir, liplife berfungsi untuk membuat lipstick tahan lama, lipstick atau lipcolor berfungsi untuk memberi warna pada bibir, sedangkan lipgloss berfungsi untuk memberi efek kilau yang glamour dan segar sehingga bibir kelihatan basah terus.
Lipstik merupakan jenis kosmetik yang paling banyak digunakan. Lipstik adalah make-up bibir yang anatomis dan fisiologisnya agak berbeda dari kulit bagian badan lainnya, misalnya stratum corneum bibir sangat tipis dan dermisnya tidak mengandung kelenjar keringat maupun kelenjar minyak, sehingga bibir mudah kering dan pecah-pecah terutama jika cuaca dingin dan kering. Lipstik yang baik hendaknya: dapat melapisi bibir dan melekat dengan baik tetapi tidak lengket, tahan di bibir selama mungkin, tidak menimbulkan iritasi atau alergi kulit bibir, dapat melembabkan kulit bibir, memberikan warna yang merata pada bibir serta dengan warna yang menarik.
Jenis lipstik ada yang dikemas dalam tabung berbentuk padat, ada juga yang berbentuk cream dan tersedia dalam berbagai warna. Jenis lipstik terdiri atas :
1) Satin
Lipstik dengan tekstur sangat lembut, dan dikemas dalam bentuk stik atau liquid (cairan) Lipstik ini dapat menutupi bibir dengan sempurna serta memberi efek kilap tetapi tidak berminyak.
2) Semi-gloss
Lipstik yang tidak begitu mengkilap, berminyak dan dikemas dalam bentuk stik atau krim padat.
3) Matte
Sejenis lipstik yang tahan lama, tidak mengkilat, mengandung pelembab, dan dapat memberi kesan halus pada bibir. Lipstik ini dikemas dalam bentuk stik.
4) Laqcuer
Lipstik yang berbahan dasar gel, bening, dan dikemas dalam kemasan botol. Lipstik ini dapat memberi kesan halus dan lembut (sheer).
5) Treatment
Lipstik yang terdiri atas campuran antara pewarna bibir dan vitamin, dikemas dalam bentuk stik, bertekstur lembut, mengandung pelembab, dan memberi efek kilau.Lipstik sebaiknya dipakai dengan menggunakan kuas sehingga hasilnya lebih rata. Untuk membuat bibir seperti yang dikehendaki, gunakan lipliners yaitu semacam lipstik yang berbentuk pinsil. Warna dan macam lipstik sangat beragam. Penggunaan warna lipstik diserasikan dengan warna rouge, cat kuku dan warna busana. Bibir tebal sebaiknya tidak memakai warna lipstik terlalu merah karena bibir akan tampak lebih menonjol.
i. Pensil Bibir atau Lip Liners
Penggunaan pensil bibir pada riasan wajah adalah untuk memperjelas bentuk bibir baik untuk riasan koreksi, maupun untuk memberi bentuk yang tegas pada bibir. Bentuk pensil bibir hampir sama dengan pensil alis, namun memiliki variasi warnanya yang lebih beragam.
j. Pelembab Bibir atau Lipbalm
Sebelum memakai lipstik, sebaiknya bibir diolesi dengan lipbalm yang berfungsi untuk melembabkan dan membantu mencegah bibir pecah-pecah serta terkelupas. Lipbalm diperlukan agar lipstik tampak lebih menyatu.
k. Lipgloss
Efek glossy atau kesan mengkilat pada bibir, dapat diperoleh dengan menggunakan lipgloss atau lip sheener sehingga bibir terlihat halus, lembut dan mengkilat. Lipgloss dipakai setelah menggunakan lipstik.
5. Kosmetika Perawatan
Kosmetika perawatan yang menjadi bahasan dalam buku ini meliputi perawatan sehari-hari hingga perawatan secara periodik seminggu atau sebulan sekali. Jenis-jenis kosmetika perawatan tersebut meliputi :
a. Kosmetika Perawatan
Wajah Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa kosmetika perawatan wajah meliputi perawatan sehari-hari, berkala dan perawatan khusus.
Setiap hari perlu dilakukan perawatan yang berkaitan dengan pembersihan, penyegaran dan nutrisi pada kulit wajah.
Pertama, kosmetika pembersih dan penyegar digunakan setiap hari pada pagi sebelum merias wajah agar kosmetika rias dapat efektif menempel pada kulit dan diperoleh hasil riasan yang bagus. Kemudian gunakan juga setiap malam hari agar kulit wajah tetap bersih dan terbebas dari kosmetika dan kotoran.
Kedua, kosmetika perawatan. Setiap pagi sebelum merias wajah, gunakan cream pelindung anti matahari,dan pada malam hari setelah pembersihan dan penyegaran gunakan cream atau lotion untuk malam hari.
Perawatan berkala dapat dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali sesuai kebutuhan dan kesempatan. Perawatan ini bertujuan menjaga kesehatan, kebersihan dan yang paling utama adalah menjaga kondisi kulit wajah sehingga awet muda.
Kosmetika perawatan berkala meliputi:
• Pembersihan dan penyegaran.
• Kosmetika pembersihan mendalam (deep cleansing).
• Peeling (berbentuk cream, scrub, pasta).
• Massage (berbentuk cream, minyak).
• Masker (berbentuk cream, bubuk, pasta, gel). • Berbagai vitamin kulit (serum, cream).
Perawatan wajah khusus adalah perawatan yang dilakukan dalam satu tujuan tertentu terkait dengan kondisi kulit dan kebutuhan. Perawatan wajah khusus ini harus dilakukan oleh ahli kecantikan agar terhindar dari kesalahan prosedur pemakaian kosmetika yang berakibat fatal bagi kulit wajah.
Pertama, Perawatan kulit tidak berproblem yakni perawatan kulit wajah yang dipersiapkan untuk suatu acara istimewa misalnya bagi calon pengantin atau acara yang dipandang penting dan khusus lainnya. Kosmetika pada perawatan khusus yang tidak berproblem ini sifatnya adalah menjaga kestabilan kulit, mencerahkan, memudakan/peremajaan dan bila diperlukan memutihkan. Jenis kosmetika yang digunakan pada perawatan wajah khusus yang tanpa problem ini sama seperti kosmetika berkala ditambah beberapa kosmetika sesuai tujuan perawatan yakni kosmetika bleaching, peremajaan (anti aging) dan vitamin.
Kedua, Perawatan kulit wajah yang berproblem, yaitu perawatan kulit wajah yang berproblem dituntut untuk dilakukan karena problem pada kulit wajah terkait kondisi permasalahan pada kulit wajah dapat dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali sesuai kebutuhan dan saran dari ahli kecantikan yang dikunjungi.
Berbagai kosmetika untuk perawatan wajah khusus tersebut meliputi: Pembersihan dan penyegaran, kosmetika pembersihan mendalam (deep cleansing), peeling (berbentuk cream, scrub, pasta), massage (berbentuk cream, minyak), masker (berbentuk cream, bubuk, pasta, gel), berbagai vitamin kulit (serum, cream), bleaching (pemutih), anti aging (peremajaan), vitamin, anti acne (lotion, cream)
b. Kosmetika Perawatan Tangan dan Kaki
Seperti halnya pada perawatan kulit wajah, maka pada perawatan tangan dan kaki juga diperlukan perawatan sehari-hari, berkala dan perawatan khusus.
Setiap hari tangan dan kaki dilakukan pembersihan dengan frekuensi tidak terbatas sesuai kebutuhan. Kosmetika pembersihan yang digunakan untuk perawatan tangan dan kaki sehari-hari : sabun cuci tangan, lotion hand wash.
Perawatan berkala dapat dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali sesuai kebutuhan dan kesempatan. Perawatan ini bertujuan menjaga kesehatan, kebersihan dan performa tangan kaki. Perawatan ini dapat dilakukan di rumah secara mandiri atau ke jasa salon oleh seorang ahli manicuris. Kosmetika yang dipergunakan antara lain : sabun cuci tangan, cairan antiseptic, cream pelembut kutikula (cuticle remover),massage cream/oil.
Kosmetika perawatan tangan dan kaki khusus diperlukan untuk mengatasi kelelahan pada kaki dan perawatan untuk performa atau peningkatan kualitas keindahan tangan dan kaki. Kosmetika yang dipergunakan antara lain : sabun cuci tangan, cairan antiseptic, cream pelembut kutikula (cuticle remover), massage cream/oil, hydrogen peroxide dengan kadar 2 %, borax.
c. Kosmetika Perawatan Badan
Seperti halnya pada perawatan kulit wajah, maka pada perawatan badan juga diperlukan perawatan sehati-hari, berkala dan perawatan khusus.
Setiap hari badan dilakukan pembersihan dengan frekwensi tidak terbatas sesuai kebutuhan. Kosmetika pembersihan dan perawatan badan sehari-hari : body shampoo/sabun, body lotion, body talk, serta anti bau badan (lotion, spray talk dan lain-lain).
2) Perawatan Badan Berkala
Perawatan berkala dapat dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali sesuai kebutuhan dan kesempatan. Perawatan ini bertujuan menjaga kesehatan, kebersihan dan performa badan. Perawatan ini dapat dilakukan di rumah secara mandiri atau ke jasa salon oleh seorang ahli body theraphy. Kosmetika yang dipergunakan antara lain: body shampoo/sabun, body lotion, body talk, scrub/lulur/boreh, massage cream/oil.
Kosmetika perawatan badan khusus diperlukan untuk mengatasi kelelahan pada seluruh badan dan untuk performa atau peningkatan kualitas. Kosmetika yang dipergunakan antara lain : body shampoo/sabun, body lotion, body talk, scrub/lulur/boreh, massage cream/oil, body steam cosmetics, aroma theraphy.
d. Kosmetika Perawatan Payudara
Payudara adalah bagian yang dalam yang harus diperhatikan dan dirawat. Dari segi kesehatan banyak wanita yang tidak menyadari memiliki kelainan dan terlambat menanganinya.
1) Perawatan Payudara
Sehari-Hari Setiap hari pada saat mandi dilakukan pembersihan. Kosmetika pembersihan payudara sehari-hari adalah : body shampoo/sabun, body lotion, body talk, serta anti bau badan.
2) Perawatan Payudara Berkala
Perawatan berkala dapat dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali sesuai kebutuhan dan kesempatan. Perawatan ini bertujuan menjaga kesehatan untuk deteksi kelainan secara dini, menjaga kebersihan dan bentuk payudara. Perawatan ini dapat dilakukan di rumah secara mandiri atau ke jasa salon oleh seorang ahli body theraphy. Kosmetika yang dipergunakan antara lain : body shampoo/sabun, buste lotion, body talk, scrub/lulur/boreh, massage cream/oil, buste mask, minyak zaitun.
Kosmetika perawatan payudara khusus diperlukan untuk mengatasi kelelahan pada seluruh badan dan untuk performa atau peningkatan kualitas. Kosmetika yang dipergunakan antara lain: body shampoo/sabun, buste lotion, body talk, scrub/lulur/boreh, massage cream/oil, buste mask, minyak zaitun, aroma theraphy.
6. Kosmetika Tradisional
Perawatan kecantikan dapat dilakukan dengan menggunakan kosmetika tradisional. Pada hakekatnya perawatan secara tradisional merupakan salah satu manifestasi kebudayaan kita, dan sebagai seni perawatan diri yang turun-temurun.
Berikut akan diuraikan pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan yang banyak digunakan dalam perawatan kecantikan secara tradisional.
a. Kunyit (curcuma domesticaerhizoma)
Kunyit mengandung minyak atsiri, sikloiserin, mirsen, metal farbinol, d.kamper, dan curcumin. Kandungan antioksidan yang terdapat di dalam warna kuning dari kunyit menjadi kunci untuk kesehatan dan kecantikan. Sebagai bahan kosmetik, kunyit telah dikenal luas secara turun temurun dan digunakan oleh puteri-puteri keraton untuk merawat kecantikannya. Kunyit yang mengandung curcumin dan zat anti oksidan sangat efektif untuk menjaga kecantikan, menghaluskan kulit, mengurangi bau badan, menjaga tubuh tetap ramping dan memperlancar haid. Kunyit dapat juga digunakan sebagai masker dan lulur, menjadikan tubuh dan wajah terlihat lebih cerah, tetapi gunakan kunyit yang muda agar warna kuningnya tidak terlalu pekat. Penggunaan kunyit untuk masker yaitu kunyit diparut, kemudian dijemur lalu campurkan dengan tepung beras, sari jeruk atau alpokat, aplikasikan pada wajah maka kulit wajah akan mulus dan halus. Fungsi lain kunyit adalah untuk mengobati eksim dan kudis, bahkan bila sudah diolah menjadi salep bisa digunakan untuk mengobati borok.
b. Lidah buaya (aloe vera)
Lidah buaya mengandung sekitar 72 zat yang dibutuhkan tubuh, di antaranya asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat seperti lignin, saponin, senyawa antrakuinon, senyawa kuinon, dan senyawa gula. Dalam hal pengobatan, lidah buaya mampu menghilangkan bekas luka bakar pada kulit, ini karena kandungan saponin yang berfungsi sebagai pembersih dan antiseptik. Dalam hal kecantikan kulit, lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Lendir lidah buaya mengandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya kulit tidak cepat kering dan tetap lembab sehingga terlihat awet muda. Untuk menghaluskan kulit, lidah buaya digunakan sebagai campuran adonan masker.
c. Bunga kenanga
Kenanga mengandung minyak kenanga yang memberi wangi pada tubuh. Minyak kenanga merupakan minyak esensial untuk keperluan kosmetik yang dapat membantu mengurangi garis ketuaan, merangsang sel baru, mengatasi kulit kasar karena terlalu banyak kosmetik, dan mengatasi kulit berminyak. Minyak sumber vitamin E yang mampu memberikan perlindungan dari radiasi sinar ultra violet sebagai salah satu penyebab penuaan kulit. Untuk keperluan perawatan kulit wajah, tumbuk halus 5 kuntum bunga kenanga, 5 ruas jari rimpang temu giring dan satu buah kulit jeruk purut. Saring kemudian peras. Airnya oleskan pada wajah dan biarkan beberapa menit.
d. Tomat
Tomat mengandung betha carotene dan likopen yang merupakan anti oksidan dan pre-vitamin A, yang memiliki khasiat untuk menghaluskan kulit wajah dan mengobati jerawat. Untuk keperluan perawatan wajah, tomat dicuci, potong menjadi 4 bagian lalu oleskan pada wajah, biarkan sampai kering kemudian bilas dengan air hangat. Untuk perawatan sehari-hari, tomat yang merah tua diperas dan airnya oleskan pada wajah, wajah akan terasa segar dan halus.
e. Air Teh Basi
Air teh basi mengandung polyfenol yang merupakan zat antioksidan yang berfungsi untuk mengurangi jerawat. Caranya, diamkan air teh yang berasal dari daun teh yang diseduh semalam dipanci terbuka. Keesokan harinya, air teh sudah berasa sejuk dan gunakan untuk mencuci wajah selama beberapa menit, kemudian wajah dicuci dengan air hangat.
f. Seledri
Seledri berkhasiat untuk mengatasi kulit berminyak. Caranya, ambil beberapa daun seledri dari iris halus, masukkan ke dalam mangkuk yang berisi air mendidih, biarkan selama 20 menit. Simpan di lemari es agar zat yang terkandung di dalamnya tidak rusak. Pada malam hari, aplikasikan pada wajah menggunakan kuas, dan terakhir bilas dengan air hangat.
g. Cengkih (eugenia caryophylata)
Kuncup bunga, tangkai dan daun cengkih, mengandung minyak atsiri eugenol, zat penyamak dan lendir. Pada umumnya cengkih berkhasiat menghilangkan rasa mual dan bau mulut. Daun cengkih dapat dipakai sebagai param. Minyak cengkih dapat digunakan sebagai parfum.
h. Kemukus (piper cubeba linn)
Buah kemukus mengandung minyak atsiri kubebin, asam kubebat, terpen, zat pahit, lendir dan mineral yang sangat berguna untuk menormalisir fungsi selaput lendir saluran kemih.
i. Kencur (kaemferia galanga linn)
Akar kencur mengandung sineol, alkaloida, kamfer dan beberapa zat lain. Kencur banyak dipakai dalam jamu, karena berkhasiat untuk meredakan pembengkakan dan kekakuan otot, menghilangkan rasa kembung perut serta untuk merangsang pembentukan keringat.
j. Mawar (regula, rosa SPP)
Daun-daun bunga segar dari beberapa jenis keluarga rosa disuling, hingga menghasilkan minyak mawar yang dalam dunia kosmetika tradisional digunakan sebagai bahan untuk membuat penyegar yaitu minyak mawar dicampur dengan air menjadi air mawar. Air mawar juga berguna sebagai bahan untuk melarutkan bubuk masker menjadi adonan masker yang siap digunakan.
k. Jahe
Jahe mengandung anti oksidan sebesar 21.571 mmol / 100 gr, yang dapat berfungsi sebagai anti oksidan bagi kulit bila dikonsumsi. Selain dapat menghangatkan tubuh, jahe memiliki berbagai khasiat yang sangat baik untuk kulit. Beberapa fungsi positif yang dapat diperoleh dari jahe diataranya dapat menghilangkan kasar-kasar pada kaki apabila dicampur dengan minyak nabati, kemudian digosokkan pada bagian kaki yang kasar. Selain itu jahe juga dapat dijadikan herbal healing bath yang dapat mengatasi kelelahan otot, gejala flu, menenangkan, menghangatkan dan menyegarkan tubuh. Manfaat lainnya, jahe dapat dijadikan ginger salt scrub, yang berfungsi untuk menghaluskan kulit kering, membantu proses pengeluaran racun dan membantu pelepasan sel-sel kulit mati.
l. Minyak Cendana
Minyak cendana mengandung minyak sulingan kulit cendana. Minyak ini berkhasiat untuk menghangatkan badan, merangsang peredaran darah, merawat kulit dan membuat badan menjadi harum, lembut serta untuk mencegah kulit kering. Minyak ini dapat juga digunakan dalam pemijatan badan, punggung, tangan dan kaki.
m. Sari ketimun
Dalam ketimun terdapat zat zaponin, protein, kalsium, garam fosfat, vitamin B dan vitamin C. Sari ketimun digunakan sebagai cairan pembersih, karena saponin yang terkandung di dalamnya memiliki daya pembersih yang baik. Sari ketimun sangat baik untuk kulit berminyak, kulit yang peka dan kulit yang terbakar (mendinginkan). Sari ketimun dipakai sebagai bahan penyegar (astringent). Sari ketimun berkhasiat juga untuk memupuk dan memutihkan kulit.
n. Minyak bergamot
Bergamot mengandung minyak atsiri, mudah menguap dan didapat dari penyulingan kulit jeruk kuning, coklat, dan hijau serta berbau harum. Minyak bergamot baik digunakan sebagai body lotion.
o. Minyak kacang
Minyak kacang mengandung berbagai asam lemak yang dapat digunakan sebagai bahan pelunak dalam pembuatan krim malam.
p. Minyak jarak (oleum ricini, castor oil)
Belum ada tanggapan untuk "Kosmetika, Materi Tata Kecantikan Kulit Kelas 10 SMK"
Post a Comment